Irva mendapatkan informasi dari resepsionis kalo tadi ada Aryo yang mencarinya, membuat Irva mengerutkan keningnya karena masih pagi sudah datang ke kantornya.
" Mau ngapai dia kesini? apa dia lupa jika dia sendiri yang menolak perjodohan ini, dan sekarang mencari saya, dasar tidak tahu malu Aryo itu" Batin Irva kesel dan heran, karena Aryo seketika lupa dengan kejadian kemarin sebelum ayah nya meninggal dunia
" Jika ada orang aneh itu datang lagi, bilang saja saya tidak ada diruangan saya, dan larang orang itu menunggu saya diruangan saya atau di lobi kantor ini mengerti" Ucap Irva yang tidak sudi untuk ketemu Aryo lagi, karena Aryo membuat orang tuanya mau sita semuanya jika Irva menolak perjodohan
" Baik bu Irva, saya akan menjalankan apa yang ibu minta" Ucap Resepsionis berusaha tidak kepo, dengan urusan atasannya
Irva malas menjawa pertanyataan resepsionis dan langsung jalan menuju ruangannya, karena Irva akan mengatur rencana untuk belanja barang barang yang akan dijual nanti, tanpa dicurigai siapapun, karena Irva tidak ingin semuanya gagal
Dilain sisi, Aryo panggil asistennya untuk mencari ide untuk meluluhkan hatinya Irva, demi Aryo bisa menjalankan wasit almarhum ayah nya untuk menikahi Irva.
" Saya rasa sulit sih pak, walaupun orang tuanya Irva akhirnya setuju karena menghargai kedua orang tua anda, tapi tidak dengan Irva, anda terlalu menyakiti perasaan dia pak, karena hati perempuan jika disakiti tidak akan mudah memberikan maaf begitu saja" Ucap Asistennya Aryo yang tidak yakin jika Irva mau menerima perjodohan yang ada
" Terus saya harus bagaimana? jika tidak jadi pasti bunda saya semakin sedih dong, jika pernikahan ini tidak jadi dong?" Tanya Aryo sejujurnya kesel, karena disaat Aryo setuju tapi justru jadi sulit cuman karena Irva menolak ajakannya untuk menikah
" Kamu datang sebagai temen, jangan bahas tentang perjodohan sama sekali, bikin Irva nyaman beberapa bulan pendekatan, saya yakin kok lama kelamaan hatinya akan luluh dengan sendirinya, jika sudah luluh dan nyaman baru kamu lamar Irva, oh yah kamu juga bilang ke bunda kamu rencana kamu seperti ini, supaya mereka tidak merusak semuanya" Lanjut Asistennya Aryo yang memebrikan jalan keluar untuk Aryo
" Ide yang bagus juga, baik lah mulai hari ini saya akan minta maaf dan bersikap manis depan perempuan cerewet dan matre seperti Irva, demi membahagiakan bunda saya" Lanjut Aryo pasrah harus bersikap manis depan Irva
" Bagus deh, yah sudah saya kembali ke ruangan saya untuk kembali kerja lagi, ingat jalan merusak semuanya denga emosi kamu lagi" Lanjut Asistenya Aryo yang berharap jika perjodohannya Aryo dan Irva berjalan dengan lancar tanpa membuat bunda nya sedih lagi
Dilain sisi, Asistennya Irva melihat atasannya, sibuk dimeja kerjanya membuatnya penasaran apa yang lagi dikerjain oleh Irva.
" Ada apa keruangan saya?" Tanya Irva langsung menaatap asistennya yang jalan kedepan meja kerjanya
" Saya cuman kasih dokumen ini bu, sepertinya anda lagi sibuk? apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Asistennya Irva penasaran karena Irva sibuk dengan laptopnya padahal hari ini tidak terlalu banyak pekerjaan
' Tidak ada yang bisa kamu bantu, sekarang lebih baik kamu keluar dari ruangan saya, dan jangan pernah kepo dengan apa yang saya kerjakan" Tegas Irva, karena Irva sama sekali, tidak ingin ada siapapun yang tahu apa yang lagi dikerjakan oleh Irva sekarang
" Baik bu, maafkan saya dan permisi" Lanjut Asistennya Irva menyesal, dan merasa aneh padahal selama ini Irva selalu terbuka apapun yang lagi dikerjakannya, dan tidak pernah merahasiakan apapun, baru kali ini Irva merahasiakan sesuatu bahkan dengan ekspresi tidak suka seperti tadi
Irva yang melihat asistenya keluar dari ruangannya, mulai waspada dan takut semuanya gagal karena ketahuan asistennya yang terlalu kepo dengan urusan pribadinya Irva
Dilain sisi, Orang tuanya Irva datang ke rumahnya Aryo untuk ketemu bunda nya Aryo, untuk membahas pernikahan anak anaknya.
" Apa Irva setuju dengan perjodohan ini? kalo Aryo alhamdulillah sudah setuju walaupun telat?" Tanya Bunda nya Aryo yang sudah pasrah dengan perjodohan ini,karena memaksakan kehendaknya membuat suaminya meninggal dunia, tidak bisa mendengar keributan sama sekali dan tidak bisa mendengar kabar yang membuatnya kaget dan menghembuskan nafas terakhirnyaa
" Saya yakin Irva akan menerima perjodohan ini, karena Irva tidak bisa hidup tanpa harta saya dan tanpa perusahaan saya, jadi tidak akan ada opsi penolakan yang Irva lakukan" Ucap Ayah nya Irva yang percaya diri, jika Irva akan menerima perjodohan yang diinginkan ayah nya Aryo
" Apa kalian yakin, memaksakan kehendak kalian yang akan membuat mereka bahagia? saya tidak yakin Aryo sepenuhnya menerima perjodohan ini dan saya tidak tega membuat Irva merasa tertekan dengan menerima perjodohan ini, yang akhirnya membuat Irva tidak merasakan kebahagian sama sekali" Ucap Bunda nya Irva yang tidak rela jika anaknya tidak merasakan kebahagian, karena perjodohan yang dipaksakan
" Ayah yakin mereka akan bahagia, sering ketemu pasti bahagia kok, anda tenang saja amanat suami anda akan kita jalanin kok dan Irva akan menjadi menantu anda, saya juga merasa bersalah atas sikap anak saya membuat suami anda kena serangan jantung dan tidak bisa ditolong" Lanjut Ayah nya Irva menyesal, karena ucapan Irva yang keras dan menolak perjodohan akhirnya membuat ayah nya Aryo meninggal dunia
Bunda nya Irva mendengar ucapan suamina, memutuskan untuk ke mobil saja, dari pada kelamaan dirumahnya Aryo membuatnya semakin kesel dengan suaminya yang terlalu berlebihan menghargai perasaan orang lain, yang akhirnya mengorban kan kebahagiaan Irva.
Dilain sisi, Irva merapihkan meja kerjanya, untuk makan siang diluar kantor, Irva merasa bahagia sekali karena rencana buka butik sudah selesai dan siap belanja tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
" Bayar ruko, selama lima tahun, renovasi ruko, dan belanja barang dagangan baru deh siap buka toko setelah mendapatkan karyawan, dilihat dari tabungan bisa beli mobil dan pasang cctv untuk jaga jaga." Batin Irva merasa lega karena persiapan buka ruko sudah sempurna, dan tinggal menunggu waktu belanja tiba
Irva jalan keluar dari ruangannya dengan perasaaan bahagia karena, Irva semakin yakin keluar dari rumah orang tuanya, karena persiapan buka usaha sudah lengkap dan sempurna. Irva tidak akan rela hidup susah cuman karena menolak perjodohan dengan Aryo.
Dilain sisi, Aryo siap siap ke kantornya Irva untuk ajak Irva untuk makan siang bersama
" Semoga siang ini berhasil untuk ajak baikan Irva" Batin Aryo berharap, hari ini berhasil menjadi temen biasa untuk Irva
Aryo masuk kedalam mobilnya dan mengendarai mobilnya untuk ke kantornya Irva, dan Aryyo berusaha sabar menghadapi Irva demi kedua orang tuanya, Aryo saat tiba dikantornya Irva langsung mencari keberadaan Irva.
" Maaf pak, tadi pagi ibu Irva bilang ke saya, jika anda ke kantor lagi, anda dilarang kesini lagi karena ibu Irva tidak suka dengan kehadiran anda" Ucap Resepsionis ramah, walaupun penasaran kenapa Irva bisa melarang Aryo untuk ke kantornya
" Oh jadi ibu Irva sudah bilang ke anda, baik lah saya akan pergi sekarang" Ucap Aryo berusaha santai dan tidak paksa keinginannya, bisa bisa Irva semakin marah dan rencananya akan gagal total
" Sebenarnya ada masalah apa diantara ibu Irva dan pak Aryo yah, sampai pak Aryo mau kesini dua kali dan Bu Irva sepertinya menyimpan amarah yang besar ke pak Aryo yah" Batin Resepsionis yang heran dan penasaran, karena Irva tidak seperti ini ke siapapun, selama memimpin perusahaan
Aryo lagi lagi harus menahan kesal, karena tidak jadi ketemu dengan Irva bahkan Irva menolak kehadirannya di kantornya, Aryo bener bener merasa diuji kesabarannya oleh Irva hari ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments