Bab 3

Namun tiba-tiba peluru meleset ke arah mobilnya hingga berhasil membuat ban belakang mobilnya menjadi kempes. Laju mobilnya menjadi oleng dan tak terkendali.

Alex langsung membanting stir berharap tidak menabrak tiang listrik beserta pembatas jalan di depannya. Namun sayangnya mobilnya malah keluar jalur hingga menabrak pohon rindang di pinggir jalan dan tak berselang lama mobil tersebut mengeluarkan asap hitam hingga meledak. Untungnya mereka berhasil keluar dari dalam mobil.

Keynand kembali berlari membawa pergi bayinya, sedangkan Alex bertugas menghadang seluruh anak buah Jerox yang masih terus mengejar tuannya. Hingga tak berselang lama, dua unit mobil Jeep berhenti di pinggir jalan, kemudian orang-orang berpakaian lengkap berhambur turun dari mobil.

Alex bernafas lega melihat kedatangan segerombolan orang berpakaian lengkap, karena mereka semua anggota The Lion. Akhirnya bala bantuannya datang juga. Dua klan mafia yang saling bermusuhan akhirnya dipertemukan kembali, mereka semua saling bertarung. Sebagian lagi anak buah Jerox memilih untuk mengejar Keynand, untuk dilenyapkan bersama bayinya.

“Berhenti.” Teriak salah satu pria yang berusaha mengejar Keynand. Mereka berjumlah tiga orang dan masing-masing membawa pistol.

Sementara Keynand terus berlari di tengah derasnya hujan. Seluruh pakaiannya sudah basah kuyup, begitu halnya selimut yang menutupi tubuh bayinya juga sudah basah hingga mengenai permukaan kulitnya.

Seketika bayinya terbangun dan langsung menangis histeris karena terkejut permukaan kulitnya yang masih memerah terkena air hujan yang terasa dingin.

Oeee…oeeee…oeeekkk

Keynand mulai panik mendengar suara tangis bayinya semakin kencang. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Sepertinya bayinya juga menggigil kedinginan, mengingat derasnya hujan menerpa permukaan kulit bayinya yang masih rapuh.

“Nak, bertahanlah. Kau dalam gendongan Daddy, Daddy akan terus menjagamu dan tidak akan ada yang boleh menyakitimu. Daddy janji kita pasti selamat.” Gumamnya mencoba memberikan pengertian kepada bayinya.

Namun sayangnya anak yang masih memerah itu tidak mengerti ucapannya. Suara tangisnya semakin lama semakin kencang saja dalam gendongan ayahnya.

Dor

Dor

Terdengar suara tembakan dari arah belakang, Keynand berusaha mati-matian untuk melindungi bayinya. Dia pun balik menembak kearah salah satu anak buah Jerox dan tembakannya tepat sasaran mengenai kepala pria tersebut hingga tewas.

Dua anak buah Jerox tampak marah besar melihat rekannya tewas di tangan ketua The Lion. Mereka langsung bergerak menembak ke arah Keynand secara membabi buta. Dan Keynand terus menghindari peluru yang meleset ke arahnya, namun sayangnya dia pun terkena tembakan, hingga peluru bersarang tepat di lengan kirinya.

Keynand langsung meringis kesakitan, hampir saja bayinya terlepas dari gendongannya hingga terlempar di jalan, untungnya dia masih setia mendekap hangat bayinya.

Deru nafas Keynand sudah ngos-ngosan, dia berlari sedari tadi dengan lumayan jauh. Tubuhnya pun sudah menggigil kedinginan. Dia menjadi kasihan kepada bayinya yang juga kedinginan dan masih saja terus menangis dalam gendongannya.

Keynand menjadi takut jika bayinya sampai kenapa-kenapa, mengingat bayinya masih membutuhkan perawatan dan masih perlu menempati ruangan hangat yakni inkubator, tempat yang bisa menghangatkan tubuh bayinya seolah-olah sang bayi sedang berada dalam perut ibunya.

Tidak hanya itu, bayinya masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Bagaimana tidak, bayi yang baru saja dilahirkan sudah dia bawa berkeliaran di jalan. Ditambah hawa dingin dan hujan yang semakin deras mampu membuat tubuh siapa saja akan menggigil kedinginan, termasuk bayinya yang masih merah itu. Dan otomatis bayinya bisa saja masuk angin. Sungguh keadaan yang teramat kejam dan begitu menyiksa buah hatinya.

Tapi, Keynand tidak akan menyerah dan tidak patah semangat. Dia harus melindungi bayinya dari marabahaya. Jalan satu-satunya yang bisa dia tempuh adalah membawa bayinya pergi sejauh mungkin dari pusat kota.

Selama kakinya menapaki jalan, dari kejauhan dia mampu melihat sebuah gubuk tua yang sudah terbengkalai di pinggiran jalan dengan dinding sudah rusak parah, bahkan atap gubuk sudah bolong hingga air hujan tampak leluasa masuk ke dalam gubuk tua tersebut.

Keynand berlari cepat mendekati gubuk tua, sementara kedua anak buah Jerox masih saja terus mengejarnya. Keynand mencium kening bayinya kemudian meletakkannya di atas bangku kayu bersama tas yang di bawanya.

