HAPPY READING!!!!!🌹🌹🌹🌹🙏🙏🙏🙏.
Sekarang di sinilah Rakha dan juga Arya, di atas rooftop. Rakha ingin memastikan sesuatu dengan Arya mengenai perasaannya terhadap Alya.
" Ada apa Lo manggil gue ke sini? Jangan bilang soal kerjaan!" Ujar Arya tidak mau basa basi karena juga ada yang ingin dia sampaikan kepada Rakha tentang keputusannya ingin keluar dari perusahaan dan masuk ke perusahaan Papanya.
Rakha bingung harus mulai dari mana, di satu sisi Arya adalah sahabat yang selalu ada untuknya selama ini dan dia juga tau bagaimana masa lalu Arya dengan wanita yang dia cintai yang meninggalkannya, tapi Rakha juga tidak bisa melihat adiknya berharap lebih kepada Arya.
" Gue tau ini nggak masuk akal sama sekali tapi apa boleh gue minta sesuatu sama Lo?" Tanya Rakha.
Arya mengerutkan keningnya tidak mengerti arah pembicaraan Rakha.
"Maksud Lo apa? To the poin aja" balas Arya.
Rakha menjelaskan semua yang terjadi kepada Arya tentang perasaan Alya kepadanya tanpa ada yang dia tutup-tutupi. Arya juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia memang menyimpan sedikit perasaan kepada Alya. Namun, dia tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan yang Arya takut kalau yang dia rasakan tidak lebih dari perasaan seorang kakak kepada adiknya.
Arya terdiam saat mendengar apa yang Rakha ceritakan kepadanya. Semakin jauh Rakha menceritakan tentang perasaan Alya terhadapnya, Arya semakin yakin ingin mengundurkan diri dari perusahaan Rakha.
Arya tidak mau menyakiti perasaan Alya.
" Sekarang gue tanya gimana perasaan Lo?" Tanya Rakha.
" Sebelumnya gue minta maaf, tapi gue cuma menganggap Alya tidak lebih dari seorang adik" Balas Arya menggantungkan ucapannya.
Dari sebuah dinding ada seseorang yang menguping pembicaraan Arya dan Rakha. Dia adalah Alya yang salah paham dengan perasaan Arya terhadapnya, Alya merasa sakit hati dan pergi begitu saja tidak mendengar lanjutan dari ucapan Arya.
" Kak Arya jahat, kalau dia tidak menyukaiku kenapa dia selalu bersikap baik kepadaku selama ini dan selalu menanyakan kabarku, kapan aku pulang," gumam Alya di dalam kamarnya.
Perasaannya sangat sakit mendengar Arya menekankan kalimat hanya menganggap dirinya tidak lebih dari seorang kakak terhadap adiknya.
" Kak Arya jahat, aku benci kak Arya" ucap Alya.
Kembali ke Arya dan Rakha
" Tapi itu saat baru pertama kali gue lihat Alya, gue juga tidak bisa berbohong kalau gue juga menyimpan perasaan sama Alya. Gue minta maaf" kalimat Arya selanjutnya.
" Kenapa Lo minta maaf, gue senang dengan jawaban Lo. Gue lebih suka Alya saka Lo ketimbang orang lain. Sekarang gue serahin adik kesayangan gue sama Lo, kalau Lo nyakitin dia gue adalah orang pertama yang akan membuat hidup Lo menderita," ucap Rakha tersenyum ke arah Arya.
" Tapi ada hal yang ingin gue bilang, Gue akan resign dari perusahaan Lo. Mulai besok gue nggak akan masuk lagi, gue juga udah bawa suratnya." ucap Arya tidak suka basa-basi.
" Tapi kenapa?"Tanya Rakha tidak senang mendengar keputusan Arya yang dadakan.
" Sudah waktunya gue bantu Papa gue, apalagi sebentar lagi punya kewajiban untuk menafkahi adik kesayangan dari bos gue ini" jawab Arya menepuk bahu Rakha.
Rakha yang awalnya tidak terima dengan keputusan sepihak, tertawa saat mendengar jawaban Arya tentang menafkahi adiknya.
" Tentu saja. Gue juga nggak akan rela adik kesayangan gue hidup miskin karena Lo" balas Rakha lagi.
" Tapi Lo serius mau sama adik gue, gue nggak ada unsur keterpaksaan di sini," sambung Rakha.
" Lo tenang aja, gue akan jaga Alya sebaik mungkin bahkan lebih baik dari Lo. Tapi Lo harus rela kalau nanti gua langkahi Lo. Hahahaha" jawab Arya tertawa karena Rakha tidak akan mendapatkan restu dari Papanya berbeda dengan dirinya yang pasti akan direstui.
" Dasar sialan," ujar Rakha kesal.
Tapi dia senang karena ternyata perasaan Alya tidak bertepuk sebelah tangan.Lama mereka di atas rooftop Arya berpamitan untuk pulang karena sudah terlalu malam, dan orang tuanya juga sudah pulang terlebih dahulu.
Setelah kepulangan Arya, Rakha masuk ke dalam kamar Alya yang tidak di kunci. Rakha mengetuk pintu terlebih dahulu, bagaimanapun adiknya seorang perempuan dan dia laki-laki.
Tok tok
" Alya ini kakak, ada yang mau kakak bicarakan sama kamu, apa kamu sudah tidur? Kakak masuk ya!" Teriak Rakha di depan pintu Alya, Rakha sangat yakin kalau adiknya belum tidur.
Perlahan Rakha membuka pintu kamar Alya, tapi tidak menemukan Alya di atas tempat tidur. Mata elang Rakha mulai mencari keberadaan Alya dan tertuju di balik balkon kamar yang sedikit terbuka.
Rakha berjalan menuju balkon menghampiri Alya yang sedang melamun. Ketika Rakha berharap dengan Alya, Rakha terkejut melihat Alya yang sedang menangis.
" Untuk apa kakak ke sini? Apa kakak ingin mengejek Alya? Kalau kakak ke sini untuk itu sebaiknya kakak keluar dari kamar Alya" ucap Alya.
Dalam pikiran Alya, Rakha ke kamarnya untuk mengejeknya karena di tolak Arya.
" Apa yang kamu bicarakan kakak tidak mengerti, dan kenapa kamu menangis? Bukannya tadi kamu bahagia melihat Arya?" Tanya Rakha.
" Aku benci kak Ar," ucap Alya membuat Rakha bingung kenapa adiknya menjadi seperti ini.
" Tadi Alya tidak sengaja mendengar pembicaraan kakak dan kak Ar," sambung Alya.
Sekarang Rakha paham kenapa adiknya menangis seperti ini, pasti karena Alya tidak mendengar semua pembicaraan mereka dan mengambil kesimpulan sendiri.
" Apa yang kamu dengar, seharusnya kalau kamu dengar pembicaraan kakak dan kak Ar kamu, kamu akan bahagia. Tapi kenapa mewek seperti ini?" Tanya Rakha.
Mendengar apa yang dikatakan Rakha membuat Alya tidak mengerti sama sekali, kenapa dia harus bahagia saat mengetahui orang yang dia sukai hanya menganggapnya tidak lebih dari seorang adik saja.
" Apa kakak sedang bermain denganku? Kenapa Alya harus bahagia kalau kak Ar hanya menganggap Alya hanya adiknya saja. Kak Alya mencintai kak Ar, bukan ini yang Alya inginkan," balas Alya.
Rakha tertawa mendengar kalimat yang dilontarkan Alya. Alya yang terus terang mengungkapkan perasaannya terhadap Arya orang yang lebih pantas di sebut kakak olehnya.
" Kenapa kakak tertawa? Apa kakak senang melihat Alya seperti ini! Kakak jahat, aku benci kakak, aku nggak mau bicara sama kakak. Sekarang kakak keluar dari kamar Alya." usir Alya.
" Sayang dengarkan kakak, kakak tidak mungkin mentertawakan kamu. Kamu hanya mendengar sebagian dari percakapan kakak dan Arya," ujar Rakha berhasil membuat Alya diam.
" Apa maksud kakak, terus kenapa kakak tertawa?" Tanya Alya.
" Kakak tertawa karena kamu dengan gamblang bilang kalau kamu mencintai Arya yang lebih pantas jadi kakak kamu, kamu tau kan umur Arya tidak jauh dari kakak?"jelas Rakha, Alya yang tadinya marah sekarang malu dengan kakaknya.
" Tidak perlu malu kakak mengerti begitu juga dengan kakak yang tidak bisa memilih untuk mencintai siapa" sambung Rakha.
" Tapi kak, Clara bukan wanita yang baik untuk kakak. Alya melihat dengan mata kepala Alya sendiri kalau Clara memiliki banyak kekasih di luar sana, dan Alya juga punya buktinya kalau kakak mau lihat," balas Alya tau arah pembicaraan Rakha.
" Tidak perlu membahas Clara sekarang, yang sedang kita bicarakan adalah kamu dan Arya" timpal Rakha tidak suka ada yang menjelekkan Clara termasuk adiknya sendiri.
" Jangan bicara soal kak Ar lagi, Alya tau Alya memang nggak pantas untuk kak Ar. Mulai sekarang Alya akan berusaha melupakan kak Ar" ucap Alya menghapus air matanya.
" Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan ini? Padahal tadi Arya sudah meminta restu sama kakak, kalau begitu kakak akan membatalkannya. Lagian Arya juga mau resign dari kantor kakak" ucap Rakha pura-pura kecewa dan bangun dari duduknya.
"Minta restu apa? " Tanya Alya.
" Sudahlah, kamu juga sudah tidak mau kan. Kakak ke kamar dulu, sekarang tidur saja," balas Rakha menahan tawa.
" Jawab dulu pertanyaan Alya! Kenapa kak Ar resign? Apa karena Alya?" Tanya Alya.
" Kalau kamu mau tahu, besok datang ke kantor kakak. Sekarang kakak mau ke kamar, kakak udah ngantuk." balas Rakha meniggalkan kamar Alya sengaja ingin membuat Alya penasaran
" Tapi jawab dulu pertanyaan Alya," teriak Alya ingin mengejar Rakha tapi ponselnya berbunyi.
JANGAN LUPA.
LIKE, KOMEN, VOTE, AND FAV.
GRATIS!!! TIDAK DIPUNGUT BIAYA !!!
THANKS 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments