BABAK 2 : Kiriman File

Siang hari di sebuah apartemen mewah di kawasan pusat Kota Orchid, seorang pria terlihat masih terbaring di atas tempat tidurnya, dengan pakaian acak-acakan seperti sisa semalam.

Sepatu dan jasnya berserakan di bawah, dan bahkan sebelah kaus kaki masih menempel di tubuhnya.

Bau alkohol yang menyengat menyeruak dari tubuh pria tersebut.

Dia seolah masih enggan untuk bangun, meski matahari telah berada tepat di atas ubun-ubun. Apalagi tirai tebal di sana masih tertutup, dan menghalangi cahaya terik siang ini.

Namun tiba-tiba, sebuah ketukan keras terdengar dari luar kamarnya. Semakin lama, ketukan semakin terdengar begitu keras dan mengusik pria tadi.

Dia pun menggeliat karena terganggu dengan suara berisik dari luar.

“Apa yang Charlie lakukan?” gumamnya.

Dia masih sangat malas untuk bangun, terlebih kepalanya yang juga terasa sangat pusing.

Dia tak ingat jelas berapa banyak alkohol yang dia minum malam tadi. Tapi yang jelas, itu pasti jumlah yang sangat banyak mengingat dia yang tak mudah mabuk sampai tumbang.

Dia hanya mengingat, dia mengeluarkan semua koleksi alkohol dari lemarinya.

Ketukan berubah menjadi gedoran yang begitu kuat, hingga pintu hampir jebol dibuatnya.

Pria yang tak lain adalah Ardiaz itu pun lalu mencoba bersuara dengan keras agar rekannya yang diluar segera berhenti.

“Charlie, hentikan. Aku sudah bangun,” teriaknya.

Setelah mengatakannya, Jordan pun diam dan tak lagi menggedor pintu. Namun, suaranya berganti dengan garukan pada kayu.

Ardiaz tau dengan jelas kode itu. Jordan selalu kelakuannya setiap kali ada pesan penting yang datang.

“Kirimkan saja ke ponsel lama ku,” teriaknya lagi.

Dia berharap Jordan tak lagi mengganggunya, karena sudah berhasil menyampaikan pesan. Namun, suara itu terus terdengar yang menandakan bahwa perintah Ardiaz tak mungkin dilakukan.

Akhirnya, mau tak mau dengan kepala yang terasa berat dan hampir pecah, Ardiaz pun bangun dan membuka pintu.

Nampak rekannya sudah berdiri di depan kamarnya dengan Macbook di tangan.

...Jordan / Charlie...

“Apa ini surel?” tanya Ardiaz.

Tanpa menjawab, seperti biasa Jordan akan langsung mengutak atik layar dan menunjukkan sesuatu kepada Ardiaz.

“Baiklah. Aku pinjam dulu milikmu ini,” ucap Ardiaz.

Dia pun kembali masuk dan meletakkan MacBook tadi di atas ranjang, sementara dirinya berjalan ke arah kamar mandi.

Ardiaz mencoba menyegarkan diri dengan guyuran air dingin, mengingat dia harus segera memeriksa email yang masuk tadi.

Setelah selesai mandi, dia keluar dengan hanya mengenakan bathrobe dan berjalan ke arah tempat tidur.

Ardiaz meraih Macbook tadi dan turun ke bawah. Pria tersebut berbelok ke arah dapur dan mengambil sebuah botol kecil berisi minuman penghilang mabuk yang ada di dalam lemari pendingin.

Jakunnya naik turun meneguk semua isi botol tersebut, dan membuang wadah kosongnya ke tempat sampah.

Rasa mint dari minuman tadi terasa memenuhi seluruh rongga mulut Ardiaz. Dia kemudian mengambil air mineral dan membawanya ke arah ruang tengah.

Nampak begitu banyak botol kosong yang berserakan di sana, sisa masuknya semalam.

Meski dia bersikap tak acuh dengan perkataan Mac duff semalam, namun sejujurnya, Ardiaz pun merasa bersalah dan sakit hati melihat Evangeline yang pergi sambil menangis, saat melihat Alexa berdekatan dengannya.

Ardiaz duduk di sofa, bersandar dengan sebelah kaki yang bertopang pada kaki lainnya.

Matanya mulai fokus pada layar Macbook sementara jemarinya lincah menari di atasnya. Dia membuka satu bersatu file yang dikirimkan secara anonim kepada Jordan.

Tanpa harus mencari tahu, Ardiaz sudah bisa menebak siapa yang telah mengirimkan semua informasi tersebut.

File-file itu berisikan perjanjian kerjasama antara Merciful dan rekanannya. Semua nampak normal di awal.

