4.Layanan Medis Khusus

Tinggalkan jejak kalian dengan koment, saran dan kritik kalian untuk menciptakan alur yang lebih baik.~~~

 

### Di taman Rumah sakit.

Hari-hari pun berlalu, hingga tanpa terasa hari ini adalah hari ke-5 Ariel berada di rumah sakit.

Pagi itu, setelah pemeriksaan rutin pagi dan menyelesaikan makan pagi, Ariel berjalan-jalan di taman dengan bantuan kursi roda yang di dorong seorang perawat yang selama ini merawat Ariel.

Ariel menatap kakinya yang terpasang gips, lalu mendesah pelan. Pandangannya beralih ke arah sekeliling taman yang di hiasi dengan beraneka macam tanaman dan pohon rindang di sekelilingnya.

Menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan, kini Ariel mengarahkan pandangannya ke jalan dimana orang-orang berlalu lalang, lalu mendesah lagi.

"Mau berapa kali kamu mendesah seperti itu, Ariel?" teguran seseorang berada tepat di dekat telingannya, membuatnya terkejut.

Ariel dengan cepat menoleh dan mendapati Joel berdiri di belakangnya telah mengantikan perawat yang tadi mengantarnya dengan buket bunga di tangannya, sebuah paper bag tersembunyi di balik buket bunga itu.

"Sejak kapan kau disini?" tanya Ariel dengan rasa terkejut yang tersisa.

"Sejak kamu mendesah entah yang keberapa kalinya, dan tatapanmu tertuju pada bunga yang ada di sana," jawab Joel sembari menunjuk deretan tanaman yang tadi di pandangi Ariel.

"Dan kamu diam saja?" sambut Ariel memukul main-main pinggang Joel.

"Jangan salahkan aku jika aku ingin menikmati raut wajahmu yang terlihat seperti baru saja meminum racun," seloroh Joel.

"Ha ha,, lucu sekali," cetus Ariel memajukan bibirnya.

"Jangan marah, aku hanya bercanda," hibur Joel.

"Aku membawakan ini untukmu," ucap Joel seraya menyerahkan buket bunga pada Ariel dan paper bag yang ternyata berisi kue favoritnya.

"Kue ini,,," gumam Ariel. " Bagaimana caramu mendapatkannya?" sambungnya.

"Membeli di toko kue, tentu saja. Aku tidak mungkin merampok untuk mendapatkan kue itu. Apa yang aneh dengan itu,?" tanya Joel.

"Tapi, kue ini sangat sulit untuk di dapatkan," sanggah Ariel.

"Itu memang benar, karena kue ini sangat banyak pemintannya dan produksinya dibuat terbatas," jawab Joel.

"Dan aku juga tau, kamu menyukai kue ini, itu sebabnya aku membelinya," sambungnya.

"Dari mana kamu bisa tau kalau aku menyukai kue itu?" tanya Ariel.

"Itu akan ku jawab lain kali, sekarang sudah cukup berjemurnya, kamu harus segera kembali ke kamarmu," perintah Joel.

"Aku kan baik-baik saja," elak Ariel.

"Tapi tubuhmu tidak," sambut Joel.

"Tidak bisakah aku di sini sebentar lagi?" harap Ariel.

"Aku ingin menyampaikan kabar baik untukmu, itupun jika kamu mau mendengarnya," papar Joel.

"Apa itu?" tanya Ariel penasaran.

"Aku akan mengatakannya di dalam," jawab Joel.

"Cih,,, kamu menggunakan alasan yang sama agar aku menurutimu," cibir Ariel.

"Begitulah caraku untuk membujuk pasien yang sulit di atur sepertimu," balas Joel.

"Kau pasti memiliki banyak pengemar di sini jika mengingat dari sikap konyolmu itu," sambut Ariel.

"Sayangnya hal itu tidak berlaku untukku," jawab Joel.

Secara tiba-tiba senyuman di bibir Joel lenyap begitu saja. Menyadari hal itu, Ariel mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.

