Ketemu lagi

Dengan cepat Ryra menjawab panggilan itu.

"Ya,hallo.Maaf ini siapa ya?Apa anda orang yang ponselnya tertukar dengan ponsel saya di Bandara?"tanya Ryra.

" Iya, benar sekali. Begini eee.... "Cowok itu nampaknya bingung mau panggil Ryra dengan sebutan apa.

" Ryra, panggil saja Ryra,"jawab gadis itu.

" Oh.. iya, Ryra.Kenalkan,nama saya Kenzivaro,"ujar cowo di seberang telpon itu.

"Senang berkenalan dengan anda,Kenzivaro.Tapi...apa bisa kita menukar ponsel kita?Soalnya saya sangat membutuhkan ponsel itu.Pasti anda juga begitu 'kan?"tanya Ryra.

"Iya Ryra, maksud saya juga maunya begitu. Jadi kapan dan dimana kita bisa bertemu untuk menukarnya?"tanya Kenzi.

"Emmmm, bagaimana ya?Saat ini,saya sedang berada dirumah teman saya.Apakah Bang Kenzi bisa datang kesini?" tanya Ryra.

"Dimana alamatnya?"tanya Kenzi.

"Jalan Waringin nomor 5."

"Oke, saya akan datang kesana kira-kira 40 menit lagi."

Mendengar hal itu,Ryra memberi kode kepada Dinda kalau cowok itu akan datang kerumah ini.

"Baiklah, saya tunggu," jawab Ryra.

Panggilan itu pun diakhiri.

*

*

*

"Bagaimana?Udah ketemu ponselnya?" tanya Dinda.Gadis itu lebih tidak sabaran dari Ryra.

"Udah nih, bentar lagi tuh cowok mau kesini, " jawab Ryra.

"Wah,aku jadi penasaran nih sama cowok yang bikin kamu terpesona,sampai gak nyadar salah ambil ponsel," goda Dinda.

"Ah,kamu mah ada-ada aja.Siapa juga yang terpesona sama tuh cowok.Kan dia duluan yang ambil ponselnya,setelah itu baru aku. " Ryra masih menampik, karena memang ia belum ada rasa apa-apa sama tuh cowok.

"Yang bener nih?"goda Dinda lagi,sambil toel-toel lengan sahabatnya.

"Beneran,suwer," ucap Ryra sambil mengacungkan dua jarinya ke atas.

"Iya deh,iya.Kalau gitu,entar kalau yang datangnya cowok ganteng,biar aku aja yang ngadepin,kamu kan gak suka," ujar Dinda.

"Yeyy,dasar maniak cogan."Ryra menoyor lengan Dinda dengan tangannya.

"Biarin,dari pada kamu,jomblo seumur hidup,"ejek Dinda lagi.

"Gak ingat ya,kalau sudah punya pacar?"Ryra menyindir sahabatnya itu.

"Asal mulut kamu gak lemes,pasti aku gak akan ketahuan," jawab Dinda.

"Uhhh, takut... "Ryra berlaga seperti orang yang sedang ketakutan.

Lalu keduanya pun tertawa,karena bercanda sudah jadi kebiasaan mereka berdua dari dulu.

*

*

*

Empat puluh menit kemudian,terdengar suara deru kendaraan di depan rumahnya Dinda.

"Siapa tuh Kak,yang datang pakai mobil Lamborghini?Wow keren banget,"ujar Dilan, adiknya Dinda yang berdiri di dekat jendela.

"Jangan-jangan ,cowok yang kamu bilang mau nukar ponselnya?" Dinda segera menarik tangan Ryra secepatnya kedepan.

Dinda sebagai tuan rumah membukakan pintu."Buju buset! Ganteng amat yak. " 😍Eh malah tuh anak sampe melongok dibuatnya.

"Hey, mingkem dong. Malu tau'!" Ryra menutup mulut sahabatnya itu dengan tangannya.

"Apaan sih Ryra! Lepas deh." Dinda tak terima.

"Maafin teman saya ya,Bang.Orangnya memang kayak gini.Suka heboh sendiri," ujar Ryra kepada Kenzi,karena merasa tidak enak hati.

"Ah, gak papa kok.Biasa aja, santuy,"jawab tuh cowok.

"O ya,ngomong-ngomong,silahkan duduk dulu,Bang."Ryra mempersilahkan Kenzi untuk duduk di kursi yang ada di teras rumah Dinda.

Sementara Dinda,langsung menghempaskan telapak tangan Ryra yang masih membekap mulutnya,"Lepasin!"

"hehehe." Dinda nyengir kuda di hadapan Ken.Gadis itu malah menatap wajah Ken dari ujung rambut sampai ujung dagu,sambil menopang dagunya sendiri dengan kedua tangannya.

"Sudah Din, jangan kayak gitu.Kamu bikin malu aja deh," bisik Ryra.

"Hush, diem!" Dinda malah semakin menjadi.

"Maaf Ryra,jadi...dimana ponsel saya?"tanya Kenzi.

" Kalau bisa,saya mau segera menukarnya karena saya harus menghubungi klien saya, dan nomornya hanya ada diponsel itu."ujar Kenzi.

"Sebentar ya, Bang Kenzi.Aku ambilkan dulu di dalam."Ryra pun permisi masuk ke dalam.

Namun Dinda tidak bergeming,ia terus saja memandangi Kenzi yang jadi salah tingkah, karena dari tadi dilihatin terus menerus oleh Dinda.

"Eh,lupa.Abang namanya Bang Kenzi ya?Aku Dinda." Dinda mengulurkan tangannya mengajak Kenzi berkenalan.

"Kenzivaro,"jawab Kenzi.

"Keren banget,sama kayak orangnya,"ujar Dinda sambil senyum-senyum memuji.

"Ngomong-ngomong,Abang Kenzi ini, kerjanya dimana?"tanya Dinda.

" Saya?"tanya Kenzi sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya,"jawab Dinda yang sudah kadung kepo.

"Saya kerjanya serabutan,kadang saya kerja sebagai tour guide,kadang juga bisa jadi driver taxi online,dan masih banyak lagi kerjaan lainnya, "jawab Kenzi jujur.

"Yang penting halal ya,Bang," tambah Dinda.

"Eh.. iya," jawab Kenzi asal.Terus terang, dia sudah males berhadapan dengan gadis yang suka mewawancarainya kayak wartawan ini.

"Tapi masa sih Bang,kerjanya serabutan.Tuh, mobil didepan?" Dinda mulai lagi deh, dia memang punya jiwa kepo yang luar biasa. Cocok banget kalau jadi wartawan atau kalau gak ,jadi pengacara,suka banget menginterogasi orang.

"Oh, itu mobil teman saya.Saya hanya pinjem," jawab Kenzi lagi."Hadeuh... nih cewek,kepo nya gak ketulungan, "batin Kenzi.

Tak lama kemudian,Ryra datang dengan membawa ponsel milik Kenzi.Lalu ia menyodorkannya ke atas meja.

"Nih Bang ponselnya Abang,ponsel aku mana?"tanya Ryra.

Kenzi langsung merogoh kantong di bagian dalam jaketnya."Nih dia ponsel kamu,"ujar nya. Ryra pun mengecek baik-baik ponselnya.

"Maaf ya, tadi aku coba buka ponsel kamu,untung gak ke blokir.Soalnya aku benar-benar gak tau kalau ponsel kita ketuker, habis tipenya sama,"ujar Kenzi ketika melihat Ryra, sepertinya gadis itu merasa ada yang aneh dengan ponsel miliknya yang sudah tidak memakai kunci layar.

" Pantes aja tadi aku merasa aneh,kok Abang bisa nelpon pake nomor aku?"ujar Ryra.

" Iya, untung bisa kebuka,"jawab Kenzi lagi.

" Kok bisa sih?"Gadis itu jadi terlihat bingung.

" Eee ,kalau begitu saya pamit dulu ya,soalnya saya harus segera melakukan tour lagi,"ujar Kenzi, pamit.

" Yaaa, padahal kita kan belum ngobrol banyak Bang Kenzi,"sahut Dinda.

" Lain waktu kita ketemu lagi,lagipula aku sudah save nomor teman kamu,"ucap Kenzi sambil mengerlingkan matanya ke arah Ryra.

" Oke deh kalau begitu,kalau Abang Kenzi mau main kesini lagi,gak papa kok.Pintu rumah Dinda selalu terbuka untuk Abang, tapi jangan mimpi kalau mau main ke rumahnya Ryra,bundanya galak,"ujar Dinda sambil menghindari Ryra yang sudah mulai bertanduk.

Bisa-bisanya sahabatnya itu ngatain bundanya, hadeuh... untung gak ada bundanya di sini.Coba kalau ada,yang ada nanti Ryra dan Dinda gak akan boleh temenan lagi.

"Oh, begitu ya.Terus terang saya jadi penasaran segalak apa?"ujar Kenzi lagi.

"Gak usah Bang,lagian nanti cewek Abang marah, lagi,"sahut Ryra.

"Jadi,Abang ini sudah punya pacar 'ya?" tanya Dinda kecewa.

"Ooo,itu tadi yang di Bandara adik saya.Kami memang selalu manggil sayang satu sama lain,"elak Kenzi cepat.

"Pacarnya juga gak papa kok Bang,Dinda juga sudah punya pacar loh, " jujur Ryra.

"Kalau kamu?"

Eh,,,si Ken malah nanyain ke Ryra udah punya pacar atau belum.

"Kalau Ryra mah dari dulu jomblo akut Bang. Gak pernah pacaran dia,sekalipun kuliahnya di luar negeri,tapi dia itu anaknya selalu di dalam pengawasan,gak pernah bebas.Ini aja nih dirumah aku,aku rasa sudah ada tuh pengawal atau pengawas di balik tembok pagar ataupun di balik semak." tukas Dinda.

"Hadeuhh Dinda, kenapa juga pakai diumumin segala.Lebay banget sih🙆‍♀️" batin Ryra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!