Masalah Penting

Jangan lupa ulasan Bintang ⭐⭐⭐⭐⭐

"Apa si Maniak Delon masih suka mengirimi kamu pesan dan video-video mesum seperti waktu itu, Beib?" tanya Surya, dengan perasaan yang tiba-tiba tak nyaman.

Bintang menggeleng. "Sejak Kak Surya mengancamnya, sudah tidak lagi, Kak," balas Bintang, jujur.

Meski Surya tahu bahwa Bintang mengatakan dengan sejujurnya, tetapi Surya tetap masih merasa tidak tenang. Sebab, dia tahu pasti bagaimana sifat Delon yang tidak akan berhenti mengejar hingga buruannya berhasil ditaklukkan.

Apalagi, Delon adalah putra dari pemilik saham terbesar di perusahaan yang dikelola oleh papanya Bintang.

Bisa saja, Delon menggunakan kekuasaan sang papa untuk menekan kekasihnya itu, melalui papanya Bintang.

"Aku memang percaya sama kamu, Beib, tapi aku tidak percaya sama pemburu kenikmatan seperti Delon." Surya kembali menatap dalam netra indah sang kekasih.

"Aku boleh ikut makan siang bareng papa kamu, kan? Kita harus mendapatkan restu beliau untuk bertunangan, Beib, agar aku tenang ketika meninggalkan kamu nanti," pinta Surya dengan raut wajah khawatir.

Bintang akhirnya mengangguk, mengiyakan.

Surya bernapas dengan lega, harapannya untuk dapat mengikat sang kekasih sebelum dirinya pergi jauh, sedikit lagi akan terwujud.

Surya selalu berharap, Bintang adalah yang pertama dan terakhir dalam hidupnya. Dia tidak mau lagi mengenal gadis lain, setelah dua tahun yang lalu, dia menolong seorang gadis yang baru pertama kali masuk sekolah dan dijahili oleh Delon, teman seangkatannya.

Gadis itu adalah Bintang. Gadis periang, cerdas dan juga baik hati yang selalu dapat membuat seorang Surya, tersenyum.

🌟🌟🌟

Seperti kesepakatan mereka berdua, Surya akan mengantarkan kekasihnya ke resto tempat yang dijanjikan untuk bertemu dengan papanya Bintang karena Surya akan sekalian meminta restu pada papa dari sang kekasih.

"Ayo, naik!" titah Surya setelah memakaikan helm di kepala Bintang.

Gadis berambut hitam panjang sebahu itu kemudian naik ke motor sport kesayangan Surya.

"Pegangan, Beib," pinta Surya seraya mengambil kedua tangan Bintang dan melingkarkan di perutnya yang rata.

Bintang tersenyum dan pasrah saja dengan permintaan sang kekasih.

"Are you ready, Beib?" tanya Surya dengan sedikit mengeraskan suara karena mesin motornya yang cukup berisik, telah dihidupkan.

"Yes, Honey. I'm ready," balas Bintang di telinga Surya.

"Kita ke KUA sekarang, berarti?" goda Surya.

Bintang cemberut, yang dapat dilihat Surya melalui kaca spion. Gadis itu kemudian mencubit perut sang kekasih.

"Lah, tadi 'kan kamu jawab ready, Beib." Surya semakin menjadi. Kekasih Bintang tersebut tertawa senang karena berhasil menggoda Bintang.

"Jadi nganterin, enggak? Kalau enggak, aku mau naik taksi aja," ancam Bintang pura-pura marah.

"Iya-iya, Sayangku. Jangan ngambek, dong," balas Surya.

Bintang tersenyum dan kemudian mengeratkan pelukan.

Surya pun tersenyum, dia sangat bahagia bisa bersama seperti ini dengan sang kekasih.

Tiba-tiba, wajah ceria itu menjadi sendu. Surya merasa takut kehilangan Bintang. 'Apa aku batalkan saja, beasiswa ke Ausie?' batin Surya bimbang.

"Buruan jalan, Kak!" Suara Bintang mengurai lamunan Surya. Dia kemudian segera melajukan motor sport-nya membelah jalanan beraspal menuju resto yang alamatnya telah di-share oleh papanya Bintang.

Sepanjang perjalanan menuju resto, tak ada yang bersuara. Masing-masing sibuk dengan pikiran sendiri.

