5. Tinggal Bersama

Tinggalkan jejak kalian dengan koment, saran dan kritik kalian untuk menciptakan alur yang lebih baik.~~~

 --------------

"EEEHHHHHH,,,,,!!??!"

Ariel terpekik dengan mata melebar.

"Kenapa kamu seterkejut itu?" tanya Joel.

"Apakah kamu serius menanyakan itu?" Ariel balas bertanya.

"Ini hanya hubungan dokter dan pasien, apa masalahnya?" balas Joel.

"Ah,, kau benar. Oke,, tak ada yang salah dengan itu," jawab Ariel canggung.

"Ha ha ha,,, apa yang sedang kau pikirkan?" canda Joel.

"Tidak ada," elak Ariel.

Seringai lebar tumbuh di bibir Joel. Dengan langkah berani, Joel mencondongkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada Ariel.

"Sepertinya kamu orang yang tidak pandai berbohong," ucap Joel tersenyum.

Jarak wajah mereka yang sangat dekat, membuat Ariel bisa merasakan hembusan nafas Joel di bibirnya.

"Apakah begini caramu berbicara dengan pasienmu?" sindir Ariel balas menatap lekat mata Joel.

'Kenapa aku jadi berdebar seperti ini?' batin Joel.

Menarik wajahnya, Joel tersenyum menyembunyikan rasa gugupnya.

"Aku akan membiarkanmu istirahat, dan aku akan datang lagi nanti malam," ucap Joel.

"Oke,,, terima kasih," sambut Ariel.

Joel mengangguk, lalu pergi meninggalkan Ariel sendiri. Setelah pintu tertutup, Ariel mengeluarkan ponselnya yang beberapa hari ini sengaja di matikan.

Ketika ponselnya kembali menyala, sebuah panggilan masuk. Namun, Ariel tidak langsung mengangkatnya, sebaliknya, Ariel justru membiarkan orang yang menghubunginya dan sengaja mematikan suara ponselnya agar tidak menganggu pasien lain di rumah sakit.

"Tck,,, Kenapa sekarang dia sering sekali menghubungiku?" decak Ariel kesal.

Merasa terganggu, Ariel kembali mematikan ponselnya dan meletakkan di laci meja. Pandangannya menerawang menatap langit-langit.

Joel yang sejak awal masih berdiri di depan ruang rawat Ariel, sempat mendengar decakan kesal yang di lontarkan.

'Ada apa dengannya? Siapa yang menghubunginya?' batin Joel.

Joel melangkah pergi dengan hati terus bertanya-tanya siapa orang yang sedang di abaikan Ariel.

Mengelengkan kepalanya, Joel menghentikan pikirannya dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Hingga, saat malam tiba, Joel telah selesai bekerja dan ingin mendatangi Ariel di kamarnya seperti biasa. Dengan senyum cerahnya, Joel membuka pintu kamar Ariel dan di kejutkan dengan sosok pria yang berada di dalam, berdiri di samping ranjang dengan tangan mengenggam tangn Ariel.

Joel tertegun dengan apa yang di lihatnya. Dengan cepat, Ariel menarik tangannya dari genggaman pria itu saat menyadari keberadaan Joel.

"Maaf, sepertinya aku sudah menganggu," ucap Joel canggung lesu, lalu berbalik.

'Jadi, dia memiliki kekasih? Tentu saja, dia cantik, tidak masuk akal jika dia tidak memiliki kekasih,' bisik hatinya.

"Tunggu, Joel!" tahan Ariel.

Joel berhenti dan kembali berbalik menatap Ariel. Pria di sampingnya turut menatap Joel dangan tatapan tidak suka.

"Aku sudah bilang padamu, Bram. Dialah orang yang aku ceritakan, jadi berhentilah menghubungiku,!" harap Ariel.

"Aku tidak percaya," tukas Bram.

Bram kembali meraih tangan Ariel, dan mengenggam erat.

"Kamu pasti berbohong kan?" sangkal Bram.

"Kamu masih mencintaiku kan? Kita masih bisa seperti dulu, aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku," bujuk Bram.

"jangan konyol,!" sentak Ariel menyentakkan tangannya.

"Aku membencimu, Bram, sejak saat itu, aku benar-benar membecimu," tegas Ariel.

Merasakan suasana yang kurang baik, Joel masuk di antara Ariel dan pria yang di sebut Bram.

"Apa yang sbenarnya sedang terrjadi di sini?" tanya Joel menatap Ariel dan Bram bergantian.

