Penyesalan tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan ,sebuah Penyesalan selalu hadir berdampingan dengan batin kita yang egois ,Jadikan itu sebuah aturan hidup untuk tidak pernah menyesal dan tidak pernah melihat kearah belakang. Penyesalan adalah pemborosan energi yang mengerikan, kamu tidak dapat membangunnya, itu hanya baik untuk berkubang.
5 bulan kemudian.......
kandungan Milik yoora Aldara kini terlihat semakin menonjol Namun, tiba tiba di benaknya timbul angan angan ingin sekali mengugurkan janin yang tengah ia kandung, karena wanita itu takut jika bayi itu lahir nanti jabang bayi itu akan mengatakan jika ia sangat membenci yoora karena telah memilih pria yang salah.
alasan itu benar-benar terdengar begitu konyol! entah apa isi benak wanita itu sekarang,mungkin batinnya sudah rapuh porak poranda melihat Juna telah mempermainkan hatinya seolah-olah Juna hanya menjadikan yoora sebagai pelampiasan nafsunya saja. kini pikirannya teramat buyar dan semerawut batinya terus berbisik lirih mengatakan untuk apa terus bertahan jika alurnya sangat menggores jiwa nya yang sudah kalut akan percintaan.sedang kan di sisi lain Amora istri kedua Juna pun tengah mengandung anak dari suaminya , kenyataan pahit itu benar benar membuat yoora Aldara semakin tak betah untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Juna alfero,bahkan wanita keturunan China itu tampak sudah tak memiliki harapan lagi kecuali bunuh diri,Mungkin dengan itu ia sudah tak bisa lagi merasakan yang namanya penderitaan.niatan wanita cantik itu benar benar suram seakan akan Yoora sudah tak mempunyai tujuan hidup lagi , ia berteriak keras pada dunia mengatakan jika dunia benar benar seperti neraka baginya mengapa hanya ia yang dihukum?
Kenapa orang lain tak ikut merasakan nya?
Pedih rasanya menyimpan semua masalah itu sendiri yoora layak menyandang gelar sebagai strong woman karna yoora benar benar wanita kuat yang langka
Saat seorang wanita berpakaian dress mini tengah berjalan santai menuju dapur Tiba tiba saja telinga kanan kirinya mendengar sebuah dentuman keras yang cukup membuat jantungnya kaget dan mata sipit wanita itu kini menjadi terbelalak lebar saat mendapati suara seorang wanita teriak kesakitan dengan begitu nyaringnya
argh.......( teriakan keras keluar dari mulut Amora yang tengah menjalankan sandiwara nya )Amora si wanita tak punya moral itu tiba tiba saja mengelundung terjatuh dari atas tangga hingga membuat kepalanya hampir saja pecah karena begitu Keras membentur vas bunga yang tertata rapi dibawah tangga jelas, wanita itu pun langsung terkapar tak berdaya bersimbah darah di lantai , entah rencana apa lagi yang akan Amora lakukan pada yoora.
mendengar suara benturan keras itu yoora pun merasa panik dan bergegas melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi,sesampainya wanita itu disana ia tampak terkejut setengah mati saat melihat kondisi Amora yang terkapar lemas tak berkutik sangat memperihatinkan di bawah tangga ,membuat wanita itu jadi merasa iba pada musuh bebuyutan nya dan berniat untuk membantunya dengan ikhlas namun, tak yoora sangka sangka ternyata Juna si pria tangguh sudah lebih dulu menghampiri wanita yang hampir Mokad itu
jelas, kejadian tak masuk akal itu membuat Semua orang yang ada di dalam rumah bak istana itu pun menjadi sangat panik bahkan, mata mereka sampai tak bisa berkedip saat mereka semua memandangi keadaan Amora si wanita berlipstik menor yang sudah hampir mati karna kehilangan banyak darah,tak terkecuali dengan si yoora wanita itu tampak diam mematung bahkan terlihat tak sanggup lagi untuk mengerakkan tubuhnya yang tiba-tiba terasa begitu kaku saat akan mendekati kerumunan orang orang yang sedang panik memperhatikan keadaan Amora yang mulai tak sadarkan diri.