Keynand mengepalkan tangannya menatap kedua anak buah Jerox dengan tatapan membunuhnya, lalu dia menghampiri kedua pria bertubuh kekar yang tampak santai melangkah mendekat ke arahnya.

Tanpa basa-basi, Keynand langsung bergerak cepat melayangkan tendangan begitu kerasnya ke wajah pria berambut panjang, hingga tubuh si pria terjengkang ke belakang.

Keynand kembali bergerak cepat memukuli dengan brutal wajah pria itu tanpa ampun, hingga sudut bibirnya pecah dan pelipisnya juga tampak terluka. Keynand terus memukuli wajah pria itu bahkan sampai merontokkan gigi depannya. Keynand tidak peduli dan tidak melepaskan pria itu, dia akan membunuhnya menggunakan tangannya sendiri.

Sementara pria yang satunya bergerak menendang kepala Keynand, membuat Keynand langsung mengalihkan pandangannya ke arah pria berambut ikal.

Keynand mengepalkan tangannya lalu berganti menghajar pria itu. Bogem panas terus mendarat sempurna di wajah pria itu. Tanpa belas kasih, Keynand terus memukuli wajah pria itu dengan brutal hingga babak belur.

Diluar dugaan, pria yang sudah tergeletak di jalan, diam-diam mengambil pistolnya yang tergeletak di sampingnya dan tanpa basa-basi dia langsung menembak ke arah Keynand.

Dor

Secepat kilat peluru langsung bersarang di dada bidang Keynand. Sedangkan Keynand hanya mampu terkejut melihat peluru bersarang di dada bagian kirinya. Orang yang baru saja menembaknya tampak tersenyum mengejek.

Dengan tenaga yang tersisa, Keynand langsung melempar belati kecilnya hingga tepat mengenai sebelah mata pria itu. Teriakan histeris langsung saja meluncur dari mulut pria itu. Hingga pistol dipegangnya yang baru saja menembak Keynand tergeletak di tanah. Keynand bergerak cepat mengambil pistolnya, lalu menembak kedua anak buah Jerox tanpa belas kasih.

Setelah itu, Keynand berlari mendekati gubuk tua untuk mengambil bayinya. Keynand terkejut melihat wajah bayinya memucat dengan tubuh menggigil. Dia langsung mengganti pakaian bayinya dengan baju ganti yang sudah dipersiapkan di dalam tasnya.

Dadanya begitu sesak menggendong tubuh bayinya yang masih menggigil dan sudah tidak lagi mengeluarkan suara tangisnya. Keynand mulai panik, untungnya sebuah mobil pickup melintas di jalan, seolah penyelamat datang untuknya.

Keynand langsung memberhentikan mobil tersebut. Sang pengemudi dengan baik hati memperbolehkannya menumpang di mobilnya. Kemudian mobil yang ditumpanginya mulai melaju meninggalkan tempat tersebut.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain....

Terlihat wanita cantik berambut panjang tengah berdiri di balkon kamarnya sambil menatap hujan yang turun semakin derasnya. Wanita itu belum juga tertidur di larut malam begini.

Kebetulan malam ini, dia hanya seorang diri menempati Villa mewah itu. Pasangan suami istri yang selama ini tinggal bersamanya menjaga Villa mewah itu mendadak harus pulang ke kampung halamannya. Pasalnya anak mereka jatuh sakit. Mungkin itulah penyebabnya dirinya tidak bisa tidur.

"Mommy, jangan khawatirkan aku. Walaupun aku hanya seorang tawanan di villa ini. Tapi, lihatlah, aku baik-baik saja di tempat ini. Setiap hari aku selalu memakan masakan Bu Mary yang super lezat. Bahkan Bu Mary dan Pak Ben sudah menganggapku seperti anaknya sendiri, Mom." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Mommy, asal kamu tahu, aku sangat senang menempati Villa ini. Apalagi kak Keynand tidak pernah berkunjung di Villa nya dan aku berharap dia tidak akan pernah datang. Karena aku bisa bebas melakukan apa saja di villa ini, tanpa harus mendapatkan tekanan darinya." Ucapnya tersenyum yang begitu asyik memandangi langit malam yang gelap gulita.

Wanita cantik itu adalah Viona Cassandra Matteo, wanita berusia 27 tahun, seorang yatim piatu. Viona merupakan tawanan Keynand dan sudah menempati Villa mewah milik Keynand selama dua tahun lamanya.

Kejadian beberapa tahun yang lalu, membawa Viona menjadi tawanan Keynand akibat keserakahan dari Max (ayah biologisnya) yang menjualnya kepada bandot tua. Untuk melunasi seluruh hutang peninggalan Max, maka dari itu Viona menjadi tawanan Keynand dan harus mengabdikan seluruh hidupnya di Villa mewah milik Keynand selama seumur hidupnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Leng Loy

Leng Loy

Kayaknya Viona yg bakal jadi ibu bayinya Keynand

2023-09-13

0

Dhiyaa

Dhiyaa

viona dah nongol ni🥰

2023-04-06

1

Ade

Ade

up thor

2023-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!