BAB 5

" Ra, itu bukannya kak Rio ya" bisik Arumi ke Zahra, yang di jawab anggukkan kepala oleh Zahra

" kapan dia Sampainya Ra"

" nggak tahu" jawab Zahra pelan.arumi menatap Zahra heran," jadi kak Rio benar - benar nggak ada ngabari kamu setelah hilang seminggu ini?" bisik Arumi lagi kaget ,Zahra hanya menganggukkan kepalanya,tapi tatapannya tak beralih dari objek yang ada di depannya saat ini,karena di sana bukan hanya Rio yang ada tapi ada sosok wanita yang sangat di kenalnya dan sangat dekat dengannya berada di samping Rio sambil memeluk tangan Rio mesra,

Arumi yang belum menyadari itu mendorong Zahra untuk maju menemui Rio" kenapa masih di sini?, pergi sana jumpai dia" ujar Arumi

Zahra masih diam dan tidak bergeming dari tempatnya berdiri tadi, begitu juga sosok yang ada di depannya berdiri diam dan terlihat sedikit canggung.

" kenapa Ra" bisik Arumi lagi

" rum,perasaan aku kok nggak enak ya" Zahra menatap Arumi cemas

" nggak enak apanya?" Arumi menatap zah heran

" kamu nggak lihat itu rum?' Zahra memalingkan wajahnya ke arah Rio lagi yang kini di ikuti oleh Arumi

Arumi kaget, melihat sosok yang ada di samping Rio dan sedang memeluk tangan Rio mesra sambil tersenyum- senyum ,klau Arumi melihat senyumnya senyum mengejek Zahra

" kenapa Mak lampir itu ada di sini Ra?" Arumi menatap Zahra bingung ,Zahra hanya menggeleng.

" apa maksudnya mesra - mesra gitu sama Rio Ra" Arumi tetap zahra lagi minta penjelasan.zahra hanya menggelengkan kepalanya, Zahra menatap tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini

" aku akan menemui mereka rum, dan minta penjelasan " ucap Zahra sambil melangkah menuju ke arah Rio dan perempuan tersebut

" aku temani ya" Arumi memegang lengan Zahra memohon

" nggak usah rum, kamu masuk aja,biar aku sendiri yang menemui mereka" tolak Zahra pelan sambil melepaskan tangan Arumi di pergelangan tangannya

" Tapi Ra....." Zahra menggelengkan kepalanya menandakan jangan membantahnya, Arumi diam sesaat dan menatap Zahra cemas

" aku ingin minta penjelasan mereka aja rum, percaya lah, aku nggak apa - apa kok" Zahra mencoba meyakinkan Arumi

" ya sudah ,klau ada apa - apa kamu panggil aku ya" akhirnya Arumi memutuskan untuk mengalah

" jangan khawatir "ujar Zahra sambil tersenyum

Akhirnya Arumi masuk ke kamarnya, dan Zahra mengayunkan kakinya menemui pasangan yang ada di depan kamarnya itu

" hai assalammualaikum,kapan datang kak"? sapa Zahra menyapa ramah pasangan yang ada di hadapannya saat ini.

" waalaikumsalam, dari tadi " jawab Rio kikuk

" gimana kabar orang tua kakak? apa sudah sembuh ?" Zahra berusaha ner basa - basi, padahal dalam Zahra saat ini Janan di tanya sakitnya saat melihat pasangan itu berdiri mesra di hadapannya.

Rio yang menyadari itu berusaha melepaskan tangan perempuan yang ada disampingnya pada pergelangan tangannya dengan posisi memeluk terebut.

" Alhamdulillah bapak keadaannya sudah mulai membaik Ra" jawab Rio yang masih berusaha melepaskan tangan perempuannya tesebut yang tentu saja si mendapat penolakan dari perempuan tersebut, tapi Rio tetap memakannya sampai akhirnya pelukkan tangan itu terlepas tapi di ganti dengan wajah cemberut dari sang perempuan.rio mencoba untuk tidak peduli.

Zahra yang melihat adegan itu merasakan ada sesuatu yang bakal terjadi, Zahra bukannya bodoh, Zahra cukup paham dengan situasi saat ini, tapi dalam hati dan pikiran Zahra terlalu banyak pertanyaan saat ini yang membuat bingung

" ada apa ini kak?" Zahra menatap kedua orang tersebut minta penjelasan, Rio menatap Zahra dengan pandangan yang tidak bisa di artikan oleh Zahra, ada rasa bersalah ketika Rio menatap mata gadis cantik di depannya itu.

" bisa kakak jelaskan ke aku " Zahra berusaha tenang

" setelah kakak pergi tanpa kabar selama satu Minggu ini kenapa tiba - tiba datang dengan kondisi seperti ini kak, apa maksudnya?" Zahra tetap memperlihatkan ketenangannya padahal hatinya sangat sakit

" Ra ,aku....aku...."

" capek nih, Adek nggak ada akhlak kamu kakaknya datang bukannya di suruh masuk malah di tanya- tanya terus " perempuan itu tiba - tiba memotong ucapan Rio yang belum selesai, rio menghela nafas berat melihat tingkah perempuan di samping nya tersebut

zahra menatap perempuan itu sambil bertanya," maksud kakak apa"? ujar Zahra

" hei ra aku capek baru datang dari kampung, bukannya di suruh masuk dan di kasih minum, kamu malah mengajukan pertanyaan yang aneh - aneh" ujar perempuan itu sewot

" memang Adek yang nggak tahu sopan santun ya kamu" omelnya lagi

Ya yang datang bersama Rio saat ini adalah Naira kakaknya Zahra, seorang kakak yang selalu memusuhi Zahra yang Zahra sendiri tidak tahu salah nya apa.

Zahra menyipitkan mata nya memandang kearah Naira, " maaf kak, aku nggak terima tamu laki - laki masuk ke kamar ku, kita bisa bicara di luar saja " jawab Zahra tegas

walaupun Zahra sudah lama menjalin hubungan dengan Rio, namun Zahra tetap pada prinsipnya untuk tetap menjaga batasan dalam berhubungan. Zahra tidak pernah membawa teman laki - lakinya untuk masuk ke kamar kosnya, karena bukan mahramnya. dan selama ini Rio cukup mengerti dengan itu dan tidak pernah memaksakan keinginannnya ke zahra.begitu juga dalam menjalin hubungan dengan Rio, Zahra tidak pernah mengizinkan Rio melakukan hal lebih jauh kepadanya ke kecuali pegangan tangan saja.zahra punya prinsip ia akan menjaga semua yang ada pada tubuhnya untuk di sentuh lawan jenis kecuali oleh orang yang sudah sah menjadi suaminya.dan sejauh ini Rio tidak pernah protes akan sikap Zahra tersebut. pernah sekali - kali ada keinginan Rio untuk peluk Zahra tapi di tolak Zahra secara halus, setelah Zahra memberi tahu alasannya akhirnya Rio mengalah.

" silahkan duduk kak" Zahra mempersilahkan Naira dan Rio duduk di kursi yang ada di teras kamarnya itu

" tolong kakak jelaskan ke aku tentang semua ini kak, kenapa kamu pergi nggak ada kabar sama sekali ponsel kamu aku hubungi nggak aktif kak, dan sekarang tiba - tiba kamu datang ke sini dengan kak Naira seperti ini" ,Zahra mencecar Rio dengan banyak pertanyaan yang sudah menggunung dalam pikirannya sedari sejak Zahra melihat keberadaan Rio dan Naira di kosnya dan duduk di depan katanya dengan mesra

Rio menundukkan kepalanya, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi,Zahra masih mencoba menunggu penjelasan Rio dengan sabar.

"kenapa kamu diam kak?" tanya Zahra lagi, nada bicara nya sangat tenang ,tidak ada terdengar emosi dalam nada bicaranya.rii makin tertunduk melihat sikap Zahra seperti itu itu,ada rasa bersalah di hati Rio untuk Zahra,tapi Rio bingung mau menjelaskan dari mana

" jawab aja kenapa sih yo " bukannya Rio yang bicara justru suara Naira yang sedikit sewot yang terdengar, Naira kesal karena Rio tidak juga mau bicara

" kak Rio....." Zahra tidak memperdulikan Naira ,Zahra tetap menunggu penjelasan dari Rio

" aku dan Rio akan menikah Minggu depan Ra" bagaikan petir ,Zahra kaget mendengar ucapan Naira tersebut, Zahra menatap Rio dan Naira secara bergantian.

Rio menatap Naira kesal," Kamu bisa diam nggak nai" tegur Rio kesal dengan kelancangan Naira

" kan memegang kenyataannya kan Yo, ngomong gitu aja apa susahnya sih yo" jawab Naira kesal

" benar apa yang di katakan kak Naira barusan kak"? Zahra menatap Rio tajam minta penjelasan, dalam hatinya Zahra berharap apa yang di dengarnya dari bibir Naira tadi bukan lah hal yang benar ,semoga hanya candaan saja

" kak....."

"maaf kan aku Ra...."

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Sabar ya zahra..
dan.
tinggalkan Rio...

2023-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BABA 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAN 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BABA 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BABA 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 Draft
105 BAB 105
106 Bab 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 35
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 pengumuman
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAN 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAN 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAN 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 BAB 198
199 BAB 199
200 BAB 200
201 BAB 201
202 BAN 2O2
203 BAB 203
204 BAB 204
205 BAB 205
206 BAB 206
207 BAB 207
208 BAB 208
209 BAB 209
210 BAB.210
211 BAB 211
212 BAN 212
213 BAB 213
214 BAB 214
215 BAB 215
216 BAB 216
217 BAB 217
218 BAB 218
219 PENGUMUMAN
220 BAB 219
Episodes

Updated 220 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BABA 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAN 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BABA 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BABA 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
Draft
105
BAB 105
106
Bab 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 35
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
pengumuman
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAN 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAN 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAN 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
BAB 198
199
BAB 199
200
BAB 200
201
BAB 201
202
BAN 2O2
203
BAB 203
204
BAB 204
205
BAB 205
206
BAB 206
207
BAB 207
208
BAB 208
209
BAB 209
210
BAB.210
211
BAB 211
212
BAN 212
213
BAB 213
214
BAB 214
215
BAB 215
216
BAB 216
217
BAB 217
218
BAB 218
219
PENGUMUMAN
220
BAB 219

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!