Suatu pagi matahari telah bersinar di ufuk barat Alia masih berada di rumah sakit ia terbaring lemah tidak berdaya sambil meratapi nasib malangnya.
Alia menyerka air mata yang terus mengalir di pipinya mengenang nasib bayinya. ia tidak tau dimana bayinya saat itu bagaimana keadaannya. Sedikitpun tidak menduga kalau ibu ya adalah seorang wanita yang kejam telah membuang bayi yang tak berdosa itu.
"Aku ingin lihat bayi ku sekarang... pasti saat ini ia haus banget," Dada Alia terasa sesak ia berusaha bangun untuk mengambil air seketika itu juga gelas berisi air jatuh ditangan Alia. Tangan gemetaran perasaan tidak menentu memikirkan bayinya.
"Bayi ku dimana kamu saat ini. Mama akan mencari kamu Sayang...," lirih Alia berusaha bangun walaupun perutnya masih sakit.
Alia mencabut infus di tangan nya ia ingin beranjak dari tempat itu akan mencari anaknya. Ia sangat mengkuatirkan bayinya saat itu. "Aku harus pergi sebelum mama menemuiku," desahnya sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit.
Di saat itu juga Melinda datang dan ia langsung panik melihat Alia sudah tidak ada di ruangannya. Melinda melihat Alia di kejauhan sudah berada di tepi jalan hendak menyetop sebuah taksi.
Malinda berlari kearah Alia ia langsung meraih tangan Alia sebelum taksi mendekat.
"Mau kemana kamu?" tanya Melinda tiba-tiba membuat Alia kaget, "Mama... lepasin Ma... aku mau mencari bayiku," ucap Alia berusaha melepaskan tangan Mama nya.
"Tidak ada gunanya kamu mencari bayi itu. Dia sudah mama titipkan di panti asuhan. Lebih baik sekarang kita pulang Ayo...!" Melinda membawa Alia naik ke mobil menuju rumah mereka.
"Mama jahat!... tak punya hati....!" cetus Alia.
"Terserah kamu Alia, mau bilang mama apa. Yang terpenting saat ini kamu harus segera pergi dari kota ini. Mama akan mengajakmu ke luar kota biar kamu tidak kepikiran dengan bayi ha*am itu lagi!"
"Tidak! aku tidak akan pergi dari kota ini aku mau cari bayiku." Alia membuka jendela mobil hendak keluar lewat jendela.
"Alia kamu jangan nekat, mau cari ma*i ya!" bentak Melinda.
"Lebih baik alia mati saja Ma, dari pada terpisah dengan bayiku, antar Alia kesana Ma dia membutuhkan aku," pinta Alia.
"Jangan banyak tingkah Alia cukup menurut saja kalau kamu nekat Mama tidak akan segan membunuh bayi itu, biar kamu puas menyakiti hati Mama. Kamu tidak bisa jaga nama baik keluarga. Seharusnya mama menghukum kamu tapi mama tidak tega melihat mu Alia, berterima kasihlah pada mama karena mama masih mau peduli padamu." Melinda balik memanas melihat Alia nekat.
"Mama jahat! alia benci Mama... Lebih baik alia bunuh diri saja!" ancamnya.
"Jangan konyol Alia atau kamu yang akan melihat mayat mama..." Melinda balik mengancam.
Melinda tidak menghiraukan apapun ucapan Alia ia terus ngebut hingga hampir sampai di rumah.
Alia menangisi nasibnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menurut.
Ditempat lain.
Pagi itu ibu panti di kejutkan oleh tangisan bayi. Ia mencari sumber bunyi tersebut ternyata arahnya dari pintu luar. Ibu itu pun pergi ke arah pintu. Sontak ia kaget melihat keranjang bayi di dalam nya ada bayi mungil yang lucu. Bayi itu menangis melihat ibu panti seolah meminta pertolongan kalau ia sedang haus dan lapar. Sejak malam tadi bayi itu berada di luar untungnya sebelumnya di bawa pergi sang nenek yang kejam itu. Ia masih sempat menyusu dengan kenyang. Tanpa ia sadari itu lah hari pertama dan terakhir ia menyusu pada mamanya.
"Bayi siapa ini? tega sekali ia meletakan bayi di sini? tanpa memberitahu sebelumnya. Kalau dia kenapa-napa kan kasian...," lirih Bu panti mengiba.
"Duh... bayi ini lucu sekali...," Bu panti mulai mengambil bayi itu.
Bayi itu langsung menagis melihat ibu panti.
"Tenang... tenang kamu lapar ya...?" Ibu kasi susu ya Nak...," ibu panti memeriksa keadaan bayi masih tampak sehat.
"Ya ampun ternyata bayi ini baru lahir, siapa yang tega membuangnya kesini?" batin Bu panti.
