BABAK 2 : Petunjuk dari riwayat Chat

Beberapa waktu yang lalu, Joy yang mengikuti Evangeline, begitu terkejut dengan apa yang didengarnya dari sang pelayan.

Dia tak percaya jika temannya itu mengenal seseorang yang hebat seperti pria di depan sana.

“Apa benar dia gadis yang semalam menangis, dan berkata bahwa suaminya sudah meninggal?” gumamnya.

Dia kembali bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi malam tadi pada sahabatnya.

Melihat sikap Evangeline yang begitu aneh siang ini setelah semalam menangis begitu lama, Joy pun mencoba memutar otak agar bisa mengetahui sesuatu.

Dia memotret kedua orang itu, dan sengaja mencari momen ketika keduanya tengah tertawa begitu bahagianya.

Setelah itu, dia mengeluarkan uang pecahan sepuluh dolar dan meletakkan di atas meja, sebagai bayaran atas minuman yang bahkan belum selesai dibuatkan untuknya.

Joy memilih untuk segera pergi dari sana dan mulai menyelidiki hal ini. Saat menuruni lantai demi lantai, dia terlihat meraih ponsel dari dalam tas dan menghubungi seseorang.

Panggilan diterima tepat sesaat sebelum pintu lift terbuka. Joy pun berjalan sembari berbicara dengan lawannya di seberang.

“Senior, apa kau masih punya sistem peretas yang waktu itu? Aku butuh bantuanmu dengan perangkat tersebut,” ucap Joy.

“Tentu. Tapi, dimana kau sekarang?” tanya lawan bicaranya yang tak lain adalah Samuel.

“Aku sedang menuju ke markas. Tunggulah aku,” sahut Joy.

Dia pun lalu segera masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana, untuk mencari Samuel.

Setibanya di area Universitas, Joy bergegas menuju ke gedung pusat kegiatan mahasiswa yang ada di belakang gedung perkuliahan.

Semenjak Damian menghilang tiba-tiba, markas menjadi sepi. Linda bahkan jarang ke sana. Hanya Joy dan Samuel yang sering berasa di tempat itu, terlebih karena keduanya kini sedang menyelidiki masalah Evangeline bersama.

“Bagaimana? Apa kau bisa mencarinya, Senior?” tanya Joy begitu masuk ke dalam.

Nampak di bawah sana, Samuel tengah berkutat dengan perangkat komputernya, dengan mata yang fokus pada layar monitor.

“Aku sudah memasukkan nomor yang kau kirimkan tadi, tapi tak ada nomor kontak dengan nama Mike seperti yang kau cari. Sepertinya, ini akan memakai waktu yang lumayan lama, karena kita harus memeriksa pesan satu persatu."

"Tapi, kenpa kita harus meretas nomor pelayan di sky night untuk mendapatkan nomor bos mereka? Bukankah kau mengenalnya karena kejadian waktu itu?” tanya Samuel.

“Ayolah, Senior. Apa kau pikir play boy seperti dia hanya memiliki satu nomor saja? Di pasti punya banyak untuk menghubungi semua pacar-pacarnya. Lagipula, aku sudah beberapa kali mencoba menghubunginya akhir-akhir ini, tapi hanya mesin penjawab yang muncul,” jawab Joy kesal.

Gadis itu duduk dengan santai di atas bean bag, sambil melihat apa yang dilakukan oleh seniornya.

“Baiklah. Kalau begitu, kau harus membantuku melihat setengahnya. Dengan begitu akan lebih mempersingkat waktu,” ucap Samuel, seraya mengulurkan sebuah perangkat keras.

Tanpa menyahut, Joy pun meraih Macbook dari tangan Samuel, dan mulai menggulirkan layarnya ke atas dan bawah.

Sudah sekitar dua jam mereka telah duduk dengan gadget masing-masing. Namun, belum ada di antara keduanya yang menemukan petunjuk mengenai kontak milik bos sky night.

“Ini benar-benar sulit. Aku menyerah. Mataku bahkan sudah terasa kabur gara-gara mencarinya,” keluh Joy.

“Apa ku bilang tadi. Ini akan cukup sulit. Tapi aku menemukan sebuah pesan yang menarik. Ku kira ini bisa menjadi petunjuk. Tapi, pesan ini hanya berjalan searah, dan tak ada balasan dari lawan bicaranya. Ini aneh,” ungkap Samuel.

“Benarkah?” tanya Joy penasaran.

Gadis itu lalu bangun dari duduknya, dan mendekat ke arah komputer yang saat ini tengah dioperasikan oleh sang senior.

Dia mencoba melihat pesan-pesan yang dikirim oleh pelayan sky night kenalannya, dan mencermati isinya.

