Takdir Hidupku
Rintihan demi rintihan terdengar di suatu malam pada sebuah rumah. Saat itu menunjukan pukul 02 subuh saatnya orang-orang asyik tertidur pulas. Tapi tidak dengan Alia, saat itu ia sedang kesakitan karna kontraksi hebat yang dialaminya ia akan melahirkan seorang bayi dari lelaki asing yang tidak sengaja ia kenal sebelumnya.
Alia yang berjuang di temani dukun beranak pada malam itu, hampir tidak kuat lagi bertahan karna malam sudah larut. Semua tenaga dan kemampuan sudah terkuras sejak pagi ia merasakan kesakitan itu. Alia tinggal di sebuah rumah mewah bersama ibunya saja. Ibunya tidak peduli dengan kondisi Alia ia membenci Alia karena sudah membuat aib.
Keluarga mereka terbilang cukup tenar di kota itu oleh sebab itu lah Ibu Alia yang bernama Melinda itu berusaha menyembunyikan aib itu. Ia tidak membawa anaknya Alia ke klinik atau ke bidan. Ia hanya mengambil dukun beranak untuk membantu persalinan anaknya Alia. Selama Alia hamil ia tidak mengijinkan Alia keluar ia dikurung di rumah sampai bayinya lahir baru ia dapat keluar rumah. Melisa merasa malu mempunyai anak seperti Alia karna sudah membuat aib yang memcemarkan nama baiknya.
Alia berjuang sendiri ia mengalami kontraksi hebat setelah sakit, hilang datang yang di alaminya sepertinya ia akan segera melahirkan saat itu juga. Dukun yang membantu persalinan Alia saat itu berusaha sekuat tenaga melakukan apa yang jadi tugasnya.
"Terus...Ndok... terus sebentar lagi Bayi mu akan keluar," ucap nya memberikan semangat sambil mengelus-elus perut Alia.
"Sakit Bik, sakit...!" jerit Alia merintih.
Dukun beranak yang bernama Buk Fatimah itu tidak tega melihat Alia. Ia terus memberikan semangat pada Alia agar bisa mengumpulkan tenaga semaksimal mungkin.
"Kasian sekali kamu Ndok, lahiran anak pertama memang sakit Nak, di tahan ya.... Seharusnya ibu mu membawa mu ke rumah sakit tidak begini, kamu yang kuat ya dan jangan sampai lemah," ujarnya pada Alia. Alia menguatkan dirinya ia akan berjuang sekuat tenaganya sampai bisa melihat bayinya lahir ke dunia. Alia akan mempertaruhkan hidupnya demi si bayi. Sambil mengejan ia melirih berbicara dengan sang bayi.
Bantu mama... Sayang kita akan berjuang sama-sama agar kita bisa bertemu. Mama sangat menyanyangimu. Mama gak sabar melihat mu hadir ke dunia. Tapi maafkan mama Sayang kalau kamu akan lahir tanpa melihat Ayah.
Alia teringat pria yang sudah membuat ya hamil itu. Ia tersenyum mengingat semua kenangan bersama pria itu. Dalam waktu singkat Alia telah jatuh cinta padanya begitu juga pria itu.
Di tempat lain...
Danu yang saat itu juga mengalami kepanikan hebat merasa aneh dengan dirinya ia merasakan kekuatiran yang hebat sampai keringat dingin bercucuran di tubuhnya sampai membasahi baju. Ia keluar-masuk kamar nya berusaha menenangkan dirinya. Sejak malam sampai subuh itu ia tidak dapat tidur perasaan sangat panik. Badannya semua nyeri perutnya juga mulas. Bermacam obat sudah diminumnya tapi masih saja tidak ada reaksi.
"Ada yang aneh malam ini kenapa mataku sulit sekali terpejam dan badanku kenapa jadi meriang begini dan sakit-sakit semua?" tanyanya heran pada dirinya sendiri.
Mamanya yang melihat keanehan putra nya itu juga ikut panik saat itu ia mendatangi putranya kenapa keluar masuk-kamar dari tadi ia pun juga tidak dapat tidur malam itu seperti ada kekuatiran dalam hatinya tapi ia tidak tau hal apa itu yang membuatnya gelisah seperti sesuatu yang akan terjadi.
Ia menemui anak nya yang terkapar di kursi.
"Kamu kenapa Danu kok aneh sekali malam ini?" tanya mamanya yang bernama Dian itu.
"Gak tau Buk, panas dan gelisah. Dari tadi danu gak bisa tidur perasaan danu panik Buk...," jelasnya.
"Mungkin sesuatu akan terjadi tapi berdoalah agar suatu yang buruk tidak terjadi di keluarga kita," jelas ibu.
Danu mengaminkan ucapan Ibunya.
Sejenak Danu berdoa dan melepaskan semua beban pikirannya pada sang khalik setelah beberapa saat habis berdoa ia pun mendapat ketenangan jiwa timbul rasa bahagia di hatinya ia tidak tau apa sebab dari perasaan nya itu. Ia berharap sesuatu yang baik telah terjadi. Lisa membuatkan anaknya teh panas dan berusaha menenangkan putranya sambil mendoakannya juga. Barulah Danu merasa lega.
"Buk... perasaan apa yang aku alami ini? kok aneh banget seketika aja aku jadi lega, tadi nya panik dan gelisah yang hebat. Lihatlah Bu keringatku aja sampai begini," tunjuk Danu pada ibunya.
"Ya ampun Danu... sampe basah baju mu? apa ini keringat sungguhan?" tanya Lisa seolah tidak percaya."
"Iya Buk, ini beneran keringat perut danu keram, badan Danu juga terasa nyeri semua gak enaklah pokoknya mungkin danu masuk angin kali Buk. Tapi ini aneh banget rasanya danu gak pernah merasakan masuk angin seperti ini sebelumnya," ucapnya menceritakan semua yang dirasakannya pada ibunya.
"Entahlah Danu... ibu juga tidak tau. Tapi selama ini adakah kau melakukan kesalahan pada seseorang?" tanya ibu.
Danu berpikir sejenak memikirkan semua hal yang di alami dan di kerjakan nya selama itu.
"Perasaan Danu gak pernah buat kesalahan Buk, tapi diluar kesadaran danu gak tau," jawabnya.
"Yah sudahlah serahkan saja pada Tuhan tentang perasaan mu itu. Apa perasaanmu sudah tenang sekarang?" tanyanya.
"Sudah mendingan Buk, makasih sudah mendoakan," ucap Danu.
"Sama-sama, itu juga imanmu yang menolong mu Mama cuma berusaha aja. Sekarang tidurlah ini hampir pagi lho... ibu juga udah ngntuk banget nih," ujar Lisa pada Danu.
".Iya Buk, permisi selamat malam danu tidur dulu..."
Lisa pun juga beranjak menuju kamarnya jujur ia juga mengalami kepanikan dan gelisah juga malam itu tapi sekarang sudah hilang perasaan nya jadi bahagia. Ia juga heran dengan malam itu sama seperti yang di alami Danu.
"Semoga semuanya baik-baik saja," ucap nya sambil memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Serlyoktva
Melahirkan adalah sakit yang tak bertahankan bertaruh jiwa untuk melihat sang anak
2024-02-17
0
Serlyoktva
Gimana ceritanya ini kok gak kenal bapaknya?
2024-02-17
0
😎
semangat alia, kamu ibu yang hebat. kamu pasti bisa berjuang dan jadi ibu hebat. jadi ikut perih ailaaa baca nyaaaa
2023-06-03
1