#Terjebak Gairah Sang Mafia 3
Kedatangan mertua
•
•
Jeevan sontak mengacungkan jarinya membentuk huruf 'o' yang artinya ia setuju dengan ucapan istrinya itu, setelahnya ia pun beranjak dari kasur bersiap untuk pergi ke kamar mandi. Namun sebelum itu, Jeevan menyempatkan diri mengecup singkat bibir sang istri.
Cup!
Queen hanya diam mematung mendapati bibirnya dikecup lembut oleh sang suami, ada rasa senang sekaligus kaget yang tertanam di dalam hatinya saat ini. Sungguh ini merupakan momen yang ia idam-idamkan sejak lama, akhirnya kini terkabul dan Queen pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan Tuhan padanya.
Saat Jeevan sedang mandi di kamarnya, Queen melangkah ke luar dan bergegas menuju meja makan yang sudah berisi banyak sekali makanan. Akan tetapi, tiba-tiba bunyi bel terdengar dari arah luar yang mengakibatkan Queen terkejut lalu penasaran siapa yang datang.
Queen pun beralih melangkah menuju pintu depan, sesampainya disana ia langsung membuka pintu untuk mencari tahu siapa yang datang. Betapa kagetnya ia, karena ternyata Aqila serta Dean sedang berdiri di hadapannya kali ini dan menatapnya sambil tersenyum lebar.
Ceklek
"Good morning sayang! Duh, pengantin baru udah cerah aja nih mukanya pagi-pagi gini!" ujar Aqila menyapa Queen dengan ramahnya.
Queen masih terdiam tak menyangka jika sikap Aqila bisa berubah 180 derajat seperti ini padanya, padahal dahulu Aqila yang selalu menentang hubungan Queen dengan Jeevan dan tidak pernah menyetujui pernikahan mereka. Bahkan Aqila juga sempat menyuruh Queen menjauh dari putranya.
Dirasa menantunya itu masih syok, Aqila pun menghampirinya dan memberikan kecupan di kedua pipi wanita itu. Ya sontak Queen bertambah kaget dengan perlakuan manis ibu dari suaminya itu kepadanya, ia menatap lebar ke arah wajah Aqila seakan tak mempercayainya.
"Kamu gausah tegang gitu kali sayang, sekarang mama kan sudah merestui hubungan kalian. Mama malahan senang loh Jeevan jadinya nikah sama kamu, bukan sama sekretarisnya itu," ucap Aqila.
"Eee maaf tante, eh maksud aku mama. Aku belum terbiasa aja lihat mama baik begini sama aku, karena biasanya kan.." ucapan Queen terjeda.
"Iya mama tahu, untuk itu mama minta maaf ya? Seharusnya dulu mama gak jahat sama kamu, mama benar-benar nyesel sayang," ucap Aqila.
"A-aku udah maafin mama kok, aku juga mau bilang makasih sama mama dan papa karena udah mau merestui hubungan aku dan mas Jeevan," ucap Queen sambil tersenyum.
"Sama-sama sayang, terus sekarang kita boleh masuk ke dalam gak nih?" ujar Aqila.
"Eh boleh dong ma, ayo mama sama papa masuk aja! Kebetulan aku juga udah siapin sarapan, kita nanti makan bareng-bareng ya!" ucap Queen.
"Bagus tuh, ini mama juga bawain makanan buat kalian berdua," ucap Aqila.
Queen tersenyum, kemudian mengambil rantang makanan tersebut dari tangan Aqila dan membawanya ke dalam. Ya mereka bertiga lalu masuk bersamaan untuk melakukan sarapan sesuai ajakan Queen tadi, Aqila juga sudah tak sabar ingin bertemu dengan putranya lagi.
Di dalam, Aqila tampak celingak-celinguk mencari keberadaan putranya. Ia kebingungan lantaran Jeevan tidak ada di sekitar sana, sontak Aqila pun bertanya pada Queen karena ia sangat ingin menemui Jeevan saat ini. Meskipun baru beberapa hari saja mereka tidak bertemu.
"Queen, suami kamu mana? Kok dia gak kelihatan? Apa jangan-jangan dia masih tidur ya?" tanya Aqila.
"Enggak kok ma, mas Jeevan udah bangun. Tadi sih dia lagi mandi di kamar, aku coba panggil ke atas ya ma?" ucap Queen.
"Eh gausah, udah biarin aja nanti juga dia turun sendiri kok kalau udah selesai. Kamu disini aja temenin mama sama papa!" pinta Aqila.
"Iya ma." Queen mengangguk menurut.
Mereka pun duduk berkumpul di meja makan bersiap untuk menyantap makanan yang sudah disediakan oleh Queen, mata Dean tampak terbuka lebar melihat banyaknya makanan yang ada disana dan membuatnya tergugah. Sedangkan Aqila masih terus sibuk memandangi Queen dan mengusap wajahnya seperti seorang ibu pada anak.
"Wah Queen, ini semua yang masak kamu sendiri?" tanya Dean tak menyangka.
"Ah iya pa, aku tadi sengaja bangun awal supaya aku bisa siapin sarapan buat mas Jeevan. Aku juga gak tahu kalau papa sama mama mau datang, jadinya aku cuma masak segini," jawab Queen.
"Segini kamu bilang cuma? Ini udah lebih dari cukup tau Queen, papa salut loh sama kamu bisa masak sebanyak ini! Jeevan memang gak salah pilih istri, kamu hebat Queen!" ucap Dean memuji.
"Ah papa bisa aja, yaudah ya aku mau ambil piring dulu buat siapin masakan mama ini? Permisi pa, ma!" ucap Queen.
"Iya sayang," ucap Aqila sambil tersenyum.
Queen pun bangkit dari duduknya, membawa rantang pemberian Aqila tadi dan melangkah menuju dapur untuk menyiapkan makanan buatan mama mertuanya itu. Sedangkan Aqila serta Dean tampak duduk bersantai saja disana sembari menunggu Queen kembali.
•
•
Queen yang tengah menuang makanan ke mangkuk, dikejutkan dengan dua buah tangan yang melingkar di pinggangnya dari belakang. Sontak Queen menoleh ke belakang untuk memastikan siapa yang berani memeluknya, dan ternyata itu adalah Jeevan alias sang suami.
"Jeevan, ih kamu apa-apaan sih?! Jangan kayak gini deh, kamu mending ke meja makan sana!" sentak Queen berusaha melepaskan diri.
"Sssttt kamu diam aja sayang! Kamu gak mau apa mesra-mesraan sama suami sendiri? Saya ini nyaman banget tau peluk kamu begini, jangan berontak ya sayang!" goda Jeevan.
"Ish mas, tapi ada papa sama mama kamu di meja makan tau!" ujar Queen.
Jeevan langsung melotot terkejut, "Apa? Kamu serius sayang? Mau apa papa sama mama datang kesini?" ujarnya.
"Ya serius lah, kalo gak percaya sana cek aja sendiri ke meja makan! Mereka juga nyariin kamu kok daritadi," ucap Queen sewot.
"Waduh, yaudah deh kita nanti kesana nya bareng aja. Saya takut mama atau papa bicara yang aneh-aneh kalau saya sendirian nanti," ucap Jeevan.
"Iya iya, kalo gitu kamu lepasin aku dong Jev!" pinta Queen yang merasa risih.
Akhirnya Jeevan melepaskan pelukannya dari sang istri, namun ia menyempatkan diri mengecup area leher serta wajah istrinya itu yang membuat Queen melenguh pelan seraya mengusap lehernya. Hembusan nafas Jeevan pun juga terasa mengenai kulit leher wanita itu, sang empu hanya bisa diam walau merasa kesal dibuatnya.
"Kamu itu emang cantik banget Queen, saya gak bisa berhenti peluk cium kamu!" goda Jeevan.
"Terserah kamu, udah yuk kita buruan ke meja makan temuin orang tua kamu! Ini makanannya juga udah aku siapin kok," ucap Queen berbalik.
"Yuk!" ucap Jeevan singkat.
Sepasang suami-istri itu pun berjalan menuju meja makan menghampiri Aqila dan juga Dean yang sudah menunggu, tak lupa Queen membawa mangkuk berisi makanan buatan Aqila itu untuk disantap bersama-sama nanti.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments