Melinda buru-buru naik mobil sebelum ada orang yang melihatnya ia meninggalkan bayi Alia di sebuah panti yang ada di kota itu. Tanpa ada rasa belas Kasian ia mengemudi mobilnya dengan santai.
"Bayi itu telah lenyap dari rumahku. Kini aib itu tidak ada lagi. Aku akan membawa Alia ke luar negeri agar ia bisa melupakan bayi ha*am itu," ucap Melinda seorang diri.
Tidak lama kemudian, Melinda sudah tiba di rumah nya kembali ia mendapati Alia tidak sadarkan dirinya bersama Bik Mia yang berusaha menyadarkan Alia.
"Aduh, bagaimana ini? Bik Alia kok bisa pingsan!" ucapnya sambil menagis.
"Nyonya! syukurlah sudah datang. Ayo buruan bawa Nona Alia ke rumah sakit Nyonya," pinta Bik Mia kelihatan panik.
"Tunggu dulu Bik... Aku tidak mau seorang pun yang tau tentang kejadian ini aku harap Bibik tutup mulut. Kalau Bibik berani buka suara maka aku tidak akan segan memecat Bibik!" ancam Melinda. Bibik jadi terdiam.
Kalau aku bawa Alia ke rumah sakit pasti dokter tau kalau Alia habis lahiran. Aku gak mau kejadian ini jadi tanda tanya semua orang.
"Aku yang akan membawa dokter ke sini Alia tidak perlu ikut." Melinda bergegas pergi.
"Nyonya... Nona Alia harus segera di bawa," seru Mia.
Mia tidak habis pikir mengapa Melinda begitu tega membiarkan Alia masih dalam keadaan pingsan. ia sudah pergi lagi menemui dokter. Ia tidak mau membawa Alia ke rumah sakit. Padahal keadaan Alia sudah fatal Alia akan kehabisan darah jika di biarkan.
Bik Mia menghela napas panjang sambil memperhtikan wajah Alia yang sudah pucat.
"Yang sabar ya Non, Ibu kamu sangat keterlaluan...!" ujar Mia pada Alia yang masih belum sadarkan diri itu.
Setengah jam kemudian, Dokter telah datang ia segera bergerak memeriksa Alia. Menurut pemeriksaan dokter, Alia banyak kekurangan darah maka ia harus segera mendapatkan donor darah.
Melinda jadi panik memikirkan Alia yang mau tidak mau harus di bawa kerumah sakit juga.
"Sebaiknya anak ibu dibawa kerumah sakit saja Buk, ia harus segera ditangani," pinta Dokter.
Melinda terdiam sejenak ia benar-benar bingung. Memikirkan anggapan orang-orang dan keselamatan Alia. Akhirnya ia pun membawa Alia ke rumah sakit.
Setelah sampai di sana Alia langsung di tangani.
Alia di periksa dan mendapatkan donor darah dua jam kemudian ia pun sadar.
Alia langsung berteriak-teriak mencari bayi nya. Melinda jadi gusar dan serba salah.
"Mama jahat! tidak punya hati tega sekali memisahkan aku dengan bayiku...," lirih Alia.
"Maafkan mama Alia. Mama gak mau ada orang yang mengetahui kalau kamu hamil dan punya anak ha*am." Melinda meninggalkan Alia pergi keluar karena tidak tahan melihat kesedihan putrinya.
Alia merintih seorang diri kembali pada ingatannya 9 bulan yang telah berlalu yang mengakibatkan ia hamil ia menjumpai seorang pria yang menolongnya saat ia mengalami kejadian yang sudah merubah takdir nya itu.
*
*
*
Sebelum nasib merubah Alia jadi seorang ibu.
Nasib naas sudah terjadi di mobil yang di tumpangi Alia dan teman-temannya. Mobil di masuki sekelompok orang-orang jahat mereka hendak perampok Supir dan beberapa penumpang lainnya. Banyak penumpang yang sudah jadi korban di tusuk perampok-perampok itu karna tidak mau menyerahkan barang berharga termasuk supir juga sudah meninggal karena mereka tidak mau menyerahkan barang berhargamilik mereka, kejadian itu terjadi di sore hari.
Alia dan teman-teman berhasil melarikan diri dari tempat kejadian. Namun, Alia terjatuh karna tidak kuat berlari ia pun merintih kesakitan. Suara rintihan Alia terdengar oleh seorang perampok ia pun mendapatkan Alia yang tersungkur di tanah. Alia berusaha melepaskan diri namun ia tidak kuat untuk berlari. Alia berteriak meminta pertolongan.