Juna yang panik tak karuan dengan cepat langsung sigap membopong tubuh istri kedua nya itu kedalam mobil Mercedes-Benz miliknya dan tancap gas membawanya ke Klinik Beta Bonn yang ada di kota itu " Sayang,bertahanlah!" ujar Juna dengan nada sangat panik tersengal sengal , pria itu terlihat tak berhenti memegangi perut bawah sang istri yang terus mengeluarkan darah berwarna merah muda hal itu menandakan kemungkinan besar Amora bisa mengalami keguguran pada janin yang ia kandung " Amora bertahan lah , kau akan baik baik saja ,bersabar lah !! " kata pria berusia 28 tahun itu yang Mulai menunjukan Rasa kekhawatiran nya pada Amora yang sudah tak menggubris omongan dari nya lagi
"Amora !" Juna semakin kalang kabut saat menyadari jika Amora sudah tak lagi merespon perkataan nya .sembari memegangi sudut pipi wanita itu dengan tangannya yang bergetar hebat, Juna pikir wanita yang bersandar di dada gagah milik nya itu sudah kehilangan nyawa
" Tapi ini sangat sakit Jun , aku tak sanggup menahan nya hiks " mulut wanita itu tak kunjung berhenti mengeluh di dada gagah milik si Juna " apa baby Kita akan selamat Jun ? '' ujarnya kembali mengeluarkan suara lirih ke telinga kanan kiri Juna yang sedari tadi Terlihat berusaha memberi kecupan mesra ke kening wanita yang terus merengek itu.
" Jun -juna in ini sangat sakit tolong ! " Ujarnya kembali terbata bata bahkan sangat terbelit Belit, tangan yang semula berada di pipi kiri Juna kini beralih memegangi perut bawahnya yang terasa sakit berbalut perih, kesakitan itu mulai ia rasakan padahal semua itu hanyalah ide bodoh akibat ulahnya sendiri Demi menghancurkan hubungan rumah tangga Juna dengan yoora,Amora rela membuat bonyok tubuhnya sendiri.
" Baby Kita akan baik baik saja ( bibirnya berulang kali mengecup hangat kening wanita yang Tengah terlelap di atas bahu gagahnya) kau wanita kuat sayang jadi mohon tahan rasa sakit ini,Sebentar lagi kita akan segera sampai " Juna dengan suara Kodam kelaki lakinya kini berusaha membuat Amora agar tak merasakan panik yang berlebihan
sesaat kemudian....
dengan sigap Juna pun langsung membopong tubuh lemas Amora dengan sangat gagah membawa wanita tak berdaya itu keluar dari mobil Mercedes-Benz mewahnya dan membawanya masuk ke dalam klinik " Dok , cepat tolong istri saya dok ! '' ujarnya sambil berlari grusa grusu meneriaki dokter yang ada di klinik itu namun tak kunjung datang untuk menemui nya " dok cepat tolong istri saya !! " Gertak pria tak sabaran itu kini mulai mengeluarkan suara keras nya
Tak berselang lama seorang bidan berjas putih berlari kencang ke arah Juna yang sudah tak bisa menahan emosinya " ada apa pak " ujar bidan bule itu juga ikut panik saat melihat tatapan Juna yang penuh emosi dan kepanikan
" Apa kau tidak lihat ? lihat istriku sedang kritis sekarang, cepat tolong dia !" Juna benar benar emosi pagi itu mungkin karna bidan dan dokter disana sangat bertindak begitu lelet untuk melayani seorang pasien
'' baik baik , bapak harap tenang kami akan segara menanganinya '' ujar salah satu dokter pria yang menghampirinya
Plak..tamparan keras mengenai wajah pria berkacamata itu,Juna yang sudah tak memiliki rasa sabar malah semakin tak kuasa menahan amarahnya " dimana telinga mu ! Istriku sedang sekarat sekarang kenapa kau tak kunjung membantunya ,cepat bantu dia !!" Juna semakin tak bisa mengecilkan suaranya, ia terus menggerutu geram pada beberapa bidan dan dokter yang ada didepannya
" ba - baik pak ,bapak harap tenang kami akan segera menolong nya " salah satu bidan berusaha menenangkannya Amarah si Juna
Mendapat Omelan dari Juna orang orang penting itu pun langsung bergerak cepat dengan beberapa perawat menuju ke ruang IGD Amora dirawat
'' cepat !! '' sahut si Juna kembali dengan nada membentak keras pada dokter pria yang terlihat begitu lambat saat berjalan