"Aku sudah bersamanya, lebih baik kamu menjaga sikapmu di depan kekasihku, aku tidak ingin dia salah paham dengan hubungan kita," tutur Ariel.

"Tapi_,,," jawab Bram.

"Kamu sudah memilihnya, kembalilah padanya. Kenapa kau datang kesini hanya untuk tidak mendapatkan apapun?" potong Ariel.

"Tapi aku masih mencintaimu, Ariel," jawab Bram.

"Dan aku mencintainya," balas Ariel menunjuk Joel dengan kepalanya. "Cinta yang utarakan padaku hanyalah omong kosong,"' sambungnya.

Menangkap isyarat Ariel, tangannya bergerak merangkul Ariel dan menatap tajam Bram yang masih belum beranjak dari tempatnya.

"Aku menahan diri karena ingin menghargai, Ariel disini. Tapi, karena dia sudah mengusirmu, sepertinya aku tidak perlu sungkan lagi padamu," ucap Joel mengikuti permainan Ariel.

"Kau pasti hanya berpura-pura disini," sanggah Bram menatap garang pada Joel.

"Apa yang membuatmu berpikir ini hanya pura-pura sobat?" cibir Joel tersenyum kecut.

"Kalau begitu, buktikan itu!" tantang Bram.

Sebelum Joel sempat menjawab, Ariel menarik kerah baju Joel kearah wajahnya dan menciumnya di depan Bram.

Bram terhenyak melihat hal itu di depan matanya. Bahkan Joel sendiri terkejut dengan tindakan Ariel yang tiba-tiba. Namun, tetap membiarkan Ariel melakuknnya.

"Bukankah bukti itu cukup? Sekarang pergilah!" usir Ariel.

Dengan langkah gontai, Bram akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua. Meninggalkan mereka dalam keheningan.

"Maafkan aku,!" sesal Ariel melepaskan tangannya.

"Kau minta maaf untuk apa, Ariel?" tanya Joel menyeringai.

"Atas sikapku, semua ucappanku, dan telah menyeretmu dalam masalahku," papar Ariel.

"Termasuk telah menciumku?" sindir Joel.

Wajah Ariel memerah, dan menundukkan kepalanya.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf tentang hal itu," sesal Ariel.

"Tapi aku menikmatinya," celetuk Joel.

Celetukan Joel justru membuat Ariel melebarkan matanya dan membuat wajahnya kian memerah,merasa malu atas sikapnya.

"Siapa dia?" tanya Joel mengalihkan topik pembicaraan.

"Mantan kekasihku," jawab Ariel singkat.

"Kenapa dia datang? Apakah kamu memberitaunya jika kamu berada disini?" cecar Joel.

"Sama sekai tidak, kurasa dia mencari tau dari tempat kerjaku," ucap Ariel menyampaikan dugaannya.

"Lalu kenapa dia menemuimu jika memang dia mantan kekasihmu? Bukankah itu artinya hubungan kalian sudah berakhir?" tenya Joel lagi.

"Dia ingin memperbaiki hubungan kami," ungkap Ariel.

"Dan kamu menolaknya?" sambung Joel.

"Benar. Dan dia tidak terima dengan hal itu," jelas Ariel.

"Dia terlihat sungguh-sungguh dengan perkataannya," sambut Joel.

"Itu hanya berlangsung sementara, tak perlu waktu lama baginya untuk kembali ke sikap sebelumnya," jawab Ariel.

"Aku mengerti," jawab Joel.

"Istirahatlah,! Besok kamu bisa pulang. Eh,,, kamu tidak memberikan alamatmu padanya kan?" tanya Joel.

"Tentu saja tidak," tukas Ariel. "Aku tidak sebodoh itu," sambungnya.

"Baguslah kalau begitu, setidaknya itu menghindarkan dirimu dari dia akan menganggumu," ucap Joel.

Joel merapikan selimut yang menutupi tubuh Ariel, dan menemaninya hingga tertidur.

'Kebetulan macam apa ini? Dia juga mengalami hal yang sama denganku. Andai saja aku benar-benar bisa menjadi temannya, bukan sekedar hubungan antara dokter dan pasien,' harap Joel dalam hatinya.

###Keesokan harinya...

Ariel mengeliat saat mentari pagi masuk melalui jendela kamar rawatnya. Matanya mengerjap untuk beberapa saat dan mencoba bangun dari tidurnya.

"Pagi tukang tidur," sapaan mengejek keluar dari mulut Joel yang kini berdiri di sampingnya.

Ariel menatap Joel binggung karena pagi ini Joel tidak mengenakan pkaian dokternya.

"Apakah kamu libur bekerja?" tanya Ariel.

"Tidak," jawab Joel singkat.

"Lalu kenapa pakaianmu terlihat santai? Tidak seperti biasanya?" cecar Ariel.

"Karena tugasku hari ini adalah merawatmu," jawab Joel.

"Jadi aku bisa pulang pagi ini?" tanya Ariel senang.

"Benar, tapi sebelum itu, aku akan menganti perban pada kepalamu," terang Joel.

"Oke,,," jawab Ariel.

Joel mencuci tangannya dan mulai melepas perban di kepala Ariel, mengantinya dengan perban baru yang lebih kecil dari sebelumnya.

Ariel duduk dengan tenang saat proses melepas perban yang di lakukan Joel dengan hati-hati.

Sekali lagi jantung Joel kembali berdebar saat jarak antara dirinya dan Ariel sangat dekat. Bahkan saat Ariel menutup mata ketika Joel membersihkan sisa luka yang ada di wajah Ariel, mata Joel tidak bisa berpaling dari wajahnya.

"Yak,,, sudah selesai," ucap Joel mengalihkan perhatiannya.

"Apakah kamu bisa menungguku di taman nanti? Aku akan mengurus surat kepulanganmu dan mengambil mobilku," pinta Joel.

"Tentu saja aku bisa melakukannya," sambut Ariel.

"Kalau begitu, selesaikan sarapanmu, dan tunggu aku di taman," pinta Joel.

"Baiklah," jawab Ariel.

Joel menepuk pelan kepala Ariel sebelum pergi maninggalkan Ariel dengan menenteng tas yang berisi barang-barang pribadi Ariel.

Sementara Ariel harus menyelesaikan sarapannya setelah pemeriksaannya berakhir.

Ariel berjalan keluar dengan satu kaki dan tangan merayap ke dinding. Melompat pelan dengan satu kaki menuju taman dan duduk menunggu di kursi panjang yang terletak di bawah pohon.

"Aahh,,, akhirnya sampai juga," desah Ariel setelah berhasil mencapai kursi dengan nafas terengah.

Dengan satu kaki yang masih terpasang gips, Ariel duduk dengan tenang menungu Joel datang. Dan bersama Joel jugalah dirinya akan tinggal bersama untuk sementara.

......>>>>>--<<<<<<<......

