Bab 3. Jawab jujur!

#Terjebak Gairah Sang Mafia 3

Ketulusan Jeevan

Queen tampak tengah mencuci piring di dapur bekas sarapan mereka pagi tadi, ya kini hari sudah menjelang siang dan Aqila serta Dean telah kembali ke rumah mereka karena harus mengurus urusan yang lain. Lagipula mereka juga tidak ingin terlalu lama mengganggu sepasang suami-istri yang sedang dimabuk asmara itu.

Jeevan yang kesepian karena ditinggal sendiri, akhirnya menyusul ke dapur dan memperhatikan istrinya yang sedang mencuci piring. Ia tersenyum lebar, kemudian mendekati Queen dan memeluknya dari belakang secara mendadak. Sontak Queen terkejut saat dua tangan melingkar di pinggangnya dan kepala yang menempel pada kulit lehernya.

"Jev, kamu ngapain sih? Udah sana kamu di depan aja urusin kerjaan kamu! Kamu lupa ya kalau sekarang kamu harus urus dua bisnis sekaligus?" ucap Queen.

Jeevan menggeleng seraya membelai rambut sang istri, "Enggak kok, saya cuma lagi pengen peluk kamu aja. Emang gak boleh ya seorang suami peluk istrinya kayak gini? Saya kan pengen manja-manja sama kamu sayang," ucapnya menggoda.

"Ahaha, lebay kamu Jev! Daripada kamu kayak gini, mending kamu keluar sana cari kegiatan yang lain biar gak gangguin aku!" ucap Queen.

"Loh kok kamu gitu sih? Kamu ngusir saya nih ceritanya? Jahat banget sih jadi istri, gak boleh begitu tau sayang! Emang kamu mau saya laporin kamu ke mama papa nanti?" ujar Jeevan.

"Apaan sih? Masa mainnya ngadu begitu? Aku kan cuma suruh kamu keluar bukan ngusir," ucap Queen.

"Sama aja itu, masa suami sendiri diusir? Lagian saya pengennya disini sama kamu, mana bisa saya sendirian tanpa kamu?" ucap Jeevan.

"Lebay!" cibir Queen yang langsung kembali melanjutkan aktivitasnya.

Namun, tangan nakal Jeevan malah bergerak menggerayangi tubuhnya dari atas sampai bawah hingga membuat Queen sedikit kaget. Pria itu juga terus mencumbu area lehernya dan memberi tanda merah disana, sepertinya Jeevan sudah tidak tahan ingin mendapat jatah lagi dari sang istri.

"Ih nanti dulu Jev, aku lagi cuci piring ini tanggung!" kesal Queen sembari menyingkirkan dua tangan Jeevan dari pinggangnya secara paksa.

Sontak Jeevan terkejut, matanya menandakan kalau ia tak menyangka Queen akan semarah itu. Tapi ia kembali tersenyum dan kini berdiri di samping istrinya, Queen yang masih kesal tak memperdulikan keberadaan Jeevan di sebelahnya yang terus tersenyum ke arahnya itu.

"Jangan jutek jutek sama suami sendiri, nanti dosa loh sayang!" ujar Jeevan.

"Biarin, suruh siapa kamu gangguin aku terus? Gak tahu apa aku lagi repot ini beres-beres rumah? Kamu sih aneh-aneh aja, punya rumah tapi kok gak ada pembantunya?" kesal Queen.

"Oh kamu minta dicariin pembantu? Okay, nanti saya bakal cari ke tempat biasa saya sewa asisten rumah tangga. Kamu yang sabar ya cantik? Kali ini biar saya yang bantu deh," ucap Jeevan.

"Eh gausah, nanti malah berantakan semua lagi. Kamu mending diam aja di luar sana, please jangan ganggu aku ya!" pinta Queen.

Jeevan tersenyum dan mengecup pipi istrinya tiba-tiba, Queen terkejut lalu reflek memegangi pipinya yang memerah tersebut. Jeevan pun semakin gemas, ia kembali mengecupi seluruh area wajah wanita itu sampai ke bibirnya tanpa memberi kesempatan Queen untuk berontak.

"Saya sayang banget sama kamu, saya cinta sama kamu Queenara Azwa Walters!" ucap Jeevan dengan mulut yang masih terus mengecup wajah istrinya.

Queen terdiam saja, sejujurnya ia juga menikmati setiap sentuhan yang diberikan sang suami. Wajarlah pasangan baru menikah pasti akan terlihat sangat romantis, tapi belum tentu beberapa tahun ke depan mereka bisa seperti ini selalu.

Saat Jeevan keluar rumah untuk mencari udara segar, ia tak sengaja melihat kehadiran seorang wanita di depan gerbang rumahnya yang tampak tengah mengawasi rumah itu. Tentu Jeevan penasaran, ia langsung berteriak dan berlari ke arah si wanita untuk mencari tahu.

"HEY! SIAPA KAMU?" teriak Jeevan dengan lantang yang membuat si wanita berlari pergi.

Jeevan pun membuka pintu pagarnya, ia melihat si wanita tengah berlari menjauh darinya dan sesekali menoleh ke belakang. Ya Jeevan dapat mengenali siapa wanita itu walau tampak wajahnya ditutupi oleh kain, Jeevan seperti sangat mengenalnya karena bentuk tubuh wanita itu.

"Itu kayak Fritzy, tapi mau apa ya dia kesini? Terus kenapa juga dia harus mengendap-endap kayak gitu? Padahal kan bisa aja dia langsung masuk ketuk pintu, pasti gak akan saya usir," gumam Jeevan.

Karena sangat penasaran dan juga ingin memastikan apakah wanita itu benar Fritzy, akhirnya Jeevan kembali berlari mengejar si wanita dengan kecepatan penuh. Ya Jeevan yakin ia dapat mengejarnya, sebab Fritzy pasti akan sulit berlari kencang dalam kondisinya yang tengah mengandung.

Benar saja dugaannya, kini Jeevan berhasil menangkap Fritzy setelah tangannya dapat meraih pundak wanita itu dan memaksanya berhenti. Wanita itu terlihat panik, tetapi berusaha melepaskan diri dari cengkraman Jeevan seraya terus menutupi wajahnya. Jeevan yang kesal lalu mendekap erat si wanita dan melepas penutup wajahnya.

"Fritzy? Ternyata benar ini kamu, mau apa kamu ke rumah saya diam-diam begitu, ha?" tegur Jeevan.

"Eee lepasin saya bos, saya minta maaf!" ucap Fritzy memohon.

"Tunggu dulu, saya akan lepaskan kamu setelah kamu menjawab pertanyaan saya!" tegas Jeevan.

"Lepas bos, saya gak ada maksud apa-apa kok! Saya cuma mau mastiin apa bos sama mbak Queen hidup bahagia setelah menikah atau enggak, dan saya sekarang sudah mendapat jawabannya," ucap Fritzy.

"Untuk apa Fritzy? Jika kami tidak bahagia, apa kamu berniat menikah dengan saya lagi begitu? Kamu menyesal karena sudah meminta saya menikah dengan Queen, ha?" tanya Jeevan.

Fritzy terdiam gugup, pandangannya beralih ke arah lain dan tidak bisa menjawab pertanyaan bosnya itu. Jeevan pun mencengkram rahang Fritzy dan menariknya paksa agar menatap wajahnya, ia menatap tajam seraya menekan wanita itu agar mau menjawab dengan jujur.

"Jawab jujur Fritzy! Apa kamu menyesal telah membiarkan Queen menikah dengan saya?" ucap Jeevan mengulangi pertanyaannya.

"Enggak bos, mana mungkin saya menyesal? Saya justru bahagia melihat bos bahagia dengan Queen, mungkin jika menikah dengan saya itu tidak akan terjadi bos," ucap Fritzy berbohong.

"Saya tahu kamu bohong Fritzy, saya bisa lihat itu dari tatapan mata kamu," ucap Jeevan.

"Bos gausah sok tahu deh, mending bos lepasin saya sebelum mbak Queen lihat! Nanti dia bisa salah paham bos," pinta Fritzy.

Tapi Jeevan tak mengindahkan permintaan Fritzy itu, "Saya gak akan lepasin kamu, jawab dulu dengan jujur baru nanti saya lepaskan!" ucapnya.

"Bos mau saya jawab apa? Tadi itu saya sudah jujur kok bos," ucap Fritzy.

"Bohong!" sentak Jeevan dengan keras yang membuat Fritzy bergetar kaget.

Tiba-tiba saja, sebuah teriakan dari arah belakang mengagetkan keduanya. Suara itu merupakan suara seorang wanita yang Jeevan tentu sangat mengenalinya, mereka sontak menoleh dan menatap kaget ke arah wanita yang berdiri di hadapan mereka saat ini.

"Jeevan!" ya wanita itu ialah Queen, alias istri dari Jeevan sendiri. Queen menggeleng tak percaya melihat suaminya memeluk Fritzy di depannya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

...KLIK TOMBOL FAV, TERUS KOMEN BIAR AUTHOR SEMANGAT DONG GUYS!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!