pagi ini Zahra berangkat kerja tidak semangat seperti biasanya , Zahra terlihat lemas dan pucat ,mungkin efek semalam begadang, ya semalanm Zahra susah tidur,entah kenapa insomnia nya kambuh tadi malam, bisa jadi karena banyak fikiran iya juga, ya semalam Zahra sangat mencemaskan Rio ,orang yang sangat di cintainya yang tidak ada kabar sudah tiga hari ini,kemarin Rio pamit pulang kampung ke Sumbar karena orang tuanya sakit. sehingga Rio harus pulang ke kampungnya.
Rio dan Zahra sama sama merantau keriau untuk bekerja di sana , Rio Daan Zahra bekerja di rumah sakit yang sama tetapi beda profesi zahra berprofesi sebagai perawat sementara Rio sebagai apoteker di sana .mereka sudah menjalani hubungan semenjak SMA hingga sekarang, Rio adalah kakak kelas Zahra di SMA, cinta mereka mulai bersemi saat Zahra duduk dikelas satu SMA dan Rio kelas tiga SMA, kemudian mereka kuliah di kampus yang sama tapi beda jurusan, Zahra jurusan keperatan dan Rio jurusan farmasi, setalah lulus farmasi Rio langsung melanjutkan sekolahnya ke apoteker setelah lulus Rio langsung mendapat tawaran kerja di tempat mereka bekerja sekarang, dua tahun kemudian Zahra menyusul Rio bekerja di tempat yang sama, sejauh ini hubungan mereka adem ayem aja,jauh dari konflik, karena sifat Zahra yang sering mengalah karena tidak mau ribut dari sikap Rio yang kadang - kadang sangat keras.
selama menjalin hubungan dengan Rio,sudah beberapa kali Zahra mangajak Rio untuk lebih serius, tapi selalu di jawab Rio " sabar ya ay, aku belum siap" Zahra hanya bisa mengalah ,memang klau dipikir -npikir usia mereka memang masih muda ,tp menurut Aisha apa salahnya toh mereka juga sudah punya pekerjaan tetap dan penghasilan cukup.
tapi lagi - lagi Rio mengatakan belum siap,
Aisah memijit kepalanya yang terasa pusing
" kamu kenapa Ra" Rani teman team dinas Zahra saat ini menghampiri Zahra, dari tadi Rani memperhatikan Zahra lebih banyak diam sambil memijit - mijit kepalanya sendiri
" kamu sakit ya Ra,kok pucat gitu " Rani meraba dahi Zahra dengan punggung tangannya
Zahra mengeleng snil tersenyum ke arah Rani
" cuma pusing dikit aja kok ran, nanti minum obat juga sembuh kok"
" kamu berobat aja k UGD Ra, jangan di paksain kalo sakit" ujar Rani lagi
" nggak usah ran, bentar lagi juga sembuh kok ,lagian nanggung dua jam lagi udah pergantian shift kan"
" ya udah kali nggak kuat lagi kamu istirahat ya Ra" ujar Rani lagi lalu berlalu dari sana menuju ke pasien nya.
Tak terasa dua jam berlalu ,pertukaran shift selesai Zahra langsung pulang ke kosnya, sesampainya di kos Zahrah langsung tidur setalah meminum obat, Zahra berharap dengan tidur pusing di kepalanya hilang.
Zahra tidur pulas di kamarnya bisa jadi efek dari obat yang di minumya ,
Zahra terbangun ketika Zahra mendengar ketukan pintu kamarnya, awalnya ketukan pintu itu pelan ,lama - lama ketukan itu makin keras. .
Aisah dengan malas membuka pintu kamarnya," siapa sih gerutu alzahra kesal "
saat pintu itu terbuka nongollah wajah Arumi dengan senyum tanpa dosanya, Zahra sudah menebak kalau itu Arumi, siapa lagi yang suka menggedor pintu kamarnya bar - bar seperti itu klau buka. Arumi .
" eh Ra lu masih tidur ya, sorri ganggu " Arumi masuk kamar Zahra tanpa permisi dan tanpa izin yang punya kamar, Zahra hanya geleng - geleng kepalanya pelan. lalu Zahra menutup lagi pintu kamar itu dan berniat lanjut tidur lagi, karena Zahra merasa sangat mengantu berat.
" eh kok malah tidur lagi,bangun oi udah mau magrib ni" teriak Arumi ketika melihat Zahra hendak melanjutkan tidurnya
" apaan sih rum, aku ngantuk banget nih"
" tapi ini udah mau magrib Ra, kata Mak aku nggak boleh tidur magrib, nanti di gondol setan," Arumi menarik Zahra yang mau tidur lagi.
" ih Mada ada " ujar Zahra sewot
" mending kamu mandih sana gih,biar segar"
" iya -iya" Zahra menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
selesai mandi Zahra duduk dekat Arumi yang sedang menonton si kembar Upin Ipin sambil ketawa - tawa sendiri
" ISS udah tua tontonanya Upin Ipin " ejek Zahra , Arumi hanya diam aja mendengarkan komentar Zahra,karna ini bukannya yang pertama kalinya Zahra mengejek Arumi tentang totonan kesukaannya itu.
" eh Ra, katanya Rani kamu sakit ya" Arumi mengulurkan tangannya kekening Zahra
" kok nggak panas ya" tanya Arumi bingung
" aku kan memang nggak sakit Arumi" Zahra menyingkirkan tangan Arumi dari dahinya,
" tadi aku hanya pusing aja ,mungkin karena semalam nggak bisa tidur aja rum, setelah minum obat dan istirahat pusingnya ilang kok"
" emang nya semalam kamu nggak tidur Ra" Zahra menganggukkan kepalanya
" semalam insomnia aku kambuh lagi rum"
" insomnia ? " Arumi menatap Zahra bingung
" emangnya kamu mikirin apa sih Sampai - sampai nggak bisa tidur gitu"
" nggak ada rum,memang nggak bisa tidur aja"
Arumi menatap Zahra tajam, Arumi tahu Zahra berbohong, Arumi sudah hafal betul Sikap Zahra,Zahra yang tidak bisa berbohong jadi gugup melihat tatapan Arumi
" Rio pulang kampung rum katanya ortunya sakit, udah tiga hari nggak ada kabarnya " akhirnya Zahra berkata jujur ke Arumi ,kerja Zahra tahu Arumi tidak bisa di bohongi.
Arumi dan Zahra berteman sudah lama, semenjak SMP , jadi nggak heran jika mereka sudah saling mengenal sifat masing - masing
" mungkin lagi sibuk mengurus orang tuanya yang lagi sakit kali hingga nggak sempat ngasih kabar" hibur Arumi.
Arumj tahu Zahra menjalin hubungan dengan Rio dan udah berjalan cukup lama, tapi Arumi tidak tahu entah mengapa sampai saat ini arumi tidak.menyukai Rio, apalagi dengan sikap tempramen Rio yang tiba - tiba muncul jika kemauanya di tolak Zahra, setiap kali mereka ribut selalu Zahra yang mengalah dan Rio selalu dengan egonya, Arumi tidak menyukai itu ,sudah beberapa kali Arumi menyampaikan hal tidak sukanya itu pada Zahra, tapi selalu di tepis Zahra dengan kata sabar ,ahh Arumi kesal sendiri kalau sudah seperti itu.
tapi walau pun begitu mau tak mau Arumi tetap mendukung keputusan Zahra, karena Arumi sangat menghargai keputusan Zahra sahabat lebih dari saudara itu
" Udah lah, nggak usah terlalu dinfikirkan ,klau jodoh nggak akan kemana kok" Arumi mencoba menghibur Zahra , yang di balas zahra dengan senyuman manisnya
" udah azan, sholat biar hatinya tenang" Arumi bangkit dan kembali kekamarnya ,
suara azan menanda waktu magrib sudah tiba menggema indah,Zahra bangkit ke kamar mandi dan ber wudhu,lalu Zahra menjalan ibadahnya dengan khusuk. setalah sholat Zahra mengambil Alquran dan mengaji sampai waktu sholat isya
setelah menunaikan ibadah sholat dan mengaji, Zahra merasa sedikit lebih tenang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Lina maulina
jgn terlalu mengalah jd cewe zahra
2023-09-26
0