Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik sama sekali. Bahkan meskipun kau memiliki komitmen terhadap pasanganmu, akan masih ada saat-saat ketika di antara kalian ada ketegangan, air mata, pertengkaran, ketidakcocokan, dan ketidaksabaran. Komitmen tidak menghapuskan kodrat manusiawi kita. Itu kabar buruk, tetapi realistik.
Yoora bingung dengan kehidupan nya yang sekarang , entah kenapa hidupnya kini menjadi semakin berantakan tak jelas padahal wanita kuat itu sudah berjalan sejauh ini tapi tetap saja mau sejauh apapun wanita itu berlari luka akan tetap mendarat di batinnya , hati lembutnya kini menjadi sangat tersiksa bahkan berbalut kesedihan karena perbuatan bodoh yang Juna lakukan Padanya pria egois itu tak pernah berpikir betapa terpuruk nya si yoora jika terus tinggal bersamanya bahkan pria itu tak pernah meninggalkan sifat keegoisan nya dalam sebuah percintaan nasib wanita itu kini benar Benar pedih .
saking muak nya dengan yang namanya percintaan Membuat wanita itu semakin tak bisa mengontrol emosi dalam tubuhnya ia terus saja mengingat trauma nya di masa lalu yang amat menyedihkan ia merasa jika pria yang dulu pernah meninggalkannya menyukai nya hanya karena wajah berlian yang ia milik tapi jika ia tak lagi cantik jelas pria itu akan segera beralih mencari pasangan yang baru , Karena dulu sebelum wanita itu pindah ke Jerman ia sempat tinggal di Jakarta beberapa tahun dan karna bosan menjadi jomblo terus menerus ia memutuskan untuk menjalin sebuah komitmen dengan seorang pria bernama abrian Abinugroho dari Jakarta Selatan juga , Sudah lama berpacaran dengan pria itu bahkan sempat akan di lamar namun
pria bernama abrian itu tiba tiba saja mengingkari janji nya tanpa ada alasan yang jelas yang pria itu ucapan pada yoora dan tanpa ada rasa malu pria ahli dalam bidang olahraga itu malah menikahi wanita lain .
Embun di pagi hari 🌞🍁
Zzzzz ........ dengkuran bersuara lirih mulai keluar dari mulut wanita yang tengah tertidur pulas di atas ranjang tidur yang Semalaman wanita itu singgahi karna Sinar Matahari pagi mulai menyengat wajah cantiknya membuat wanita itu terpaksa harus segera bangun dari tidurnya meski hatinya sedikit menjengkelkan karena sedang enak enak menikmati tidurnya matahari tiba tiba saja membangunkannya tapi mau bagaimana manapun wanita itu hanya bisa menghembuskan nafas panjang nya dan bergegas bangkit dari ranjang tidur nya yang terlihat berserakan , baru saja membuka kedua matanya wanita itu dengan perasaan masih sedikit terluka langsung mengecek ponsel miliknya yang terus berdering di atas meja rias terlihat jika wanita itu telah menerima pesan dari seseorang " Tumben pagi pagi gini Aliseo kirim pesan " ujar wanita itu sambari mengucek pelan Bagain bawah matanya yang terasa lengket " astaga banyak banget " ujarnya sedikit mengeluh sambari Membaca satu persatu pesan yang dikirimkan Aliseo ke ponsel iPhone yang terus saja menempel di genggaman tangannya
Tok tok ......... seseorang tiba tiba saja mengetuk pelan pintu kamar tidur nya yang masih tertutup rapat " Nyonya yoora ayo makan dulu '' ujar bi sita wanita setengah tua itu dengan penuh perhatian membawakan nya setumpuk roti gandum dan susu kedelai untuk asupan paginya Namun yoora tampak tak seperti biasanya wajahnya tampak begitu datar terlihat tak terlalu sumringah menyambut pagi harinya
'' wajah nyonya Begitu pucat , apa nyonya masih sakit ? " Ucap bi sita kembali menanyai yoora sambari menuang kan susu kedelai yang ia bawa kedalam gelas majikannya .