Sekilas nampak tak ada yang aneh, hanya saja memang obrolan itu berjalan searah, tanpa adanya balasan dari lawan bicara.

Namun, tiba-tiba Joy melihat sebuah pesan yang sepertinya dia tahu apa maksudnya.

[Burung pipit itu datang lagi]

Begitulah isi pesannya.

Joy melihat waktu pengirimannya, dan ternyata itu semalam, tepat setelah Evangeline masuk dengan menyamar sebagai kurir restoran pesan antar.

Dia pun lalu mengambil alih mouse dari tangan sang senior dan menggulirkan ke atas.

Dia ingin melihat apa ada lagi hal yang mirip dengan pesan itu di bawah sana, karena dia merasa jika pesan terakhir adalah tentang sang sahabat.

Matanya kembali membola, ketika dia melihat sebuah pesan lainnya yang jelas seperti sedang membicarakan orang yang sama.

[Kucing kecil itu datang lagi. Kali ini dengan pipit yang cantik]

Joy pun semakin melihat ke atas. Hampir semua pesan yang ada, tak ada satupun yang menyebutkan nama, melainkan memakai istilah hewan atau sesuatu yang mewakilinya.

Namun, ada satu sebutan yang menurutnya mirip dengan dirinya. Dia pun terus menggeser layar ke atas dan mencari pesan dengan panggilan yang sama.

[Kucing kecil itu kemari lagi dan bertanya tentang Rubah merah]

[Kucing kecil penolongmu datang]

[Kucing kecil cerewet itu membuat ulah lagi dengan pelanggan]

Matanya semakin terbuka lebar dengan rahang yang mengeras. Keningnga berkerut dan alisnya sampai terangkat ke atas saat menyadari sesuatu hal.

“Ini pesan tentang keberadaanku di sky night,” tunjuk Joy ke arah pesan tersebut.

Samuel menoleh ke arah gadis berambut pendek tersebut, lalu kembali melihat layar.

“Apa kau yakin?” tanya Samuel.

"Coba kau perhatikan pesan dengan name code 'kucing kecil',” seru Joy.

Dia pun lalu menggulir layar hingga ke atas, berusaha mencapai tanggal pertama dia masuk ke sky night.

“Hari ini, hari pertama aku masuk ke sky night, dan aku dengan canggung melihat sekeliling, mencari target kita. Lihatlah pesannya,” ucap Joy.

Dia menunjuk ke sebuah pesan dengan nama yang sama dengan sebelumnya.

[Kucing kecil tersesat di kandang harimau. Dia seperti sedang berburu di antara banyaknya hewan buas]

“Kemudian, perhatikan pesan selanjutnya, tepatnya tiga hari setelah pesan pertama. Saat itu aku berhasil menemukan target kita, dan senior bahkan datang ke TKP dan ikut meringkusnya. Apa kau ingat? ,” lanjut Joy.

Samuel diam, namun mengangguk karena memang dia ingat kejadian tersebut.

Joy lalu kembali menggulir layar ke bawah dan menunjuk pesan berikutnya, dengan nama panggilan yang sama.

[Kucing kecil itu sudah menangkap tikusnya. Ini tidak ada kaitannya dengan para naga]

“Lihat?! Bukankah ini sebuah kebetulan yang aneh. Kucing kecil ini pasti aku. Dan kemungkinan ini adalah nomor bosnya,” tutur Joy yakin.

“Maksudmu, Mike?” tanya Samuel memastikan.

“Siapa lagi?” sahut Joy mantap.

.

.

.

.

Mohon tinggalkan jejak berupa like 👍, komen 📝, atau beri dukungan lainnya

terimakasih

Episodes
1 Prolog
2 BABAK 2 : Menemui seseorang
3 BABAK 2 : Kiriman File
4 BABAK 2 : Petunjuk dari riwayat Chat
5 BABAK 2 : Bagiku kau sudah mati
6 BABAK 2 : Pelampiasan
7 BABAK 2 : Hari yang padat
8 BABAK 2 : Malam hari di Merciful
9 BABAK 2 : Menunggu
10 BABAK 2 : Eva Pingsan
11 BABAK 2 : Sebuah kecupan
12 BABAK 2 : Tolong jaga dia
13 BABAK 2 : Pengepungan
14 BABAK 2 : Perangkap
15 BABAK 2 : Targetnya adalah...
16 BABAK 2 : Suara tembakan
17 BABAK 2 : Tumbang
18 BABAK 2 : Kemarahan Mac duff
19 BABAK 2 : Operasi selesai
20 BABAK 2 : Pengakuan Alexa
21 BABAK 2 : Kekasih pura-pura
22 BABAK 2 : Mengobati Mac duff
23 BABAK 2 : Berpura-pura tegar
24 BABAK 2 : Kembali
25 BABAK 2 : Kedatangan Devonshire
26 BABAK 2 : Dewasa secara instan
27 BABAK 2 : Bertemu Martin
28 BABAK 2 : Kegilaan Martin
29 BABAK 2 : Pertolongan Mac duff
30 BABAK 2 : Jangan seret aku
31 BABAK 2 : Apa sebenarnya yang terjadi?
32 BABAK 2 : Cahaya Jingga
33 BABAK 2 : Makan malam
34 BABAK 2 : Kecewa
35 BABAK 2 : Mungkin yang terakhir
36 BABAK 2 : Aku bukan janda
37 BABAK : Aku pergi
38 BABAK 2 : Bandara
39 BABAK 2 : Pria di atas kursi roda
40 BABAK 2 : Aku akan membantumu
41 BABAK 2 : Mengejar
42 BABAK 2 : Karena kau suamiku
43 BABAK 2 : Bertukar peran
44 BABAK 2 : Penyamaran
45 BABAK 2 : Dugaan
46 BABAK 2 : Apa kau baik-baik saja?
47 BABAK 2 : Menggemaskan
48 BABAK 2 : Aku hanya ingin tahu
49 BABAK 2 : kedatangan Martin dan Alexa
50 BABAK 2 : Bertemu Malcolm
51 BABAK 2 : Kekesalan Devonshire
52 BABAK 2 : Kecanggungan
53 BABAK 2 : Morning kiss
54 BABAK 2 : Sarapan
55 BABAK 2 :Berbincang
56 BABAK 2 : Bercerita
57 BABAK 2 : Diam berarti ya
58 BABAK 2 : Be mine
59 BABAK 2 : Jahil
60 BABAK 2 : Senyum malu
61 BABAK 2 : Rumah sakit
62 BABAK 2 : Kemunculan Malcolm
63 BABAK 2 : Memikirkan pria lain
64 BABAK 2 : Berita siaran langsung
65 BABAK 2 : POV MALCOLM 1
66 BABAK 2 : POV MALCOLM 2
67 BABAK 2 : POV MALCOLM 3
68 BABAK 2 : POV MALCOLM END
69 BABAK 2 : Aku lebih mengenalnya
70 BABAK 2 : Pertemuan
71 BABAK 2 : Pencarian Malcolm
72 BABAK 2 : Permohonan Malcolm
73 BABAK 2 : Kemarahan Morgan
74 BABAK 2 : Dikejar
75 BABAK 2 : Master Enel
76 BABAK 2 : Posisi kalung berada
77 BABAK 2 : Kekecewaan Malcolm
78 BABAK 2 : Menuju gudang kayu
79 BABAK 2 : Kemunculan Martin
80 BABAK 2 : Terikat
81 BABAK 2 : Gemetar ketakutan
82 BABAK 2 : Pertemuan Morgan dengan Ardiaz
83 BABAK 2 : Noda darah
84 BABAK 2 : Rencana melarikan diri
85 BABAK 2 : Keadaan genting
86 Babak 2 : Pertolongan
87 BABAK 2 : Akhir dari perang
88 BABAK 2 : Operasi
89 BABAK 2 : Kabar menyebar
90 BABAK 2 : Kemarahan Devonshire
91 BABAK 2 : Alpha bukan adikku
92 BABAK 2 : Ucapan Hemachandra
93 BABAK 2 : Syukurlah
94 BABAK 2 : Permohonan maaf Malcolm
95 BABAK 2 : Obati lukaku
96 BABAK 2 : Jaga dirimu... kawan
97 BABAK 2 : Nasib Morgan
98 BABAK 2 : Mac Duff
99 BABAK 2 : Soul eater
100 BABAK 2 : Anak laboratorium
101 BABAK 2 : Sebuah rahasia
102 BABAK 2 : Sabotase
103 BABAK 2 : Pasien sekarat
104 BABAK 2 : Mencurigai
105 BABAK 2 : Keputusan Jordan
106 BABAK 2 : Aku masih payah
107 BABAK 2 : Bayiku
108 BABAK 2 : Kekecewaan sang putra
109 BABAK 2 : Sidang putusan
110 BABAK 2 : Pulang
111 BABAK 2 : Berkumpul kembali
112 BABAK 2 : End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
BABAK 2 : Menemui seseorang
3
BABAK 2 : Kiriman File
4
BABAK 2 : Petunjuk dari riwayat Chat
5
BABAK 2 : Bagiku kau sudah mati
6
BABAK 2 : Pelampiasan
7
BABAK 2 : Hari yang padat
8
BABAK 2 : Malam hari di Merciful
9
BABAK 2 : Menunggu
10
BABAK 2 : Eva Pingsan
11
BABAK 2 : Sebuah kecupan
12
BABAK 2 : Tolong jaga dia
13
BABAK 2 : Pengepungan
14
BABAK 2 : Perangkap
15
BABAK 2 : Targetnya adalah...
16
BABAK 2 : Suara tembakan
17
BABAK 2 : Tumbang
18
BABAK 2 : Kemarahan Mac duff
19
BABAK 2 : Operasi selesai
20
BABAK 2 : Pengakuan Alexa
21
BABAK 2 : Kekasih pura-pura
22
BABAK 2 : Mengobati Mac duff
23
BABAK 2 : Berpura-pura tegar
24
BABAK 2 : Kembali
25
BABAK 2 : Kedatangan Devonshire
26
BABAK 2 : Dewasa secara instan
27
BABAK 2 : Bertemu Martin
28
BABAK 2 : Kegilaan Martin
29
BABAK 2 : Pertolongan Mac duff
30
BABAK 2 : Jangan seret aku
31
BABAK 2 : Apa sebenarnya yang terjadi?
32
BABAK 2 : Cahaya Jingga
33
BABAK 2 : Makan malam
34
BABAK 2 : Kecewa
35
BABAK 2 : Mungkin yang terakhir
36
BABAK 2 : Aku bukan janda
37
BABAK : Aku pergi
38
BABAK 2 : Bandara
39
BABAK 2 : Pria di atas kursi roda
40
BABAK 2 : Aku akan membantumu
41
BABAK 2 : Mengejar
42
BABAK 2 : Karena kau suamiku
43
BABAK 2 : Bertukar peran
44
BABAK 2 : Penyamaran
45
BABAK 2 : Dugaan
46
BABAK 2 : Apa kau baik-baik saja?
47
BABAK 2 : Menggemaskan
48
BABAK 2 : Aku hanya ingin tahu
49
BABAK 2 : kedatangan Martin dan Alexa
50
BABAK 2 : Bertemu Malcolm
51
BABAK 2 : Kekesalan Devonshire
52
BABAK 2 : Kecanggungan
53
BABAK 2 : Morning kiss
54
BABAK 2 : Sarapan
55
BABAK 2 :Berbincang
56
BABAK 2 : Bercerita
57
BABAK 2 : Diam berarti ya
58
BABAK 2 : Be mine
59
BABAK 2 : Jahil
60
BABAK 2 : Senyum malu
61
BABAK 2 : Rumah sakit
62
BABAK 2 : Kemunculan Malcolm
63
BABAK 2 : Memikirkan pria lain
64
BABAK 2 : Berita siaran langsung
65
BABAK 2 : POV MALCOLM 1
66
BABAK 2 : POV MALCOLM 2
67
BABAK 2 : POV MALCOLM 3
68
BABAK 2 : POV MALCOLM END
69
BABAK 2 : Aku lebih mengenalnya
70
BABAK 2 : Pertemuan
71
BABAK 2 : Pencarian Malcolm
72
BABAK 2 : Permohonan Malcolm
73
BABAK 2 : Kemarahan Morgan
74
BABAK 2 : Dikejar
75
BABAK 2 : Master Enel
76
BABAK 2 : Posisi kalung berada
77
BABAK 2 : Kekecewaan Malcolm
78
BABAK 2 : Menuju gudang kayu
79
BABAK 2 : Kemunculan Martin
80
BABAK 2 : Terikat
81
BABAK 2 : Gemetar ketakutan
82
BABAK 2 : Pertemuan Morgan dengan Ardiaz
83
BABAK 2 : Noda darah
84
BABAK 2 : Rencana melarikan diri
85
BABAK 2 : Keadaan genting
86
Babak 2 : Pertolongan
87
BABAK 2 : Akhir dari perang
88
BABAK 2 : Operasi
89
BABAK 2 : Kabar menyebar
90
BABAK 2 : Kemarahan Devonshire
91
BABAK 2 : Alpha bukan adikku
92
BABAK 2 : Ucapan Hemachandra
93
BABAK 2 : Syukurlah
94
BABAK 2 : Permohonan maaf Malcolm
95
BABAK 2 : Obati lukaku
96
BABAK 2 : Jaga dirimu... kawan
97
BABAK 2 : Nasib Morgan
98
BABAK 2 : Mac Duff
99
BABAK 2 : Soul eater
100
BABAK 2 : Anak laboratorium
101
BABAK 2 : Sebuah rahasia
102
BABAK 2 : Sabotase
103
BABAK 2 : Pasien sekarat
104
BABAK 2 : Mencurigai
105
BABAK 2 : Keputusan Jordan
106
BABAK 2 : Aku masih payah
107
BABAK 2 : Bayiku
108
BABAK 2 : Kekecewaan sang putra
109
BABAK 2 : Sidang putusan
110
BABAK 2 : Pulang
111
BABAK 2 : Berkumpul kembali
112
BABAK 2 : End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!