keesokan harinya setelah selesai kuliah, Annisa buru-buru membereskan perlengkapannya kemudian keluar dari kelas menuju mushola kampus. biasanya Annisa selalu melaksanakan ibadah sholat dzuhur di mushola kampus sekaligus bertemu sapa dengan sahabat-sahabatnya di komunitas Rohis kampus.
saat hendak menuruni tangga yang licin tiba-tiba kaki Annisa tergelincir. beruntung seseorang yang berada tepat dibelakangnya spontan memegangi pundaknya hingga Annisa tidak sampai terjatuh dari tangga tersebut. Annisa menoleh dan betapa kagetnya dia saat melihat seorang pria dibelakangnya yang sedang menopang pundaknya.
"astaghfirullah..."
Annisa buru-buru membenarkan posisi berdirinya.
wajahnya langsung memerah dan dia pun menunduk, sedangkan pria tersebut memandangnya dengan heran. (upsss... terkejoedd abang terheran heraannnn...😂😂😂😂 oke lanjotttt)
"m-ma-maaf..s-saya gak s-sengaja.. t-tang-tangganya l-licin.."
Annisa terbata-bata, lalu kemudian langsung pergi meninggalkan pria yang masih memandangnya dengan bingung dan terheran..
(bagaimana sodarahhhhhh.... udah agak gregetttt...??? 😂😂😂😂 readers : thor lanjut thor.. komen lu bikin nyampah ajaa..😂😂)
"woii... ngeliatin apa kau sampe macam mau keluar bijik matamu itu kutengok..."
Denis tiba-tiba muncul menepuk pundak Reyhan yang masih berdiri mematung di tangga.
"bukan apa-apa."
jawab Reyhan ketus kemudian berlari meninggalkan Denis.
"hoii Rehanudin Harahap... mau kemana kau..??"
teriak Denis
"mau ke bulan..!!"
jawab Reyhan ngasal tanpa menoleh kepada sahabatnya.
"kok aneh kali kutengok tingkahnya sikawan itu hari ini yaa..?? jangan2 dia kesurupan jin yang ditangga ini mungkin yaa..kok jadi merinding pulak laah aku disini.."
gumam Denis lalu ikut berlari menyusul Reyhan.
(ini sumpah kok kesannya jadi kayak pasangan abege ala india yang lagi kejar2an gitu yaa....ampun daahhh.. author halunya ketinggian sodara..😂😂😂😂)
Reyhan mencari sosok gadis yang tadi ditemuinya ditangga. dan kemudian matanya menemukan sosok itu yang terlihat terburu memasuki mushola.
Reyhan yang semakin penasaran mempercepat langkahnya menuju mushola namun lagi-lagi langkahnya dijegat oleh sesosok makhluk bernama Denis.
"udah tobat kau brader..?"
tanya Denis sambil cengengesan.
"yaelah... dasar pitak..dari tadi ganggu mulu lu yee.."
jawab Reyhan sewot.
"laah,, akikah kan cuma nanya doang kali bang,, biasa aja lah jawabnya gak usah ngegas kayak motor balap gitu.."
Denis masih cengengesan.
"eh markonah.. lu kenal cewe itu gak..?"
tanya Reyhan sambil menunjuk ke arah gadis yang sedang mengobrol didepan mushola.
"bah,, kirain tobat... gak taunya gegara cewe.. apes dahhh.. "
Denis menepuk jidatnya.
"gua serius pitakkkk!!!! lu kenal kagak...???"
Reyhan mulai kesal.
"yang mana satu..?"
tanya Denis sambil melihat kearah yang ditunjuk Reyhan.
"itu yang pake jilbab ungu"
(oii adek berjilbab unguuuu.....🤣🤣🤣🤣)
"ooohh.. si Nisa.."
jawab Denis datar.
"dia anak kampus sini ya..?? kok gua baru lihat deh kayaknya.."
"boss,, itu cewe yang kau tabrak semalam, terus kau bilang baru lihat hari ini.. kurasa besok jupiter bakal tabrakan sama mars.."
omel Denis
"itu kan gak sengaja maemunaaahhhh....!!!! ya lagian gara gara lu juga kan yang buru-buru karna kebelet boker tapi ogah balik kekampus.."
Denis menggaruk kepala
"yaudah mohon maaf lahir dan batin lah ya.."
ujar Denis
"lebaran udah lewat pitak...!!!"
"jadi, ada apa gerangan dengan tuan puteri Annisa yang mulia...?"
tanya Denis dengan ekspresi sengaknya yang bikin orang pengen nimpukin pake sendal jepit rongsokan.
"gak ada apa-apa sih, gua penasaran aja sama tuh cewe.."
jawab Reyhan.
"terimakasih ya Tuhan...... untuk pertama kalinya selama kukenal dia dari orok akhirnya mulai penasaran dengan yang namanya wanitaaa...."
Denis masih mengoceh dengan tampangnya yang semakin sengak.
"nih anak makin lama makin ngeselin, lama-lama gua paketin juga lu ke matahari.."
ujar Reyhan sambil berlalu meninggalkan Denis.
