Denisa mengerjapkan matanya dan melihat tempat di mana dia berada.
Dia sangat terkejut ketika menyadari dia berada di kamar Rangga sehingga perempuan itu langsung menopang tubuhnya dengan kedua tangannya untuk duduk.
"Akhh!! Ahhh!" Denisa menjerit kesakitan ketika tangan kanannya terasa begitu sakit hingga Dia pun melihat tangan kanannya dan terkejut mendapati tangan kanannya tampak lebih baik dari sebelumnya.
Dia bisa melihat ada obat yang dioleskan pada tangannya sehingga perempuan itu pun menjadi semakin ketakutan.
"Kau sudah sadar?" Ucap Rangga yang keluar dari dari sebuah ruangan lain yang ada di kamar itu hingga membuat Denisa menjadi semakin ketakutan.
Ia gemetar di tempatnya sembari berusaha untuk duduk menahan rasa sakit pada seluruh tubuhnya.
Namun ia terkejut Ketika Rangga menghampirinya dan malah mendorongnya untuk kembali berbaring.
Rangga pun meletakkan tangannya di dahi Denisa, "demam mu sudah turun," ucap Rangga sembari berjalan mengambil makanan yang tersedia di atas meja lalu dia pun menghampiri Denisa.
"Dokter mengatakan kalau keadaanmu sangat tidak baik jadi kau perlu nutrisi untuk tubuhmu," ucap Rangga sembari menyodorkan sesendok bubur ke arah mulut Denisa.
Denisa yang masih shock tidak bisa membuka mulutnya, dia merasa ketakutan pada pria di depannya Sebab Dia mendengar cerita bahwa pria itu sangat jarang berbicara dan tidak pernah berinteraksi dengan siapapun.
"Buka mulutmu!" Perintah Rangga entah kenapa Langsung membuat Denisa membuka mulutnya hingga Rangga pun menyuapkan bubur padanya.
Denisa berusaha memakan bubur itu meski saat ini tangan kirinya sedang meramas kuat selimut yang digunakan menutupi tubuhnya.
Rangga bisa melihat ketegangan perempuan itu sehingga dia pun berkata, "Jangan khawatir, aku tidak memberitahu siapapun kau ada di sini. Tapi setelah ini kau harus menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi padamu!"
Ucapan Rangga semakin membuat Denisa ketakutan Sebab Dia tidak mau mengatakan pada siapapun tentang apa yang ia alami di kediaman orang tua angkatnya.
Sebab, Dia tidak mau membebani siapapun dan tidak ingin bayar hutang Budi pada siapapun lagi.
Meski begitu, dia tidak mengatakan apapun dan hanya menerima setiap suapan yang diberikan oleh Rangga.
'bubur ini sangat enak dan Ini pertama kalinya aku sedang sakit disuapi oleh seseorang,' ucap Denisa dalam hati kini merasakan matanya menjadi panas dan dengan cepat air mata berkumpul di kelopak matanya lalu terjatuh ke pipinya.
Rangga yang melihat itu pun kemudian mengambil tisu yang terletak di kamarnya lalu menyeka air mata Denisa.
"Ini pertama kalinya aku melihatmu menangis selama bertahun-tahun kau menjadi tetanggaku." Ucap Rangga semakin membuat Denisa tidak tahan untuk terus menangis.
Melihat itu, maka rangga tidak mengatakan apapun lagi dan dia hanya meletakkan buburnya lalu pria itu pun pergi ke kamar mandi untuk memberi ruang bagi Denisa mengeluarkan emosinya.
Setelah menunggu beberapa menit, barulah Rangga keluar dari kamar mandi dan melihat Denisa sudah tenang, dan terlebih perempuan itu sudah duduk bersandar sambil menikmati bubur yang ia berikan padanya.
Maka Rangga hanya bisa menghampiri perempuan itu dan duduk di tepi ranjang sembari menatap Denisa yang masih sementara makan.
"Terima kasih, bubur ini adalah bubur terenak yang pernah aku makan," ucap Denisa ditutup dengan tangisan perempuan itu sebab dia merasa haru dan tidak tahu harus berkata apa lagi pada pria di depannya.
"Hiks,, hiks,, hiks,," Denisa merasa malu untuk menangis di depan Rangga, Tetapi dia juga tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak menangis sehingga dia hanya bisa menggunakan tangan kirinya untuk menutup wajahnya yang belepotan karena penuh air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
" sarmila"
baru 2 bab udah mewek
😭😭😭
sukses tror
2025-01-04
0
💖 sweet love 🌺
sedih banget Thor 😭😭😭
2023-10-20
0