Bab 2

"Aku tidak akan mengampunimu Jerox, jika kau sampai menyakiti bayiku." ucapnya sambil mengepalkan tangannya.

Keynand berkendara ugal-ugalan, dia tidak peduli dengan pengendara lainnya. Baginya nyawa bayinya lebih penting dibandingkan dengan yang lainnya.

Tak berselang lama kemudian, mobil yang membawanya tiba di rumah sakit tempat bayinya menjalani perawatan. Keynand bergegas turun dari mobil.

Hal yang pertama yang mampu dia saksikan adalah banyaknya anak buah Jerox yang berkeliaran di halaman rumah sakit. Mereka semua terlihat berkeliaran persis pencuri yang menginginkan bayinya.

Sekitar sepuluh anak buah Jerox terlihat siaga berjaga-jaga di depan pintu masuk rumah sakit, sementara lainnya sedang mencari ruang perawatan bayinya, mereka semua seperti sedang mencari anak ayam di kandang yang luas.

Dari atas bangunan rumah sakit, terlihat kepulan asap tebal disertai percikan api yang mulai merambat melalap pada bagian sisi kiri bangunan, hingga terus merambat naik melalap lantai tertinggi rumah sakit dan perlahan mulai menyebar untuk melalap seluruh bangunan bertingkat itu.

Diyakini anak buah Jerox sudah menyabotase rumah sakit tersebut. Pihak medis dan perawat lainnya mulai berlarian untuk menyelamatkan para pasien. Mereka berlomba-lomba membawa pasien keluar dari rumah sakit.

Untuk itu, Keynand langsung berlarian menyelinap masuk ke dalam rumah sakit melalui pintu belakang. Dia bergerak cepat menuju ruang perawatan bayinya yang letaknya di lantai lima. Semoga bayinya dalam kondisi baik-baik saja.

Ketika berhasil memasuki rumah sakit dan bergerak cepat ke ruangan bayinya, dari kejauhan dia sudah melihat Alex dan beberapa anak buahnya sedang berdiri di depan pintu ruang perawatan bayinya yang terletak di lantai lima. Mereka semua bertugas melakukan penjagaan ketat di depan pintu ruangan tersebut.

Diluar dugaan, beberapa anak buah Jerox terlihat berlarian ke arahnya.

"Itu mereka." ucap salah satu anak buah Jerox dengan antusiasnya dan semakin mempercepat langkahnya menuju ke arah Keynand.

Dengan sigap Keynand menghadang mereka dan langsung melakukan perlawanan. Perkelahian sudah tak terelakkan lagi, anak buah Keynand ikut membantunya melawan anak buah Jerox.

"Tuan, biar kami yang melawan mereka. Sebaiknya anda selamatkan nona muda." ucap Alex dan Keynand langsung mengangguk, lalu bergerak cepat masuk ke dalam ruangan perawatan bayinya.

Ruangan tersebut hanya di khususkan untuk bayinya saja, mengigat rumah sakit tersebut salah satu rumah sakit miliknya. Sehingga bayinya harus benar-benar mendapatkan perawatan terbaik.

Keynand mampu melihat bayinya menempati inkubator. Dia melangkah mendekatinya, kedua matanya langsung berkaca-kaca menatap bayinya tampak terlelap di dalam inkubator. Dengan hati-hati dia mengeluarkan bayinya dari inkubator.

Kemudian dia memakaikannya selimut, supaya bisa menghangatkan tubuh bayinya. Dan tak lupa dia menyelipkan benda berwarna putih di lubang telinga sang bayi, agar bayinya tidak terbangun selama membawanya pergi.

Keynand menggendong bayinya dengan penuh kasih dan tak lupa dia mengambil tas besar yang berisi perlengkapan bayinya termasuk susu formula yang dipersiapkan sebagai pengganti ASI nya. Tas tersebut sudah disiapkan oleh Alex, tangan kanannya.

Kemudian Keynand membawa bayinya keluar dari ruangan tersebut sambil menenteng tas besar. Tiga anak buah Jerox sudah tergeletak di depan pintu ruang perawatan bayinya. Keynand hanya mampu melewatinya.

Alex langsung mengalihkan pandangannya ke arahnya. Alex sampai dibuat kagum plus terharu menyaksikan tuannya menggendong bayinya. Sekejam-kejamnya seorang mafia, tetap saja memiliki sisi lembut untuk orang terkasihnya

Di luar dugaan, salah satu anak buah Jerox yang masih tersisa langsung menembak ke arah Keynand, dengan cepat Keynand berusaha melindungi bayinya, hingga peluru meleset mengenai kaca jendela.

