Galih membelalakkan matanya, ia sangat terkejut dan tidak menyangka jika perbuatannya itu telah menyakiti istrinya. Bahkan ia tidak tahu harus melakukan apa saat ini, karena terlalu takut membuat tubuhnya itu pun terasa bergetar.
"Sayang, apa yang kamu lakukan?" Tanya Susan yang saat itu keluar dari kamar.
"Aku tidak sengaja mendorong Audrey hingga dia seperti ini. Kamu harus bantu aku, kita bawa dia ke rumah sakit," kata Galih.
"Nggak usah Sayang, memang kamu mau kalau nanti kita bawa dia ke rumah sakit terus kamu akan disalahkan?" Sergah Susan.
"Jadi maksud kamu, aku harus membiarkan istri aku tergeletak di sini, begitu? Memang aku yang salah, jadi sudah sepantasnya 'kan aku disalahkan," kata Galih yang mendadak emosi.
"Bukan itu maksud aku, nanti kalau kamu dilaporkan ke polisi bagaimana? Aku yakin Audrey tidak akan tinggal diam setelah apa yang kamu lakukan terhadapnya. Memangnya kamu mau kalau kamu dilaporkan gara-gara kasus KDRT, kamu mau masuk penjara?" Kata Susan menakut-nakuti, membuat Galih pun berpikir sejenak.
"Jelas saja aku tidak mau, tapi kita tidak mungkin membiarkan Audrey dalam kondisi seperti ini. Lebih baik sekarang kita bawa Audrey ke rumah sakit, setelah itu kita tinggalkan saja dia di sana," kata Galih.
"Ya sudah kalau begitu, aku setuju." Susan menyetujuinya.
Setelah memakai baju terlebih dulu, segera saja Galih membopong tubuh sang istri dan memasukkannya ke dalam mobil diikuti oleh Susan. Lalu sesuai kesepakatan, mereka membawanya ke rumah sakit dan meninggalkannya begitu saja di sana.
****
Saat sedang asik menyuapi sang anak makan siang, tiba-tiba saja ponsel Tasya berdering dan ada panggilan masuk dari sahabatnya.
"Halo Rey, ada apa? Kangen ya?" Tanya Tasya menjawab telepon tersebut.
"Halo selamat Siang Nyonya. Maaf apa boleh saya tahu dengan siapa saya berbicara?" Tanya seseorang dari seberang telepon.
Tasya tampak kebingungan, karena suara yang menelponnya tersebut bukanlah suara yang ia kenal meskipun menggunakan telepon sahabatnya.
"Kamu siapa? Kenapa ponsel Audrey ada sama kamu?" Tasya bertanya-tanya.
"Maaf Nyonya, kami dari pihak rumah sakit ingin menginfokan kabar Nyonya Audrey. Karena tadi ada yang membawa Nyonya Audrey ke rumah sakit ini, tetapi ditinggalkan begitu saja.
"Apa?? Ada apa dengan sahabat saya?" Tanya Tasya yang begitu terkejut.
"Jadi memang ada hal penting yang ingin kami sampaikan mengenai Nyonya Audrey. Tapi kami bingung harus menghubungi siapa, untuk itulah kami menghubungi Nyonya karena Nyonya berada di panggilan terakhir pada ponsel ini. Saat ini Nyonya Audrey belum sadar dan harus dirawat di rumah sakit. Kami juga membutuhkan persetujuan dari keluarga," terang suster.
"Lakukan saja apa yang terbaik untuk sahabat saya Suster," kata Tasya.
"Apa saya boleh tahu apa hubungan Anda dengan Audrey? Apakah Nyonya Audrey tidak mempunyai keluarga?" Tanya suster.
"Saya Tasya, saya sahabatnya Audrey. Keluarga Audrey ada di luar negeri. Sayalah orang yang paling dekat dengan Audrey, bisa dikatakan saya keluarganya di sini," kata Tasya.
"Ya sudah, apakah sekarang Nyonya Tasya bisa datang ke rumah sakit?" Tanya suster.
"Bisa Suster. Saya akan segera ke rumah sakit," kata Tasya, lalu telepon pun berakhir.
"Sayang kamu lanjutkan makannya sama Mbak dulu ya. Mami harus ke rumah sakit sekarang, kasihan Tante Audrey sendirian," kata Tasya.
"Tante Audrey kenapa Mi? Ciara nggak boleh ikut ya?" Tanya Ciara.
"Ciara Sayang, untuk saat ini kamu di rumah aja dulu ya. Mami mau memastikan dulu bagaimana keadaan Tante Audrey, Ciara mengerti 'kan? Ciara siapkan aja makannya sama mbak, Oke! Ciara anak baik 'kan?" Kata Tasya yang membuat anaknya itu pun langsung mengerti.
"Iya Mi. Kirim salam ya untuk Tante Audrey, semoga Tante Audrey cepat sembuh," ucap Ciara.
"Aamiin, anak baik. Terimakasih ya Sayangnya Mami," ucap Tasya. "Mbak Lastri, tolong ya lanjutkan suap Ciara, saya ada keperluan mendadak," ucapnya yang memanggil salah ART di rumahnya itu, yang bertugas untuk membantu ART utama terkadang membantu untuk menjaga dan mengurusi segala keperluan Ciara.
"Baik Nyonya," jawab Lastri.
Setelah itu pun, Tasya segera saja melajukan mobil menuju ke rumah sakit untuk melihat sahabatnya.
****
Saat dalam perjalanan, setelah menghubungi suaminya memberi kabar, di saat itu pula Tasya beberapa kali mencoba untuk menghubungi Galih tetapi sama sekali tidak ada jawabannya. Bahkan telepon Audrey juga sempat di-reject oleh oleh suami sahabatnya itu.
"Duh …Galih kemana sih, lagi darurat seperti ini kok malah me-reject telepon aku. Dia tahu nggak sih kalau saat ini istrinya sedang berada di rumah sakit," gerutu Tasya yang merasa sangat kesal. Terlebih lagi jika mengingat bagaimana kondisi rumah tangga sahabatnya itu dengan sang suami, membuat kekesalan Tasya semakin bertambah.
Setibanya di rumah sakit, Tasya pun langsung saja menuju ke ruang IGD dimana tempat sahabatnya itu berada. Di saat itu pula kebetulan Audrey telah sadar, sehingga Tasya langsung saja menghampirinya dan memeluk tubuh sahabatnya itu.
"Rey, kamu kenapa bisa seperti ini sih? Kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Tasya yang terlihat begitu khawatir.
"Aku nggak apa-apa Sya, aku baik-baik aja kok seperti yang kamu lihat," kata Audrey.
Tasya melepaskan pelukannya, "Kamu jangan bohong. Ini sebenarnya ada apa? Apa ini ada hubungannya dengan suami kamu," ujar Tasya.
"Iya, tadi aku memang sempat bertengkar sama Galih. Tapi aku pingsan bukan karena Galih, aku merasa perut aku tiba-tiba aja sakit dan aku pingsan begitu aja. Bahkan aku nggak sadar siapa yang sudah bawa aku ke rumah sakit," jelas Audrey.
"Kalau terakhir kali tadi kamu bareng Galih, ya berarti Galih lah yang membawa kamu ke sini. Tapi kenapa dia harus meninggalkan kamu di rumah sakit, bahkan sampai Suster kebingungan mencari keluarga kamu," kata Tasya.
"Jadi tadi Suster yang menghubungi kamu ya Sya?" Tanya Audrey.
"Iya, karena panggilan telepon terakhir di hp kamu itu nomor aku, jadi Suster menghubungi aku," jawab Tasya.
"Aku minta maaf ya jadi merepotkan kamu," ucap Audrey.
"Kamu ini ngomong apa sih Rey, kita ini kan sahabat, bahkan kita sudah seperti adik kakak. Jadi nggak ada yang namanya merepotkan," ujar Tasya.
"Iya Sya, sekali lagi terimakasih ya," ucap Audrey dengan raut wajah sedih, sehingga membuat Tasya bertanya-tanya.
"Ada apa Rey? Kamu ada masalah lagi dengan Galih? Pasti itu juga 'kan sebabnya Galih meninggalkan kamu di rumah sakit," tanya Tasya.
Memang Audrey paling tidak bisa menyembunyikan masalah dari sahabatnya itu. Sehingga ia pun menangis dan menceritakan apa yang baru saja terjadi tadi di rumah, sebelum pada akhirnya ia pingsan.
"Apa? Benar-benar keterlaluan ya Galih. Ini benar-benar sudah tidak bisa dimaafkan lagi, kamu harus tegas. Lebih baik kamu berpisah saja dengan Galih, aku benar-benar nggak mau melihat kamu terus disakiti seperti itu," ucap Tasya yang begitu sangat marah, rasanya ia ingin menemui suami sahabatnya itu dan mencabik-cabik wajahnya.
"Iya Sya, aku juga sudah berniat akan menggugat cerai Galih. Karena ini memang sudah nggak bisa dimaafkan lagi," ucap Audrey dengan air matanya yang terus menetes.
"Sudah ya, kamu jangan menangis. Kamu nggak pantas menangisi pria seperti itu. Kamu itu terlalu baik untuk pria brengsek seperti Galih. Aku yakin kok Galih pasti akan terkena karmanya suatu saat nanti," ucap Tasya lalu kembali memeluk Audrey.
"Maaf Nyonya, saya mau menyampaikan mengenai kondisi Nyonya Audrey saat ini," kata dokter yang menghampiri keduanya, sehingga mereka pun melerai pelukan.
"Ada apa Dokter? Memangnya ada penyakit serius yang saya alami?" Tanya Audrey yang seketika menjadi takut.
"Ini adalah laporan hasil pemeriksaan Nyonya Audrey, silahkan Nyonya lihat sendiri," kata dokter menyerahkan sebuah amplop kepada Audrey.
Audrey pun segera menerima dan membuka amplop tersebut serta mengambil selembar kertas yang dilipat di dalamnya, lalu ia membuka dan membacanya bersama dengan Tasya. Keduanya sama-sama syok melihat hasil pemeriksaan tersebut serta tangis Audrey pun pecah begitu saja.
Bersambung …
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Mommy QieS
naudzubillahimindzalik
2023-04-25
1
Jelita S
jangan bilang nnti audrey jdi istri pengganti buat suaminya
2023-04-04
4