Denisa cukup lama menangis sampai perempuan itu akhirnya menghentikan tangisannya dan dengan cepat menghabiskan bubur terenak yang pernah ia makan.
Setelah buburnya habis, maka Rangga mengambil mangkuk bubur dari tangan Denisa lalu menyimpannya di meja sebelum mendekati Denisa.
Dia memberikan air putih pada perempuan itu lalu membiarkan Denisa menghabiskan air putihnya.
Setelah selesai, barulah Rangga menatap serius Denisa sambil berkata, "katakan padaku apa yang kau alami!"
Denisa yang mendengarkan pertanyaan itu langsung tertunduk menatap tangan kanannya yang telah diobati dan kini tangannya tidak terlalu sakit lagi.
Dia terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab hingga membuat Rangga kembali berbicara.
"Kalau kau tidak mengatakannya, maka aku akan memanggil semua orang untuk memergokimu berada di kamarku, menyelinap ke kamarku dan mencuri di kamarku!!!" Tegas Rangga langsung membuat Denisa mengangkat wajahnya menatap pria itu dengan raut wajah yang takut.
"Katakan padaku, aku bisa membantumu terlepas dari mereka kalau mereka menyakiti mu," ucap Rangga meyakinkan Denisa karena dia jelas tahu bahwa apa yang ada pada tubuh Denisa tentulah sebuah kejahatan yang dilakukan oleh seseorang.
Lagi pula, bekas luka pada tubuh Perempuan itu menjelaskan bahwa bukan sekali dua kali Denisa mendapat perlakuan buruk, Tetapi berkali-kali hingga ada begitu banyak bekas luka yang tertinggal di tubuhnya.
Sementara Denisa, dia dengan gemeter mulai membuka mulutnya, "Aku,,, aku baik-baik saja, aku memang salah karena datang ke tempat ini dan mencuri cemilan paman,, tapi bisakah kali ini saja paman memaafkanku dan aku janji aku tidak akan pernah mengulanginya lagi?" ucap Denisa sembari meneteskan air matanya.
"Katakan lagi!" Kata Rangga yang belum puas dengan jawaban Denisa.
Denisa menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa mengatakan apapun, dan dia tidak mau memberatkan orang lain lagi, dia cukup menjalani kehidupannya yang sekarang.
"Kau tidak mau mengatakannya?" Rangga berdiri, lalu dia pun berjalan mengambil sisa cemilan yang tadi sore diambil oleh Denisa.
Pria itu pun kembali menghampiri Denisa dan memberikan cemilan itu pada Denisa, "hampir setiap malam kau datang kemari mencuri cemilan yang diletakkan pelayan di kamarku, selama ini aku membiarkannya, tapi kalau sekarang kau tidak mengatakan yang sejujurnya tentang apa yang kau alami di keluarga itu, maka aku tidak bisa membiarkannya lagi!!!" Tegas Rangga langsung membuat Denisa gemetar memegang cemilan yang kini ada di pangkuannya.
"Itu,, aku,,," Denisa masih begitu berat untuk berbicara hingga membuat Rangga hilang sabar.
"Keluarga itu tidak memperlakukanmu dengan baik! Luka di tubuhmu menandakan bahwa berkali-kali mereka menyiksamu. Mereka juga tidak memberimu makan dengan baik hingga tubuhmu begitu kurus dan kau sering datang ke kamarku mengambil cemilan untuk menghilangkan rasa lapar mu. Benar 'kan?" Tanya Rangga langsung membuat Denisa tak mampu lagi berkata apa-apa karena memang apa yang dikatakan oleh Rangga, semuanya adalah kebenaran.
Namun Denisa terkejut ketika tiba-tiba saja Rangga kembali berbicara, katanya, "aku bisa membantumu lepas dari kehidupan itu. Apa kau mau?"
Pertanyaan itu membuat Denisa jadi ragu untuk berbicara, dia tentunya ingin lepas dari kehidupan yang selama ini sangat buruk dihadapinya, tapi dia masih ragu terhadap pria yang ada di depannya.
"Ini pertama dan terakhir kalinya aku akan menawarimu, Apakah kau mau kehidupanmu menjadi lebih baik dan tidak disiksa lagi oleh orang-orang itu?" Tanya Rangga dengan tatapan tajam diberikan pada Denisa membuat Denisa serasa dihipnotis oleh Rangga hingga membuatnya menganggukkan kepalanya.
"Bagus, mulai sekarang kau akan tetap ada di sini dan menyembuhkan dirimu. Lalu setelah itu aku akan memutuskan Apa yang akan terjadi selanjutnya!!!" Tegas Rangga sembari berdiri lalu pria itu pun berjalan ke arah seberang samping tempat tidur lalu naik ke tempat tidur dan membungkus tubuhnya dengan selimut.
"Bangunkan aku kalau kau butuh sesuatu, Aku sangat lelah begadang semalaman menjagamu," ucap Rangga sembari memejamkan Matanya.
Denisa yang duduk di tempatnya tak mampu berkata apa-apa, sebab Ini pertama kalinya ia tidur dengan seorang pria, dan terlebih berada di kamar orang lain.
'Apa yang terjadi? Pria ini tidak akan melakukan apa-apa padaku 'kan?' ucap Denisa dalam hati yang cemas Kalau pria itu sampai Mengapa-apanya.
Namun ketika dia kembali menunduk, dia menyadari bahwa pakaian yang ia kenakan sudah berbeda dari yang sebelumnya.
Maka dengan menggunakan tangan kirinya, Denisa menutup mulutnya dan menyadari bahwa pria itu sudah melihat tubuh polosnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Winsulistyowati
Moga Paman Rangga Baik n Menolongmu..
2023-05-20
0
Liswati Angelina
denisa ingin bebas.......paman rangga akan membebaskan mu
2023-04-06
0