Bersamaan pula terdengar suara tembakan, dan kali ini yang melakukannya adalah Alex. Seketika si penembak berhasil di lumpuhkan dan tergeletak di lantai dengan bersimbah darah.

"Mari tuan." ucap Alex yang akan melakukan pengawalan untuk tuannya.

Mereka berjalan-jalan bersama-sama dengan penuh kewaspadaan.

"Apa ibuku datang berkunjung ke rumah sakit?" tanya Keynand. Pasalnya ibunya sempat mengatakan akan berkunjung ke rumah sakit untuk melihat cucunya.

"Tidak tuan, saya mendengar kabar dari kepala pelayan bahwa Nyonya jatuh pingsan saat akan berangkat ke rumah sakit. Dokter pribadi keluarga anda langsung menanganinya." jawab Alex.

"Mama pasti begitu syok dengan kejadian ini, makanya tekanan darahnya dan kolesterolnya tinggi." gumam Keynand.

Kepulan asap tebal mulai merambah masuk ke lantai yang ditempatinya, bersamaan pula tiba-tiba listrik menjadi padam. Keynand dan Alex berlari cepat menuruni anak tangga. Mereka hanya menggunakan instingnya saja dan menggunakan penglihatannya melalui pencahayaan dari sinar rembulan lewat dinding kaca anti peluru bangunan rumah sakit.

Mereka bergerak cepat keluar dari rumah sakit tersebut melewati pintu belakang yang sempat dilewati oleh Keynand. Karena api semakin merambah dahsyat melalap bangunan tersebut.

Diluar dugaan, beberapa anak buah Jerox kembali menghadangnya di area belakang rumah sakit. Mereka semua masing-masing membawa pistol dan siap menembak mangsanya.

"Kalian tidak bisa kemana-mana." teriaknya saat berhasil menghadang Keynand dan Alex.

Dor

Alex langsung menembak salah satu dari mereka yang berjumlah lima orang. Dengan cepat Keynand memilih bersembunyi di balik pintu demi melindungi bayinya. Sementara Alex sedang baku tembak dengan anak buah Jerox.

Tak membutuhkan waktu lama, Alex berhasil melumpuhkan kelima anak buah Jerox.

"Ayo tuan, anda harus segera meninggalkan tempat ini." ucap Alex berlari menghampiri mobilnya. Dan langsung bergerak membukakan pintu mobil untuk tuannya. Keynand langsung masuk ke dalam mobil, kemudian diikuti oleh Alex.

Lagi-lagi anak buah Jerox berlarian ke arahnya. Alex langsung menancap gas dan tanpa basa-basi menabrak mereka yang mencoba menghalangi jalannya.

Terdengar suara tembakan terus mengarah ke arah mobilnya, membuat Alex dengan lihainya menaikkan kecepatan laju mobilnya. Sementara itu, Para anak buah Jerox berlarian menuju parkiran. Mereka kembali akan mengikuti mobil Keynand, dan tidak akan membebaskan pria itu bersama bayinya.

Tiga unit mobil terus melaju kencang membelah jalanan pusat kota yang tampak lenggang. Ketiga unit mobil itu sedang melakukan pengejaran terhadap Keynand bersama bayinya.

Tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya, membuat Alex yang fokus mengemudi berdengus kesal melihat tiga unit mobil sedang mengejarnya.

"Bagaimana ini tuan?" ucap Alex mulai panik. Karena mobil di belakangnya dengan sengaja menabrakkan mobilnya hingga membuat kap belakang mobilnya tampak ringsek parah.

"Kita harus ke villa, di sana tempat yang aman untuk menyembunyikan bayiku." ucap Keynand dingin sambil mendekap hangat tubuh bayinya

"Baik tuan." ucap Alex.

Namun tiba-tiba peluru melesat ke arah mobilnya hingga berhasil membuat ban belakang mobilnya menjadi kempes. Laju mobilnya menjadi oleng dan tak terkendali.

Alex langsung membanting stir berharap tidak menabrak tiang listrik beserta pembatas jalan di depannya. Namun sayangnya mobilnya malah keluar jalur hingga menabrak pohon rindang di pinggir jalan dan tak berselang lama mobil tersebut mengeluarkan asap hitam hingga meledak. Untungnya mereka berhasil keluar dari dalam mobil.

Bersambung.....

Terima kasih ya sudah mampir.

Jangan lupa, like, love, komen, hadiah dan vote ya teman-teman 🙏 terima kasih 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

Alex, jago nih nembaknya. 👍

2024-03-22

0

Leng Loy

Leng Loy

keren bgt, menegangkan

2023-09-13

0

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

seru👍

2023-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!