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Jiiiir 🤣🤣🤣

2023-05-23

1

Ayano

Ayano

Wak wak.... popcorn!!
Adegan manisnya muncul tiba-tiba kek jelangkung ini 😳😳😳

2023-05-23

1

Ayano

Ayano

Dih... laki gak tau diri rupanya

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Insiden Pertemuan Pertama
2 2. Akibat Kecelakaan
3 3. Tamu Tak Di Undang
4 4.Layanan Medis Khusus
5 5. Tinggal Bersama
6 6. Tinggal Bersama 2
7 7. Tinggal Bersama 3
8 8. pelepasan Gips
9 9.Berteman
10 10. Terbuka
11 11. Kencan
12 12. Pantai Dan Hobi
13 13. Pengungkapan Dan Api Unggun
14 14. Si Korban
15 15. Bram
16 16. Joel
17 17. Bersama Bram
18 18. Bersama Bram 2
19 19. Ingin
20 20. Rumah
21 21. Terbuka
22 22. Hadiah.
23 23. Pertunjukan
24 24.Keinginan Bram
25 25. Yang Telah Berlalu
26 26. Yang Telah Berlalu 2.
27 27. Dilema.
28 28. Dilema 2
29 29.Rasa Kesal
30 30.Berteman
31 31. Persaingan Secara Sehat
32 32. Jesica
33 33. Kebersamaan
34 34. Jesica Lagi
35 35. Rencana.
36 36. Amarah
37 37. Kejutan
38 38. Kejutan 2
39 39. Kejutan 3
40 40. Kejutan 4
41 41. Yang tidak diharapkan
42 42. Yang Tidak Diharapkan 2
43 43.Yang Tidak Diharapkan 3.
44 44. Bertemu Kembali
45 45. Aku Minta Maaf
46 46. Menemuinya
47 47. Saling Terbuka
48 48. Sabotase
49 49. Hanya untukmu.
50 50. Mencari
51 51. Saling Melihat
52 52. Tawaran Mendadak
53 53. Jangan Pergi!
54 54. Perasaan Yang Mulai Muncul.
55 55. Mengakui
56 56. Mengakui ke-2
57 57. Pengakuan.
58 58.Terjalin.
59 59. Awal Yang Tidak Menyengangkan
60 60.Permintaan Tulus
61 61. Hubungan baru
62 62. Hilang
63 63. Diajak Untuk Kembali Berkumpul
64 64. Kebersamaan yang kembali
65 65.Kisah yang sama
66 66. Adik dari seorang Charlie???
67 67. Awal dari sesuatu
68 68. Membeli Cello untuk seseorang
69 69. Momen Bersama
70 70. Pertama kalinya memanggil kakak
71 71. Acara pemicu masalah
72 72. Berubah Aneh
73 73.Mengandung Afrodisiak
74 74.Menghindar
75 75. Benarkah Jesica terlibat?
76 76. Mencari petunjuk
77 77. Salah paham
78 78. Bram sebagai Penengah
79 79. Ingin Menjelaskan
80 80. Jatuh Sakit
81 81. Aku sebenarnya sudah memaafkanmu, namun,,,,,
82 82.Curiga atau menuduh?
83 83. Akankah Ken berubah?
84 84. Apa yang disembunyikan bram
85 85. Rasa curiga yang mulai muncul
86 86. Pertengkaran kakak beradik
87 87. Membantu tanpa disengaja
88 88. Rencana Liburan.
89 89. Bertemu Lagi Dengan Albert
90 90. Pertemuan yang buruk
91 91. Di Palais
92 92. Di Palais bagian 2
93 93. Di Palais bagian 3
94 94. Sikap yang berubah-ubah
95 95. Pantai Belharra
96 96. Berdua saja
97 97. Berubah
98 98. Amarah terpendam
99 99. Cemburu yang salah
100 100. Terselesaikan dengan mudah
101 101. Dijbak
102 102. Masuk kedalam jebakan
103 103. Hilang kendali
104 104. Hal yang sebenarnya
105 105. Cerita dibalik sikap
106 106. Marah
107 107. Marah bag.2
108 108. Rindu
109 109. Bertemu seseorang
110 110. Hilang
111 111. Maaf
112 112. Menyesal
113 113. Kembalilah padaku!
114 114. Tidak Nyata
115 115. Kembali
116 116. Fakta
117 117. Kebenaran
118 118. Double Date
119 119. Lamaran
120 120. Ikatan tanpa darah
121 121. Tanpa balasan
122 122. Memilih Pakaian.
123 123. Semakin dekat
124 124. Janji Suci.
125 125. Resmi
126 126. Saling Pandang
127 127. Ancaman Basi
128 128. Menghilangkan Trauma
129 129. Benarkah kebetulan?
130 130. Keluhan Ken
131 131. Apa yang di dengar Ken?
132 132. Orang terbaik
133 133. Gagal ngambek
134 134. Flyboarding
135 135. Di sukai?
136 136. Undangan Darcie.
137 137. Siapa dia?
138 138. Menghadiri Acara
139 139. Rencana Darcie
140 140. Pernyataan
141 141. Suka usil
142 142. Kabar baik atau buruk
143 143. Mencintai siapa?
144 144. Kabar bahagia
145 145. Kabar bahagia lain
146 146. Gaun pernikahan
147 147. Dipilih
148 148. Tetap Aktif
149 149. Hari bersejarah
150 150. Kamu hebat!
151 Chapter Bonus bagian 1
152 Chapter Bonus bagian 2
153 Chapter bonus bagian 3
154 Karya baru
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Insiden Pertemuan Pertama
2
2. Akibat Kecelakaan
3
3. Tamu Tak Di Undang
4
4.Layanan Medis Khusus
5
5. Tinggal Bersama
6
6. Tinggal Bersama 2
7
7. Tinggal Bersama 3
8
8. pelepasan Gips
9
9.Berteman
10
10. Terbuka
11
11. Kencan
12
12. Pantai Dan Hobi
13
13. Pengungkapan Dan Api Unggun
14
14. Si Korban
15
15. Bram
16
16. Joel
17
17. Bersama Bram
18
18. Bersama Bram 2
19
19. Ingin
20
20. Rumah
21
21. Terbuka
22
22. Hadiah.
23
23. Pertunjukan
24
24.Keinginan Bram
25
25. Yang Telah Berlalu
26
26. Yang Telah Berlalu 2.
27
27. Dilema.
28
28. Dilema 2
29
29.Rasa Kesal
30
30.Berteman
31
31. Persaingan Secara Sehat
32
32. Jesica
33
33. Kebersamaan
34
34. Jesica Lagi
35
35. Rencana.
36
36. Amarah
37
37. Kejutan
38
38. Kejutan 2
39
39. Kejutan 3
40
40. Kejutan 4
41
41. Yang tidak diharapkan
42
42. Yang Tidak Diharapkan 2
43
43.Yang Tidak Diharapkan 3.
44
44. Bertemu Kembali
45
45. Aku Minta Maaf
46
46. Menemuinya
47
47. Saling Terbuka
48
48. Sabotase
49
49. Hanya untukmu.
50
50. Mencari
51
51. Saling Melihat
52
52. Tawaran Mendadak
53
53. Jangan Pergi!
54
54. Perasaan Yang Mulai Muncul.
55
55. Mengakui
56
56. Mengakui ke-2
57
57. Pengakuan.
58
58.Terjalin.
59
59. Awal Yang Tidak Menyengangkan
60
60.Permintaan Tulus
61
61. Hubungan baru
62
62. Hilang
63
63. Diajak Untuk Kembali Berkumpul
64
64. Kebersamaan yang kembali
65
65.Kisah yang sama
66
66. Adik dari seorang Charlie???
67
67. Awal dari sesuatu
68
68. Membeli Cello untuk seseorang
69
69. Momen Bersama
70
70. Pertama kalinya memanggil kakak
71
71. Acara pemicu masalah
72
72. Berubah Aneh
73
73.Mengandung Afrodisiak
74
74.Menghindar
75
75. Benarkah Jesica terlibat?
76
76. Mencari petunjuk
77
77. Salah paham
78
78. Bram sebagai Penengah
79
79. Ingin Menjelaskan
80
80. Jatuh Sakit
81
81. Aku sebenarnya sudah memaafkanmu, namun,,,,,
82
82.Curiga atau menuduh?
83
83. Akankah Ken berubah?
84
84. Apa yang disembunyikan bram
85
85. Rasa curiga yang mulai muncul
86
86. Pertengkaran kakak beradik
87
87. Membantu tanpa disengaja
88
88. Rencana Liburan.
89
89. Bertemu Lagi Dengan Albert
90
90. Pertemuan yang buruk
91
91. Di Palais
92
92. Di Palais bagian 2
93
93. Di Palais bagian 3
94
94. Sikap yang berubah-ubah
95
95. Pantai Belharra
96
96. Berdua saja
97
97. Berubah
98
98. Amarah terpendam
99
99. Cemburu yang salah
100
100. Terselesaikan dengan mudah
101
101. Dijbak
102
102. Masuk kedalam jebakan
103
103. Hilang kendali
104
104. Hal yang sebenarnya
105
105. Cerita dibalik sikap
106
106. Marah
107
107. Marah bag.2
108
108. Rindu
109
109. Bertemu seseorang
110
110. Hilang
111
111. Maaf
112
112. Menyesal
113
113. Kembalilah padaku!
114
114. Tidak Nyata
115
115. Kembali
116
116. Fakta
117
117. Kebenaran
118
118. Double Date
119
119. Lamaran
120
120. Ikatan tanpa darah
121
121. Tanpa balasan
122
122. Memilih Pakaian.
123
123. Semakin dekat
124
124. Janji Suci.
125
125. Resmi
126
126. Saling Pandang
127
127. Ancaman Basi
128
128. Menghilangkan Trauma
129
129. Benarkah kebetulan?
130
130. Keluhan Ken
131
131. Apa yang di dengar Ken?
132
132. Orang terbaik
133
133. Gagal ngambek
134
134. Flyboarding
135
135. Di sukai?
136
136. Undangan Darcie.
137
137. Siapa dia?
138
138. Menghadiri Acara
139
139. Rencana Darcie
140
140. Pernyataan
141
141. Suka usil
142
142. Kabar baik atau buruk
143
143. Mencintai siapa?
144
144. Kabar bahagia
145
145. Kabar bahagia lain
146
146. Gaun pernikahan
147
147. Dipilih
148
148. Tetap Aktif
149
149. Hari bersejarah
150
150. Kamu hebat!
151
Chapter Bonus bagian 1
152
Chapter Bonus bagian 2
153
Chapter bonus bagian 3
154
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!