Kamu Setuju, kan?

⭐⭐⭐⭐⭐

Surya melepas kepergian sang kekasih yang pulang bersama papanya, dengan perasaan khawatir.

Apalagi ketika Bintang pamit padanya tadi, wajah kekasihnya tersebut nampak sangat sedih.

Meski Surya sudah menghibur Bintang dengan mengatakan, bahwa dia tidak akan pergi meninggalkan kekasihnya tersebut dan akan selalu menemani Bintang.

'Kasihan Bintang. Dia pasti sangat terpukul mendengar kabar mengejutkan seperti tadi.' Surya menatap mobil mewah Pak Hadi yang meninggalkan area parkir, hingga mobil tersebut menjauh dan hilang dari pandangan matanya.

'Om Hadi kelihatannya sangat terburu-buru mengambil keputusan penting dalam hidupnya, beliau sampai tidak melibatkan Bintang,' batin Surya yang menyimpan kecurigaan, tetapi kekasih Bintang tersebut tidak dapat menerka.

Surya membuang napas kasar dan kekasih Bintang tersebut kemudian segera menuju ke motor sport kesayangannya untuk kembali ke sekolah karena ada ektra kulikuler basket, dimana dia adalah salah satu pelatihnya.

🌟🌟🌟

Sementara di dalam mobil taksi yang membawa Sesil, wanita yang mengenakan blazer dan dipadukan dengan rok span selutut tersebut, terus saja menyunggingkan sebuah senyuman.

Sesil nampak sangat bahagia sekaligus sangat puas karena sepertinya, apa yang dia inginkan akan segera terwujud.

'Selangkah lagi, tambang emasku bukan hanya satu, tetapi dua,' gumam Sesil dalam hati.

'Om Hadi sepertinya mulai cenderung memihakku ketimbang putrinya dan itu sangat bagus karena aku akan dengan mudah mempengaruhinya untuk memuluskan rencana kami,' monolog Sesil dalam diam.

Dering ponsel di dalam tas mahal Sesil yang dibelikan oleh papanya Bintang beberapa hari yang lalu, membuyarkan lamunan wanita muda tersebut.

Buru-buru wanita yang memiliki mata indah berwarna kebiruan itu mengambil ponsel dari dalam tas dan kemudian menerima panggilan dari seseorang.

"Halo, Brother," sapa Sesil dengan senyuman lebar yang menghiasi bibirnya.

Sesil nampak diam, mendengarkan suara di seberang sana.

"Jagan khawatir, Brother, semuanya berjalan rapi dan lancar. Om Hadi sama sekali tidak curiga padaku karena sejujurnya aku memang menyukainya," balas Sesil, seraya tergelak.

Untuk beberapa saat, wanita muda calon istri dari papanya Bintang tersebut, masih asyik dengan tawanya.

Sesil baru berhenti tertawa, ketika orang yang di seberang telepon menegur.

Wanita cantik dengan rambut yang dikucir ekor kuda tersebut kemudian kembali diam, mendengarkan.

"Ya, Brother. Aku memang sudah gila, gila karena aku suka sama orang yang usianya jauh di atasku." Sesil kembali terkekeh pelan.

"Tapi kamu jangan khawatir karena aku tidak akan terlena dengan pesona Om Hadi, aku tetap akan fokus dengan rencana kita," lanjut Sesil yang kemudian menutup telepon karena orang yang menelepon telah mengakhiri panggilannya.

Sesil tersenyum seorang diri. "Misi berhasil dan bonusnya, menjadi istri Om Hadi yang tampan dan mapan," gumam Sesil yang dapat didengar oleh sopir taksi, hingga laki-laki paruh baya yang duduk di belakang kemudi tersebut, mengerutkan dahi.

'Sepertinya, wanita itu memiliki rencana yang tidak baik untuk seseorang,' bisik sopir taksi dalam hati, seraya menatap Sesil dari pantulan rear vision mirror.

'Sayang sekali, cantik-cantik kok, hatinya jahat.' Sopir tersebut geleng-geleng kepala sendiri.

"Ada apa, Pak?" tanya Sesil yang menyadari bahwa dirinya diperhatikan oleh pak sopir.

"Tidak apa-apa, Non," balas sopir tersebut, canggung.

"Nyetir yang bener dan percepat laju taksi Bapak!" titah Sesil yang terdengar ketus.

Sopir tersebut hanya mengangguk dan kemudian segera menambah laju taksinya untuk menuju kantor papanya Bintang, seperti permintaan sang penumpang.

🌟🌟🌟

Di dalam mobil mewah milik Pak Hadi, Bintang yang duduk di samping kemudi, menyandarkan kepala ke jendela kaca di samping kirinya.

Sang papa nampak fokus dengan kemudi dan sesekali terdengar helaan panjang napasnya.

Keheningan tersebut berlangsung hingga beberapa saat lamanya, masing-masing tak ada yang ingin memulai percakapan.

'Sejak kapan papa menjalin hubungan dengan Mbak Sesil? Kenapa selama ini, papa enggak pernah bercerita? Apa sudah terjadi sesuatu sama mereka, hingga papa memutuskan untuk menikahi sekretaris itu secepat ini?' Pikiran buruk tentang sang papa, sempat menyambangi Bintang.

Gadis yang saat ini matanya sembab tersebut menghela napas panjang, berusaha mengurai benang kusut yang menyesakkan dada.

"Bintang, papa harap kamu bisa mengerti," ucap Pak Hadi, mengurai keheningan yang sejak tadi tercipta di dalam kabin mobil mewahnya.

Bintang menegakkan badan, menghirup udara dalam-dalam untuk mengisi penuh rongga paru-parunya dan kemudian menoleh pada sang papa.

"Kenapa harus dia, sih, Pa? Tidak adakah wanita lain di luar sana yang lebih pantas mendampingi Papa?" protes Bintang pada sang papa.

"Meski masih sangat Muda, tetapi Sesil itu orangnya dewasa dan keibuan, Sayang." Pak Hadi menatap putrinya sekilas dan kemudian kembali fokus dengan jalanan yang cukup padat.

"Nanti jika kamu sudah mengenal Sesil dengan lebih dekat, kamu akan tahu seperti apa, dia," lanjut Pak Hadi, yakin.

Bintang menghela napas panjang. Dia kembali sandarkan kepalanya yang terasa berdenyut, pada sandaran jok mobil yang dia duduki.

"Kenapa harus secepat ini, Pa?" tanya Bintang kembali, dengan mata terpejam menikmati denyutan di kepalanya yang semakin menjadi.

'Kenapa dengan kepalaku? Tak biasanya pusingnya seperti ini?' Bintang meringis menahan sakit, tetapi dia tidak mengatakan pada sang papa karena dia masih kecewa dengan keputusan papanya yang mendadak dan sepihak tanpa melibatkan dirinya.

"Kami sudah sama-sama yakin dan mantap untuk membina rumah tangga, Sayang. Lantas, buat apalagi menunda?" balas Pak Hadi seraya tersenyum bahagia, senyuman yang tak dapat dilihat oleh Bintang.

Samar, Bintang masih dapat mendengarkan jawaban sang papa, tetapi matanya enggan untuk membuka dan kesadarannya pun berangsur menghilang.

"Bagaimana, Bintang. Kamu setuju kan?" tanya Pak Hadi setelah beberapa saat, sambil menoleh ke arah sang putri.

"Yah ... diajak ngobrol papanya, malah tidur," sangka Pak Hadi, seraya tersenyum.

🌟🌟🌟🌟🌟 tbc ...

Terpopuler

Comments

Bilal Muamar

Bilal Muamar

itu bintang tidur taw pingsan ya kak...

2023-05-05

1

Riana

Riana

pernikahan ttp terjadi atau papa bintang tau kebenarannya🧐🧐🧐tanya othor

2023-04-12

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

selingkuhan Sisil yg menelefon atau mungkin org yg terdekat dgn keluarga Pak Hadi yg ingin menjatuhkannya... bersongkokol sama Sisil

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Si Maniak Delon
2 Masalah Penting
3 Hubungan Spesial
4 Mengalah Sementara Waktu
5 Kamu Setuju, kan?
6 Bintang Baik-baik Saja
7 Menuntaskan Semua
8 Belalai Gajah
9 Menghitung Hari
10 Bicara Enam Mata
11 Pindah Sekolah
12 Tamu untuk Bintang
13 Maksud Papa?
14 Merajut Masa Depan Bersama Bintang
15 Menghancurkan Hubungan Bintang dan Surya
16 Memeluk Pundak Bintang
17 Melakukan Hal Bodoh
18 Mengenai Kejadian Semalam
19 Bintang adalah Milikku!
20 Resah dan Gelisah
21 Beib, Tunggu Aku
22 Berpesta Bersama Bintang
23 Bintang, Kamu Kenapa?
24 Semakin Berat Meninggalkan Bintang
25 Bolehkah Aku
26 Boleh, ya?
27 Menahan Air Mata
28 Syok Terapi untuk Delon
29 Rencana Sesil
30 Cinta Kami Begitu Kuat
31 Takkan Pernah Tergantikan
32 Pernah Ada Hubungan
33 Non Bintang ...
34 Rencana Kita, Pasti Berhasil
35 Selalu Puas Bermain Denganmu
36 Bintang Ikut Mama
37 Memiliki Banyak Waktu
38 Siapa yang Akan Papa Pilih?
39 Memastikan Kebenaran
40 Editan Rekaman CCTV
41 Tarif Langganan Spesial
42 Papa Percaya sama Bintang, Kan?
43 Menjijikkan!
44 Aku Dijebak, Mas
45 Matilah, Aku
46 Just Kissing
47 Wanita Bercadar
48 Membangkitkan Gairah
49 Medical Check-Up
50 Apa Benar Dugaanku?
51 Apakah Hasil Tes Kesehatan Ini, Asli?
52 Jangan Pernah Pulang ke Rumah!
53 Jangan Katakan, Kalau Bintang Di Sini
54 Aku Bisa Apa?
55 Apa Kakak Mau Berjanji?
56 Bawa Bintang ke Rumah Sakit
57 Putriku Sakit Apa?
58 Bintang yang Bersinar Terang
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Si Maniak Delon
2
Masalah Penting
3
Hubungan Spesial
4
Mengalah Sementara Waktu
5
Kamu Setuju, kan?
6
Bintang Baik-baik Saja
7
Menuntaskan Semua
8
Belalai Gajah
9
Menghitung Hari
10
Bicara Enam Mata
11
Pindah Sekolah
12
Tamu untuk Bintang
13
Maksud Papa?
14
Merajut Masa Depan Bersama Bintang
15
Menghancurkan Hubungan Bintang dan Surya
16
Memeluk Pundak Bintang
17
Melakukan Hal Bodoh
18
Mengenai Kejadian Semalam
19
Bintang adalah Milikku!
20
Resah dan Gelisah
21
Beib, Tunggu Aku
22
Berpesta Bersama Bintang
23
Bintang, Kamu Kenapa?
24
Semakin Berat Meninggalkan Bintang
25
Bolehkah Aku
26
Boleh, ya?
27
Menahan Air Mata
28
Syok Terapi untuk Delon
29
Rencana Sesil
30
Cinta Kami Begitu Kuat
31
Takkan Pernah Tergantikan
32
Pernah Ada Hubungan
33
Non Bintang ...
34
Rencana Kita, Pasti Berhasil
35
Selalu Puas Bermain Denganmu
36
Bintang Ikut Mama
37
Memiliki Banyak Waktu
38
Siapa yang Akan Papa Pilih?
39
Memastikan Kebenaran
40
Editan Rekaman CCTV
41
Tarif Langganan Spesial
42
Papa Percaya sama Bintang, Kan?
43
Menjijikkan!
44
Aku Dijebak, Mas
45
Matilah, Aku
46
Just Kissing
47
Wanita Bercadar
48
Membangkitkan Gairah
49
Medical Check-Up
50
Apa Benar Dugaanku?
51
Apakah Hasil Tes Kesehatan Ini, Asli?
52
Jangan Pernah Pulang ke Rumah!
53
Jangan Katakan, Kalau Bintang Di Sini
54
Aku Bisa Apa?
55
Apa Kakak Mau Berjanji?
56
Bawa Bintang ke Rumah Sakit
57
Putriku Sakit Apa?
58
Bintang yang Bersinar Terang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!