-----------------------------------------------
sementara itu didepan mushola...
"assalamualaikum Dwi, kamu udah baikan..?"
sapa Icha.
gadis yang berpapasan dengan Icha didepan mushola menyunggingkan senyum.
"waalaikumsalam Nisa.. alhamdulillah, udah.. betewe,, makasih yaa kemarin kamu udah bantuin aku.."
"alhamdulillah.. iya sama-sama dwi.. yuk masuk.."
balas Annisa yang kemudian diiyakan oleh Dwi.
tanpa disadari oleh kedua gadis ini dari kejauhan ada mata yang sedang mengawasi mereka, lebih tepatnya mata itu tertuju pada Annisa.
-----------------------------------------------
jam di tangan Annisa menunjukkan pukul 2 siang dan dia harus segera pulang. karena hari ini adalah hari pertamanya menjadi guru pembimbing Reyna, anak pemilik kampus tempat dia belajar.
sebelumnya ibu Nirmala sudah memberi kabar pada Nisa bahwa supirnya akan datang menjemput sehabis ashar.
saat sedang berjalan menuju gerbang Lisa menghampirinya.
"Nis,, temenin aku yukk... aku bete dirumah gak ada temen.."
bujuk Lisa
"aduh, maaf banget yaa Lis.. aku gak bisa.. soalnya mulai hari ini aku jadi guru privat anaknya pak Restu.."
jawab Nisa sambil mengatupkan kedua tangannya.
"hahh... pak Restu..?
pak Restu yang punya kampus ini maksud kamu..?" tanya Lisa heran seolah tak percaya.
"iya.."
kemudian Annisa menceritakan peristiwa sehari sebelumnya, saat pak Burhan pak Restu dan istrinya menyambangi rumahnya.
"yaampun Nis...sumpah deh kamu tu beruntung banget bisa dapat tawaran langsung dari pak Restu dan istrinya.. boleh dong kamu rekomendasiin aku juga... barangkali beliau butuh resepsionis di salah satu hotel mewahnya.."
Lisa mengedip ngedipkan matanya sembari bercanda dan Annisa membalasnya dengan tertawa sambil menggamit lengan sahabatnya itu.
"kamu nih.. bilang aja kamu pengen liburan sambil nikmati penginapannya.."
ujar Annisa.
"yaudah gini aja dehh,, gimana kalo aku ikut kamu aja..? yaa sekalian nemenin kamu juga.. barangkali ntar dapat rejeki nomplok, ketemu sama ayang mbebb Reyhan.." Lisa masih mengedipkan matanya.
"husshh.. jangan genit gitu.."
jawab Annisa yang dibalas dengan kekehan Lisa.
saat mereka tengah berbincang pak Sarip datang menghampiri.
"neng Nisa, udah ditunggu sama supirnya bu Nirmala didepan gerbang.."
Annisa tertegun sejenak sambil berpikir.
bukankah bu Nirmala bilang supirnya akan menjemput dirumah selepas ashar? tapi sekarang masih jam dua..
"eh kokk malah ngelamun Nis.. udah ditungguin lohh.." ucapan Lisa mwnyadarkannya.
"astaghfirullah.. iya,, aku pergi dulu ya Lis.. assalamualaikum.."
"waalaikumsalam.."
kemudian Annisa berjalan terburu menuju gerbang menemui supir bu Nirmala.
-----------------------------------------------
"mbak yang namanya Annisa ya..?"
seorang gadis berambut model bob dan mengenakan kemeja coklat kotak kotak dan jeans hitam yang usianya kira-kira sebaya Annisa menghampirinya saat tiba didepan gerbang.
"iya mbak,, maaf mbak ini siapa ya..?"
tanya Nisa penasaran.
"saya Grace mbak, supir pribadi bu Nirmala. dan saya datang kemari atas perintah bu Nirmala."
jawab wanita tersebut.
"maaf mbak, tapi kemarin saya dan bu Nirmala sudah membuat kesepakatan kalau saya akan dijemput sehabis ashar.."
jawab Annisa masih dengan wajah bingungnya.
"pukul tiga sore nanti bu Nirmala harus terbang ke China untuk urusan bisnis mbak, itulah kenapa beliau minta saya jemput mbak sekarang, sekaligus akan dikenalkan pada anak-anaknya. terutama kepada non reyna yang akan menjadi anak didik mbak."
"oh, baiklah kalo gitu.."
jawab Annisa. kemudian mereka pun masuk ke mobil yang akan membawa mereka kerumah pak Restu.
-----------------------------------------------
sementara itu masih dari kejauhan, sepasang mata itu semakin lama semakin penasaran dengan sosok gadis yang dibantunya di tangga siang tadi..
"Kenapa gadis itu naik mobil mama..?
apa jangan-jangan mama mengenal gadis itu..?
siapa dia..?"
Reyhan menggumam pelan sambil menyalakan mesin mobilnya.
"hoii bakwan... kok aku mau ditinggal..!!"
pekik Denis yang langsung melompat masuk dan duduk disamping kemudi.