" Juna perutku sangat sakit " Amora wanita jahanam itu mulai merintih kesakitan di atas Bed Pasien " Juna apa baby Kita akan baik baik saja hiks " ujar wanita itu semakin tak berhenti merintih dan mencoba meraih lengan berotot suaminya yang terlihat sangat tak tenang dalam ruangan itu
" baby Kita akan baik baik saja tenanglah, kau pasti kuat sayang " Juna menyahuti dengan nada sangat lirih pada Amora ,ia mencoba untuk menenangkan pikiran nya sendiri yang tak berhenti panik, ia berusaha untuk tetap tegar menyemangati kekasihnya yang benar benar sedang sekarat
" tapi ini benar benar sakit Jun , aku tak sanggup menahannya hiks " ujar nya semakin merintih kesakitan pada si Juna,ia terlihat tak berhenti mengeluh pada pria itu yang terus erat menggenggam kedua tangan yang pucat seperti mayat
" bapak bisa tunggu sekarang , kami akan Segera menangani istri bapak " ujar dokter yang baru saja datang menemui Juna yang sudah Mengusung tatapan penuh amarah kepadanya
Juna terlihat berjalan mondar mandir didepan ruang IGD dengan tangan yang terus dilipat ke dada,Juna Tak berhenti memandangi ruang sunyi itu pikirannya semakin tak karuan disisi lain ia memikirkan Amora yang terbaring lemas di sisi lain ia bingung siapa yang membuatnya seperti itu
Tapi untungnya bi sita datang tepat Waktu
" Tuan bagaimana keadaan nona Amora" bi sita juga ikut panik saat melihat Juna tak berhenti mondar mandir seperti manusia Ling lung
" Ia masih kritis" Juna menyahuti perkataan bi sita dengan begitu singkat mulutnya terasa sangat kaku saat akan menceritakan sebenarnya apa yang membuat Amora jadi kritis seperti itu " apa bibi tau siapa yang membuat Amora seperti ini ?" Juan Memberhentikan langkah kakinya yang tak jelas akan melangkah kemana, kemudian ia menghela napas pendek sejenak setelah itu ia kembali menanyai bi sita yang ikut menunggu didepan ruang IGD itu
" Saya tidak tahu tuan , saya liat nona amora sudah terlungkup lemah dilantai " bi sita ikut panik saat melihat majikannya yang masih terus saja Memegangi kepala seperti orang sedang terserang sakit kepala
Mungkin pikiran pria itu sedang sangat kacau karena memikirkan tentang kejadian naas yang menimpa Amora tadi pagi " istri bapak sudah siuman" ujar salah satu bidan menghampiri Juna dan bi sita yang menoleh bersamaan dari sumber suara, raut muka lega mulai hadir di wajah pria itu saat tau jika Amora yang tadinya lemas tak berdaya kini menatap sayup kearah nya begitu juga dengan bi sita wanita setengah tua itu juga merasa amat lega melihat majikannya siuman
Ceklek... ...Perlahan Juna membuka pelan pintu kamar IGD itu Juna mengembangkan senyum nya pada Amora yang menatap nya dengan begitu sayup " siapa yang membuat mu seperti ini " kata pria itu sembari duduk tepat disebelah Amora dengan kedua tangan Yang menggenggam erat tangan lemas milik wanita itu , ia cukup prihatin dengan keadaan istri keduanya itu " siapa yang melakukan ini ? " Pria itu kembali menanyai istrinya yang terbaring di atas ranjang bed pasien dengan kondisi yang memilukan
Amora pun sedikit membuka matanya yang lebam dan ia justru malah mengatakan hal sangat bodoh pada Juna,wanita itu menuduh yoora yang bukan bukan, ia mengatakan jika yoora lah yang telah mendorong dirinya dari atas tangga hingga membuat janin yang ia kandung mengalami keguguran .Mendengar apa yang Amora cerita kan sontak membuat emosi pria itu bangkit kembali. jelas, juna tak terima dengan perbuatan yang yoora lakukan pada Amora yang sudah kelewat batas.
" Aku harus pulang sekarang , bi sita ada disini jika kau butuh sesuatu panggil dia saja " ujar pria itu sekilas memberi kecupan kasih sayang pada amora yang tampak kegirangan karena Juna begitu mudahnya dihasut ,Dengan emosi yang semakin memanas Juna pun pulang dan berniat menemui yoora untuk ia kasih pelajaran karna perbuatan nya lah Amora jadi mengalami keguguran.