Ardiaz pun sama sekali tak tertarik saat melihat semua berkas-berkas lama tersebut. Namun tiba-tiba, pupilnya melebar dengan alis yang hampir menyatu, saat matanya memperhatikan sebuah keanehan di dalam berkas yang saat itu dilihatnya.

Nampak di sana sebuah gambar benda antik, dan dibawahnya ditulis sumbangan lelang dari klien tersebut.

Benda tersebut tak lain adalah keramik dari jaman kuno yang memiliki nilai sejarah yang sangat mahal, dan Ardiaz pernah melihat benda tersebut di acara lelang Lucifer beberapa waktu lalu.

Dia pun kemudian mengulanginya lagi dari awal, dan meneliti setiap berkas yang ada. Ada beberapa berkas kerja sama yang memiliki benda sumbangan seperti tadi, ada pula yang tidak ada.

Ardiaz pun mulai menyimpulkan bahwa dokumen perjanjian bergambar adalah yang berkaitan dengan Lucifer, sedangkan yang tidak hanya berkaitan dengan Merciful.

Hingga tiba pada sebuah berkas perjanjian dengan nama klien yang membuat rasa penasaran Ardiaz semakin bertambah.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang retail dan pariwisata, yang selama ini terus berusaha melebarkan sayapnya hingga ke pelosok negeri, bahkan ke mancanegara.

Satu-satunya perusahaan yang tak memiliki cabang di Kota Wisteria, Andara Corporation.

Jemarinya dengan hati-hati menggulir layar ke atas untuk melihat berkas di bawahnya. Berbeda dengan gerak jari, jantung Ardiaz kini berdegup begitu kencang.

Dia takut jika apa yang dikatakan oleh Joker sebelumnya benar, dan itu pasti akan membuat pertemuannya dengan Malcolm menjadi berbeda dari sebelumnya.

Di tengah kegamangannya, jemari Ardiaz berhenti tepat di salah satu halaman, dengan sebuah gambar kalung bermata biru yang sangat dia kenal.

Udara di sekitarnya seolah menghilang, hingga dia pun tak bisa bernafas. Bola matanya bergerak tak tentu, dengan tangan yang meremas pinggiran Macbook dengan kuat.

Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalung blue ocean milik sang ibu yang tewas dalam pembantaian berada di sana, dan tercantum sebagai sumbangan kepada Merciful.

Meski dalam perjanjian tersebut nama yang tercantum adalah Howard, namun jika ini menyangkut Lucifer, sudah pasti bahwa sang CEO pun ikut terlibat dan bisa saja justru dia lah dalangnya.

Sayangnya, Keterkejutan Ardiaz tidak selesai sampai di situ. Entah kenapa semuanya terjadi bersamaan.

Di saat dia baru saja menemukan sebuah fakta mengenai kebenaran di balik tragedi pembantaian keluarganya, sebuah pesan dari nomor Mac duff semakin membuatnya menggila.

Bos sky night itu tiba-tiba mengirimkan sebuah foto yang menampilkan sepasang pria dan wanita, tengah duduk berhadapan di sebuah restoran sky lounge.

Tidak. Tak akan ku biarkan kau jatuh ke tangan orang yang salah, batin Ardiaz.

.

.

.

.

Mohon tinggalkan jejak berupa like 👍, komen 📝, atau beri dukungan lainnya

terimakasih

Terpopuler

Comments

dekuroi

dekuroi

lanjut thor..

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BABAK 2 : Menemui seseorang
3 BABAK 2 : Kiriman File
4 BABAK 2 : Petunjuk dari riwayat Chat
5 BABAK 2 : Bagiku kau sudah mati
6 BABAK 2 : Pelampiasan
7 BABAK 2 : Hari yang padat
8 BABAK 2 : Malam hari di Merciful
9 BABAK 2 : Menunggu
10 BABAK 2 : Eva Pingsan
11 BABAK 2 : Sebuah kecupan
12 BABAK 2 : Tolong jaga dia
13 BABAK 2 : Pengepungan
14 BABAK 2 : Perangkap
15 BABAK 2 : Targetnya adalah...
16 BABAK 2 : Suara tembakan
17 BABAK 2 : Tumbang
18 BABAK 2 : Kemarahan Mac duff
19 BABAK 2 : Operasi selesai
20 BABAK 2 : Pengakuan Alexa
21 BABAK 2 : Kekasih pura-pura
22 BABAK 2 : Mengobati Mac duff
23 BABAK 2 : Berpura-pura tegar
24 BABAK 2 : Kembali
25 BABAK 2 : Kedatangan Devonshire
26 BABAK 2 : Dewasa secara instan
27 BABAK 2 : Bertemu Martin
28 BABAK 2 : Kegilaan Martin
29 BABAK 2 : Pertolongan Mac duff
30 BABAK 2 : Jangan seret aku
31 BABAK 2 : Apa sebenarnya yang terjadi?
32 BABAK 2 : Cahaya Jingga
33 BABAK 2 : Makan malam
34 BABAK 2 : Kecewa
35 BABAK 2 : Mungkin yang terakhir
36 BABAK 2 : Aku bukan janda
37 BABAK : Aku pergi
38 BABAK 2 : Bandara
39 BABAK 2 : Pria di atas kursi roda
40 BABAK 2 : Aku akan membantumu
41 BABAK 2 : Mengejar
42 BABAK 2 : Karena kau suamiku
43 BABAK 2 : Bertukar peran
44 BABAK 2 : Penyamaran
45 BABAK 2 : Dugaan
46 BABAK 2 : Apa kau baik-baik saja?
47 BABAK 2 : Menggemaskan
48 BABAK 2 : Aku hanya ingin tahu
49 BABAK 2 : kedatangan Martin dan Alexa
50 BABAK 2 : Bertemu Malcolm
51 BABAK 2 : Kekesalan Devonshire
52 BABAK 2 : Kecanggungan
53 BABAK 2 : Morning kiss
54 BABAK 2 : Sarapan
55 BABAK 2 :Berbincang
56 BABAK 2 : Bercerita
57 BABAK 2 : Diam berarti ya
58 BABAK 2 : Be mine
59 BABAK 2 : Jahil
60 BABAK 2 : Senyum malu
61 BABAK 2 : Rumah sakit
62 BABAK 2 : Kemunculan Malcolm
63 BABAK 2 : Memikirkan pria lain
64 BABAK 2 : Berita siaran langsung
65 BABAK 2 : POV MALCOLM 1
66 BABAK 2 : POV MALCOLM 2
67 BABAK 2 : POV MALCOLM 3
68 BABAK 2 : POV MALCOLM END
69 BABAK 2 : Aku lebih mengenalnya
70 BABAK 2 : Pertemuan
71 BABAK 2 : Pencarian Malcolm
72 BABAK 2 : Permohonan Malcolm
73 BABAK 2 : Kemarahan Morgan
74 BABAK 2 : Dikejar
75 BABAK 2 : Master Enel
76 BABAK 2 : Posisi kalung berada
77 BABAK 2 : Kekecewaan Malcolm
78 BABAK 2 : Menuju gudang kayu
79 BABAK 2 : Kemunculan Martin
80 BABAK 2 : Terikat
81 BABAK 2 : Gemetar ketakutan
82 BABAK 2 : Pertemuan Morgan dengan Ardiaz
83 BABAK 2 : Noda darah
84 BABAK 2 : Rencana melarikan diri
85 BABAK 2 : Keadaan genting
86 Babak 2 : Pertolongan
87 BABAK 2 : Akhir dari perang
88 BABAK 2 : Operasi
89 BABAK 2 : Kabar menyebar
90 BABAK 2 : Kemarahan Devonshire
91 BABAK 2 : Alpha bukan adikku
92 BABAK 2 : Ucapan Hemachandra
93 BABAK 2 : Syukurlah
94 BABAK 2 : Permohonan maaf Malcolm
95 BABAK 2 : Obati lukaku
96 BABAK 2 : Jaga dirimu... kawan
97 BABAK 2 : Nasib Morgan
98 BABAK 2 : Mac Duff
99 BABAK 2 : Soul eater
100 BABAK 2 : Anak laboratorium
101 BABAK 2 : Sebuah rahasia
102 BABAK 2 : Sabotase
103 BABAK 2 : Pasien sekarat
104 BABAK 2 : Mencurigai
105 BABAK 2 : Keputusan Jordan
106 BABAK 2 : Aku masih payah
107 BABAK 2 : Bayiku
108 BABAK 2 : Kekecewaan sang putra
109 BABAK 2 : Sidang putusan
110 BABAK 2 : Pulang
111 BABAK 2 : Berkumpul kembali
112 BABAK 2 : End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
BABAK 2 : Menemui seseorang
3
BABAK 2 : Kiriman File
4
BABAK 2 : Petunjuk dari riwayat Chat
5
BABAK 2 : Bagiku kau sudah mati
6
BABAK 2 : Pelampiasan
7
BABAK 2 : Hari yang padat
8
BABAK 2 : Malam hari di Merciful
9
BABAK 2 : Menunggu
10
BABAK 2 : Eva Pingsan
11
BABAK 2 : Sebuah kecupan
12
BABAK 2 : Tolong jaga dia
13
BABAK 2 : Pengepungan
14
BABAK 2 : Perangkap
15
BABAK 2 : Targetnya adalah...
16
BABAK 2 : Suara tembakan
17
BABAK 2 : Tumbang
18
BABAK 2 : Kemarahan Mac duff
19
BABAK 2 : Operasi selesai
20
BABAK 2 : Pengakuan Alexa
21
BABAK 2 : Kekasih pura-pura
22
BABAK 2 : Mengobati Mac duff
23
BABAK 2 : Berpura-pura tegar
24
BABAK 2 : Kembali
25
BABAK 2 : Kedatangan Devonshire
26
BABAK 2 : Dewasa secara instan
27
BABAK 2 : Bertemu Martin
28
BABAK 2 : Kegilaan Martin
29
BABAK 2 : Pertolongan Mac duff
30
BABAK 2 : Jangan seret aku
31
BABAK 2 : Apa sebenarnya yang terjadi?
32
BABAK 2 : Cahaya Jingga
33
BABAK 2 : Makan malam
34
BABAK 2 : Kecewa
35
BABAK 2 : Mungkin yang terakhir
36
BABAK 2 : Aku bukan janda
37
BABAK : Aku pergi
38
BABAK 2 : Bandara
39
BABAK 2 : Pria di atas kursi roda
40
BABAK 2 : Aku akan membantumu
41
BABAK 2 : Mengejar
42
BABAK 2 : Karena kau suamiku
43
BABAK 2 : Bertukar peran
44
BABAK 2 : Penyamaran
45
BABAK 2 : Dugaan
46
BABAK 2 : Apa kau baik-baik saja?
47
BABAK 2 : Menggemaskan
48
BABAK 2 : Aku hanya ingin tahu
49
BABAK 2 : kedatangan Martin dan Alexa
50
BABAK 2 : Bertemu Malcolm
51
BABAK 2 : Kekesalan Devonshire
52
BABAK 2 : Kecanggungan
53
BABAK 2 : Morning kiss
54
BABAK 2 : Sarapan
55
BABAK 2 :Berbincang
56
BABAK 2 : Bercerita
57
BABAK 2 : Diam berarti ya
58
BABAK 2 : Be mine
59
BABAK 2 : Jahil
60
BABAK 2 : Senyum malu
61
BABAK 2 : Rumah sakit
62
BABAK 2 : Kemunculan Malcolm
63
BABAK 2 : Memikirkan pria lain
64
BABAK 2 : Berita siaran langsung
65
BABAK 2 : POV MALCOLM 1
66
BABAK 2 : POV MALCOLM 2
67
BABAK 2 : POV MALCOLM 3
68
BABAK 2 : POV MALCOLM END
69
BABAK 2 : Aku lebih mengenalnya
70
BABAK 2 : Pertemuan
71
BABAK 2 : Pencarian Malcolm
72
BABAK 2 : Permohonan Malcolm
73
BABAK 2 : Kemarahan Morgan
74
BABAK 2 : Dikejar
75
BABAK 2 : Master Enel
76
BABAK 2 : Posisi kalung berada
77
BABAK 2 : Kekecewaan Malcolm
78
BABAK 2 : Menuju gudang kayu
79
BABAK 2 : Kemunculan Martin
80
BABAK 2 : Terikat
81
BABAK 2 : Gemetar ketakutan
82
BABAK 2 : Pertemuan Morgan dengan Ardiaz
83
BABAK 2 : Noda darah
84
BABAK 2 : Rencana melarikan diri
85
BABAK 2 : Keadaan genting
86
Babak 2 : Pertolongan
87
BABAK 2 : Akhir dari perang
88
BABAK 2 : Operasi
89
BABAK 2 : Kabar menyebar
90
BABAK 2 : Kemarahan Devonshire
91
BABAK 2 : Alpha bukan adikku
92
BABAK 2 : Ucapan Hemachandra
93
BABAK 2 : Syukurlah
94
BABAK 2 : Permohonan maaf Malcolm
95
BABAK 2 : Obati lukaku
96
BABAK 2 : Jaga dirimu... kawan
97
BABAK 2 : Nasib Morgan
98
BABAK 2 : Mac Duff
99
BABAK 2 : Soul eater
100
BABAK 2 : Anak laboratorium
101
BABAK 2 : Sebuah rahasia
102
BABAK 2 : Sabotase
103
BABAK 2 : Pasien sekarat
104
BABAK 2 : Mencurigai
105
BABAK 2 : Keputusan Jordan
106
BABAK 2 : Aku masih payah
107
BABAK 2 : Bayiku
108
BABAK 2 : Kekecewaan sang putra
109
BABAK 2 : Sidang putusan
110
BABAK 2 : Pulang
111
BABAK 2 : Berkumpul kembali
112
BABAK 2 : End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!