Stalker (Penguntit)

Stalker (Penguntit)

Volunteer

Agnes dan beberapa volunter sedang menyusuri sungai ciliwung untuk membersihkan sampah sampah yang berada di sungai.

Kegiatan ini rutin dilakukan oleh beberapa orang dengan tujuan untuk menormalisasi kan sungai ciliwung agar tidak menimbulkan banjir.

Banyak sekali sampah-sampah berserakan di sepanjang sungai, bahkan kelompok mereka menemukan kasur yang mengambang di atas sungai.

Orang macam apa yang membuat kasur ke dalam sungai seperti ini, rutuk Agnes dalam hati.

Bahkan di kegiatan kedua, Agnes dan teman-temannya pernah menemukan mayat bayi baru lahir yang masih ada ari-arinya.

Bayi laki laki itu berada di dalam kardus dan di bungkus oleh plastik hitam.

Hal itu membuat Agnes dan teman-temannya sangat miris dengan pergaulan saat ini. Bayangkan saja bayi yang tidak memiliki dosa apa-apa, dan tidak minta dilahirkan dengan semudah itu dibuang begitu saja.

Begitu banyak penemuan-penemuan lain selain sampah yang Agnes dan teman temannya temui selama mereka melakukan kegiatan ini.

Tidak adanya kesadaran dalam masyarakat dalam membuang sampah menyebabkan sungai ciliwung menjadi kotor dan menimbulkan banjir.

Kegiatan normalisasi hari ini di bagi empat kelompok. Satu kelompok berisi tujuh orang.

Tugasnya pun berbeda beda, ada yabg menelusuri di sebelah kanan, kiri, di dalam sungai dan bagian pembuangan sampah.

" Nes aku dengan bang dika ke atas dulu untuk membawa sampah sampah ini, kamu jangan terpisah dengan rombongan karena khawatir jika air mendadak tinggi "

" Siap Lin aku akan tetap berada di dalam rombongan " Ujar agnes yang sedang memasukkan sampah-sampah yang telah ia kumpulkan ke dalam karung.

Lina adalah teman sesama volunter, Agnes bertemu dengannya ketika sama-sama menjadi volunter di acara pembagian sembako dari pemerintah daerah saat banjir melanda Jakarta satu tahun silam.

Semenjak itu mereka berdua sering terlibat dalam acara amal lainnya, walaupun mereka tidak dari satu kampus akan tetapi mereka menjadi cukup dekat.

" Nes pegangin ini dulu ya gue sama mario mau ikat tali ini ke pohon biar kita bisa membersihkan di bagian tengah sungai mumpung airnya surut " Ardian memberikan beberapa peralatan kepada Agnes.

Ia mulai membawa tali dan menyebrang sungai untuk mengikat tali di ujung sana.

Hal ini di lakukan untuk menjaga keselamatan kami agar tidak hanyut jika sewaktu waktu ruas air meningkat.

Jika sebagian perempuan di usianya senang nongkrong di mall atau berlibur ke tempat yang sedang hits atau bahkan hanya rebahan saja dan bermain social media tapi Agnes berbeda.

Ia senang menjadi volunter di beberapa kegiatan.Hal itu Ia lakukan sebagai wujud syukurnya karena apa yang Ia cita citakan bisa terwujud.

Ia bermimpi untuk bisa berkuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta dan mimpinya itu terwujud setelah satu tahun yang lalu Ia lolos dalam ujian penerimaan mahasiswa baru di kampus impiannya.

Ia rela untuk merantau dan jauh dari keluarganya dan menuntut ilmu di Jakarta.

Dari pengeras suara, ketua kegiatan ini yaitu Kak Riki mengumumkan bahwa kegiatan ini sudah selesai di lakukan.

Sungai yang semula di penuhi dengan sampah kini terlihat bersih, target pembersihan sejauh sepuluh kilometer sudah terlaksana

" Saya selaku ketua pelaksana, mengucapkan terimakasih untuk partisipasi temen temen dalam kegiatan ini. Semoga bulan depan kegiatan rutin kita dapat terlaksana dengan baik seperti hari ini "

" Amin " Jawab beberapa Volunter bersamaan.

" Setelah bersih bersih, kita lanjut makan makan di mall kalibata ya, ini ada sedikit amplop dari pemda yang dititipkan ke saya "

Ucapan Kak Riki disambut sorak sorai oleh semua volunter.

Suasana di restoran begitu ramai dan hangat. Walaupun kami berasal dari kampus yang berbeda, tapi kami dekat satu sama lain karena kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap bulannya.

" Nanti pulang naik kereta Nes? " Tanya Lina

" Iya aku Lin naik kereta, bareng ya kita? "

" Iya sama Lulu dan Ina juga, mereka turun di bogor "

" Asik rame ya malam ini "

Setelah selesai makan bersama, kami berempat berpamitan dengan teman teman yang lain untuk pulang.

Di dalam kereta kami berempat asik mengobrolkan banyak hal random, apa saja kami bahas.

Maklum kami berempat adalah orang orang yang cerewet apalagi di tempat yang sudah nyaman.

" Tapi ya denger denger Kak Riki udah punya istri lho " Lina membuka obrolan gosip kami malam ini.

" Hah masa sih? Kamu pasti patah hati ya Lu ? "

" Kamu tau darimana Lin? "

" Kebetulan kami tadi datang bersamaan, aku turun dari ojek online dan Kak Riki dianter oleh mobil gitu sama seorang perempuan, terus perempuan itu mencium tangan Kak Riki ketika berpamitan "

" Iya sih kalo sampe cium tangan ga mungkin hanya pacar saja "

" Tapi bisa jadi itu adiknya, mirip ga kelihatan? "

"Sepertinya bukan karena vibes nya beda gitu, ngerti kan kalo sama saudara kan kita santai saja gitu, nah ini beda "

Aku melihat ke arah lulu, terlihat sekali jika Ia kecewa mendengar kabar dari Lina.

Lina yang bisa melihat bahwa Lulu kecewa mencoba menghiburnya " Tapi semoga saja gue salah ya Lu, Lo nggak usah sedih dulu "

" Tapi emang sih Kak Ricky orangnya karismatik banget ya, dia bisa gitu ngatur kita-kita yang jumlahnya nggak sedikit ini"

Aku setuju dengan ucapan Ina, Kak Riki memang sangat karismatik sekali dan Ia merupakan pemimpin yang baik.

Ia memberikan tugas yang berimbang dan setiap kegiatan kami tidak hanya mengerjakan bagian yang sama.

Selain itu juga Kak Riki selalu memikirkan nasib kami. Setiap selesai melakukan kegiatan ini, Ia selalu mentraktir kami.

Dia juga tidak pernah berkata dengan intonasi tinggi ketika menyuruh ataupun terlihat marah dengan kami.

Jika terjadi suatu kesalahan, Ia selalu mengumpulkan kami Dan mengajak berdiskusi, tidak serta-merta marah begitu saja.

Seperti pada saat melakukan normalisasi pertama kali, teman kami Nanang tidak mengikat tali dengan keras ke pohon.

Sehingga ketika air mendadak deras, tali yang mengikat beberapa teman kami yang sedang berada di dalam air terlepas, teman kami jadi ikut terseret arus sungai.

Untung saja dengan sigap Kak Riki dan teman teman yang lain membantu untuk menyelamatkan mereka dengan membentuk rantai manusia.

Setelah semua berhasil di selamatkan, Nanang terlihat ketakutan dan merasa bersalah.

Kak Riki menenangkan Nanang " Tidak apa apa Nang, yang penting semuanya bisa di selamatkan. Dan untuk semua ini bisa di jadikan pelajaran, bahwa apa yang kita lakukan sekarang bisa berbahaya jika pada saat eksekusi di lakukan tidak benar "

Nanang masih terlihat menunduk dan Kak Riki merangkulnya " Ini bisa terjadi dengan siapa saja Nang, yang penting selanjutnya kita lebih hati hati lagi ya "

Selanjutnya suasana sudah mencair lagi dan kami melanjutkan aktivitas kembali.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!