Ibu panti segera membawa masuk bayi itu akan memberinya susu dan mengganti popoknya yang sudah basah.
🧚🏽♂️🧚🏽♂️🧚🏽♂️
Danu yang saat itu menyadari kalau dirinya sudah melakukan hal yang fatal telah membuat Alia hamil, ia tampak gusar menjalani hari-hari nya sebentar lagi ia akan menikahi gadis yang telah lama dijodohkan dengan dia yang bernama Sinta. Danu tidak bisa menolak kemauan mamanya. karna tidak mau di cap sebagai anak yang tidak berbudi pada orang tua.
Sinta sangat mencintai Danu tapi Danu biasa saja. Semua itu karna kemauan ibunya yang menginginkan nya untuk segera menikah. Danu tidak mau membuat hati ibunya kecewa akhirnya menerima perjodohan itu. Padahal ada seorang pria yang lebih mencintai Sinta yang bernama Jodi dan Danu mengetahuinya. Tapi, Sinta hanya menganggap nya teman. Malah ia mencintai Danu yang sama sekali tidak mencintai Jodi yang selalu ada buat Sinta.
Danu jadi serba salah karna Jodi adalah teman baiknya. Diam-diam Jodi mencintai Sinta setelah gerak-geriknya diketahui Danu Jodi pun mengakui nya kalau ia telah lama menaruh rasa cintanya pada Sinta sejak di bangku SMA. Namun Sinta tidak pernah tau isi hati Jodi, karena selama itu mereka merupakan teman dekat. Sinta tidak tau kalau Jodi mencintainya ia selalu menyembunyikan rasa cintanya dengan kedok persahabatan.
Sebenarnya Danu tidak bisa menerima Sinta sejak bertemu dengannya Danu tidak punya perasaan apa-apa padanya. Malah ia selalu kepikiran pada gadis yang ia temui di sore itu yaitu Alia. Setiap hari ia memikirkan gadis itu namun ia tidak tau keberadaannya namanya saja ia tidak tahu apa lagi tempat tinggalnya.
"Aku go*lok banget sih! kok bisa-bisanya lupa menanyakan nama gadis itu." Danu merasa kesal pada dirinya sendiri. Ia terus mengingat-ingat wajah Alia yang membuat dirinya selalu semangat jalani hari-harinya dan kejadian sore itu adalah hari terindah dalam hidup Danu, ia tidak dapat melupakan hari itu. Danu bertekad akan mencari Alia suatu saat nanti.
"Semoga aku bisa bertemu dengan gadis itu lagi kenapa aku selalu memikirkannya apa mungkin dia juga memikirkan aku?" tanya sendiri.
Danu seperti orang yang tidak waras kadang bicara sendiri, terseyum sendiri. Setiap saat pikirannya terganggu dengan bayangan Alia.
Tiba-tiba disaatnya sedang melamun ia dikejutkan Mamanya.
"Danu bagaimana dengan gaun pengantin ini apa ini cocok dengan Sinta?" tanyanya.
"Mama apaan sih nayak nya ke aku gak tau selera Sinta," Danu tidak suka mamanya membahas tentang Sinta saat nya asik-asik membayangkan Alia.
"Kamu ini bagaimana sih Danu! sebentar lagi kalian akan menikah seharusnya kamu sudah mempersiapkan semuanya, ini malah mama yang sibuk."
"Ma, jujur danu belum siap menikah Ma. Masih banyak cita-cita Danu yang belum terpenuhi," ujar Danu keberatan.
"Mau sampai kapan lagi Danu? Apa sampai Mama mati baru kamu akan menikah?" mamanya merasa jengkel.
"Mama kok bicara gitu sih... Danu cuma minta waktu satu atau dua tahun lagi Ma...!"
"Tidak bisa Danu, keputusan mama sudah bulat tahun ini kamu harus menikah! apalagi mama sudah berjanji pada keluarga Sinta," cetus sang ibu.
"Mama kan yang berjanji bukan Danu...?"
Danu jadi sebal, ia pun meninggal mamanya. Setiap kali bahas pernikahan Danu merasa terusik dan tidak suka bawaannya pasti emosi. Karena ia benar-benar tidak kepikiran akan menikah dengan Sinta dihatinya selalu ada Alia, Alia, dan Alia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
𝔸𝕤𝕣𝕚𝕕𝕚𝕟𝕚𝕟𝕘𝕣𝕦𝕞
ya Allah kasihan sekali Alia,kebayang bagaimana sedihnya🤧
2023-06-03
0
ᵗʷᵒᗷ.ᶻ
sabar ya Danu smoga aja acara nikahan elu ma Sinta batal tal
2023-06-02
1
ᵒⁿᵉᗷ.ᶻ
ini mah mama nya yg memaksakan kehendak tanpa mengerti perasaan anak
2023-06-02
1