Keberuntungan masih berpihak pada Alia, tidak lama ia setelah ia berteriak meminta tolong sebuah kendaraan bermotor melewati tempat itu. pengendara itu pun berhenti tepat di saat perampok sudah mengeledah isi tas Alia. Perampok itu siap akan menghunuskan pisau ke arahnya. Tapi pria itu datang langsung menendang pisau perampok itu. Pisau pun terjatuh namun perampok itu berhasil meraih tas Alia. Danu menghajar Perampok itu hingga babak belur saat merasa sudah kesakitan perampok itu melarikan diri.
Alia menangis histeris melihat tasnya sudah di bawa lari. Teman-temannya juga sudah jauh berlari meninggalkan dia. Pengendara itu mendekati Alia.
Alia kaget dan ketakutan. Ia tidak tega meninggalkan Alia untuk mengejar perampok yang sudah lolos karena melihat Alia menangis dan ketakutan.
"Jangan takut aku bukan penjahat!" ucap pria itu.
"Maaf aku terlambat menolongmu penjahat itu sudah pergi dan tas mu sudah di bawahnya. Aku kuatirkan keadaan mu tidak bisa mengejar perampok itu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya pria itu pada Alia.
Alia yang masih dalam keadaan shok tidak sanggup berkata-kata lagi. Ia segera memeluk pria itu dan meminta perlindungan kepada pria itu. Pria itu bernama Danu. Tapi Alia tidak sempat menanyakan namanya begitu juga dengan Danu. Entah apa sebabnya mungkin mereka lupa berkenalan. Alia merasa tenang saat pria itu datang menghampirinya ia merasa lega. Seolah pahlawan sudah menolongnya.
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya keduanya mencari tempat berlindung.
Danu melihat sebuah rumah kosong, ia pun mengajak Alia berlindung disana.
Alia masih dalam keadaan takut masih mengalami trauma. Danu berusaha membuat Alia nyaman. Ia merangkul Alia dan mengajaknya masuk ke rumah kosong itu.
Selama mereka disana hujan tidak berhenti suasana dingin menyelimuti tempat itu. Alia yang menggigil kedinginan tampak sudah pucat dan gemetaran.
Tidak ada cara lain untuk Danu menghangatkan Alia yang kedinginan ia pun memeluk Alia dan memberikan jaket nya pada Alia.
Alia menatap Danu dengan tajam seakan ia terpesona melihat wajah Danu begitu juga Danu. Keduanya saling bertatapan dan mulai jatuh cinta satu sama lain. Aneh nya tidak terpikirkan oleh mereka berdua untuk saling menanyakan nama dan tempat tinggal. Alia yang merasa nyaman dalam pelukan Danu tidak sadar kalau Danu mengecup bibirnya dan mereka pun tidak sadarkan diri larut dalam buain asmara mereka bermalam di rumah kosong itu.
Pagi hari Danu masih dalam keadaan buka baju. Ia tidak sadar apa yang telah ia lakukan tadi malam bersama gadis yang di jumpai nya itu. ia kaget melihat dirinya tidak berbaju. Aku sudah menodai gadis itu?" Ia membuka matanya melihat sekeliling tempat tidak melihat gadis itu lagi.
Tenyata Alia sudah pergi ke jalan untuk menyetop mobil. Mobil berhenti, saat itu pula Danu mendapati Alia sudah naik mobil bus. Sekuat tenaga Danu berlari dan berteriak memanggil bus yang di tumpangi Alia. Namun, Bus terus melaju tidak berhenti.
💞💞
Alia menyerka air matanya tanpa ia sadari kejadian malam itu membuat takdir nya berubah. Ia tidak tau nama pria yang sudah menghamilinya. Alia cuma bisa membayangkan wajahnya di matanya dan senyuman manis milik pria itu selebihnya ia tidak tau semua tentang pria itu. Andai hari itu bisa ia putar kembali ia akan menanyakan siapa nama pria itu dan dimana ia tinggal. Takdir telah merubah semuanya hidup Alia yang dulunya ceria menjadi pemurung. Apalagi saat ini ia sudah kehilangan Bayi nya Alia menangisi takdir hidupnya yang tragis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
𒈒⃟ʟʙᴄ 𝘬ꪶꪖ𝘳ꪖ𝘴𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ ᴳᴿ🐅
ini sih namanya tak tau namanya tapi ingat rasanya 🤣🤣✌️
2023-06-02
2
@Kristin
Nanek jahat itu.
2023-06-02
0
𒈒⃟ʟʙᴄ 𝘬ꪶꪖ𝘳ꪖ𝘴𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ ᴳᴿ🐅
hadooohh ini nenek-nenek masih juga mentingin nama baik dari pada nyawa anak sendiri 🤦😏
2023-06-02
2