Bab 3

Saat sedang asik belanja di pasar, Dila merasa ada yang sedang mengintai nya. Ia beberapa kali melihat ke arah sekelilingya, tetapi tidak ada orang yang mencurigakan, karena begitu takut Dila memutuskan untuk mempercepat belanja nya.

"Semua sudah beli, ********** juga sudah. Sebaiknya aku segera pulang, aku memiliki firasat yang tidak enak," ucap Dila.

Dila kembali ke tempat sepedanya berada, dan benar saja saat ia pergi meninggalkan pasar satu mobil mengikuti nya. Hal itu benar-benar membuat Dila ketakutan, ia takut mereka mencoba untuk mencelakai nya karena sudah menolong Carl.

Dila mempercepat goesannya, ia tidak ingin mobil itu menghentikan nya di tempat yang sepi, sesegera mungkin ia harus sampai di rumah.

Beberapa kali Dila melihat ke arah belakang, mobil yang mengikuti nya sudah semakin dekat saja. Ia yakin tidak lama lagi mobil itu akan menghentikan nya, apalagi mereka sebentar lagi sampai di tempat yang cukup sepi.

"Aku menyesal menolong pria itu," ucap Dila.

Saat mobil itu sudah dekat dengan nya, tiba tiba di persimpangan jalan ada sebuah mobil yang menghentikan mobil di belakang nya. Hal itu membuat Dila cukup terkejut, ia sampai berhenti untuk melihat ke arah belakang.

Satu orang memberikan kode agar ia segera pergi dari tempat itu. Segera Dila kembali mengeos sepeda nya dengan kekutan penuh.

"Mungkin itu orang yang di minta Carl untuk menjaga ku," batin Dila.

Sesampainya di rumah Dila langsung masuk ke dalam, tidak lupa ia mengunci pintu agar mereka tetap aman.

"Aku takut sekali," ucap Dila.

Sebelum ia tidak pernah seperti ini, ini pertama kalinya hidup nya merasa terancam, sudah 3 tahun ia hidup sendiri baru sekarang Dila merasa tidak tenang.

Dila duduk di sofa untuk menenangkan dirinya, tanpa sadar air matanya jatuh membasahi wajah nya. Dila jadi takut dirinya tidak bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuanya, ia sudah menabung selama bertahun-tahun agar bisa kembali pulang ke kampung halaman nya.

Carl yang mendengar suara tangisan Dila langsung berjalan keluar dari dalam kamar, ia tidak tau kenapa Dila tiba tiba menangis. Karena iba Carl langsung memeluk Dila dengan erat.

"Hey kenapa, apa yang terjadi," tanya Carl.

"Aku takut.. Ada yang mengincar nyawa ku, ini semua karena mu," jawab Dila.

"Kau sudah masuk ke dalam dunia ku, mau tidak mau ini yang harus terjadi.."

"Kenapa begitu? Sebenarnya siapa dirimu," tanya Dila.

"Kau tidak perlu tau siapa diri ku, yang jelas musuh ku bukan orang sembarangan, setiap detik nyawa ku terancam dan kau juga seperti itu, kau sudah masuk ke dalam kehidupan ku," ucap Carl.

"Aku tidak mau, lebih baik kamu segera pergi dari sini."

"Dengan aku pergi pun kamu tidak akan aman, mereka akan datang dan menangkap mu, mereka pasti mencari informasi tentang kehidupan dan nyawa mu pasti akan hilang," ucap Carl.

"Terus apa yang harus aku lakukan, berikan aku solusi." Dila terlihat sangat frustasi sekali.

"Sekarang aku tanya, apa tujuan mu? Aku bisa membantu mu sampai ketujuan mu agar kau aman," ucap Carl.

"Aku ingin mencari kakak ku, dia berada di kota, tapi aku juga ingin pulang ke rumah orang tua ku," kata Dila.

"Oke begini saja, ikut dengan ku dan kau akan aman, pertama aku bisa membantu mu untuk pulang ke rumah kedua orang tua mu. Kemudian setelah kau bertemu dengan mereka, kau akan ku bantu untuk mencari kakak mu, setelah kalian bertemu kau bisa ikut dengan nya. Aku akan melindungi kalian," ucap Carl.

"Kamu serius," tanya Dila.

"Serius," jawab Carl dengan wajah yang sangat menyakitkan.

Karena tidak ada pilihan lain dan keselamatan nya yang paling utama, Dila memutuskan untuk mengikuti apa yang Carl katakan, ini juga menjadi kesempatan besar untuk dirinya.

"Iya aku ikut kamu," ucap Dila.

"Bagus, malam ini kita pergi. Lebih baik segera kau habiskan isi warung mu, dari pada tidak terpakai. Katakan saja kau di jemput abang ipar mu," ujar Carl.

"Kamu benar," ucap Dila.

Seperti yang Carl katakan, Dila langsung mengemasi semua isi warung nya menjadi beberapa bagian, setelah itu ia langsung memberikan semuanya ke para tetangganya. Dila beralasan ia akan pindah ke kota karena di jemput abang ipar nya, beruntung semua tetangga nya percaya dengan alasan nya.

Setelah selesai Dila kembali masuk ke rumah, ia ingin membereskan pakaiannya, ada beberapa hal yang harus ia bawa juga.

"Pinjam handuk mu aku ingin mandi," ucap Carl.

"Siapa yang mengobati itu semua," tanya Dila, ia bingung dengan tubuh Carl yang sudah mendapatkan beberapa perban baru.

"Saat kau ke pasar anak buah ku mendatangkan dokter untuk ku. Sekarang aku ingin mandi pinjam handuk mu," ucap Carl.

Dila pun memberikan handuk nya pada Carl.

"Jangan bawa semua pakaianmu, cukup bawa dokumen penting.."

"Terus nanti aku pakai apa," tanya Dila.

"Bawa beberapa saja, nanti aku belanjakan kau di mall," jawab Carl sambil berjalan pergi meninggalkan Dila.

Dila merasa Carl sangat baik sekali padanya, padahal mereka berdua baru saja bertemu.

Carl sendiri tidak mungkin baik pada sederhana tanpa sebuah alasan, ia memiliki tujuan tertentu yang tidak Dila ketahui, dirinya stay di rumah Dila saja sudah menjadi sebuah tanda tanya.

"Wanita polos itu benar-benar wanita idaman ku, aku beruntung bisa bertemu dengan nya," batin Carl.

Terpopuler

Comments

Aqila Nurul

Aqila Nurul

suka k misterius tpi tidak terlalz kjam ,klo bisa bkin lelucon bikin senyum yg baca heheeee

2023-06-04

1

Anonymous

Anonymous

lelaki misterius mengaku calon suami hadehhhh

2023-05-15

0

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak mantab

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!