"Baiklah, kita ke dalam. Apakah aku di perbolehkan berjalan?" tanya Ariel mencoba bangun dari duduk di kursi rodanya.

"Stop,,,!" seru Joel seraya mengulurkan tangan menahan bahu Ariel dan menghentikan aksinya.

"Untuk saat ini, masih belum bisa," jelas Joel.

"Baik, Dokter," jawab Ariel dengan senyum terpaksanya.

"Aku antar kamu ke kamar," ucap Joel.

Ariel mengangguk dan membiarkan Joel mendorong kursi rodanya dan mengantarkan dirinya ke kamar.

"Joel," panggil Ariel.

"Hemm,,?" jawab Joel menunduk, menatap Ariel yang melihat lurus kedepan.

"Apakah tidak masalah kamu memperlakukan aku seperti ini?" tanya Ariel pelan.

"Apa masalahnya?" tanya Joel.

"Sejujurnya aku tidak ingin merusak image yang kamu miliki di sini, jadi, haruskah aku bersikap seperti pasien lain? Bersikap seolah aku tidak mengenalmu?" cecar Ariel.

"Aku lebih suka dengan situasi yang sekarang,lagi pula tidak ada larangan seorang pasien bersikap akrab bersama dokternya, " sambut Joel.

"Bagaimana jika ada rumor buruk tentangmu?" tanya Ariel lagi.

"Aku hanya perlu meredamnya," jawab Joel.

Mereka akhirnya tiba di kamar dimana Ariel di rawat. Dengan hati-hati, Joel mengendong Ariel dan memindahkan dari kursi ke tempat tidur.

"Jika aku boleh jujur, aku tak seterkenal itu, banyak dari mereka tidak mau mendekatiku," papar Joel.

"Itu tidak mungkin," sanggah Ariel. "Siapa yang akan menolak pria tampan sepertimu?" lanjutnya.

"Oh,,, jadi kamu mengakui kalau aku tampan?" sambut Joel menyeringai.

"Errr,,,," Ariel memitar bola matanya. "Entah kenapa aku merasa menyesal telah menyanjungmu," balas Ariel memajukan bibirnya.

"Sayang sekali, itu tidak bisa di tarik lagi," jawab Joel.

"jadi, apa maksudmu dengan kalimatmu tadi?" tanya Ariel lagi kembali ke topik sebelumnya.

"Aku tak memiliki banyak teman di sini, lebih tepatnya di kota ini," terang Joel.

"Bagaimana bisa?" tanya Ariel tak percaya.

"Aku tidak pandai dalam bergaul, terlebih lagi aku masih baru di kota ini," ungkap Joel.

"Aku di pindahkan ke kota ini tiga bulan yang lalu," lanjutnya.

"Kebetulan yang mengejutkan," sambut Ariel.

"Maksudmu?" tanya Joel tak mengerti.

"Sama sepertimu, aku berada di kota ini sejak tiga bulan lalu," jelas Ariel.

"Benarkah?" sambut Joel terkejut.

"Aku sempat berpikir, kamu berasal dari kota ini," sambungnya.

"Lalu apa yang membuatmu datang ke kota ini?" tanya Joel penasaran.

"Entahlah," jawab Ariel menaikkan bahunya.

"Apakah kamu memiliki masalah?" tebak Joel.

"Mungkin," jawab Ariel tersenyum misterius.

"Kamu sungguh misterius, Ariel. Sedetik kamu bersikap seperti buku yang terbuka, tapi pada detik berikutnya kamu menutup rapat semuanya," sambut Joel.

"Anda sungguh dokter yang cukup handal," puji Ariel tulus.

"Aku senang kamu merasa begitu, setidaknya aku ingin pasienku merasa nyaman berada di sekitarku," balas Joel.

"Tapi kenapa kamu mengatakan kamu bukan orang yang pandai bergaul? Yang aku lihat sekarang, kamu terlihat cukup baik saat berbicara denganku," tanya Ariel bingung.

"Aku sendiri tidak tau bagaimana harus menjelaskannya, tapi aku merasa nyaman saat berada di dekatmu," ungkap Joel.

" Sanjunganmu tak akan mempan padaku," sambut Ariel.

"Itu bukan sanjungan, tapi memang itu yang aku rasakan," jawab Joel.

"Ah,, lupakanlah! Jadi katakan padaku, kabar baik apa yang ingin kamu sampaikan padaku?" tanya Ariel lagi.

" Aku sempat berharap kamu melupakannya," jawab Joel tersenyum.

"Tidak akan!" sambut Ariel.

" Baiklah. Kabar baiknya, kamu bisa pulang besok, tapi dengan syarat, kamu harus tetap di awasi," terang Joel.

"Benarkah? Itu melegakan sekali," sambut Ariel antusias.

"Jadi, apakah aku akan pulang dengan perawat bersamaku?" tanya Ariel lagi.

"Bukan perawat, tapi dokter, agar bisa memantau sekaligus merawatmu hingga kamu benar-benar sembuh," jelas Joel.

"Itu terdengar lebih baik," sambut Ariel. " Ku harap, dokter yang merawatku adalah wanita," sambungnya.

"Sayangnya dia adalah pria, karena akulah dokternya," ungkap Joel.

"EEEHHHHHH,,,,,,"

...>>>>>--<<<<<<...

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

modus.... sambil menyelam mnm air🤭🤭🤭🤭🤭

2024-11-22

1

Pie Yana

Pie Yana

dudududuh... ne dokter baik bener, pasien nya pulang ikut pulang, totalitas bener sama pekerjaan nya, eh ralat pekerjaan atau ada tujuan nya nihh?

2024-02-23

1

Ayano

Ayano

Pasang cctv di setiap suduh

2023-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Insiden Pertemuan Pertama
2 2. Akibat Kecelakaan
3 3. Tamu Tak Di Undang
4 4.Layanan Medis Khusus
5 5. Tinggal Bersama
6 6. Tinggal Bersama 2
7 7. Tinggal Bersama 3
8 8. pelepasan Gips
9 9.Berteman
10 10. Terbuka
11 11. Kencan
12 12. Pantai Dan Hobi
13 13. Pengungkapan Dan Api Unggun
14 14. Si Korban
15 15. Bram
16 16. Joel
17 17. Bersama Bram
18 18. Bersama Bram 2
19 19. Ingin
20 20. Rumah
21 21. Terbuka
22 22. Hadiah.
23 23. Pertunjukan
24 24.Keinginan Bram
25 25. Yang Telah Berlalu
26 26. Yang Telah Berlalu 2.
27 27. Dilema.
28 28. Dilema 2
29 29.Rasa Kesal
30 30.Berteman
31 31. Persaingan Secara Sehat
32 32. Jesica
33 33. Kebersamaan
34 34. Jesica Lagi
35 35. Rencana.
36 36. Amarah
37 37. Kejutan
38 38. Kejutan 2
39 39. Kejutan 3
40 40. Kejutan 4
41 41. Yang tidak diharapkan
42 42. Yang Tidak Diharapkan 2
43 43.Yang Tidak Diharapkan 3.
44 44. Bertemu Kembali
45 45. Aku Minta Maaf
46 46. Menemuinya
47 47. Saling Terbuka
48 48. Sabotase
49 49. Hanya untukmu.
50 50. Mencari
51 51. Saling Melihat
52 52. Tawaran Mendadak
53 53. Jangan Pergi!
54 54. Perasaan Yang Mulai Muncul.
55 55. Mengakui
56 56. Mengakui ke-2
57 57. Pengakuan.
58 58.Terjalin.
59 59. Awal Yang Tidak Menyengangkan
60 60.Permintaan Tulus
61 61. Hubungan baru
62 62. Hilang
63 63. Diajak Untuk Kembali Berkumpul
64 64. Kebersamaan yang kembali
65 65.Kisah yang sama
66 66. Adik dari seorang Charlie???
67 67. Awal dari sesuatu
68 68. Membeli Cello untuk seseorang
69 69. Momen Bersama
70 70. Pertama kalinya memanggil kakak
71 71. Acara pemicu masalah
72 72. Berubah Aneh
73 73.Mengandung Afrodisiak
74 74.Menghindar
75 75. Benarkah Jesica terlibat?
76 76. Mencari petunjuk
77 77. Salah paham
78 78. Bram sebagai Penengah
79 79. Ingin Menjelaskan
80 80. Jatuh Sakit
81 81. Aku sebenarnya sudah memaafkanmu, namun,,,,,
82 82.Curiga atau menuduh?
83 83. Akankah Ken berubah?
84 84. Apa yang disembunyikan bram
85 85. Rasa curiga yang mulai muncul
86 86. Pertengkaran kakak beradik
87 87. Membantu tanpa disengaja
88 88. Rencana Liburan.
89 89. Bertemu Lagi Dengan Albert
90 90. Pertemuan yang buruk
91 91. Di Palais
92 92. Di Palais bagian 2
93 93. Di Palais bagian 3
94 94. Sikap yang berubah-ubah
95 95. Pantai Belharra
96 96. Berdua saja
97 97. Berubah
98 98. Amarah terpendam
99 99. Cemburu yang salah
100 100. Terselesaikan dengan mudah
101 101. Dijbak
102 102. Masuk kedalam jebakan
103 103. Hilang kendali
104 104. Hal yang sebenarnya
105 105. Cerita dibalik sikap
106 106. Marah
107 107. Marah bag.2
108 108. Rindu
109 109. Bertemu seseorang
110 110. Hilang
111 111. Maaf
112 112. Menyesal
113 113. Kembalilah padaku!
114 114. Tidak Nyata
115 115. Kembali
116 116. Fakta
117 117. Kebenaran
118 118. Double Date
119 119. Lamaran
120 120. Ikatan tanpa darah
121 121. Tanpa balasan
122 122. Memilih Pakaian.
123 123. Semakin dekat
124 124. Janji Suci.
125 125. Resmi
126 126. Saling Pandang
127 127. Ancaman Basi
128 128. Menghilangkan Trauma
129 129. Benarkah kebetulan?
130 130. Keluhan Ken
131 131. Apa yang di dengar Ken?
132 132. Orang terbaik
133 133. Gagal ngambek
134 134. Flyboarding
135 135. Di sukai?
136 136. Undangan Darcie.
137 137. Siapa dia?
138 138. Menghadiri Acara
139 139. Rencana Darcie
140 140. Pernyataan
141 141. Suka usil
142 142. Kabar baik atau buruk
143 143. Mencintai siapa?
144 144. Kabar bahagia
145 145. Kabar bahagia lain
146 146. Gaun pernikahan
147 147. Dipilih
148 148. Tetap Aktif
149 149. Hari bersejarah
150 150. Kamu hebat!
151 Chapter Bonus bagian 1
152 Chapter Bonus bagian 2
153 Chapter bonus bagian 3
154 Karya baru
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Insiden Pertemuan Pertama
2
2. Akibat Kecelakaan
3
3. Tamu Tak Di Undang
4
4.Layanan Medis Khusus
5
5. Tinggal Bersama
6
6. Tinggal Bersama 2
7
7. Tinggal Bersama 3
8
8. pelepasan Gips
9
9.Berteman
10
10. Terbuka
11
11. Kencan
12
12. Pantai Dan Hobi
13
13. Pengungkapan Dan Api Unggun
14
14. Si Korban
15
15. Bram
16
16. Joel
17
17. Bersama Bram
18
18. Bersama Bram 2
19
19. Ingin
20
20. Rumah
21
21. Terbuka
22
22. Hadiah.
23
23. Pertunjukan
24
24.Keinginan Bram
25
25. Yang Telah Berlalu
26
26. Yang Telah Berlalu 2.
27
27. Dilema.
28
28. Dilema 2
29
29.Rasa Kesal
30
30.Berteman
31
31. Persaingan Secara Sehat
32
32. Jesica
33
33. Kebersamaan
34
34. Jesica Lagi
35
35. Rencana.
36
36. Amarah
37
37. Kejutan
38
38. Kejutan 2
39
39. Kejutan 3
40
40. Kejutan 4
41
41. Yang tidak diharapkan
42
42. Yang Tidak Diharapkan 2
43
43.Yang Tidak Diharapkan 3.
44
44. Bertemu Kembali
45
45. Aku Minta Maaf
46
46. Menemuinya
47
47. Saling Terbuka
48
48. Sabotase
49
49. Hanya untukmu.
50
50. Mencari
51
51. Saling Melihat
52
52. Tawaran Mendadak
53
53. Jangan Pergi!
54
54. Perasaan Yang Mulai Muncul.
55
55. Mengakui
56
56. Mengakui ke-2
57
57. Pengakuan.
58
58.Terjalin.
59
59. Awal Yang Tidak Menyengangkan
60
60.Permintaan Tulus
61
61. Hubungan baru
62
62. Hilang
63
63. Diajak Untuk Kembali Berkumpul
64
64. Kebersamaan yang kembali
65
65.Kisah yang sama
66
66. Adik dari seorang Charlie???
67
67. Awal dari sesuatu
68
68. Membeli Cello untuk seseorang
69
69. Momen Bersama
70
70. Pertama kalinya memanggil kakak
71
71. Acara pemicu masalah
72
72. Berubah Aneh
73
73.Mengandung Afrodisiak
74
74.Menghindar
75
75. Benarkah Jesica terlibat?
76
76. Mencari petunjuk
77
77. Salah paham
78
78. Bram sebagai Penengah
79
79. Ingin Menjelaskan
80
80. Jatuh Sakit
81
81. Aku sebenarnya sudah memaafkanmu, namun,,,,,
82
82.Curiga atau menuduh?
83
83. Akankah Ken berubah?
84
84. Apa yang disembunyikan bram
85
85. Rasa curiga yang mulai muncul
86
86. Pertengkaran kakak beradik
87
87. Membantu tanpa disengaja
88
88. Rencana Liburan.
89
89. Bertemu Lagi Dengan Albert
90
90. Pertemuan yang buruk
91
91. Di Palais
92
92. Di Palais bagian 2
93
93. Di Palais bagian 3
94
94. Sikap yang berubah-ubah
95
95. Pantai Belharra
96
96. Berdua saja
97
97. Berubah
98
98. Amarah terpendam
99
99. Cemburu yang salah
100
100. Terselesaikan dengan mudah
101
101. Dijbak
102
102. Masuk kedalam jebakan
103
103. Hilang kendali
104
104. Hal yang sebenarnya
105
105. Cerita dibalik sikap
106
106. Marah
107
107. Marah bag.2
108
108. Rindu
109
109. Bertemu seseorang
110
110. Hilang
111
111. Maaf
112
112. Menyesal
113
113. Kembalilah padaku!
114
114. Tidak Nyata
115
115. Kembali
116
116. Fakta
117
117. Kebenaran
118
118. Double Date
119
119. Lamaran
120
120. Ikatan tanpa darah
121
121. Tanpa balasan
122
122. Memilih Pakaian.
123
123. Semakin dekat
124
124. Janji Suci.
125
125. Resmi
126
126. Saling Pandang
127
127. Ancaman Basi
128
128. Menghilangkan Trauma
129
129. Benarkah kebetulan?
130
130. Keluhan Ken
131
131. Apa yang di dengar Ken?
132
132. Orang terbaik
133
133. Gagal ngambek
134
134. Flyboarding
135
135. Di sukai?
136
136. Undangan Darcie.
137
137. Siapa dia?
138
138. Menghadiri Acara
139
139. Rencana Darcie
140
140. Pernyataan
141
141. Suka usil
142
142. Kabar baik atau buruk
143
143. Mencintai siapa?
144
144. Kabar bahagia
145
145. Kabar bahagia lain
146
146. Gaun pernikahan
147
147. Dipilih
148
148. Tetap Aktif
149
149. Hari bersejarah
150
150. Kamu hebat!
151
Chapter Bonus bagian 1
152
Chapter Bonus bagian 2
153
Chapter bonus bagian 3
154
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!