" Enggak ( kepala wanita itu menggeleng sejenak) bi apa Juna belum pulang ? " Ucap si yoora yang terlihat menanyai keberadaan suaminya yang sedang tak berada di rumah
" hmm Apa semalem Juna beneran pergi sama Amora bi ? " ujar wanita itu yang terlihat tak berhenti menanyai keberadaan si Juna yang sekarang tengah asyik berkencan dengan Amora di hotel , pria itu benar-benar sudah sinting sama sekali tak memikirkan perasaan istri pertamanya yang tengah sakit.
" Saya lihat tuan Juna semalam membawa nyonya Amora ke mobil dan mereka Langsung pergi " sahut bi sita dengan panjang lebar membuat yoora yang mendengar nya semakin tercengang ketika tahu jika Juna sudah benar benar kelewatan " kalo begitu bibi ke dapur dulu kalo nyonya yoora butuh sesuatu panggil bibi saja " bi sita berkata kembali namun karna ia masih sibuk jadi ia terpaksa harus segera mengakhiri pembicaraannya dengan wanita yang tengah sibuk mendatarkan wajah cantiknya dan kembali menutup rapat pintu kamar majikan nya itu bergegas melangkah kakinya ke dapur untuk melanjutkan aktivitas nya yang tak kunjung ia selesaikan
Yoora kembali mengusap pelan muka bantal yang terlihat masih membekas di sebelah kiri pipinya " Juna benar benar pria brengsek, pria tampan tapi tak punya hati " ucap si yoora sedikit memaki maki suaminya sendiri yang tak punya perasaan " gadis kecil ibu , maaf kan ibu karna sudah memilih pria yang buruk untuk menjadi ayahmu " ujar wanita itu berbicara lirih pada bayi yang ada di kandungan nya dan bergegas membuka korden jendela kamarnya lebar lebar beranjak keluar pintu kamar, hanya sekedar menghirup udara segar pagi itu " Duh , kenapa kepalaku begitu pusing '' ucap wanita itu sedikit mengeluhkan kondisi kepala nya yang terasa puyeng sebelah.
baru saja menuruni sebuah tangga,wanita itu malah menyaksikan hal yang sepantasnya tak ia lihat dengan kedua matanya, kini hati yoora kembali tergores luka yang kemaren masih membekas kini hadir kembali yoora melihat jelas Juna si pria yang tak punya otak itu Kini tengah mabuk berat di rangkulan hangat Amora wanita paling licik yang menjadi penghalang antara dirinya dengan Juna .
Tanpa rasa malu dua manusia jahanam itu langsung menerobos masuk ke dalam kamar mereka sama sama tak memiliki hati dengan mudahnya melintas di depan yoora yang tengah diam mematung menyaksikan kemesraan mereka, mereka tak mengetahui betapa sakitnya hati yoora saat itu
Mereka bahkan mengabaikan yoora yang ternyata tak berhenti melihat hal itu
Amora tersenyum bahagia melihat yoora semakin menderita wajahnya Semakin sumringah melihat yoora yang tampak mengeluarkan butiran air mata " Wanita seperti mu memang tak pantas bahagia yoora " ucar wanita bermulut lemes itu berbicara sendiri dalam hati busuknya
Saat yoora tengah mengusap air matanya yang menetes tiba tiba ponsel di genggaman tangannya berdering kencang ternyata ia tengah menerima panggilan dari seseorang seseorang itu tak lain adalah Aliseo Narendra pria tampan yang mendambakan dirinya " kenapa Al " ? Ujar si yoora menjawab cepat panggilan dari Aliseo dengan suara lirih nya yang masih sedikit serak
" Aku berada di depan rumah mu " sahut pria blasteran Korea itu memberitahu keberadaan nya yang kini tengah berdiri gagah di depan rumah Juna menanti kehadiran yoora yang tak kunjung memunculkan dirinya dari balik pintu di genggaman nya terdapat sekotak kue kering mungkin kue itu untuk yoora wanita incarannya yang kini sudah bersuami
" Hah " titah si yoora dengan nama terkaget-kaget dsn Segera mengintip keberadaan Aliseo dari balik jendela yang tertutup rapat memastikan apakah benar jika pria berwibawa itu tengah berada di depan rumah nya atau hanya sekedar membohongi diri nya " astaga " nada kaget kini kembali keluar dari mulut mungil wanita cantik itu ia tak menyangka jika pria paket lengkap itu kini benar-benar berada stay di depan pagar rumah nya
Entah apa yang akan pria itu ucapan pada yoora, padahal pagi itu wajah yoora benar benar tak sehat bibir pink-nya kini terlihat pucat matanya kembali sayup perasaan sedang kacau balau karena hal yang tak sengaja ia lihat membuat nya semakin muak jika berhadapan dengan seorang pria namun karna iba pada sahabat prianya itu ia meniatkan semangat nya untuk melangkahkan kakinya menemui Aliseo yang terlihat tak berhenti membenarkan dasi yang tengah ia kenakan " ada apa ? " Yoora mengeluarkan sedikit basa basinya kepada Aliseo yang Tampak terus tersenyum tipis Padanya senyuman mesti hanya senyuman tipis tapi itu Terlihat menggoda yoora " ada apa Al '' yoora mengulangi perkataan nya tali Aliseo tak segera membalasnya membuat nya sedikit jengkel dengan pria itu tapi yoora mencoba itu sedikit bersabar perlahan tangannya membuka pintu gerbang rumah megah milik suaminya " jika kau diam terus aku akan segera pergi " yoora kembali perkataan dan kini mulai memperlihatkan kejengkelan nya
" Ambil ini " balas si Aliseo dengan begitu singkat nya tangan kekarnya mengulurkan sebuah kotak mungil ke genggam tangan yoora yang terasa begitu dingin melebihi es batu , mata pria itu tak mampu berkedip mesti hanya semenit meski yoora tampak tak menggubris perkataan nya tapi Aliseo mencoba berkata lagi agar pertemuan singkatnya dengan yoora tak terlalu kaku " ini masih pagi yoora kenapa wajahmu tak segar " menanyai muka datar yang yoora perlihatkan
'' aku baru bangun tidur Al , untuk apa kau membelikan ini ? '' yoora berusaha menyahuti perkataan Aliseo dengan suara lembutnya berusaha untuk tak menunjukkan kondisinya yang tengah suram tak berwarna mencoba untuk memendam rasa sakitnya sendiri yoora tipikal manusia yang suka memendam kepedihan nya sendiri ia tak suka curhat dengan orang lain karna itulah yoora sering di sebut oleh orang orang Disekitarnya sebagai seorang wanita pendiam dengan senyuman langka
" Kau suka kue kering kan jadi aku membelikan nya untuk mu , jika kau tak Sudi menerima nya buang saja " Ujar si Aliseo sambari membalikan badan kekarnya membelakangi yoora yang terlihat begitu serius memandangi layar ponsel digenggam nya " aku pergi dulu lain kali kita bertemu
lagi " ujar pria itu segera berlari ke mobil Porsche mewah miliknya yang terparkir di seberang jalan
" Al ! " Ujarnya sedikit berlari kecil mengejar Aliseo yang sebentar lagi akan masuk ke pintu mobil " terima kasih sudah membelikan ku kue ini " tambah si yoora lagi di hadapan Aliseo yang menunda kepergian untuk masuk ke mobil yang dibilang cukup mewah itu ucapan terimakasih yang yoora ulurkan terlihat sangat tulus , ucapan bahkan senyuman langka wanita itu akhirnya kembali hadir mesti tak terlalu semangat menjalani pagi nya yoora Berusaha menunjukan senyuman nya agar Aliseo mengira jika ia sedang sangat bahagia padahal sebaliknya
''Aku pergi dulu " sahut lirih pria itu sambari memasuki pintu mobilnya yang tengah terbuka lebar dan bergegas menjalankan mobil mewah yang akan pria itu naikin
Pertemuan singkat nya dengan Aliseo membuat yoora tampak sedikit lega bergegas lah wanita glowing itu untuk kembali ke dalam rumahnya , karena yoora bingung harus melakukan apa jadi ia menyempatkan diri untuk Menghampiri bibi sita yang tak sibuk mencincang daging ayam di dapur
" bi nanti sore antar yoora ke toko Buku Ocelot bisa kan bi ? " Yoora Segera bertanya pada bi sita yang terlihat begitu serius memanasi olahan daging ayam yang baru selesai ia cincang '' kalau bibi sibuk , yoora pergi sendiri nanti " kembali mengeluarkan kata dari dalam mulut nya sambari membantu bi sita mengolah daging yang akan dipanaskan dengan api kecil menyala
" Nggak nyonya , biar nanti sore bibi yang antar nyonya ke toko buku " menyahuti perkataan yang barusan yoora lontarkan terlihat tangan wanita setengah tua itu sibuk mengaduk-aduk ayam di dalam wajan mesti begitu ia tampak sumringah wanita itu terlihat begitu menikmati nya " apa Nyonya sudah sarapan tadi ? " Wanita itu kembali menanyai majikannya yang tampak terdiam memandang kosong ke arah masakan enak yang tengah ia olah " nyonya kenapa ngelamun? '' tambah bi sita yang terus menginterogasi yoora tapi yoora sama sekali belum menjawab satupun perkataan darinya
" Belum bi " sahut si yoora sambari menggeleng kan kepala nya sejenak " yoora ga biasa sarapan pagi bi " mengulur satu kalimat lagi pada bi sita yang tampak tak berhenti memegangi centong sayur di tangannya
" nyonya harus makan dulu , tuan Juna akan marah jika tau Nyonya yoora belum makan " ucap bi sita terlihat sedang memaksakan majikannya agar mau menyentuh nasi yang ada di hadapan matanya " nyonya kan sedang hamil jika nyonya telat makan bisa bisa tubuh nyonya lemas nanti '' ujar bi sita kembali tak henti hentinya menasihati si yoora yang sedang menunjukan wajah datar tanpa polesan senyuman di wajahnya
" Aku mati pun Juna ga akan peduli kok bi , ya udah Yoora ke kamar dulu ya nanti sore kalo ga ada kendala yoora panggil bibi lagi " mengucap kan satu kalimat lagi pada bi sita sambari melangkah sejengkal untuk segera menaikkan kakinya ke atas tangga
" pria tampan tadi siapa nyonya ? " Tanya bi sita Dengan begitu kepo ternyata wanita itu diam diam sudah menguping pembicaraan antara Aliseo dengan dirinya
" Dia Aliseo teman sekolah ku dulu bi " menyahuti ucapan bi sita dari atas tangga " sampai Jumpa nanti sore nona cantik " yoora mengulurkan kata tulus dari mulutnya karna melihat bi sita sudah menutup mulut dan tak bersuara lagi yoora bergegas membuka pintu kamarnya dan melanjutkan rutinitas gabut nya membuat novel di dalam kamar " sayangku sedang apa sekarang " berbicara lirih pada bayi di perutnya sifat keibuan yoora mulai hadir bayi itu benar benar menenangkan pikiran dan perasaan yang Tengah kacau berantakan
" Yoora isi perut mu dengan nasi aku tak mau melihatmu pingsan nanti " Juna tiba tiba datang dengan lagat yang terlihat sempoyongan menuju kamar nya yang masih terbuka lebar " kenapa kau diam saja ha ? '' ujar pria mabuk itu kini mulai mengunci kamar milik istrinya dan membaringkan tubuhnya sejenak di atas ranjang Tidur milik yoora yang terlihat masih berantakan di penuhi buku " yoora kemari lah , tidur lah di sampingku sejenak " ujarnya pria itu yang terdengar semakin ngelantur pada yoora padahal yoora tampak tak Sudi memandang mata pria yang tengah tidur di kamar nya itu
" apa aku mengizinkan mu untuk tidur dikamar ku , siapa yang memberi izin ha , aku tak Sudi melihat mu disini cepat pergi dari sini " si yoora menyahuti perkataan Juna dengan begitu emosi " keluar dari sini atau aku akan loncat dari jendela ini " titah si yoora yang malah bertindak Semakin gila dihadapan Juna yang tengah tepar di ranjang empuk miliknya Dengan nekat wanita itu kini sudah mengambil ancang-ancang untuk segera terjun dari jendela kamarnya yang terbuka
" Yoora ! " Menarik baju belakang wanita itu yang beberapa detik lagi akan segera mengakhiri hidupnya " kau bodoh atau bagaimana ha bisa bisanya kau melakukan hal segila itu " ucapnya terdengar membentak keras Yoora yang terlihat tak berhenti menunjukan wajah datarnya yang semakin membuat mood Juna sedikit buyar
" Tidak apa apa Jun , lagi pula kehadiran ku di rumah ini hanya menjadi penghalang percintaan mu dengan Amora jadi untuk apa aku masih bernafas sampai hari ini itu buang buang waktu saja jun '' Sahutan lirih dari yoora mulai terdengar dikedua telinga pria itu , Juna yang mendengar ocehan serius dari yoora itu kini langsung mengerutkan kening diwajahnya di hadapan yoora yang Bersikap dingin seperti es salju di padanya
" Hentikan ocehan mu itu ,itu tak berguna untuk ku " ujar nya sembari mengusap lembut lipstick pink yang menempel di bawah bibir yoora " bibir mu tempak begitu mempesona " ucap Pria itu yang terlihat masih mabuk tangannya kini mulai meraba raba Kembali bagian sudut bibir wanita itu yang berulangkali mendatar kan wajah cantik nya
" Enyah lah dari hadapan ku " yoora memberontak dengan rasa benar benar emosi pada pria yang tak punya rasa malu itu ia berusaha mendorong keras dada gagah milik suaminya agar segera enyah dari kamar tidurnya
Sore harinya
" Bibi ayo, bibi sudah siap kan ? " Ujar si yoora menurunkan kakinya ke bawah tangga ia tampak terpukau dengan pakaian kasual sederhana yang pembantunya pakai membuat bi sita Terlihat berbeda sore itu " wah bibi Sangat cantik dengan pakaian itu " mulutnya kini mulai memuji muji penampilan baru bi sita
" Haha, terimakasih kasih nyonya , nyonya yoora juga tampak begitu mempesona dengan pakaian dress itu yang tampak begitu cocok saat terpasang di tubuh nyonya " lisannya tak berhenti mengatakan jika yoora benar benar sempurna dengan pakaian dress casual itu membuat nya tampak sumringah dan terlihat sangat memukau " tuan Juna begitu beruntung memiliki wanita sesempurna nyonya yoora " kalimat pujian tak berhenti dari lisan ibu itu
" Kalian berdua mau kemana ? " Juna pria egois itu tiba tiba datang dan tanpa banyak kata langsung memotong pembicaraan antara dua wanita itu dengan nada tak suka '' kau mau kemana dengan dress rapi ini ? '' Juna melontarkan pertanyaan pada istrinya tapi yoora mengabaikan nya dan bergegas menarik lengan bi sita untuk ia bawa ke mobil
Mungkin karna yoora masih jengkel pada pria itu jadi setiap Juna mengeluarkan pertanyaan yoora selalu mencoba abai sangat tak memperdulikan nya bahkan rasa suka pada pria itu kini sudah lenyap dari dalam hatinya '' kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku ? " Juna menghadang dengan gagahnya di depan mobil Porsche yang yoora naiki pria itu bersikukuh tak mau minggir dari mobilnya membuat yoora semakin emosi
