Makan malam yang di adakan secara mendadak oleh Ramayani. Karena tanpa persetujuan Maharani pun, Ramayani selalu bertindak seenaknya di dalam rumah tangga anaknya.
Dan kali ini, maka malam yang mendadak pun di lakukan dengan memanggil tamu spesial yaitu Arini. Wanita yang sejak lama di dambakan Ramayani untuk bisa menjadi menantunya dan bisa memberikan keturunan padanya. Dan, terlebih lagi keluarga Arini memiliki kekuasaan yang bisa menopak Agam agar Agam kelak bisa membuka perusahaan sendiri.
Itulah mengapa Ramayani sangat bersikeras untuk menikahkan anaknya dengan Arini
“Sepertinya ada acara spesial malam ini?” Kata Agam saat melihat meja makan yang di hias dengan lilin dan juga beberapa bunga yang membuat nuansa malam ini menjadi semakin romantis.
Maharani hanya menoleh sesaat melihat sang suami. Karena sejatinya Maharani pun tidak tahu dengan maksud tujuan ibu mertuanya itu.
“Tamu spesial sebentar lagi akan datang.” Ucap Ramayani, sambil tersenyum penuh arti dan lalu menatap sinis pada Maharani.
“Tamu?” Tanya ulang Agam.
Dan Maharani seperti bisa menebak siapa tamu yang di maksud oleh Ramayani, ibu mertuanya itu.
••••
Beberapa saat kemudian.
“Tamu spesial kita sudah datang.” Kata Ramayani sambil berdiri dan berjalan mendekat ke arah Arini.
Spontan Agam dan juga Maharani menoleh.
Dan benar dugaan Maharani, jika tamu spesial tidak lain dan tak bukan adalah Arini. Wanita yang sangat ingin di jadikan menatu oleh Ramayani. Wanita yang memang memiliki paras yang cantik. Namun sayang kecantikan yang ia miliki tidak di pergunakan dengan baik.
“Kau sangat cantik sekali sayang.” Ucap Ramayani sambil cipika cipiki dengan Arini.
“Tante juga. Semakin awet muda saja.” Ucap Arini dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
“Haha, kau bisa saja sayang. Ayo silahkan duduk..” Ajak Ramayani.
Dan Ramayani langsung menarik Maharani agar Maharani berdiri dan bergeser, agar Arini bisa duduk di samping kanan Agam.
“Hey kau pindah.” Kata Ramayani, sambil membulatkan matanya menatap Maharani.
“Tante, tidak usah biar Arini duduk di sini saja.” Arini langsung menarik kursi yang berseblahan dengan Ramayani.
Agam tetap diam di tempatnya.
“Sayang jangan, biar kau duduk di tempat ibu saja. Dan ibu akan duduk di tempatmu.” Kata Ramayani.
Dan kini posisi Agam yang berada di tengah dan Maharani berada di sisi kanan, sedangkan Arini berada di posisi kiri dan juga Ramayani.
Maharani mencoba tersenyum dan bersikap setenang mungkin menyembunyikan kegelisahan yang kini ia rasakan. Maharani takut, jika sang suami tercinta akan jatuh cinta melihat pesona kecantikan dari Arini.
“Sayang mau makan apa? Biar aku yang ambilkan.” Tawar Maharani.
Dan dengan cepat Ramayani mengambil sendok nasi dan memberikannya kepada Arini.
“Ayo sayang, berikan menu makanan pada Agam.” Ucap Ramayani dengan sangat sopan.
“Ibu.” Tegur Agam.
“Hanya sekali saja nak. Arini kan baru juga datang berkunjung, jadi tidak apa.” Alasan Ramayani.
Lagi-lagi Maharani hanya bisa tersenyum, walau sebenarnya hatinya merasa hancur. Bagaimana tidak! Karena sang ibu mertua selalu saja menjatuhkan Maharani di hadapan suaminya dan di hadapan Arini yang baru saja datang.
Tapi Maharani, masih mencoba tetap tenang. Karena satu yang Maharani pegang teguh yaitu sang suami yang masih sangat setia dan mencintai dirinya.
Acara makan malam pun selesai.
Agam langsung berdiri dan di susul oleh Maharani. Namun baru beberapa langkah, Ramayani pun langsung berkata.
“Mau kemana?” Tanya Ramayani saat melihat Maharani yang mengikuti langkah suaminya.
“Aku ingin mengikuti mas Agam.”
“Kau tidak lihat ini? Haa?” Tanya Ramayani, menatap ke atas meja.
“Sekarang bereskan semua ini. Ingat tamu adalah raja, dan kamu harus membereskan ini. Karena Arini ingin beristirahat. Cepat!” Ucap Ramayani dengan nada yang meninggi.
Mau tidak mau, Maharani pun mengikuti perintah dari sang ibu mertua.
Dan Arini, ia tersenyum dalam hati. Karena kesempatannya untuk berdua dengan Agam kini terbuka lebar. Dengan melangkah cepat Arini langsung menyusul Agam. Menyusul pria yang begitu sangat ia cintai sejak dari dulu, namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan. Tapi Arini tidak pernah menyerah sedikit pun. Ia tetap pada prinsipnya, apapun yang ia sukai harus menjadi miliknya, walai harus menyakiti hati orang lain.
“Ingat bereskan semuanya. Jangan biarkan satupun yang kotor. Kalau tidak! Maka ibu akan menambahkan tugasmu lagi.”
“Iya bu.” Jawab Maharani sembari melanjutkan dengan cepat tugas yang di berikan oleh ibu mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ayuni Tri Purnomo
ada lagi mertua modelan kyk gini Thor...
2023-06-09
1
Windarti08
kok Agam diam aja sih istrinya diperlukan buruk oleh ibunya, apalagi didepan tamu spesial ibunya
2023-05-23
0