Kepulangan Alya

HAPPY READING!!!!!!🌹🌹🌹🌹🌹🙏🙏🙏🙏

"Kakak, Kak Ar" ucap Alya ketika melihat kakaknya sudah ada di depan matanya bersama dengan orang yang dia sukai sejak lama.

Alya sudah sejak lama menaruh hati kepada sahabat kakaknya itu, tapi karena dia yang masih di bangku SMP tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada siapapun termasuk Rakha yang meminta sekolah di London dan tinggal bersama kakek dan neneknya di sana, karena saat itu Arya sudah ada orang yang dia sukai menurut yang selalu dia dengar dari sang kakak kalau Arya sedang menyukai seseorang.

" Hey Adek durhaka sini kamu, kenapa pulang nggak kasih tau kakak dan saat kakak jemput juga kamu nggak ada di sana," ucap Rakha menarik adiknya dalam pelukan.

" Alya mau kasih kejutan untuk kakak, tapi Papa malah meminta bantuan kakak untuk jemput Alya, ya udah Alya pulang sendiri aja. Alya juga udah bilang sama Mama untuk kasih tau kakak nggak usah jemput Alya lagi" balas Alya dalam perlukan Rakha tapi matanya menatap Arya yang juga melihat ke arahnya dan tersenyum kecil seperti dulu, masih seperti dulu.

" Mama nggak bilang apa-apa sama kakak," balas Rakha yang memang tidak mendapatkan informasi apapun dari Mamanya.

Sementara Arya sudah menggelengkan kepalanya untuk tidak memberikan kepada Rakha tentang masalah ini, kalau saja Rakha tau akan dipastikan kalau dia akan mendapatkan masalah setelah ini, apalagi hari ini dia sudah sering membuat Rakha kesal.

Dan menunggu adalah yang terparah menurutnya, Rakha sangat benci dengan yang namanya menunggu kalau saja bukan karena adiknya dia tidak akan pernah mau dan menyuruh Arya yang melakukanya.

" Mama lupa. Maaf ya sayang," balas Viona menyelamatkan Arya. Arya sangat bersyukur karena Viona ada di pihaknya kali ini.

Arya memeluk Viona yang ada tidak jauh darinya sebagai rasa terima kasih, Alya yang melihat Mama dan orang yang dia sukai saling menyayangi merasa bahagia.

" Kak Arya memang sangat baik dan juga lembut, aku tidak bisa melupakan perasaan ini terhadapnya," batin Alya.

" Tumben kamu pulang, tapi kakak senang adik kesayangan kakak ada di sini lagi, apa kamu akan balik lagi ke London? " Tanya Rakha melepaskan pelukannya dari Alya dan merangkul adiknya yang tidak lepas dari Arya.

Rakha heran kenapa Alya selalu menatap Arya yang ada di samping Mamanya dan tidak mendengarkan apa yang dia ucapkan sama sekali.

" Hey adik durhaka, kakak yang lagi bicara sama kamu bukan Arya," ucap Rakha membuat lamunan Alya buyar menjadi salah tingkah karena merasa ketahuan oleh sang kakak.

" Apa sih kak, aku mau ke kamar dulu," balas Alya malu karena di tatap Arya.

Alya melepaskan rangkulan kakaknya dan berlari naik ke atas, Arya yang belum sempat berbicara dengannya menatap Alya yang berlari di tangga menuju kamarnya, semua yang dilakukan kedua sejoli ini tidak lepas dari pantauan Rakha yang mencurigai Arya dan juga adiknya.

" Arya ikut gue," ucap Rakha, namun Arya menolak ajakan Rakha dengan alasan dia harus pulang sekarang, karena Papanya sudah memintanya pulang ada yang penting.

Arya tidak ingin berlama-lama di rumah Rakha karena Alya sudah pulang, itu membuat perasaannya tidak nyaman. Arya berpamitan kepada Rakha dan juga Viona, dia memeluk Viona seperti mamanya sendiri dan Rakha maupun Adhiwijaya tidak pernah keberatan dengan itu.

