Bab 4. Ibu panti menemukan bayi Alia

Suatu pagi matahari telah bersinar di ufuk barat Alia masih berada di rumah sakit ia terbaring lemah tidak berdaya sambil meratapi nasib malangnya.

Alia menyerka air mata yang terus mengalir di pipinya mengenang nasib bayinya. ia tidak tau dimana bayinya saat itu bagaimana keadaannya. Sedikitpun tidak menduga kalau ibu ya adalah seorang wanita yang kejam telah membuang bayi yang tak berdosa itu.

"Aku ingin lihat bayi ku sekarang... pasti saat ini ia haus banget," Dada Alia terasa sesak ia berusaha bangun untuk mengambil air seketika itu juga gelas berisi air jatuh ditangan Alia. Tangan gemetaran perasaan tidak menentu memikirkan bayinya.

"Bayi ku dimana kamu saat ini. Mama akan mencari kamu Sayang...," lirih Alia berusaha bangun walaupun perutnya masih sakit.

Alia mencabut infus di tangan nya ia ingin beranjak dari tempat itu akan mencari anaknya. Ia sangat mengkuatirkan bayinya saat itu. "Aku harus pergi sebelum mama menemuiku," desahnya sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

Di saat itu juga Melinda datang dan ia langsung panik melihat Alia sudah tidak ada di ruangannya. Melinda melihat Alia di kejauhan sudah berada di tepi jalan hendak menyetop sebuah taksi.

Malinda berlari kearah Alia ia langsung meraih tangan Alia sebelum taksi mendekat.

"Mau kemana kamu?" tanya Melinda tiba-tiba membuat Alia kaget, "Mama... lepasin Ma... aku mau mencari bayiku," ucap Alia berusaha melepaskan tangan Mama nya.

"Tidak ada gunanya kamu mencari bayi itu. Dia sudah mama titipkan di panti asuhan. Lebih baik sekarang kita pulang Ayo...!" Melinda membawa Alia naik ke mobil menuju rumah mereka.

"Mama jahat!... tak punya hati....!" cetus Alia.

"Terserah kamu Alia, mau bilang mama apa. Yang terpenting saat ini kamu harus segera pergi dari kota ini. Mama akan mengajakmu ke luar kota biar kamu tidak kepikiran dengan bayi ha*am itu lagi!"

"Tidak! aku tidak akan pergi dari kota ini aku mau cari bayiku." Alia membuka jendela mobil hendak keluar lewat jendela.

"Alia kamu jangan nekat, mau cari ma*i ya!" bentak Melinda.

"Lebih baik alia mati saja Ma, dari pada terpisah dengan bayiku, antar Alia kesana Ma dia membutuhkan aku," pinta Alia.

"Jangan banyak tingkah Alia cukup menurut saja kalau kamu nekat Mama tidak akan segan membunuh bayi itu, biar kamu puas menyakiti hati Mama. Kamu tidak bisa jaga nama baik keluarga. Seharusnya mama menghukum kamu tapi mama tidak tega melihat mu Alia, berterima kasihlah pada mama karena mama masih mau peduli padamu." Melinda balik memanas melihat Alia nekat.

"Mama jahat! alia benci Mama... Lebih baik alia bunuh diri saja!" ancamnya.

"Jangan konyol Alia atau kamu yang akan melihat mayat mama..." Melinda balik mengancam.

Melinda tidak menghiraukan apapun ucapan Alia ia terus ngebut hingga hampir sampai di rumah.

Alia menangisi nasibnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menurut.

Ditempat lain.

Pagi itu ibu panti di kejutkan oleh tangisan bayi. Ia mencari sumber bunyi tersebut ternyata arahnya dari pintu luar. Ibu itu pun pergi ke arah pintu. Sontak ia kaget melihat keranjang bayi di dalam nya ada bayi mungil yang lucu. Bayi itu menangis melihat ibu panti seolah meminta pertolongan kalau ia sedang haus dan lapar. Sejak malam tadi bayi itu berada di luar untungnya sebelumnya di bawa pergi sang nenek yang kejam itu. Ia masih sempat menyusu dengan kenyang. Tanpa ia sadari itu lah hari pertama dan terakhir ia menyusu pada mamanya.

"Bayi siapa ini? tega sekali ia meletakan bayi di sini? tanpa memberitahu sebelumnya. Kalau dia kenapa-napa kan kasian...," lirih Bu panti mengiba.

"Duh... bayi ini lucu sekali...," Bu panti mulai mengambil bayi itu.

Bayi itu langsung menagis melihat ibu panti.

"Tenang... tenang kamu lapar ya...?" Ibu kasi susu ya Nak...," ibu panti memeriksa keadaan bayi masih tampak sehat.

"Ya ampun ternyata bayi ini baru lahir, siapa yang tega membuangnya kesini?" batin Bu panti.

Ibu panti segera membawa masuk bayi itu akan memberinya susu dan mengganti popoknya yang sudah basah.

🧚🏽‍♂️🧚🏽‍♂️🧚🏽‍♂️

Danu yang saat itu menyadari kalau dirinya sudah melakukan hal yang fatal telah membuat Alia hamil, ia tampak gusar menjalani hari-hari nya sebentar lagi ia akan menikahi gadis yang telah lama dijodohkan dengan dia yang bernama Sinta. Danu tidak bisa menolak kemauan mamanya. karna tidak mau di cap sebagai anak yang tidak berbudi pada orang tua.

Sinta sangat mencintai Danu tapi Danu biasa saja. Semua itu karna kemauan ibunya yang menginginkan nya untuk segera menikah. Danu tidak mau membuat hati ibunya kecewa akhirnya menerima perjodohan itu. Padahal ada seorang pria yang lebih mencintai Sinta yang bernama Jodi dan Danu mengetahuinya. Tapi, Sinta hanya menganggap nya teman. Malah ia mencintai Danu yang sama sekali tidak mencintai Jodi yang selalu ada buat Sinta.

Danu jadi serba salah karna Jodi adalah teman baiknya. Diam-diam Jodi mencintai Sinta setelah gerak-geriknya diketahui Danu Jodi pun mengakui nya kalau ia telah lama menaruh rasa cintanya pada Sinta sejak di bangku SMA. Namun Sinta tidak pernah tau isi hati Jodi, karena selama itu mereka merupakan teman dekat. Sinta tidak tau kalau Jodi mencintainya ia selalu menyembunyikan rasa cintanya dengan kedok persahabatan.

Sebenarnya Danu tidak bisa menerima Sinta sejak bertemu dengannya Danu tidak punya perasaan apa-apa padanya. Malah ia selalu kepikiran pada gadis yang ia temui di sore itu yaitu Alia. Setiap hari ia memikirkan gadis itu namun ia tidak tau keberadaannya namanya saja ia tidak tahu apa lagi tempat tinggalnya.

"Aku go*lok banget sih! kok bisa-bisanya lupa menanyakan nama gadis itu." Danu merasa kesal pada dirinya sendiri. Ia terus mengingat-ingat wajah Alia yang membuat dirinya selalu semangat jalani hari-harinya dan kejadian sore itu adalah hari terindah dalam hidup Danu, ia tidak dapat melupakan hari itu. Danu bertekad akan mencari Alia suatu saat nanti.

"Semoga aku bisa bertemu dengan gadis itu lagi kenapa aku selalu memikirkannya apa mungkin dia juga memikirkan aku?" tanya sendiri.

Danu seperti orang yang tidak waras kadang bicara sendiri, terseyum sendiri. Setiap saat pikirannya terganggu dengan bayangan Alia.

Tiba-tiba disaatnya sedang melamun ia dikejutkan Mamanya.

"Danu bagaimana dengan gaun pengantin ini apa ini cocok dengan Sinta?" tanyanya.

"Mama apaan sih nayak nya ke aku gak tau selera Sinta," Danu tidak suka mamanya membahas tentang Sinta saat nya asik-asik membayangkan Alia.

"Kamu ini bagaimana sih Danu! sebentar lagi kalian akan menikah seharusnya kamu sudah mempersiapkan semuanya, ini malah mama yang sibuk."

"Ma, jujur danu belum siap menikah Ma. Masih banyak cita-cita Danu yang belum terpenuhi," ujar Danu keberatan.

"Mau sampai kapan lagi Danu? Apa sampai Mama mati baru kamu akan menikah?" mamanya merasa jengkel.

"Mama kok bicara gitu sih... Danu cuma minta waktu satu atau dua tahun lagi Ma...!"

"Tidak bisa Danu, keputusan mama sudah bulat tahun ini kamu harus menikah! apalagi mama sudah berjanji pada keluarga Sinta," cetus sang ibu.

"Mama kan yang berjanji bukan Danu...?"

Danu jadi sebal, ia pun meninggal mamanya. Setiap kali bahas pernikahan Danu merasa terusik dan tidak suka bawaannya pasti emosi. Karena ia benar-benar tidak kepikiran akan menikah dengan Sinta dihatinya selalu ada Alia, Alia, dan Alia.

Terpopuler

Comments

𝔸𝕤𝕣𝕚𝕕𝕚𝕟𝕚𝕟𝕘𝕣𝕦𝕞

𝔸𝕤𝕣𝕚𝕕𝕚𝕟𝕚𝕟𝕘𝕣𝕦𝕞

ya Allah kasihan sekali Alia,kebayang bagaimana sedihnya🤧

2023-06-03

0

ᵗʷᵒᗷ.ᶻ

ᵗʷᵒᗷ.ᶻ

sabar ya Danu smoga aja acara nikahan elu ma Sinta batal tal

2023-06-02

1

ᵒⁿᵉᗷ.ᶻ

ᵒⁿᵉᗷ.ᶻ

ini mah mama nya yg memaksakan kehendak tanpa mengerti perasaan anak

2023-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lahirnya seorang anak
2 Bab 2. Bayi yang malang
3 Bab 3. Kejadian yang memilukan
4 Bab 4. Ibu panti menemukan bayi Alia
5 Bab 5. Berusaha mencari jejak sang Bayi
6 Bab 6. Memilih antara hak dan kewajiban
7 Bab 7. Danu menyalahkan Sinta
8 Berangkat ke luar kota
9 Sinta pulang dari rumah sakit.
10 Alia pergi ke panti
11 Alia sedih Arif pun kepo
12 Melinda telah pergi ia menyesali perbuatannya.
13 Suasana haru
14 Perjalanan Alia menuju kota.
15 Menemukan jejak.
16 Alia menemui anaknya.
17 Alia mengantar Bayu pulang.
18 Ternyata Bayu sudah pulang
19 Sinta mengabulkan permintaan Bayu
20 Alia berada di rumah keluarga Bayu
21 Alia bertemu dengan Danu
22 Gelisah
23 Danu ingin tau siapa Ayah Bayu
24 Perpisahan
25 Bayu merindukan Alia
26 Alia menghubungi anaknya
27 Alia telah membohongi Danu
28 Bersandiwara
29 Danu jadi bingung
30 Sang Bidadari
31 Permainan Arif
32 Suasana haru
33 Pertemuan Alia dengan Kaira
34 Kesempurnaan Alia
35 Sinta menemui Alia
36 Alia di jemput Danu
37 Bayu menghilang
38 Di fitnah
39 Perjalanan Alia menuju rumahnya
40 Hasil tes
41 Danu di kerjain
42 Sinta mengikuti Danu
43 Drama sebelum makan
44 Danu merasa panik
45 Alia akan mengambil haknya.
46 Kebersamaan bersama Bayu dan Arif.
47 Alia baru tau kalau Arif adalah pengusaha sukses
48 Ayah Alia masih hidup
49 Suprise buat Alia
50 Rahasia sebuah ruangan
51 Sebuah album dan diary
52 Curhat Sinta pada Jodi
53 Lisa tidak bisa menerima kenyataan kalau Bayu anak Alia.
54 Makan malam bersama
55 Danu masih mencintai Alia
56 Asyiknya party
57 Alia membohongi Jodi
58 Alia memutuskan akan segera mencari pasangan
59 Arif bisa tau kalau Alia menangis
60 Alia menemui Danu
61 Sinta mengetahui semuanya
62 Sinta kabur dari rumah
63 Danu dan Bayu merindukan Sinta
64 Alia membuat acara penyambutan ultah Bayu
65 Ulang tahun Bayu
66 Pengumuman...
67 Sinta telah mengetahui Kalau ia dan Alia saudara tiri
68 Pernikahan Alia dan Arif
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Lahirnya seorang anak
2
Bab 2. Bayi yang malang
3
Bab 3. Kejadian yang memilukan
4
Bab 4. Ibu panti menemukan bayi Alia
5
Bab 5. Berusaha mencari jejak sang Bayi
6
Bab 6. Memilih antara hak dan kewajiban
7
Bab 7. Danu menyalahkan Sinta
8
Berangkat ke luar kota
9
Sinta pulang dari rumah sakit.
10
Alia pergi ke panti
11
Alia sedih Arif pun kepo
12
Melinda telah pergi ia menyesali perbuatannya.
13
Suasana haru
14
Perjalanan Alia menuju kota.
15
Menemukan jejak.
16
Alia menemui anaknya.
17
Alia mengantar Bayu pulang.
18
Ternyata Bayu sudah pulang
19
Sinta mengabulkan permintaan Bayu
20
Alia berada di rumah keluarga Bayu
21
Alia bertemu dengan Danu
22
Gelisah
23
Danu ingin tau siapa Ayah Bayu
24
Perpisahan
25
Bayu merindukan Alia
26
Alia menghubungi anaknya
27
Alia telah membohongi Danu
28
Bersandiwara
29
Danu jadi bingung
30
Sang Bidadari
31
Permainan Arif
32
Suasana haru
33
Pertemuan Alia dengan Kaira
34
Kesempurnaan Alia
35
Sinta menemui Alia
36
Alia di jemput Danu
37
Bayu menghilang
38
Di fitnah
39
Perjalanan Alia menuju rumahnya
40
Hasil tes
41
Danu di kerjain
42
Sinta mengikuti Danu
43
Drama sebelum makan
44
Danu merasa panik
45
Alia akan mengambil haknya.
46
Kebersamaan bersama Bayu dan Arif.
47
Alia baru tau kalau Arif adalah pengusaha sukses
48
Ayah Alia masih hidup
49
Suprise buat Alia
50
Rahasia sebuah ruangan
51
Sebuah album dan diary
52
Curhat Sinta pada Jodi
53
Lisa tidak bisa menerima kenyataan kalau Bayu anak Alia.
54
Makan malam bersama
55
Danu masih mencintai Alia
56
Asyiknya party
57
Alia membohongi Jodi
58
Alia memutuskan akan segera mencari pasangan
59
Arif bisa tau kalau Alia menangis
60
Alia menemui Danu
61
Sinta mengetahui semuanya
62
Sinta kabur dari rumah
63
Danu dan Bayu merindukan Sinta
64
Alia membuat acara penyambutan ultah Bayu
65
Ulang tahun Bayu
66
Pengumuman...
67
Sinta telah mengetahui Kalau ia dan Alia saudara tiri
68
Pernikahan Alia dan Arif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!