Sungguh pria itu tidak bisa mengelola pikirannya sendiri ia begitu mudahnya memercayai perkataan orang lain padahal belum tentu Perkataan itu benar sepenuhnya
'' yoora dimana kau! '' Juna berjalan amat grusa grusu seraya meneriaki nama yoora " cih , Dimana dia " Juna semakin menggerutu hebat karna tak kunjung menemukan keberadaan istri pertamanya itu Yang ternyata masih sibuk merapikan ranjang tempat tidur
" Hah! " jantung yoora benar-benar kaget bukan main saat namanya dipanggil oleh Juna dari bawa tangga
takut jika pria yang ia benci itu murka , yoora pun bergegas membuka perlahan pintu kamarnya untuk menemui pria yang sedari tadi mencari cari keberadaan nya,terlihat jika Juna kini Mengusung tatapan penuh kebencian kearahnya
Ceklek...... Wanita itu perlahan membuka pintu kamarnya yang semula tertutup rapat kini menjadi terbuka lebar, dengan berjalan tak tergesa gesa ia menurunkan kakinya ke bawah tangga seraya menyahuti Perkataan si Juna dengan nada ketus '' apa '' tak ada raut yang sumringah di wajah wanita itu ia menuruni tangga dengan tatapan kosong
Juna terus menatap tajam setiap langkah kaki wanita itu dengan tangan yang terus mengepal kuat Juna terlihat tak sabar untuk menghajar habis yoora di dalam gudang tua setibanya yoora dihadapan nya
Plak....tanpa basa basi yang kuat, Juna dengan sifat murkanya yang sudah tak kuasa ia tahan kini menampar keras wajah mulus istri nya tanpa ada rasa belas kasihan " Ap - apa maksudmu menampar ku seperti itu ? " Ujar yoora dengan mulut terbata bata tangannya kini beralih memegangi pipi bekas tamparan keras dari Juna yang berakhir membekas merah di pipi kirinya
" Ku pikir,kau wanita baik ternyata aku salah karna menganggap mu sebagai wanita baik ternyata kau lebih mengerikan dari seekor ular yang berbisa " mulut lemes juna perlahan mulai memaki maki wanita itu yang kebingungan dengan perkataan nyeleneh yang ia lontarkan
" Apa maksudmu aku tidak mengerti " yoora mematung sesaat setelah menerima cacian itu, ia tak menyangka jika Juna memanglah pria yang kejam perkataan yang barusan pria itu lontarkan membuat yoora larut dalam kesedihan dan berpikir kemana kemana
" Ayo ikut aku " tanpa belas kasihan pria itu menjambak erat rambut lurus milik yoora dan menyeretnya ke dalam gudang tua yang begitu kotor karena dipenuhi debu
" Apa yang kau lakukan hiks, singkirkan tanganmu dari kepala ku !!" Yoora menggertak keras saat pria itu terus menjambak rambut nya bahkan ia tak berhenti memukul mukul dada pria itu niat hati ingin memberontak tapi tenaganya tak mencukupi
" Diam !! " Juna berdecak kesal karna yoora tak berhenti memberontak
Brugh....membanting keras tubuh wanita yang ia bawa itu ke lantai kotor berdebu
Kini mereka saling berhadapan dan kedua tangan kekar milik Juna sekarang berada tepat diatas pundak wanita itu " apa kau ingin membunuh bayi yang ada di rahim Amora ?" Juna menatap tajam ke arah yoora yang juga menatap kearahnya " jawab!! " tangannya kini beralih memegangi rahang bawah wanita itu yang mengeras
Mata wanita itu yang semula sayup kini terbelalak lebar saat Juna memberi pertanyaan yang tak ia mengerti " apa kau tengah menuduhku sekarang ?" Yoora berbalik tanya pada Juna yang kini sudah berdiri tegak sambari melepas Ikat pinggang yang ia pakai " kau mau apa ?" Tambah wanita itu ,kini wajahnya melengos ke sudut ruangan yang terlihat mencekam baginya
" pasti kau tak mengerti dengan ucapan ku barusan " tangannya yang semula melepas ikat pinggang kini beralih membelai lembut rambut berkilau wanita itu dan mulai mendekatkan bibirnya ke arah telinga wanita itu seraya mengeluarkan kalimat "Amora keguguran karna ulahmu ! " Ujarnya terdengar berdesis sesaat ditelinga kanan yoora dan kembali menjambak dengan begitu erat hingga yoora mengeluarkan jeritnya " kau harus merasakan apa yang Amora rasakan sekarang, aku tak terima jika Amora diperlakukan seperti itu"Juna terlihat semakin emosi saat mengetahui jika wanita yang ia ajak bicara saat ini malah tak menggubris nya sama sekali
" Kenapa kau terlalu mudah mempercayai perkataan seseorang ?, Pakai logika mu sebelum menuduh orang lain aku tidak melakukan hal bodoh itu pada Amora ia menjatuhkannya dirinya sendiri " yoora berusaha mendirikan tubuhnya tapi kakinya begitu lemas untuk bangkit.kini suami istri itu saling bertatapan dengan tangan Juna yang tak berhenti mengepal kuat
" Aku lebih tak mempercayai perkataan darimu,kau wanita yang licik " tangan yang semula mengepal kini beralih mencengkram erat leher wanita itu
Uhuk uhuk ...yoora tersedak hebat saat pria itu mencekik kuat lehernya ,membuat Yoora Sulit untuk menghembus kan napas " licik katamu, uhuk uhuk, lepas !! " yoora berontak dengan tangannya yang terus Memukul mukul bagian dada pria itu tapi Juna yang terlanjur terbawa emosi sama sekali tak memperdulikan nya.
Brugh.... menjatuhkan tubuh wanita itu kelantai lagi " kau mencelakai Amora karna kau tak Sudi jika melihatku tidur dengannya kan? " Juna terang terangan mengatakan hal itu , tapi yoora yang hampir mati karena cengkeraman erat tadi jadi tak begitu menghiraukan ucapan yang Juna lontarkan.matanya kini mengarah ke Juna yang mengambil ikat pinggang bostanten nya yang terhempas ke lantai. Wanita strong woman itu tampak tak kuasa lagi untuk menghindar saat Juna mulai mendekati nya kembali
Dengan denyut jantung Yang berdetak hebat yoora berulang kali menghela nafas pendeknya ia mencoba untuk bangkit namun lagi lagi kakinya begitu sulit untuk diajak kompromi, ia benar benar tak sanggup lagi jika harus menerima hukuman dari si Juna yang hanya salah paham karna terhasut oleh perkataan Amora yang mengada Ngada
Plak......ikat pinggang bertekstur keras itu kini melayang di tubuh yoora padahal ia sudah hampir mati karena ulang bodoh Juna yang mencekik nya sangat erat tadi
kini yoora kembali menahan sakit saat benda keras itu mengenai pinggul nya
"sakit Jun ! " ujar wanita itu seraya memohon ampun pada Juna tapi lagi lagi Juna tak menerima permohonan darinya
Berulang kali Ikat pinggang hitam itu mengenai tubuh lemas yoora ,Juna benar benar sudah hilang akal ia setega itu mencambuk i tubuh istrinya nya sendiri dengan sabuk yang tengah ia genggam ,padahal wanita itu tak mengerti apa apa namun sungguh malang yoora lah yang harus menjadi korban kekejaman juna
" Kau ingin membunuhku kan ? Aku bisa melakukan nya sendiri,kau tak usah repot-repot melakukan itu
Itu hanya menguras tenaga mu saja Jun" yoora yang terbaring lemah dengan hidung yang mengalirkan darah kini perlahan merangkak mengambil pecahan kaca yang tampak kusam penuh debu " seharusnya dari dulu aku melakukan ini " ia menggenggam erat pecahan itu dan mengarahkan nya ke leher
" Jangan bodoh!! , Aku tak ingin melihat mu mati aku hanya ingin kau menderita sama seperti Amora " Juna yang melihat yoora akan melakukan bundir langsung merebut kaca itu dari tangan istrinya dan langsung berlalu pergi begitu saja
mengunci yoora didalam gudang tua berdebu itu tanpa ada kalimat yang keluar dari mulutnya bahkan perasaan menyesal tak pernah Juna rasakan.
" Juna buka pintunya!! " Yoora mendobrak dobrak pintu yang tertutup rapat itu dengan tenaganya yang tersisa 20 % " hiks buka" isak tangis wanita itu pecah saat mendapati darah terus mengalir merembes dibawah rok nya ia menjadi panik bukan main saat menyadari jika itu memang darah segar " baby kau tidak apa apakan ?" Yoora memegangi bawah perutnya yang terasa pedih bercampur sakit yang begitu dahsyat
" Tolong buka pintunya, Juna kau pria bajingan!" Berulangkali ia mencoba membuka pintu besi itu tapi tenaganya sudah terkuras habis karna berusaha membuka pintu itu tapi sangat sia sia, malangnya wanita itu malah tersungkur lemas kelantai dengan mata terpejam
Satu hari kemudian
Malam itu Bi sita pulang lebih dulu menggunakan taksi " Sudah pak berhenti disini saja " ujar bi sita sambari mengulurkan selembar uang ke tangan pak sopir yang kini memberhentikan taksi yang tadi ia kemudikan," terimakasih pak" tambah ibu itu pada supir berkumis tebal yang kini sudah menyala kan mesin mobil taksinya kembali karna melihat bapak itu akan segera menjalan taksinya bi sita segera menurunkan kakinya keluar dari taksi
" iya Bu sama sama, saya permisi dulu " sahut pak supir itu dan bergegas menjalankan taksinya kembali,dengan langkah kaki tak tergesa gesa bi sita mulai masuk ke rumah istana milik Majikanya yang tampak senyap untuk melakukan aktivitas seperti hari hari biasanya
Saat kaki ibu itu mulai Sampai diruang tengah, tak sengaja telinga kanan kirinya mendengar suara rintihan orang kesakitan di dalam gudang, bi sita pun mendadak panik karena suara tangisan itu dan kini ia mulai melangkah kembali untuk mendatangi sumber suara yang terdengar sangat jelas di telinganya '' to-tolong bukakan pintunya hiks , tolong! '' ujar si yoora terus merangkak rangkak berusaha menggapai pintu gudang yang terbuat dari besi itu bahkan tangan kirinya terlihat tak berhenti memegangi perutnya yang terasa di iris-iris pisau
'' nyonya yoora ? '' bi sita mendadak panik tak karuan ketika mendengar suara majikannya didalam gudang seluas lapangan basket itu " nyonya kenapa ada didalam ?" dengan bersikeras bi sita mencoba untuk membuka pintu kuat itu tapi tenaga nya tak mencukupi
yoora dengan tubuhnya yang sudah begitu lemas tak bisa lagi menggapai pintu besi itu dengan suara yang terbata bata ia berusaha meminta tolong pada bi sita yang kini berada tepat didepan pintu itu dengan perasaan kalang kabut " bi tolong buka kan pintunya, perut ku sangat sakit bi , tolong bi " yoora menjerit-jerit lirih pada ibu itu, bahkan suaranya terdengar serak karena semalaman terus meneriaki seseorang Untuk membukakan pintu itu
" Sa-sabar nyonya" bi sita pun ikut terbata bata bahkan tangan keriput nya kini bergetar hebat saat Memegangi pintu yang di gembok dengan rantai yang terbilang cukup panjang
'' duh, gimana ini kuncinya kan di bawa tuan Juna '' bi sita baru sadar jika kunci gudang itu selalu di bawa oleh Juna majikannya yang kini tengah merawat Amora di klinik '' nyonya di sini bentar, saya ambil kunci cadangan diatas loteng '' ibu itu berlari menaiki tangga ke atas loteng untuk mengambil kunci serep gudang yang terselip di antara beberapa kunci lain didalam lemari kaca.
" Dimana, kunci itu " tangan nya tak berhenti mengobrak ngabrik isi lemari kaca penuh dengan kunci pribadi milik juna,bi sita Tampak kebingungan saat melihat begitu banyaknya kunci yang tertata dengan sangat rapi karna tak banyak waktu
Ia pun mengambil salah satu kunci yang ada di lemari itu
Beberapa detik kemudian ..bi sita kembali menuruni anak tangga dan berlari kencang ke arah gudang tua itu lagi dan
ceklek...dengan mudah nya bi sita membuka gembok Besi itu kini matanya terbelalak lebar saat menyaksikan keadaan yoora yang benar benar tak berdaya di lantai, antara percaya dengan tidak tapi itu memang lah yoora Aldara sang majikan '' nyonya kenapa seperti ini '' ia mencoba untuk mengangkat kepala wanita itu dan meletakkan nya tepat di atas bahunya
Yoora merasa amat bersyukur karna ada bi sita yang datang sigap membantunya,dengan mata yang sayup, sudut bibir bawah yang terluka ia mencoba untuk mengeluarkan sebuah kalimat'' bi telepon kan seseorang Untuk membawaku kerumah sakit,Aku tidak sanggup berdiri lagi, perutku Terasa seperti di iris iris bi '' isak tangis seorang yoora Aldara kini terdengar lagi
'' ba baik nyonya '' bi sita berlari seperti sepur menuju kamar majikannya di sana ia mencoba mencari ponsel si yoora ,Berniat untuk menelpon seseorang agar membawa yoora kerumah sakit dengan segera.dengan denyut jantung yang terus berdetak kencang perasaannya benar benar tak karuan tangan nya terus gemetaran,bi sita diambang kebingungan ia tak tahu harus berbuat apa " bagaimana ini " jelas bi sita bingung karna seumur umur ia tak pernah memegang ponsel jadi ia bingung bagaimana caranya mengunakan benda pipih itu
Ting
........ matanya tak sengaja melihat notifikasi Panggilan masuk dari Aliseo dengan gercep bi sita segera mengangkat nya
📞 " Yoora kau dimana? "
Pria itu tampak sumringah , akhirnya wanita yang ia telpon mau menjawab panggilan darinya
📞'' pak tolong pak! '' bi sita berkata terbelit Belit didalam telepon
📞'' hah Kenapa? '' Aliseo di buat bingung dengan ucapan bi sita yang terdengar panik
📞'' tolong pak, majikan saja mengalami pendarahan pak ,tolong dia Pak " tangannya tak berhenti gemetar, ia bersikeras menyuruh Aliseo agar segera menemui yoora yang hampir sekarat di dalam gudang
📞'' si -siapa yang mengalami pendarahan?'' Aliseo malah berbalik tanya pada bi sita yang terus mengoceh
📞'' nyonya yoora , tolong dia pak '' sahut bi sita dengan posisi kaki yang terus mondar mandir seperti sedang dilanda kerisauan
📞'' yoora! '' seketika matanya terbelalak lebar saat mendengar nama yoora " saya kesana Bu " Aliseo segera menutup telponnya dan kakinya kini berlari tergesa gesa menuju parkiran mobil di depan apartemen pribadi milik ayahnya
Karna ibu kota malam itu sangat padat pengendara,sehingga membuat Aliseo akan lebih lama untuk Tiba dirumah Juna
Meski dilanda kemacetan yang parah untungnya pria itu mampu menghindari nya dan kini ia sudah sampai di tepi rumah mewah Milik Juna alfero '' permisi '' tangganya mengetuk pelan pintu istana itu
ceklek.......
Bi sita pun bergegas mengajak Aliseo untuk memenuhi yoora didalam gudang " ayo , ikuti saya pak" membiarkan Aliseo membuntuti langkah kakinya menuju gudang yang jaraknya hanya tinggal 3 meter lagi " it- itu nyonya yoora , tolong bawa dia ke rumah sakit pak!! " bi sita segera berlari menemui yoora dengan napas tersendat sendat sedang kan Aliseo malah diam mematung didepan pintu ia justru tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang
" Siapa yang membuatmu seperti ini?" kini tangannya merangkul tubuh lemas wanita itu yang terlihat sudah tak kuat untuk membangun kan tubuhnya sendiri tapi untung nya yoora masih bisa merespon apa yang pria itu ucapan
'' Al bawa aku kerumah sakit sekarang, perutku benar benar sakit hiks " Tangan yang penuh darah kering itu kini menyentuh wajah mulus milik Aliseo ia berkeluh kesah tentang kondisi yang benar-benar rapuh
Melihat yoora dengan kondisi yang memprihatinkan membuat Aliseo langsung menuruti perkataan nya dan bergegas membopong wanita itu kedalam mobil dan meluncur ke rumah sakit '' sabar, tahan sebentar '' ujarnya sedikit memberi dukungan semangat pada yoora yang posisinya kini tengah tergeletak lemas dengan tangan yang terus ******* ***** bagian perut nya yang terasa begitu sakit
" Cepat Al " Menyahuti perkataan itu dengan nada lirih
☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️
'' siapa yang berani melukaimu seperti ini ?'' Langkah kakinya kini mendekat ke arah yoora yang masih tergeletak diatas bed pasien dengan keadaan lemas " apa Juna yang melakukan nya ? " tangan yang semula menggenggam ponsel kini beralih menyentuh tangan wanita itu yang terasa begitu dingin melebihi es batu
yoora hanya menggeleng saat Aliseo melempar kan pertanyaan itu ,ia bersikeras tak ingin memberi tahu jika ia sudah dihajar habis-habisan oleh Juna '' sus , apa anakku tidak apa apa ? '' yoora malah mengabaikan ucapan dari Aliseo dan bertanya pada suster yang ada di ruangan itu
'' ya anak ibu tidak apa apa,ibu hanya sedikit mengalami cidera dibawah perut ,lain kali ibu harus hati-hati '' sahut suster cantik itu sembari menyiapkan roti Untuk Yoora makan "kalau begitu saya permisi dulu " suster berkulit sawo matang itu kini berlalu pergi membiarkan Aliseo dan yoora berduaan dalam satu ruangan
'' kau belum menjawab pertanyaan ku'' pria itu bersikeras memaksa Yoora agar mau membuka mulutnya dan mengatakan suatu hal
'' Juna '' sahutan Singkat dari wanita itu, raut wajahnya seakan akan menunjukkan jika sekarang ia memang sedang tak bahagia
'' sekarang dimana pria itu? '' tubuhnya kini berdiri tegak, matanya menatap tajam ke arah yoora yang sedari tadi hanya memalingkan wajahnya
'' dia di rumah sakit '' yoora sebenarnya tak ingin meladeni perkataan pria itu, tapi hatinya benar benar sesak jika ia terus terusan menyembunyikan semua dari Aliseo
" Aku tak sanggup hidup dengan pria itu lagi , tolong bawa aku pergi jauh dari nya " wanita itu meredam tangisannya di pelukan hangat Aliseo
'' sebenarnya apa yang terjadi ? '' Aliseo dibuat tercengang dengan perkataan yang barusan yoora lontarkan
'' mungkin Amora mengatakan pada pria itu jika akulah yang mendorongnya dari atas tangga,padahal aku tidak melakukannya ,
Aku memang membenci wanita itu tapi Untuk apa aku melakukan hal gila semacam itu '' yoora kembali mengusap bawah matanya dengan tangan kiri ,mengira jika mungkin sebentar lagi ia akan mengeluarkan air mata kesedihan
'' Amora siapa ? '' tangannya tak bosan terus menggenggam erat tangan yoora yang penuh kain perban
" Istri muda Juna " sahut lirih wanita itu pada Aliseo yang selalu memperhatikan nya saat berbicara, bahkan wajah pria itu tak sedikit pun berpaling dari tatapannya
" pria kurang didikan itu harus diberi pelajaran " Aliseo beranjak dari tempat duduk nya , entah apa yang membuat emosi pria itu bangkit.Mungkin Karena ia tak terima jika wanita yang ia cintai dilukai oleh orang lain
'' kau mau kemana? '' yoora menahan lengan berotot pria itu " aku tak ingin melihat mu berurusan dengan Juna " kata demi kata mulai ia keluarkan ,Agar pria yang sekarang ada disebelah nya tidak pergi begitu saja
'' pria Sialan itu harus di beri pelajaran ,aku benci kau diperlakukan seperti hewan'' emosi nya semakin membara
Namun yoora bersikukuh tak mengizinkan nya untuk pergi menemui juna " aku tak terima jika wanita yang aku cintai di sakiti orang lain" kedua tangannya kini beralih memegang i pundak milik wanita itu
'' aku bahagia pria itu menyakiti ku'' ucap yoora dengan begitu lantang membuat Aliseo jadi mematung ditempat
'' bahagia katamu '' Aliseo berdecak jengkel mendengar omongan itu " apa kau masih mencintai nya " ujarnya sambari melengos sejenak kearah jendela
" aku bahagia ia memperlakukan ku seperti ini,dengan begitu aku jadi tahu jika pria itu memang tak pantas disebut sebagai suami, aku tak Sudi memberinya cinta '' yoora Melipat kedua tangannya ke dada
" Kalau begitu menikah dengan ku saja ,buang jauh jauh pria itu dari kehidupanmu" Aliseo mendadak ngotot saat melontarkan perkataan itu, kini kedua matanya beralih memandang i mata sayup seorang yoora Aldara
Jelas,Yoora yang masih diselimuti oleh rasa trauma tentu tak menerima tawaran itu begitu saja.ia memilih untuk diam dari pada harus menyahuti ucapan dari Aliseo
Kini Suasana ruangan itu menjadi sangat hening, ketika dua manusia itu mendadak saling mematung tak ada jawaban apapun dari keduanya.
jangan lupa like dan komen 🙈
maaf banyak typo dan kata yang masih salah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
karline Andora
yoora bener bener strong woman banget deh😃
2023-06-01
0