Setelah selesai mandi, Carl duduk di samping Dila yang tengah menunggu nya, malam ini mereka berdua akan meninggalkan rumah ini. Dila akan ikut kemana saja ia pergi, sesuai dengan rencana yang sudah ia pikirkan sejak kemarin.
"Berapa usia mu," tanya Carl.
"19 tahun," jawab Dila.
"Wah masih sangat mudah ya, kau tinggal sendiri tidak takut? Padahal rumah mu cukup jauh dari para tetangga," tanya Carl.
"Tidak, sejak ada kamu baru aku takut," jawab Dila.
"Malam ini kita akan pergi, untuk menghilangkan jejak kita agar kita aman, kau harus ikut kemana aku pergi. Setelah itu kita baru ke rumah orang tua mu, dimana rumah orang tua mu?"
"Sumatra barat," ucap Dila.
"Aku janji akan membawa mu pulang ke sana, jangan khawatir," ujar Carl.
Dila percaya jika Carl pasti akan membawa nya ke rumah kedua orang tuanya. Apa yang Carl katakan sangat menyakinkan sekali.
Pukul 8 malam, ada sebuah mobil yang datang ke rumah Dilla, sebuah mobil mewah yang akan membawa Carl dengan Dila meninggalkan kampung ini. Dila melihat lihat apa saja yang belum ia bawa, ia tidak ingin ada barang penting yang tertinggal.
"Sudah ayo," ucap Carl.
"Kita pergi sekarang," tanya Dila.
"Iya lah, mau kapan lagi," jawab Carl.
Ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun lamanya Dila meninggalkan kampung ini, sudah banyak kenangan yang terukir di kampung ini, tetapi kalau Dila terus di sini ia tidak akan mendapatkan kemajuan.
"Ayo." Carl menarik tangan Dila.
Dila pun mengikuti langkah kaki Carl, dan mereka berdua pun masuk ke dalam mobil itu.
"Kamu sangat kaya pasti kan," ucap Dila.
"Sudah pasti, kalau aku tidak kaya raya, tidak mungkin aku membawa mu pergi dari kampung ini," kata Carl.
Di sepanjang perkelahian Carl sibuk dengan handphone nya, sedangkan Dila sudah terlelap dengan tidur nya, terlihat dengan jelas Dila kedinginan karena Dila hanya memakai pakaian yang tipis.
Sebagai pria yang mengincar Dila sudah pasti Carl tidak akan tinggal diam, ia mengambil jaket yang ada di dalam mobil setelah itu ia menutupi tubuh Dila dengan jaket itu.
"Wajah polos mu membuat ku berg*irah," ucap Carl sambil tersenyum manis.
Perjalanan dari kampung itu ke pusat kota memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 8 jam perjalanan. Sebelum menyusul Dila tidur, ia mengambil semua data diri Dila, ia akan membuatkan Dila visa dan pasport agar mudah jika ia bawa ke luar negeri.
Dila sendiri tidak sadar jika data diri nya sudah tidak ada, ia masih terlelap di tengah malam yang dingin ini. Setelah menyerahkan semuanya ke para anak buahnya, Carl ikut tidur dengan meletakkan kepala nya ke tubuh Dila. Mereka berdua pun terlelap bersama.
Pukul 4 pagi, setelah hampir 8 jam perjalanan mobil, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah hotel mewah. Carl tidak akan membawa Dila pulang ke rumah nya, masih banyak rahasia yang ia sembunyikan, ia harus benar-benar memiliki wanita ini baru lah ia bisa membawa wanita ini pulang ke rumah nya.
"Kita tinggal di sini," tanya Dila.
"Untuk sementara di waktu, lusa kita ke rumah orang tua mu," jawab Carl.
Carl hanya memesan satu kamar hotel, tinggal di hotel ini juga salah satu trik Carl agar bisa tinggal satu kamar dengan Dila. Ia benar-benar penasaran dengan wanita ini.
"Hanya satu kamar," tanya Dila.
"Jika memesan dua kamar, aku tidak tanggungjawab atas keselamatan mu," jawab Carl.
"Aku tidur dengan mu," tanya Dila.
"Ya kalau kau mau, aku tidak akan macam macam, santai saja, aku tidak suka wanita," ucap Carl.
"Ha!!"
Carl membuka pintu kamar hotel nya dan langsung masuk ke dalam.
"Dia suka dengan sejenisnya, bagaimana mungkin bisa pria sesempurna ini suka dengan sejenisnya… tapi bisa saja sih, syukurlah aku jadi merasa aman." Dila juga berjalan masuk ke depan kamar.
Tidak masalah sedikit berbohong, Carl melakukan ini agar Dila tidak menjaga jarak dari nya.
"Ahhh nyaman nya, akhirnya bisa tidur di tempat yang lembut dan empuk, tidak seperti di rumah mu," ucap Carl.
"Carl aku ingin membeli sesuatu di minimarket," ujar Dila.
"Mau beli apa, istirahat dulu. Nanti setelah istirahat dan bersih bersih kita akan keluar untuk mencari makan," ucap Carl.
"Iya." Dila berbaring di samping tubuh Carl, ia jadi tidak takut pada Carl setelah pengakuan Carl tadi.
"Kakak mu dimana?"
"Aku tidak tau, kamu bisa membantu ku mencari nya?"
"Tidak akan, kalau kau bertemu dengan nya, kau akan pergi dari ku, lebih baik kau tidak perlu bertemu dengan nya," batin Carl.
"Sudah pasti aku akan membantu mu," ucap Carl.
"Dia lari dengan seorang pria kaya, aku tidak tau siapa pria itu. Yang akunm tau kakak ku menjalan hubungan dengan pria itu secara rahasia, setelah kakak ku bertemu dengan nya dia memutuskan untuk ikut dengan pria itu dan meninggalkan ku sendiri di kampung," jelas Dila.
"Terus kenapa kau masih mau mencari nya, sudah biarkan saja dia," ucap Carl.
"Tidak bisa Carl, aku masih berhubungan baik dengan kedua orang tua ku, mereka masih berharap aku bisa bertemu dengan kakak ku," kata Dila.
"Kau tidak perlu bertemu dengannya, dia tidak bertanggungjawab, lebih baik kau memulai hidup bahagia di sini," ucap Carl.
Maksud hidup bahagia yang Carl katakan adalah menikah dengan nya, ia sudah tidak sabar menikahi gadis polos ini. Sikap manis yang ia berikan pada Dila, semata mata agar ia bisa mendekati wanita ini, setelah menikah ia akan mengeluarkan sikap aslinya.
"Tidak lama lagi, aku akan mendapatkan mu," Batin Carl.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments