Saya rela

Irva tidak habis fikir karena kedua orang tuanya masih saja mengingin kan Irva untuk menikah dengan Aryo cowok seenaknya ke Irva, padahal Aryo saja tidak sopan ke orang tuanya.

" Demi menghargai keinginan almarhum untuk terakhir kalinya, dan tidak ada salahnya memberikan kesempatan untuk Aryo berubah kan" Ucap Ayah nya Irva merasa tidak tega sampai akhir hayatnya, keinginan menjodohkan Irva dengan Aryo tidak jadi.

" Lebbih baik Irva tidak menikah selamanya, dari pada menikah dengan laki laki seenaknya seperti Aryo enak saja, sikap dan ucapannya seenaknya dia, disaat ayah nya sudah meninggal dunia baru sadar dan mau mengubah sikap dan ucapannya ke Irva, memangnya dia siapanya Irva" Tegas Irva semakin menolak keinginan Aryo, menjadi suaminya

" Baik, jika kamu menolak perjodohan ini, semua yang kamu miliki akan ayah ambil semuanya, ayah melihat sendiri bagaimana almarhum menahan sakit, sampai akhirnya kamu dan Aryo datang tadi, ayah bener bener tidak tega setiap ingat ucapannya, dan melihat istrinya sedih terus melihat suaminya menahan sakit dan bahkan sampai meninggal dunianya pun, istrinya sedih terus!" Ancam Ayah  nya Irva, supaya Irva takut dan mau turutin ke inginan ayah nya

" Sudah lah ayah, jika anak kita tidak mau dijodohkan, jangan dipaksa terus, menikah itu untuk bahagia ayah, jika tidak bisa bahagia untuk apa dan tidak ada rasa cinta juga tidak akan bahagia, yang ada keributan dan saling menjauh sayang, kasihan anak kita nantinya" Ucap Bunda nya Irva tidak mau mengabaikan kebahagian anaknya cuman demi menghargai keinginan orang lain saja

" Saya rela hidup susah, tidak lagi menjalan kan perusahaan ayah, dari pada mengorban kan kebahagian Irva, karena tidak akan bisa bahagia, menikah dengan laki laki egois seperti Aryo, kapan pun ayah mau ambil semuanya, Irva siap menyerahkannya ke Ayah" Tegas Irva yakin kehiilangan segalanya, dari pada mengorban kan kebahagiaannya demi orang yang tidak punya hati seperti Aryo

" Baik kalo begitu, ayah akan kasih kamu waktu sebulan, jika dalam sebulan kamu menolak perjodohan ini, kamu akan kehilangan semuanya mengerti" Tegas ayah nya Irva memberikan waktu untuk anaknya menerima keinginannya dan tidak membantah sama sekali

" Sebulan yah tidak masalah lah, harus pintar pintar simpan tabungan, enak saja sepenuhnya hidup susah cuman karena cowok jahat seperti Aryo, sebulan bisa mempersiapkan tempat tinggal dan apa yang akan dijual nanti" Batin Irva sudah merencakan hidup mandiri, tanpa harta orang tuanya sama sekali

" Baik lah, Irva tidak peduli waktu yang ayah berikan untuk Irva" Tegas Irva, semakin yakin menolak perjodohan, dari pada mengabaikan kebahagiaannya.

Irva langsung jalan ke kamarnya dan meninggalkan kedua orang tuanya, lebih memilih menghargai keinginan orang lain dari pada memikirkan kebahagian anaknya. Orang tuanya Irva anaknya mau menghargai keinginan terakhir ayah nya Aryo dan memberikan kesempatan untuk Aryo untuk bisa berubah lebih baik.

Dilain sisi, Bunda nya Aryo kembali menangis saat ingat suaminya terakhir kalinya, membuat Aryo semakin merasa bersalah dan berjanji akan membahagiakan  bunda nya, menerima perjodohannya dengan Irva dan tidak membuat bunda nya menangis lagi.

" Aryo akan berjuang membujuk Irva supaya mau menikah dengan Aryo dan menjalankan keinginan ayah" Ucap Aryo, rela mengorbankan kebahagiaannya demi ayah nya, dan demi ibu nya tidak sedih lagi

" Iyah Aryo, walaupun bunda kecewa tapi bunda menghargai keinginan Aryo untuk menjalankan keinginan ayah kamu, yang terakhir klinya." Ucap Bunda nya Aryo, akhirnya senang mendengar anaknya mau menerima perjodohannya setelah ayah nya meninggal dunia.

Aryo mengantarkan bunda nya ke kamar, untuk bisa istirahat karena kejadian hari ini membuat Bunda nya sedih kehilangan suaminya.

Dilain sisi, Irva mulai mencari tempat tinggal yang cocok untuk Irva tempati sendirian,setelah sebulan ayah nya kasih waktu untuk Irva menolak perjodohannya.

" Enaknya jualan apa yah? lebih baik pembayaran sewa ruko cash saja deh, jangan transfer karena akan ketahuan saya tinggal dimana dan pakai tabungan untk apa" Ucap Irva sudah merencanakan hidup sederhana, tanpa bantuan ayah nya lagi, dari pada hidup sengsara

.......................................................................................................................................

Aryo siap siap berangkat kerja, sebelum berangkat kerja melihat kondisi ibu nya yang masih didalam kamarnya.

" Bunda, apa bunda mau ikut Aryo ke kantor? Dari pada dirumah berdua dengan bibik, takut merasa kesepian?" Tanya Aryo peduli dengan ibu nya

" Nanti saja Aryo, jika bunda kepingin pasti akan kesana kok, jangan lupa hari ini perbaiki sikap kamu ke Irva yah demi perjodohan kalian terwujud, sesuai keinginan almarhum ayah kamu" Ucap Bunda nya Aryo lirih

" Baik bunda, Aryo akan perbaiki  sikap dan ucapan Aryo, supaya Irva luluh, bunda jangan sedih sedih lagi yah, Aryo janji pernikahan Aryo dan Irva akan dilaksanakan." Lanjut Aryo janji, akan meluluhkan hatinya Irva demi melihat bunda nya bahagia dan tidak sedih lagi

Dilain sisi, Pertama kalinya Irva tidak sarapan dengan orang tuanya, Irva bener bener kecewa dengan orang tuanya, yang terlalu memaksakan keinginannya untuk menjodohkannya.

" Kamu tidak sarapan?" Tanya Ayah nya Irva melihat anaknya tidak masuk ke dapur

" Sarapan di kantor saja, malas sekali sarapan dengan orang tua yang egois" Ucap Irva langsung pergi, dari pada ribut yang akhirnya akan merusak konsentrasi Irva kerja hari ini

" Anak itu, tidak sopan sekali dengan orang tua" Ucap Ayah nya Irva kesal, karena anaknya sudah tidak sarapan bersama dan bilang orang tua egois

" Wajar lah, jika Irva bersikap seperti itu ke ayah, bunda saja kesal sekali dengan ayah" Protes bunda nya Irva, yang tidak terima suaminya mengorbankan kebahagian anaknya demi mengharga orang lain

" Bunda ini yah, jangan ikut ikutan dengan Irva deh, ayah yakin anak itu tidak akan mau kehilangan perusahaan, barang barang mewah, dan semua yang dia miliki, apa lagi Irva yang sudah menjalankan perusahaan selama dua tahun ini, tidak akan terima begitu saja untuk kehilangan" Lanjut Ayah nya Irva percaya, jika anaknya akan menerima kerjodohan dari pada kehilangan kemewahan yang ada

" Terlalu percaya diri sekali" Lanjut Bunda nya Irva, langsung meninggalkan dapur sambil bawa makanan, karena malas sekali sarapan bersama suaminya, bisa bisa ribut selama makan

Ayah nya Irva tidak peduli istrinya pergi sambil bawa makanan, ayah nya Irva yakin melanjutkan perjdohan ini.

Dilain sisi, Irva melihat ruko yang disewakan dan cukup luas, membuat Irva langsung telefon pemilik Ruko untuk Irva sewa.

" Baik bu, nanti siang, saya akan kesini bawa uang tunai sesuai harga yang ibu tentukan" Ucap Irva saat sambungan telefon terhubung

" Yah baik, kita akan ketemu didepan ruko yah" Ucap Pemilik ruko diseberang telefon

" Baik bu" Lanjut Irva bahagia, Irva langsung mematikan telefonnya dan langsung masuk kedalam mobil

" Oke waktunya ambil uang, sebelum ke kantor semuanya harus selesai, jika ruko ini sudah selesai dirapihkan, akan siap meninggalkan kantor yang sudah menjadi tempat saya bisa menjadi ceo muda yang sukses, dan alhamdulillah punya tabungan yang cukup banyak, jadi mendapatkan masalah seperti ini tidak pusing harus tinggal dimana dan kerja apa, memangnya saya sebodoh itu, semuanya diambil tanpa memiliki apapun" Sambung Irva merasa bersyukur, karena setiap kali proyeknya berhasil membuat Irva selalu nabung berapapun yang bisa Irva sisakan setelah semua kebutuhannya terpenuhi.

Dilain sisi, Aryo datang ke kantornya Irva, mulai hari Ini Aryo akan berjuang meluluhkan hatinya Irva.

" Mohon maaf pak, tapi ibu Irva belum datang pak" Ucap Resepsionis yang belum lihat Irva datang ke kantor

" Baik kalo begitu bu, nanti saya akan kesini lagi, kalo begitu permisi" Ucap Aryo langsung meninggalkan kantornya Irva, dengan perasaan kecewa, karena sudah jauh jauh tapi Iirva nya belum datang ke kantor.

Dilain sisi, Irva mengurus kebutuhan jualannya sendirian, tanpa ada bantuan dari siapapun, bahkan bantuan asistennya, karena asistennya Irva temen masa kecil ayah nya, tentu akan merusak semuanya.

" Alhamdulillah akhirnya, dapat juga ide jualan, dan baik lah akan buka butik, dan akan buka lowongan pekerjaan supaya punya karyawan, untuk membantu saya selama ada di butik" Ucap Irva lega dan bahagia akhirnya mendapatkan ide jualan yang Irva inginkan.

Irva langsung ke kantor dengan perasaan bahagai, karena akhirnya bisa menyelesaikan masalahnya dengan cepat, sebelum batas waktu yang ayah nya berikan habis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!