PERTEMUAN

Gebi menarik nafas saat melihat punggung Jefri, sebenarnya dia masih sangat marah dengan laki-laki itu, bagaimana tidak, bagaimana bisa Jefri meragukan janin yang ada diperut Gebi sedangkan Gebi hanya melakukannya dengan dia seorang, tapi yah untuk saat ini Gebi harus menekan kekesalannya mengingat ada hal yang jauh lebih penting yang harus mereka cari solusinya bersama.

"Jef." tegur Gebi begitu berada didekat Jefri.

Jefri menoleh dan menemukan wanita yang telah menjadi kekasihnya selama dua tahun belakangan ini, wajah Gebi tampak pucat dan tirus, melihat keadaan Gebi membuat Jefri menyesal karna telah mengabaikan Gebi selama beberapa hari ini, meskipun Jefri tersiksa dengan semua ini, tapi dia yakin Gebi pasti jauh lebih tersiksa daripada dirinya.

Mereka bertemu disebuah taman kecil yang terletak ditengah kota didekat sebuah danua kecil yang merupakan buatan manusia, mereka sering melakukan pertemuan disini.

Jefri tersenyum kecil, "Gimana keadaanmu Geb."

Gebi menatap lurus kedepan, menatap air danau berwarna hijau, dia malas menatap laki-laki tidak bertanggung jawab seperti Jefri.

"Aku menderita dan tersiksa karna ulahmu Jef." jawabnya datar.

Yah, Jefri bisa melihat hasil dari perbuatannya, sangat jelas terlihat kalau Gebi tertekan dan menderita.

"Geb, kita tidak bisa terus seperti ini, kita masih muda, ada banyak hal yang seharusnya kita lakukan, kuliah, mewujudkan impian kita, bekerja dan membahagiakan orang tua kita."

"Hmmm." Gebi menyetujui apa yang dikatakan oleh Jefri, dia masih muda dan ingin melakukan banyak hal, dia tidak ingin punya anak diusianya yang masih sangat belia seperti ini, "Terus, kita harus gimana."

"Kita harus menggugurkan janin yang ada diperut kamu itu Geb."

Gebi mengangguk, "Aku juga memikirkan hal yang sama."

Dasar remaja tidak punya otak, mau senangnya saja tapi tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat.

Jefri terlihat lega karna Gebi menyetujui sarannya.

"Sebaiknya kita melakukannya dengan cara yang alami terlebih dulu Geb." Jefri menyarankan.

Gebi yang sejak tadi tidak mau menatap Jefri perlahan menoleh kepada laki-laki yang telah menanam janin kedalam rahimnya.

"Semalam aku brosing, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menggugurkan janin, salah satunya adalah mengkonsumsi nanas, kamu bisa melakukannya dengan cara itu terlebih dulu Geb, kalau cara itu tidak berhasil, kita bisa mencari klinik yang biasa menangani masalah aborsi."

Gebi mengangguk, dia reflek memegang perutnya yang masih rata, dalam perutnya itu ternyata ada mahluk hidup, mahluk hidup lemah yang merupakan buah hasil cintanya dengan Jefri, buah cinta yang tidak pernah mereka harapkan, buah cinta yang selama beberapa hari ini telah merepotkannya karna sik janin terus meminta macam-macam kepadanya.

Jefri reflek menatap perut Gebi saat dilihatnya tangan Gebi mengelus perut tersebut, terbersit rasa tidak tega dihati Jefri, biar bagaimanapun, janin yang saat ini tengah dikandung oleh Gebi adalah darah dagingnya, dan sekarang, mereka dengan tanpa perasaanya berencana melenyapkannya tanpa membiarkan janin itu lahir dan melihat indahnya dunia.

Jefri mengarahkan tangannya keperut Gebi tepat diatas punggung tangan Gebi, dia mungkin ingin menyentuh sik bayi sebelum sik bayi pergi, Gebi terkejut melihat Jefri melakukan hal tersebut, namun dia tidak menepis tangan Jefri.

"Maafkan kami nak, kami terpaksa melakukannya, maafkan mama dan papa yang tidak bertanggung jawab ini." mungkin karna merasa bersalah sehingga suara Jefri terdengar pilu, "Kami bukannya tidak menginginkan kamu lahir kedunia ini, hanya saja, kami belum siap menyambut kehadiranmu nak, daripada kamu nanti menderita kamu sebaiknya pergi ya nak, sekali lagi, maafkan mama dan papa."

Sedih rasanya Gebi mendengar kata-kata Jefri, mereka adalah orang tua yang tidak bertanggung jawab dan tidak punya hati, saat dulu saat mereka melakukan hal tersebut, mereka tidak pernah berfikir kedepannya, mereka hanya terlena dengan kenikmatan sesaat.

Melihat Gebi menangis, Jefri memeluk Gebi, dan Gebi tidak menolak, beberapa hari ini dia lemah dan down, dan yang dia butuhkan adalah sebuah pelukan, pelukan dari laki-laki yang telah membuatnya menderita seperti ini.

"Maafkan aku Gebi, maafkan aku yang telah membuatmu menderita seperti ini, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu sendiri."

Gebi mengangguk dibalik pelukan Jefri, air matanya makin deras mengalir membasahi kemeja yang dikenakan oleh Jefri.

*****

Imel : Ntar barengan ya daftar kuliahnya.

Juli : Oke

Nuri : Duhhh gak sabar banget deh ingin ngerasin gimana jadi anak kuliahan, pasti seru banget dah.

Gebi yang saat ini tengah berbaring ditempat tidurnya hanya tersenyum miris saat membaca chat sahabat-sahabatnya, mereka bertiga terlihat bahagia tanpa ada beban berat yang harus mereka fikirkan, tidak seperti dirinya yang saat ini berjuang untuk menyelsaikan masalah pelik yang dia hadapi, ketiga sahabat Gebi memang berencana kuliah ditempat yang sama dan mengambil jurusan yang sama pula, bahkan mereka berharap satu kelas bersama nantinya, sejak SMA memang ketiga sahabatnya itu selalu bersama-sama saat kelas X sampai kelas XII, tidak seperti dirinya yang masuk jurusan IPA karna dia berniat melanjutkan pendidikannya dikedokteran, sehingga bisa dibilang, dari mereka berempat, Gebilah yang selalu berbeda sendiri.

Imel : Woee, calon bu dokter, kenapa lo diem aja elahhh, sombong ya mentang-mentang bakalan jadi dokter, gak mau ikut nimbrung lagi bareng kita-kita nieh.

Gebi tersenyum tipis membaca chat Imel tersebut, Imel merupakan gadis cantik yang merupakan primadona di SMA PERTIWI, tapi sayangnya Imel agak bodoh.

Nuri : Iya, sik Geboy sudah gak asyik lagi dah sekarang, cuek mulu, pas diajak foto dan coret-coretan diacara kelulusan saja dia langsung ngacir.

Juli : Gebikan saat ini tengah sibuk belajar Mel, Nur, masuk kedokteran itu gak gampang, jadi wajar saja Gebi tidak punya waktu hanya sekedar untuk membalas chat kita.

Nuri : Belajar apa lagi sik Geboyy, diakan lulusan terbaik, ya pasti banyaklah universitas yang mau nerima dia tanpa syarat.

Gebi hanya membaca tanpa berniat untuk ikut bergabung dalam obrolan sahabat-sahabatnya, sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka, sahabat yang selalu mendukungnya, namun kali ini, Gebi hanya ingin menyimpan sendiri masalah yang dia hadapi, dia tidak ingin berbagi dengan siapapun termasuk sahabat-sahabatnya.

*****

Tidak ada tanda-tanda kalau janin yang dia kandung keguguran atau bagaimana meskipun Gebi rajin mengkonsumsi nanas tiap hari, bahkan mungkin janin itu bertambah sehat didalam perutnya.

"Gimana ini Jef, kayaknya tidak ada tanda-tandanya janin yang aku kandung kenapa-napa, aku tidak merasakan apapun sama sekali diperutku." adu Gebi saat dirinya menelpon Jefri.

"Oke kamu tenang ya Geb, kalau cara yang kita lakukan tidak berhasil, kita bisa melakukan opsi yang kedua."

"Hmmm, tapi aku takut Jef, resikonya besar, itu bisa membuat nyawa aku melayang." Gebi meneteskan air mata, dia telah membaca disejumlah artikel tentang resiko yang harus dialami seorang wanita yang melakukan aborsi.

"Kita cari klinik aborsi terbaik ya Geb, jadi kamu gak perlu takut, aku akan selalu menemanimu." Jefri berusaha untuk menenangkan meskipun dia sebenarnya takut dengan resiko yang akan terjadi.

"Hmmm." gumam Gebi tidak yakin.

"Oke Geb, besok aku akan menjemput kamu oke."

Gebi mengangguk meskipun Jefri tidak bisa melihatnya.

****

Episodes
1 HAMIL
2 GUE BENCI SAMA ELO
3 JANJI UNTUK BERTEMU
4 PERTEMUAN
5 AKU TIDAK MAU MELAKUKANNYA
6 Draft
7 KETAHUAN
8 SIAPA LAKI-LAKI YANG TELAH MENGHAMILIMU
9 DOKTER RICO
10 DI USIR
11 MENGINAP DI APARTMEN RICO
12 KAMU SIAPA
13 KE RUMAH SAKIT
14 DUA ANAK KEMBAR
15 KEMBALI
16 BERTEMU DENGAN SAHABAT-SAHABAT LAMA
17 ARIZ HILANG
18 BERTEMU RICO
19 BERTEMU JEFRI
20 JEFRI DAN RICO
21 APAKAH MEREKA ANAK-ANAKU
22 PENGAKUAN JEFRI
23 JANGAN PERNAH GANGGU KAMI
24 KAMU JANGAN MENYESAL NANTI GEBI
25 MENEMUI ARAZ DAN ARIZ
26 KEJUTAN
27 MEREKA TIDAK TAHU AKU AYAH KANDUNG MEREKA
28 PERTENGKARAN
29 MAAFKAN MOMI
30 MAKAN SIANGLAH DENGANKU
31 DADI MERINDUKAN KALIAN
32 MEMBAWA JUITA KE RUMAH SAKIT
33 DIA KEKASIHMUKAN
34 CEMBURU
35 DIA IBU DARI ANAK2NYA MAS JEFRI
36 AKULAH YANG AKAN JADI MASA DEPAN GEBI
37 SAYA TIDAK BISA MEMAAFKAN JEFRI
38 MENOLAK UNTUK MEMAAFKAN
39 MENELPON JEFRI
40 MABUK
41 AJAK ADIKMU JALAN
42 BERTEMU
43 DADI KAMI SUDAH MENINGGAL
44 KEJADIAN DIDEPAN TOILET
45 BERTENGKAR
46 KARNA AKU MENCINTAIMU
47 MAUKAH KAMU MENGHABISKAN WAKTU BERDUA DENGANKU
48 MEMBERI PELAJARAN PADA ARDI
49 BERTEMU
50 MENJEMPUT GEBI
51 AKU INGIN MEMBATALKAN PERJODOHAN
52 KE RUMAH JEFRI
53 TIDAK PERLU BERTERIMAKASIH
54 TIDURLAH IBU DOKTER YANG CANTIK
55 MAKAN SIANG BERSAMA RISA
56 MEMAKSA JUITA PULANG
57 KERIBUTAN DIRUMAH KELUARGA JEFRI
58 KEGUGURAN
59 ROOFTOP
60 KAMU PASTI KUAT JUITA
61 MEMUTUSKAN PERTUNANGAN
62 PANTAI
63 AKU INGIN MENGHABISKAN SISA HIDUPKU BERSAMAMU
64 MEMINTA RESTU
65 JANGAN PERNAH MENGGANGGUKU
66 MENGAKHIRI HUBUNGAN
67 HARAPAN MAMA PUTRI
68 KEGUNDAHAN JEFRI
69 AYOK KEJAR CINTA SEJATIMU MAS
70 BERDEBAT
71 KESEKOLAH ARAZ DAN ARIZ
72 APA OM AKAN MENCULIK KAMI
73 CHAT DARI JUITA
74 MAKAN MALAM
75 JADI JENG, KAPAN RICO MENIKAH
76 JANGAN MENIKAH DENGAN RICHO
77 KECELAKAAN
78 PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
79 SIUMAN
80 MENEMUI GEBI
81 MENGETAHUI KENYATAAN
82 Draft
83 PERKELAHIAN RICHO DAN ARDI
84 Draft
85 MEMBANTU JUITA
Episodes

Updated 85 Episodes

1
HAMIL
2
GUE BENCI SAMA ELO
3
JANJI UNTUK BERTEMU
4
PERTEMUAN
5
AKU TIDAK MAU MELAKUKANNYA
6
Draft
7
KETAHUAN
8
SIAPA LAKI-LAKI YANG TELAH MENGHAMILIMU
9
DOKTER RICO
10
DI USIR
11
MENGINAP DI APARTMEN RICO
12
KAMU SIAPA
13
KE RUMAH SAKIT
14
DUA ANAK KEMBAR
15
KEMBALI
16
BERTEMU DENGAN SAHABAT-SAHABAT LAMA
17
ARIZ HILANG
18
BERTEMU RICO
19
BERTEMU JEFRI
20
JEFRI DAN RICO
21
APAKAH MEREKA ANAK-ANAKU
22
PENGAKUAN JEFRI
23
JANGAN PERNAH GANGGU KAMI
24
KAMU JANGAN MENYESAL NANTI GEBI
25
MENEMUI ARAZ DAN ARIZ
26
KEJUTAN
27
MEREKA TIDAK TAHU AKU AYAH KANDUNG MEREKA
28
PERTENGKARAN
29
MAAFKAN MOMI
30
MAKAN SIANGLAH DENGANKU
31
DADI MERINDUKAN KALIAN
32
MEMBAWA JUITA KE RUMAH SAKIT
33
DIA KEKASIHMUKAN
34
CEMBURU
35
DIA IBU DARI ANAK2NYA MAS JEFRI
36
AKULAH YANG AKAN JADI MASA DEPAN GEBI
37
SAYA TIDAK BISA MEMAAFKAN JEFRI
38
MENOLAK UNTUK MEMAAFKAN
39
MENELPON JEFRI
40
MABUK
41
AJAK ADIKMU JALAN
42
BERTEMU
43
DADI KAMI SUDAH MENINGGAL
44
KEJADIAN DIDEPAN TOILET
45
BERTENGKAR
46
KARNA AKU MENCINTAIMU
47
MAUKAH KAMU MENGHABISKAN WAKTU BERDUA DENGANKU
48
MEMBERI PELAJARAN PADA ARDI
49
BERTEMU
50
MENJEMPUT GEBI
51
AKU INGIN MEMBATALKAN PERJODOHAN
52
KE RUMAH JEFRI
53
TIDAK PERLU BERTERIMAKASIH
54
TIDURLAH IBU DOKTER YANG CANTIK
55
MAKAN SIANG BERSAMA RISA
56
MEMAKSA JUITA PULANG
57
KERIBUTAN DIRUMAH KELUARGA JEFRI
58
KEGUGURAN
59
ROOFTOP
60
KAMU PASTI KUAT JUITA
61
MEMUTUSKAN PERTUNANGAN
62
PANTAI
63
AKU INGIN MENGHABISKAN SISA HIDUPKU BERSAMAMU
64
MEMINTA RESTU
65
JANGAN PERNAH MENGGANGGUKU
66
MENGAKHIRI HUBUNGAN
67
HARAPAN MAMA PUTRI
68
KEGUNDAHAN JEFRI
69
AYOK KEJAR CINTA SEJATIMU MAS
70
BERDEBAT
71
KESEKOLAH ARAZ DAN ARIZ
72
APA OM AKAN MENCULIK KAMI
73
CHAT DARI JUITA
74
MAKAN MALAM
75
JADI JENG, KAPAN RICO MENIKAH
76
JANGAN MENIKAH DENGAN RICHO
77
KECELAKAAN
78
PERTENGKARAN DI RUMAH SAKIT
79
SIUMAN
80
MENEMUI GEBI
81
MENGETAHUI KENYATAAN
82
Draft
83
PERKELAHIAN RICHO DAN ARDI
84
Draft
85
MEMBANTU JUITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!