"sorry bro, khilaf"
ujar Reyhan sambil tersenyum dan membuat Denis bingung.
-----------------------------------------------
dikediaman keluarga Arbiantoro...
"Nisa, ini Reyna anak ibu.. Reyna sayang, ini kak Nisa yang mulai hari ini jadi guru pembimbing kamu.."
bu Nirmala memperkenalkan Annisa dan Reyna. keduanya saling bersalaman sambil tersenyum.
"yaudah, kita langsung kekamar aku aja yuk kak.." dengan sigap Reyna langsung menarik tangan Annisa dan membawanya ke lantai atas (kekamarnya).
"kak Nisa nyantai aja, anggap aja rumah sendiri. lagian papa sama mama juga jarang pulang kokk.. paling dirumah cuma ada aku sama beberapa art. kalo kakak aku tuh si badung jarang pulang. gak tau deh dia tidur dimana.."
Reyna langsung nyerocos begitu mereka tiba dikamarnya.
Annisa hanya tersenyum mendengar celotehan abege yang masih labil itu. dan dia merasa seperti sedang ngobrol dengan adik perempuannya sendiri. andai saja ayahnya masih ada, mungkin dia bisa mempunyai seorang adik yang bawel seperti Reyna.
"kakk.. kokk diem aja.. yuk kita mulai.."
dan akhirnya Annisa mengajari Reyna mulai dari pelajaran sekolah, hingga mengaji.
sepertinya Reyna anak yang baik, mungkin dia sedikit bawel tapi tidak begitu sulit diarahkan.
tak terasa tiba waktunya sholat ashar, Annisa meminta izin dan mengajak Reyna untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah dan ternyata Reyna langsung menyanggupi.
usai sholat ashar Reyna memberikan isyarat pada Annisa untuk duduk disampingnya. Annisa pun mengikuti dan beranjak dari tempatnya.
"kakk... aku mau curhat sedikit boleh..?"
tanya Reyna dengan wajah yang sedikit murung.
"boleh.. kamu mau curhat soal apa..?"
tanya Annisa sambil menggenggam tangan Reyna.
"sebenernya aku tuh gak mau ngikutin saran papa sama mama untuk les privat.. tapi kalo aku gak nurut, papa ngancam bakal membekukan semua atm dan kartu kredit aku kakk.. jadi aku terpaksa ngikutin kemauan papa sama mama.. tapi aku bosan kak mulai dari home scholling, dan untuk les tambahan pun juga dirumah..
aku jadi ngerasa kayak tinggal disangkar emas gitu.. bahkan papa udah 3 hari gak ngijinin aku keluar rumah.. padahal biasanya kalo jam2 segini aku tuh biasanya nge mall sama mbak grace supirnya mama.."
Reyna memanyunkan bibirnya.
melihat tingkah Reyna Annisa kembali tersenyum.
"yaudah.. mulai besok kita belajar diluar. tapi,, Reyna harus janji sama kakak kalo Reyna bakal jadi anak yang baik.."
"siap bosssqyueee...."
kemudian Reyna tertawa kegirangan.
tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar Reyna karena mendengar suara teriakannya. dan dia adalah Reyhan...
"kakak badungggg....."
Reyna langsung menghambur dan memeluk Reyhan dengan wajahnya yang masih sumringah ceria.
Annisa kemudian menoleh ke arah pintu dan betapa kagetnya saat dia melihat sosok yang disebut Reyna "kakak badung.."
"bukannya itu cowo yang tadi.."
gumamnya dan dia langsung tertunduk dengan wajahnya memerah seperti buah tomat..
"kamu..?"
Reyhan duduk disofa tepat berhadapan langsung dengan Annisa.
"lohhh...kakak kenal sama kak Nisa..?"
Reyna terheran.
"gak, cuma kayak pernah lihat dikampus."
jawab Reyhan lalu langsung ngeloyor pergi.
deg...deg...deg...
Jantung Nisa mulai berdetak tak beraturan.
Nisa menarik nafas dalam sembari beristighfar dalam hati untuk menenangkan detak jantungnya..
-----------------------------------------------
(cieee ciee ciiieeee....... apakah jangan-jangannnnn.....
upsss... belum... masih terlalu dini untuk membuatnya merasakan debaran itu...🤣🤣🤣)
maafkeun Author yang masih belum bisa membuat karya yang bagus ya manteman...
Author sedang berusaha semaksimal mungkin untuk membuat cerita yang gak terlalu di dramatisasi..
mungkin terkesan flat, tapi Author sedang berusaha membuat alurnya senatural mungkin..
untuk kritik dan saran yang membangun tetap kutunggu dikolom komentar yaa manteman..
wassalammmm....😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
tang tung ting dud
parah kau thor..habis lah semua komentsr ama kau..
peak🤣🤣
2020-08-14
0
Icha Abd
Thor itu cara bcaranya Rey jgn terlalu kocak dong, kan katnya dia orngnya dingin gtu:)
2020-07-11
0
Maya Maharani
Thor org Medan ya...bahasanya kyk org Medan kwkwkw
2020-07-08
0