Di perjalanan pulang, Arya kembali memikirkan adik dari sahabatnya yang sudah remaja dan terlihat sangat cantik dibandingkan saat terakhir kali dia melihatnya waktu akan pergi ke London.

" Ingat Arya! Alya masih anak-anak dan dia adik dari sahabat kamu sendiri," gumam Arya menepis pikirannya sendiri.

"Apa sekarang waktunya gue keluar dari perusahaan Rakha dan masuk ke perusahaan Papa, apalagi sekarang ada Alya yang bisa membantu Rakha di perusahaan" ujar Arya bicara dengan dirinya sendiri.

Arya tidak pulang dia singgah di sebuah cafe untuk menenangkan pikirannya dan tidak sengaja melihat Clara bersama dengan seorang pria. Arya mengabadikan momen itu dengan ponselnya, tapi dia tidak mengirimkannya untuk Rakha. Dia ingin Rakha sendiri yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri agar matanya terbuka.

" Dasar wanita j*l*ng.." ucap Rakha berlalu di depan Clara dan laki-laki tersebut. Namun, karena Clara yang sibuk bermesraan dengan laki-laki itu tidak sadar dengan kehadiran Arya.

Yang Arya tidak habis pikir kenapa sang sahabat begitu percaya dengan Clara dengan melihat cara berpakaian Clara yang sangat mini saja sudah menimbulkan rasa curiga tapi kenapa tidak dengan Rakha.

Arya sudah sering melihat Clara bersama laki-laki bahkan laki-laki yang berbeda-beda, semua tersimpan rapi dalam ponsel miliknya.

Arya yang awalnya ingin menenangkan pikirannya memilih pulang ke rumah. Arya sampai lebih cepat dari biasanya karena jalanan yang tidak macet karena waktu pulang kerja sebentar lagi, karena dia pulang lebih awal hari ini.

" Assalamualaikum" ucap Arya saat memasuki rumahnya.

" Waalaikum salam, sayang" balas Diana Mamanya Arya.

" Tumben pulang cepat!" ucap Diana karena tidak biasanya Arya pulang di jam segini. Arya biasa pulang tengah malam atau hampir subuh entah apa yang di kerjakan di kantor.

" Tadi aku dan Rakha pulang lebih cepat karena menjemput Alya Ma," balas Arya duduk di sofa

" Alya pulang, ya Allah Mama sangat merindukan dia," balas Diana yang sudah mengenal Alya dari dia masih kecil.

" Nanti malam kita ke rumah Tante Viona ya, udah lama juga Mama nggak ke sana" sambung Diana.

" Mama aja yang ke sana, Arya nggak ikut, Papa dimana?" Tanya Arya bangun dari duduknya dan berlalu dari hadapan sang Mama untuk mencari sang Papa.

" Papa ada di ruang kerjanya," balas Diana.

" Anak sama bapak sama aja" gumam Diana kesal dengan anak dan suaminya, setiap dia mengajak mereka pasti ada saja alasan yang dibuat keduanya.

" Pa... ini Arya...ada yang ingin bicarakan sama Papa," ucap Arya di depan pintu ruang kerja Papanya.

"Masuk" balas Mahendra dari dalam, Mahendra adalah nama Papanya Arya

"Apa Papa sibuk?" Tanya Arya basa basi.

" Papa sangat sibuk karena anak laki-laki Papa memilih membantu temannya dari pada orang tuanya sendiri," jawab Mahendra menyinggung Arya yang tidak mau membantunya di perusahaan.

" Bukannya Arya udah bilang, Arya ingin mencari pengalaman dulu Pa, bukan nggak mau," balas Arya.

" Lalu sampai kapan kamu di sana Arya, Papa udah tua" balas Mahendra.

"Itulah yang mau Arya bicarakan sama Papa sekarang, Arya akan keluar dari perusahaan Rakha besok. Lagian sekarang Alya sudah pulang," ucap Arya.

" Benarkah! Papa senang mendengarnya. Kapan putri Papa pulang?" Tanya Mahendra.

" Tadi Pa, Mama juga mau ke rumah Om Adhi. Papa temani Mama aja ke sana, Arya malas" ucap Arya bangun dari duduknya.

Arya keluar dari ruangan kerja Papanya dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!