Tiga tahun kemudian....
[Pemberitahuan system....]
[Pemberitahuan system....]
[Pemberitahuan system....]
Pemberitahuan system terus bermunculan dilayar transparan. Tiga tahun berlatih, membuat dirinya tampak berbeda. Bukan hanya itu, bahkan lingkungan tempat tinggalnya sekarang sudah menjadi Padang tandus.
Ya, berkat jurus-jurus yang dia lontarkan sana-sini, membumihanguskan kehidupan pepohonan yang sebelumnya tumbuh dengan subur.
Untungnya dia sudah berpindah lokasi ketempat yang lebih jauh didalam hutan. Kalau tidak, kemungkinan besar orang-orang akan mengetahui kegiatannya yang terlalu mencolok tersebut.
Pemberitahuan di atas bukanlah semua berisi penambahan poin. Sebagian terjadi pengurangan poin akibat perusakan hutan secara sepihak.
Mungkin di posisi yang berbeda, hal itu bisa dianggap sebagai poin positif jika ada sebab yang mengharuskan. Namun jika tanpa sebab melakukan kerusakan, maka akan dianggap sebagai hal negatif.
Tapi zefier tidak takut dengan pengurangan tersebut. Itu dikarenakan dia sudah mengumpulkan banyak poin dari tindakan positif yang selama tiga tahun ini dikumpulkan tanpa pengurangan sama sekali.
"Untuk hari ini, aku akan foya-foya..." Ucap Zefier dengan senyum tak jelas.
Wushhh...! Zefier terbang menggunakan sayap api. Jurus itu dia dapatkan dari buku beladiri api, saat api pertamanya sudah mencapai level "Surga."
Sebagai pengetahuan, level seorang kultivator terbagi menjadi 11 tingkat.
Level Pemula
Level Api kecil
Level Api sedang
Level Api besar
Level Bumi
Level Bulan
Level Matahari
Level Bintang
Level Langit
Level Surga
Level Neraka
Setiap level memiliki tiga tahap dimana setiap tahan memiliki tiga tingkatan pula untuk menuju tahap selanjutnya.
Tahap kekuatan
Tahap pemahaman
Tahap pengembangan
...
"System...! Bagaimana menurutmu tentang perkembangan latihan yang aku jalani selama tiga tahun ini?" Zefier tiba-tiba bertanya setelah mencoba ulang semua jurus yang telah dia kuasai.
"Selamat, tuan... Anda telah melampaui hal yang belum pernah dicapai umat manusia selama ini."
"Benarkah? Apa itu artinya aku sudah menjadi manusia terkuat?"
"Takutnya tidak seperti itu, tuan... Apakah tuan lupa tentang keberadaan dunia ketiga, keempat dan kelima?"
"Apakah manusia disana semuanya orang kuat?"
"Mungkin tidak sekuat tuan. Tapi jika tuan menghadapi mereka dalam jumlah banyak, takutnya tuan akan mengalami kesulitan."
"Itu artinya, aku hanya perlu untuk tidak mencari musuh bukan?"
"Musuh yang akan tuan hadapi berasal dari sana. Kecuali tuan memutuskan untuk tidak membalas dendam, maka tuan bisa hidup santai disini."
"Kau benar... Pada akhirnya, tujuanku berlatih adalah untuk membalaskan dendam kedua orang tuaku. Bahkan jika itu dewa sekalipun, mereka tak layak hidup dengan damai."
"Lalu, apa rencana tuan selanjutnya...?"
"System, apa kau tau mengapa aku memperaktekkan ini semua? Bahkan rela kehilangan poin yang seharusnya begitu berharga?"
"Tuan, jangan-jagan..." Kalimat system terhenti."
"Ya, aku ingin memastikan apakah aku sudah layak berbaur dengan orang diluar sana." Jawab zefier sambil meniupkan nafas panjang.
"Bagaimana dengan latihan tuan, selanjutnya?"
"Aku akan tetap Melakukan selama perjalanan ini."
Setelah berkata demikian, zefier bergegas untuk berkemas diri. Dia sudah memutuskan perjalanannya kali ini.
Mungkin pengetahuan tentang dunia luar masih belum jelas baginya. Tapi dia adalah orang yang pernah menjalani itu meski di usia anak-anak. Apa lagi ada system yang siap membantu dan memandu perjalanannya.
Setelah persiapan selesai, Ternyata Zefier hanya membawa satu barang, yaitu sebuah kantong yang penuh dengan batu energi. Batu energi tersebut berasal dari beberapa hewan yang dibunuhnya.
Namun menurut penjelasan system, batu itu tergolong kualitas terendah. Sebab, dimulai dari dunia kedua dan selanjutnya, batu energi akan memiliki penampilan yang jauh lebih besar dan berkualitas.
Wuzzz...!
Sayap api terbentang lebar di punggung Zefier. Ini adalah kemampuan yang paling dia banggakan. Dengan adanya sayap api, dia mampu melakukan perjalanan dan melihat keindahan dunia ini dari ketinggian.
Dalam sekali gerakan, Zefier langsung melesat jauh. Tujuan kali ini adalah puing-puing rumahnya yang kini sudah tidak berpenghuni.
Dengan kecepatan ini, sepertinya jarak yang mencapai puluhan kilometer itu bisa ditempuh dengan waktu beberapa menit saja.
Setelah sampai ditempat tujuan, Zefier segera turun dan menghilangkan sayap apinya. Dia tidak mau hal itu terekspos dan diketahui orang lain.
Menurut perkataan system, di dunia ini orang- yang memiliki sayap api bisa dihitung dengan jari. Apalagi hal itu tidak mungkin dimiliki oleh anak seusianya. Bisa dibilang, dia akan sangat mencolok jika bertindak berlebihan.
Hal yang tak terduga, ternyata bangunan yang dulunya telah rata, kini sudah dipenuhi oleh bangunan baru.
"System, kenapa ada bangunan baru disini?"
"Aku juga tidak tahu, tuan... Sebaiknya anda memastikan sendiri." Ucap system menyarankan.
Zefier kemudian mengambil jalan memutar, bermaksud lewat gerbang depan. Akan terlalu mencurigakan jika dia lewat pintu belakang, jalan yang dulunya selalu dia gunakan.
Saat tiba di gerbang depan, dia mendapati puluhan orang berkumpul disana. Jika diperhatikan, tampaknya orang-orang itu memiliki niat yang tidak baik.
"Hei, penjaga...! Cepat panggil pemilik perguruan ini. Katakan ada kerabat yang ingin menemuinya. Ucap orang-orang tersebut.
"Maaf, tuan-tuan sekalian... Tuan besar sedang ada acara penting dan tidak bisa diganggu. Tuan juga mengatakan untuk tidak menerima siapapun yang datang hari ini." Ucap penjaga.
"Apa kau kira kedatangan kami juga bukan hal yang penting?!" Wajah orang itu tampak mengancam.
"Bukan begitu, tuan.... Khusus hari ini, tuan besar sedang berkabung. Silahkan datang dilain waktu." Balas penjaga.
"Apa...?!" Wajah orang-orang itu semakin bringas. Tiba-tiba orang itu mencengkram kerah sang penjaga. "Kau jangan membuat-buat alasan. Aku sudah tidak ada waktu jika harus menundanya."
Plak...!
Penjaga tersebut mendapat sebuah tamparan keras hingga membuatnya tersungkur.
Sang penjaga kembali berdiri sambil memegang bekas tamparan. "Tuan...! Jangan menyalahkan kami, anda yang memulai terlebih dahulu."
Penjaga itu kemudian memanggil beberapa temannya yang berjaga didalam. Beberapa detik kemudian tiga orang keluar secara bersamaan.
"Ayo, kita tahan mereka... Sepertinya mereka bukan orang yang berniat baik." Ucap penjaga pada ketiga temannya.
"Hiattt...!"
Wuzzz...!
Para penjaga tersebut langsung menggunakan jurus. Ditangan mereka terdapat kobaran api dengan warna yang berbeda-beda.
"Huh...! Hanya api merah dan ungu. Dengan level Api kecil, memangnya apa yang bisa kalian lakukan?" Salah seorang dari tamu tak diundang, tiba-tiba maju. "Cukup aku sendiri yang akan menghadapi kalian." Lanjut orang tersebut.
"Alfert, jangan gegabah...! Jangan bertindak sendirian!" Ucap seseorang. Sepertinya dia pemimpin dari kelompok tersebut.
"Tenang saja, kakak Galga.... Hanya semut, mana mungkin aku kalah." Ucap Alfert, sombong.
Wuzzz...!
Alfert Juga mengeluarkan jurus api Ditangannya. Dia juga pengguna api ungu, tapi dengan level yang lebih tinggi, yaitu api sedang.
"Apa...?!" Keempat penjaga terkejut melihatnya.
"Kalian, berhati-hatilah...! Ranahnya lebih tinggi dari kita." Ucap salah satu penjaga, mengingatkan.
"Kami sudah meminta secara baik-baik, tapi kalian bahkan ingin mengusir. Sepertinya harus diberi pelajaran dulu baru mengerti." Ucap Alfert.
"Itu karena kalian terlalu keras kepala. Bagaimanapun, orang seperti kalian tidak diterima disini." Ucap penjaga.
"Kalian bisa berkat begitu kalau kalian masih hidup setelah ini."
Setelah berkata demikian, Alfert langsung maju menyerang keempat penjaga. Gerakannya yang cepat membuat keempat penjaga kesulitan menandinginya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments