Perjodohan Kanya

Sesampai Di Rumah setelah facial, membuat seluruh wajah dan kulit Hana sedikit memerah, akibat laser dan perawatan lainnya. Namun di balik itu ia mendengar percakapan ayah Kenan dengan kakak Kanya, sehingga Hana mendengar di balik tembok.

"Lho, apa kak Kanya sudah kembali?" tanya Hana pada asistennya.

Terlihat jelas, jika Hana melihat sang kakak sedang beradu mulut. Hana meletakkan barang dan tas nya. Lalu dengan tak sengaja, ia beranjak pada wajah sang ibu.

"Pokoknya Kanya ga mau di jodohin ya pah!"

"Kanya, tapi ayah sudah janji mengenalimu pada teman ayah. Jika salah satu putri ayah, harus menikah dengan putranya. Lagi pula anak paman Roni adalah teman ayah dan teman Kakek Saputra juga, kita setara kalangan dan pastinya kamu bahagia tidak kekurangan."

"Jadi ini alasan papa pinta aku pulang ke indonesia, karena aku harus di nikahkan. Pokoknya aku ga mau. Aku ga mau perjodohan itu terjadi, papa harus batalin, bunda .. bunda ..tolong Kanya Bun!" rengeknya mencari keberadaan bunda Mila.

"Nak, setidaknya pendekatan dulu. Kamu harus mengenalnya!"

Kanya tak percaya dan menatap sang bunda masih saja pakai metode perjodohan, lalu ia mencoba bertanya pada sang bunda. Tatapan Kanya kembali pada Hana dengan wajah sendu, sadar sedang di bicarakan.

"Maafkan aku dik! aku harus kembali ke swiss. Jika ayah sudah bicara untuk membatalkan perjodohan, aku akan kembali."

Jujur saja Kanya sang kakak, sangat keras kepala. Tidak sedikit bahkan sering sekali sang Ayah selalu beradu argumen tak ada yang mau mengalah, sehingga Kanya akan berselimut pada Bima di swiss yang terkenal melebihi artis hollywood yang mengepakkan sayap perusahaan mendiang sang kakek.

"Kak, kamu akan meninggalkanku. Bukankah kamu baru sampai?" tanya Hana.

"Pokoknya setelah perjodohan berhenti. Aku baru akan temani kamu, dan aku ga mau Ayah buat aturan untuk masa depanku. No! Aku mau nyusul kak Bima aja, ga suka di atur ayah dengan jodoh jodohan."

"Tapi kak, setidaknya jangan lagi ke swiss. Rumah ini terasa sepi, aku mohon!"

"Jika bukan karena wasiat kakek Saputra. Kita tidak bisa hidup semewah ini, setidaknya kamu turuti permintaan Ayah. Kanya demi balas budi mendiang!"

"Tidak mau. Aku bilang ya tidak, Ayah jangan memaksa aku dong. Aku punya privasi, dan pilihan hidupku hanya ingin dengan kekasihku seorang. Ayah belum kenal dengannya, jadi aku yakin pilihanku terbaik."

Mendengar nada keras itu, membuat Kenan memegang da-da, lalu dengan kilat bunda Mila mendekat dan Hana berbicara lembut.

"Ayah, lagi pula aku tidak magang lagi. Pekerjaan sebagai pengganti mbak Nazi sudah selesai. Bagaimana jika ayah kenalkan aku dengan putra paman Roni. Setidaknya aku akan gantikan kak Kanya, jika dia menolak bukankah selesai."

"Apa, tapi kamu baru lulus sekolah Hana. Bagaimana dengan rencana kuliahmu. Pernikahan itu bukan untuk main main. Ayah tidak ingin semua jadi permainan."

"Ayah, lagi pula salah satu anak ayah kan. Hana gantikan kak Kanya, lihat saja face dan postur aku dengan kakak. Jika aku yang di sodorkan, belum tentu putra paman itu akan menerimanya. Aku gadis dekil berbintik dan jelek dan lemak kotak kotak serta bintik bintik hitam bawaan lahir ini sangat membuat pria lain ilfill. Dengan begitu janji Kakek telah terpenuhi, ketika anak dari paman Roni menolak kan?"

"Hana, kenapa kamu merencanakan semua ini, kamu tidak jelek sayang. Ayah tidak terpikir dengan cara seperti itu, Ayah takut dan yakin itu akan jadi boomerang untukmu. Bagaimana jika kelak pria itu menyetujuinya?"

Semua terdiam, lalu entah kenapa Hana sedikit gugup. Lalu ia senyum untuk mencairkan suasana.

"Jika ia menerima, Hana yakin dia akan cepat memutuskannya pah. Mengingat fisik Hana."

Kenan segera memeluk putri bungsunya, seraya ia bicara untuk meminta Hana percaya diri. Jika putrinya bukanlah gadis yang buruk rupa. Kecantikan Hana sedikit tersembunyi di balik anugerah. Meski sang papa telah membantu herbal tetap saja tak kunjung, dan Kenan tidak mau operasi untuk anaknya yang akan menyebabkan menyesal dikemudian hari.

Sementara Mila, ia tak ingin anaknya benar benar diet ketat tak sedikit pun tidak memakan nasi. Karena itu memicu stres dan itu pernah terjadi pada Hana.

"Setidaknya aku menyelamatkan kak Kanya. Izinkan Hana menggantikannya, sebagai bentuk kasih sayang Hana dan Ayah bunda tidak perlu merasa bersalah balas budi lagi."

"Setidaknya anak kita membuat pernyataan dan perjanjian yang kau buat bersama Ayahku Kenan." lirih Mila sang istri pada suaminya.

Hal itu juga membuat Kenan memeluk Hana. Ada rasa kehangatan dan sejuk bagi Hana saat mendapat pelukan dari sang Ayah. Namun tidak dengan Kanya yang masih egois, ia merasa lega karena dirinya tak perlu lagi di jodohkan. Belum lagi fans setia di sosmednya, jujur saja Kanya cantik terkenal dari berbagai endorse yang memintanya.

Kenan memeluk putrinya, ia merasa tak menyangka jika putri bungsunya harus berbeda. Sudah banyak cara yang harus ia rubah agar Hana tidak percaya diri. Sehingga perkataan Hana membuat hatinya sakit. Namun tak di sangka, Kenan merasakan sesuatu pada indra penciumannya.

"Tunggu! Hana, kenapa kamu bau parfum pria?" tanya Kenan.

Hal itu membuat semua mata terdiam, lalu membuat gelagap bergetar kala sang Ayah menanyakan hal aneh. Jujur saja Hana tak mungkin bicara jika ia telah bertemu dengan seseorang dan mengatakan kejadian beberapa jam lalu ia bertemu dengan pria yang telah merusaknya.

'Tidak, aku katakan nanti saja. Aku harap semesta menolongku! maafkan aku Ayah!'

"Katakan pada Ayah, apa yang kau lakukan Hana?"

"Aku melakukan apa? Maksud Ayah..?" berlaga tak mencium parfum, ketika Hana mencium baju lengannya.

"Ayah mencium aroma parfum pria yang tak asing, dari wanginya itu sangat mahal dan langka. Ada apa dengan kamu Hana apa kamu jatuh cinta putriku ..?"

Sesaat membuat wajah gadis itu terdiam. Hana teringat kembali bertemu pria menyebalkan tadi, tapi janjinya meski ia tak ingin. Ia akan memberi perhitungan pada pria itu, untuk membalas sakit hatinya karena cacian.

Ting Nong! Suara bel.

"Ada tamu Ayah, biar Hana yang buka."

"Baiklah sayang, lihat saja! Makasih Hana."

"Sama sama Ayah."

Dan saat Hana membuka, ia syok yang betamu adalah pria menyebalkan yang membuat Hana ingin sekali melempar kotoran kuda jika ada, namun tak sampai hati jika di depan rumahnya.

"Kau .. untuk apa disini?"

Hingga dimana Alfi datang membawa satu kotak paket coklat dan bunga lily, ketika Hana berada di teras seorang diri. Hana cukup terkejut kenapa pria itu berada di sini saat ini.

"Kau putri pak Kenan? cukup bagus kau dandan. Apa kau ingin pentas ondel ondel?" ledek Alfi dengan senyum kepuasan.

"Jika kau bertamu hanya untuk memaki, maka pergilah. Dan satu hal yang harus kau ingat! aku bisa kembali pada tubuh asliku." cetus Hana segera masuk ke dalam rumah.

Meski saat ini Alfi merasa aneh dan jijik melihat wanita itu bintik memerah tidak biasa saat ini. Phobia Alfi sungguh membuat dirinya badmood, apalagi harus kembali bertemu wanita tadi.

'Kenapa dia ke sini, apa yang ia lakukan. Oh tidak ..' batin Hana cemas.

TBC.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!