Hanya sesekali, tangan kiri Surya mengusap lembut punggung tangan Bintang yang melingkar di perutnya.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, sampailah mereka berdua di resto yang dijanjikan papanya Bintang.

Surya segera memarkirkan motor di tempat yang tersedia.

"Kak, bantuin," pinta Bintang setelah turun dari motor.

Surya kemudian membantu Bintang melepaskan helm yang dikenakan sang kekasih. Sebagai bonusnya, Surya mencubit pelan pipi Bintang.

"Selalu aja, seperti itu! Lama-lama, pipiku jadi tembem, Kak!" protes Bintang, cemberut.

Surya terbahak, dia kemudian segera turun dari motor setelah melepaskan helm full face-nya.

"Jangan khawatir, Beib, aku suka bakpao," balas Surya tanpa rasa berdosa dan masih dengan tawanya, membuat Bintang ikut tertawa.

Kedua sejoli itu berjalan bersisihan masuk ke dalam resto dan kemudian mencari tempat yang sudah di-reservasi oleh papanya Bintang.

Mereka tak perlu lagi mencari karena ternyata papanya Bintang juga baru memasuki resto di saat yang hampir bersamaan.

Surya dan Bintang kemudian menghentikan langkah, menunggu papanya Bintang.

Nampak seorang laki-laki berusia sekitar empat puluh lima tahun, berjalan sambil menggandeng mesra seorang wanita muda yang sangat dikenali oleh Bintang.

Bintang terpaku menatap pemandangan tersebut. 'Mbak Sesil?' gumam Bintang bertanya.

"Sudah lama, Sayang?" tanya sang papa, seraya melepaskan gandengan tangannya pada Sesil.

"Baru saja kok, Pa," balas Bintang yang kemudian menyalami sang papa dan mencium punggung tangan papanya.

"Kamu ngajak Surya?" Papanya Bintang menatap Surya, seolah tak suka dengan kehadiran kekasih putrinya tersebut.

"Om Hadi," sapa Surya seraya menyalami papanya Bintang dan melakukan hal yang sama seperti yang kekasihnya lakukan barusan.

"Iya, Pa. Ada yang mau kami bicarakan pada Papa," balas Bintang kemudian.

"Harusnya jangan sekarang, Bintang, karena ada masalah penting yang ingin papa sampaikan dan hanya berdua sama kamu," bisik sang papa.

"Kalau hanya berdua dengan Bintang, kenapa Papa juga mengajak Mbak Sesil?" tanya Bintang dengan dahi berkerut dalam.

Pak Hadi menghela napas panjang. "Ya sudahlah. Ayo, kita ke sana!" ajaknya kemudian yang terlihat sedikit kecewa.

Selanjutnya Bintang hanya tersenyum canggung pada wanita muda yang datang bersama sang papa.

Wanita muda yang merupakan sekretaris baru di kantor Pak Hadi tersebut membalasnya dengan senyuman yang penuh arti.

Pak Hadi kemudian mengajak Sesil dengan isyarat tangan agar mengikuti langkahnya.

Bintang dan Surya kemudian mengekor langkah sang papa dan sang sekretaris, menuju tempat yang dimaksud.

'Masalah penting? Masalah apa? Kenapa papa ngajak Mbak Sesil?' Bintang bertanya-tanya dalam hati.

🌟🌟🌟🌟🌟 tbc ...

Jangan lupa 👍 dan komennya ya, Best 🥰

NOTE ;

Karena masih edisi Ramadhan, GA untuk novel ini aku buat dadakan, yah...

S&K nya pun dadakan 🥰

Mungkin tamatnya juga bakal dadakan 😄🙏

So, pantengin terus GC 'Mak Modus' 😍

Jangan lupa kasih hadiah yang banyak-banyak-banyak 🤭

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

calon emakmu bintang

2023-04-12

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

aku di awal2 sudah merasa curiga dgn Mbak Sisil.... Pak Hadi tdk menyukai sama teman llki anaknya... knpa ya???? Pak jgn pikir kehendak mu saja ya harus mikirin anakmu jg... semoga baik2 aja..

2023-04-07

1

Hdeh si sesil murahan bget si gtau mlu bget sumpah

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Si Maniak Delon
2 Masalah Penting
3 Hubungan Spesial
4 Mengalah Sementara Waktu
5 Kamu Setuju, kan?
6 Bintang Baik-baik Saja
7 Menuntaskan Semua
8 Belalai Gajah
9 Menghitung Hari
10 Bicara Enam Mata
11 Pindah Sekolah
12 Tamu untuk Bintang
13 Maksud Papa?
14 Merajut Masa Depan Bersama Bintang
15 Menghancurkan Hubungan Bintang dan Surya
16 Memeluk Pundak Bintang
17 Melakukan Hal Bodoh
18 Mengenai Kejadian Semalam
19 Bintang adalah Milikku!
20 Resah dan Gelisah
21 Beib, Tunggu Aku
22 Berpesta Bersama Bintang
23 Bintang, Kamu Kenapa?
24 Semakin Berat Meninggalkan Bintang
25 Bolehkah Aku
26 Boleh, ya?
27 Menahan Air Mata
28 Syok Terapi untuk Delon
29 Rencana Sesil
30 Cinta Kami Begitu Kuat
31 Takkan Pernah Tergantikan
32 Pernah Ada Hubungan
33 Non Bintang ...
34 Rencana Kita, Pasti Berhasil
35 Selalu Puas Bermain Denganmu
36 Bintang Ikut Mama
37 Memiliki Banyak Waktu
38 Siapa yang Akan Papa Pilih?
39 Memastikan Kebenaran
40 Editan Rekaman CCTV
41 Tarif Langganan Spesial
42 Papa Percaya sama Bintang, Kan?
43 Menjijikkan!
44 Aku Dijebak, Mas
45 Matilah, Aku
46 Just Kissing
47 Wanita Bercadar
48 Membangkitkan Gairah
49 Medical Check-Up
50 Apa Benar Dugaanku?
51 Apakah Hasil Tes Kesehatan Ini, Asli?
52 Jangan Pernah Pulang ke Rumah!
53 Jangan Katakan, Kalau Bintang Di Sini
54 Aku Bisa Apa?
55 Apa Kakak Mau Berjanji?
56 Bawa Bintang ke Rumah Sakit
57 Putriku Sakit Apa?
58 Bintang yang Bersinar Terang
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Si Maniak Delon
2
Masalah Penting
3
Hubungan Spesial
4
Mengalah Sementara Waktu
5
Kamu Setuju, kan?
6
Bintang Baik-baik Saja
7
Menuntaskan Semua
8
Belalai Gajah
9
Menghitung Hari
10
Bicara Enam Mata
11
Pindah Sekolah
12
Tamu untuk Bintang
13
Maksud Papa?
14
Merajut Masa Depan Bersama Bintang
15
Menghancurkan Hubungan Bintang dan Surya
16
Memeluk Pundak Bintang
17
Melakukan Hal Bodoh
18
Mengenai Kejadian Semalam
19
Bintang adalah Milikku!
20
Resah dan Gelisah
21
Beib, Tunggu Aku
22
Berpesta Bersama Bintang
23
Bintang, Kamu Kenapa?
24
Semakin Berat Meninggalkan Bintang
25
Bolehkah Aku
26
Boleh, ya?
27
Menahan Air Mata
28
Syok Terapi untuk Delon
29
Rencana Sesil
30
Cinta Kami Begitu Kuat
31
Takkan Pernah Tergantikan
32
Pernah Ada Hubungan
33
Non Bintang ...
34
Rencana Kita, Pasti Berhasil
35
Selalu Puas Bermain Denganmu
36
Bintang Ikut Mama
37
Memiliki Banyak Waktu
38
Siapa yang Akan Papa Pilih?
39
Memastikan Kebenaran
40
Editan Rekaman CCTV
41
Tarif Langganan Spesial
42
Papa Percaya sama Bintang, Kan?
43
Menjijikkan!
44
Aku Dijebak, Mas
45
Matilah, Aku
46
Just Kissing
47
Wanita Bercadar
48
Membangkitkan Gairah
49
Medical Check-Up
50
Apa Benar Dugaanku?
51
Apakah Hasil Tes Kesehatan Ini, Asli?
52
Jangan Pernah Pulang ke Rumah!
53
Jangan Katakan, Kalau Bintang Di Sini
54
Aku Bisa Apa?
55
Apa Kakak Mau Berjanji?
56
Bawa Bintang ke Rumah Sakit
57
Putriku Sakit Apa?
58
Bintang yang Bersinar Terang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!