Brugh ... Yoora membanting keras pintu mobilnya dan berkata" Aku muak denganmu , menyingkir lah dari depan mobilmu " yoora menyahuti perkataan Juna dengan begitu lantang berusaha mengusir manusia itu dari depan mobilnya tapi tetap saja Juna tak mau minggir Bahkan Terlihat santai saat yoora Tengah membentak nya
" Aku akan mengantarmu, aku tidak akan membiarkan mu keluar sendirian " Juna menjawab Dengan nada sok Cool pria itu mencoba untuk membuat tenang yoora yang Sedari tadi terus membangkitkan emosi nya
" Kau tak perlu repot-repot , aku punya kaki dan tangan jadi aku bisa menyetir mobil itu sendiri kau tak usah repot-repot untuk mengantarku " yoora menyahuti perkataan pria itu dengan muka jutek penuh kejengkelan
" Jika kau tidak mengizinkan ku untuk ikut dengan mu aku juga tak akan pernah mengizinkan mu untuk pergi dariku " Juna dengan pedenya mengatakan itu pada yoora yang kini tengah mengusung tatapan penuh emosi pada dirinya
" Terserah " yoora kembali menutup pintu mobilnya dengan perasaan pasrah yoora membiarkan Juna untuk mengantarnya meski sedikit jengkel tapi yoora hanya bisa terdiam mematung menghela nafas panjang nya pria itu tampak begitu sumringah setelah yoora dengan penuh paksaan dari nya akhirnya mau mengizinkannya untuk menduduki kursi kemudi mobil mewah itu
Dengan bangganya si Juna terus mengemudi mobil itu tanpa mengeluarkan kata jika ia tampak lelah saat mengemudi senyuman penuh kebahagiaan kini ada pada wajah pria itu dengan perasaan yang amat bersyukur Juna segera menancapkan gas mobilnya " kau akan Pergi ke toko kan ? '' tak ada angin ataupun hujan tiba tiba mulut si juna berkata pada istrinya yang hanya diam membisu menunjukan wajah datarnya
" Banyak omong ah " ujar si yoora terdengar sedang memarahi pria bermulut lemes itu tapi Juna malah menanggapinya dengan senyuman penuh kebahagiaan " kalo kamu ga bisa diem mending ga usah ngantar aku " tambah si yoora semakin gedek dengan kelakukan Juna yang berusaha sok asyik dihadapan nya
" Hmm " Juna membalas dengan nada lirih dan segera membawa Dua wanita itu pergi ke toko buku agar yoora tak terus mengomel panjang seperti kereta api berjalan di dalam mobil
5 menit setelah Juna melajukan mobil yang di naikin nya dengan sangat kencang seperti angin topan,membuat yoora dan bi sita harus menghembuskan nafas pendek berulang kali jantung kedua wanita itu tampak tak tenang karena Juna begitu tak manusiawi saat menyetir " bibi tunggu disini ya yoora keliling bentar " ucap yoora segera menurun kan kakinya dari mobil dan bergegas melangkah masuk ke toko penuh buku dan majalah itu
" Al " yoora tiba tiba memanggil nama seorang pria yang tengah duduk santai sambari memandangi buku yang berada digenggaman tangan pria itu, pria yang tengah duduk dengan anteng nya di kursi yang sedari tadi ia singgahi dengan berpakaian kemeja hitam membuat pria itu semakin terlihat menawan. yoora dengan pedenya langsung menebak jika pria itu tak lain adalah Aliseo pria blasteran Korea yang menyukai dirinya
" Kesini dengan siapa ? " Tanya si Aliseo sambari menyiapkan kursi kosong untuk yoora singgahi tapi wanita itu malah memilih untuk duduk dipojokkan jauh dari Aliseo "
Kau tampak tak sumringah hari ini ada apa?, kenapa kau terus memasang muka datar mu itu padaku , apa kau tak suka dengan kehadiran ku ? " Pria blasteran itu terus mengulurkan sebuah pertanyaan pada wanita yang berada di pojok kanan ruangan tapi wanita itu sama sekali tak menolehkan pandangan matanya " yoora " ucap pria itu sedikit melirik ke arah yoora yang masih tak mau menjawab ucapan darinya
" Aku bosen Al " yoora mulai mencurahkan isi hati nya pada Aliseo yang juga tengah sibuk mengamati buku novel tebal yang ia bawa tapi telinga pria itu begitu siap untuk mendengar kan curhatan dari wanita tipe idealnya yang kini tengah dekat dengan dirinya '' aku begitu bosan akhir akhir ini " yoora mengulang ngulang kembali ucapannya pada Aliseo yang akhirnya mau mengalihkan pandangannya
" Jadi ? " Aliseo menyahutinya dengan singkat tapi pria itu mencoba untuk bertanya sebenarnya apa yang sedang yoora pendam Sampai membuat yoora tampak tak sehat sore itu " apa Juna membuatmu seperti ini ? " Lisan nya kembali bertanya kepada yoora yang kini sudah mengalihkan pandangan matanya ke ponsel yang menyala
" Tidak , aku hanya bosan karna akhir akhir ini aku jarang memegang buku membuatku terasa jenuh " yoora langsung mengalihkan pembicaraan nya agar Aliseo tak terus bertanya-tanya pada dirinya yang tengah berada di kondisi rapuh dalam menjalani kehidupan nya yang terkesan rumit dibaluti kepahitan .
Saat dua manusia itu tengah mengobrol Juna tiba-tiba hadir dan bergegas menghampiri sang istri si yoora Aldara yang tengah bicara asyik pada Aliseo,Juna mengira jika istri sahnya itu tengah selingkuh dengan pria lain padahal prediksi nya sangat salah '' ini siapa ? '' berkata sambil berdiri gagah di depan Aliseo yang Tampak tak menyukai kedatangan Juna yang tiba tiba muncul seperti setan
'' temenku '' yoora yang tak mau mengeluarkan suaranya lagi kini memilih minggat dari tempat itu dan pergi mengajak bi sita untuk pulang mengunakan taxi .wanita itu sudah tak peduli lagi pada Juna dan Aliseo yang kini saling berhadapan
'' yoora wanita baik baik , pria seperti mu seharusnya tak pantas mendapatkan cinta wanita itu '' Aliseo berbicara lantang pada pria di hadapan nya yang mulai mengusung tatapan penuh muka datar penuh emosi kearah nya
'' apa kau mau mencari masalah dengan ku ? '' Juna menyahuti perkataan Aliseo dengan begitu arogannya ia tampak Sok keren di hadapan Aliseo yang sebentar lagi akan melangkah kan kakinya ke luar pintu toko yang sudah sepi pengunjung itu
" Aku masih terlalu sibuk untuk menanggapi pertanyaan tak berguna dari mu " kaki pria itu kini mulai melangkah keluar menjauhi toko buku yang sudah sejak lama ia singgahi,sambari berlari grusa grusu pria ber damage itu segera memasuki pintu mobil miliknya yang terkesan sangat mewah dan mengkilap " cih , pria bajingan sepertimu itu tak layak untuk disandingkan dengan yoora " ucap si Aliseo yang terdengar sedang memaki maki si Juna di dalam mobil yang ia naiki
" Yoora " teriak si Juna berulang kali mencari cari keberadaan istrinya yang ternyata sudah lebih dulu pergi dengan bi sita mengunakan taxi yang berhenti di pinggir jalan .
maaf kalau alur cerita masih berantakan 🙏
jangan lupa like dan komen ya
....🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments