Di malam yang tidak diharapkan dengan awan yang gelap gulita datang. Sandra hanya menatap langit yang kosong. Hingga Sandra masuk ke dalam ruangan pesta yang sudah tidak ada orang lagi. Kakek dan nenek yang masih ada bersama dengan orang tua Mawar yang sedang berbincang. Sandra menghampirinya yang disaat mereka sedang berbicara serius.
“Sandra kamu sudah datang. Kakek ingin bicara dengan kamu,”kata Kakek.
“Apa yang ingin kakek bicarakan denganku,”kata Sandra yang tidak tahu.
“Karena kamu sudah menikah dengan Mawar kamu akan tinggal bersama dengan dia dan orang tuanya. Kamu tidak apa-apakan,”kata Kakek.
“Tidak kakek, tapi bagaimana dengan kegiatan kampusku. Apa aku masih bisa pergi ke kampus,”kata Sandra.
“Tentu saja Sandra kamu bisa tetap ke kampus bersama dengan Mawar,”kata Ibu Mawar.
Sandra yang mendengarnya merasa senang. Tapi saat mereka semua sudah sampai dikediaman keluarga Mawar. Sandra tidak diperlakukan baik dengan orang tua Sandra dan Mawar.”Kamu kira setelah kita menikah kamu bisa bahagia tidak. Kamu akan menjadi membantu di rumahku dan kamar kamu adalah di kamar pelayan,”kata Mawar.
“Dan kamu tidak boleh kelur dari rumah sedikitpun jangan sampai tetangga mengetahui kalau kamu adalah menantu kami,”kata Ibu Mawar.
“Tapi bukan kalian tadi sudah mengizinkan kalau saya boleh ke kampus,”kata Sandra.
“Itu saat di depan nenek dan kakek. Jika kamu di rumah kami kamu hanya boleh melakukan apa yang kami perintahkan,”kata Ayah Mawar.
Sandra yang tidak tahu merasa hidupnya akan berubah menjadi menyakitkan. “Bibi cepat antarkan tau yang kotor ini ke kamarnya,”kata Ibu.
“Baik nyonya,”kata bibi. Sandra yang ditemani bibi pergi ke kamar pelayan. Dimana kamar itu cocok untuk penjaga atau pembantu tempat Sandra akan tinggal sekarang. Di kediaman keluarga mawar yang dimana Sandra dijadikan pembantu disana bukan suami.Sandra yang tidak tahu harus bagaimana hanya bisa terdiam. Sampai dia membawa ponsel dia mencoba menghubungi teman sekamarnya.
Tapi tidak disangka belum Sandra menghubungi teman kamarnya. Mawar datang dan membanting ponsel yang dia bawa.”Kamu mau apa menghubungi teman kamu atau kakek. Jangan harap kmau bisa keluar dari tempat ini dengan damai,”kata Mawar yang berjalan pergi dari kamar Sandra.
Sandra hanya menghela nafas saja sampai dimana Sandra tertidur di ruangan itu. Belum pagi datang Sandra sudah bangun karena sudah dibangunkan oleh bibi yang mengantarkannya.”Bibi kenapa membangunkan saja,”kata Sandra yang masih lelah.
“Tuan muda harus bangun jika tidak bangun anda akan disiram oleh nyoya dengan air dingin,”kata Bibi.
“Kenapa aku akan disiram oleh air dingin. Apa salahku,”kata Sandra.
“Apa anda tidak tahu kalua anda sudah di tempatkan disini berati anda harus melakukan tugas tuan muda sebagai pelayan,”kata Bibi.
“Ohhh iya aku baru ingat kalau adi disini pelayan bukan suami dari Mawar,”kata Sandra yang tersadar dari mimipi indahnya. Sandra yang membereskan kamar dia dan pergi bersama dengan Bibi.
“Apa yang harus aku lakukan bi. Aku tidak tahu harus melakukan apa di sini dan pekerjaan apa yang harus aku lakukan,”kata Sandra karena ini adalah pertama kalinya Sandra menjadi pekerja di sebuah rumah kaya.
“Tuan muda ikut saja saya didapur membantu bibi memask, tidak masalahkan,”ucap bibi yang baik hati.
“Tidak saya bisa sedikit memasak kok,”kata Sandra. Bibi dan Sandra yang menuju dapur berpapasan dengan nyonya.”Sandra mau kemana kamu?,”kata ibu.
“Saya hendak ingin ke dapur membantu bibi memasak,”kata Sandra yang berkata jujur.
“Bagus jika kamu sadar posisi kamu sekarang. Jika kamu sudah selesai membuat makanan pagi. Kamu ke kepun untuk menyiram dan membersihkan daun yang berserakan,”kata Ibu.
“Baik ibu,”kata Sandra.
“Jangan panggil aku ibu panggil aku nyonya besar, mengerti. Ohhh panggilan itu saat kmau ada di rumah ini dan saat kamu bersama dengan nenek dan kakek atau saat bersama kamu panggil aku ibu, mengerti,”kata Ibu.
“Baik nyonya saya mengerti,”kata Sandra yang tidak ingin mesalah dia menikah dengan Mawar menjadi masalah besar. Kerena dari awal semua ini adalah sandiwara saja. Sandra yang bersama dengan bibi mulai menyiapkan makanan dengan bahan yang ada. Selesai Sandra memaskan dia membantu bibi menyiapkan di meja makan.
Semua telah selesai dimana Sandra keluar ke halaman belakang dimana dia akan menyabu dan menata tanaman yang ada. Sandra yang melihat semua tanaman yang sudah terawat. “Taman yang indah,”ucap Sandra yang pergi ke gudang untuk mengambil sapu lidi.
Dimana Sandra mulai menyabu halaman yang kotor. Sandra tidak mengeluh dengan apa yang terjadi pada dirinya. Hanya saja semua ini adalah mimpi yang tidak akan bisa menjadi nyata.semua telah musnah bersamaan dia menikah dengan Mawar. Hari demi hari dilalu Sandra sebagai pembantu hanya saja saat kakek dan nenek berkunjung Sandra sebagai tuan muda. Suami Mawar,tapi jika tidak ada kakek dan nenek Sandra hanyalah pembantu di rumah yang dia tinggali.
Waktu terus berjalan sampai dimana Sandra yang sedang membersihkan ruang tamu kedatangan Leo. Sandra yang tidak perduli hanya bisa terdiam.”Hai budak sini kau, bawa barang ini ke dalam,”kata Leo.
Sandra yang mencoba tersenyum datang menghampiri Leo dan membawa barang bawaanya. Tapi saat hendak mengambil barang itu Leo menendang Sandra. Sampai Sandra terjatuh ke lantai.”Cepat bangun untuk apa kamu terjatuh begitu. Cepat bawa barangnya dan panggilkan Mawar untuku,”kata Leo yang berkuasa di dalam rumah.
Sandra yang mencoba bertahan mengambil barang bawaannya dan membawa ke belakang. Kemudian Sandra naik ke atas untuk memanggil Mawar. Sandra mengetuk pintu sampai Mawar berterik,”Siapa mengganggu saja, jika tidak ada perlu pergi sana.”
“Nona Mawar tuan muda Leo datang berkunjung mencari anda,”kata Sandra dari balik pintu.
Mawar membuka pintunya,”Siapa yang datang mencariku?.”
“Tuan muda Leo,”kata Sandra dengan berhati-hati.”Bagus, sudah sadar sekarang kamu di posisi dimana sekarang,”kata Mawar.
“Suruh dia menuggu aku akan berganti pakaian dulu,”kata Mawar yang masuk ke dalam. Sandra yang turun menyampaikan pesan.”Nona Mawar sedang berganti pakaian tuan menugga saja dulu,”ucap Sandra yang merasa lidahnya sedikit gatal menyebut nama Leo dengan tuan muda.
“Cepat buatkan aku teh yang enak sambil aku menuggu nona kamu,”kata Leo yang sombong.
Sandra yang pergi berjalan menuju dapur membuat teh untuk Leo. Tapi dalam hati Sandra berkata,”Kapan semua ini akan berakhir, jika di izinkan aku ingin berpisah dengan Mawar.”
Sandra yang menuggu air panas mendidih hingga teh yang dia cari ditemukan. Air yang mendidih dia siramkan ke dalam teko yang berisi teh. Suhu yang pas dan tidak terlalu panas. Selesai membuat teh untuk Leo. Sandra pergi berjalan menuju ruang tamu dimana Leo berada. Dia meletakkan teh yang dia buat didepan Leo, hingga Mawar turun dengan pakaian yang indah.
“Maaf sayang apa kamu menuggu lama?,”kata Mawar yang berjalan ke arah Leo yang sedang duduk.
“Tidak sayang. Kamu terlihat canti dengan pakaian yang kamu kenakan,”kata Leo yang menyentuh wajah canti Mawar. Sandra yang melihat merasa tidak suka hingga Leo yang melihat mata Sandra melihat ke arah Mawar.
“Apa yang kamu lihat sana pergi ke dapur,”kata Leo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments