BAB 3 (KELUAR LUBANG BUAYA, MASUK KE KANDANG SINGA)

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, hanya beberapa jam lagi Alya dan Tommy akan bertunangan.

Alya berencana untuk menghampiri Tommy di apartemennya untuk memberi kejutan sekaligus melihat apa saja yang sudah di siapkan oleh Tommy.

Tidak lupa Alya mampir ke MCD untuk memberi burger kesukaan Tommy, Alya takut Tommy tidak sempat sarapan karena menyiapkan persiapan seserahan untuk tunangan.

Sesampainya di parkiran apartment Tommy, Alya segera naik lift ke lantai 5 tempat apartment Tommy berada.

Alya mulai berjalan mendekati pintu apartemen Tommy yang ternyata tidak di tutup rapat, tapi samar-samar dia mendengar percakapan seorang laki-laki yang di yakini adalah Tommy, dan seorang perempuan yang suaranya sangat Alya kenali.

"Tom sama Tere? Tapi ngapain Tere di apartemen Tom?" Gumam Alya yang terus berjalan mendekat sambil telinganya di dekatkan ke pintu.

"Apa?! Kamu serius bertunangan dengannya!? Kenapa kamu melakukan ini padaku Tom! Apa artinya aku di hidupmu selama ini!?" Ucap seorang wanita yang saat ini sedang duduk di atas tempat tidur hanya tertutup dengan selimut.

"Dengarkan penjelasan aku dulu Tere! Kamu adalah wanita satu-satunya yang paling aku cintai! Aku hanya ingin mengambil harta milik Alya saja." Ucap Tommy membujuk Teresa.

"Setelah hartanya aku kuasai, kita akan menikah dan hidup bersama selamanya sayang.." lanjut Tommy.

Ya, Teresa adalah kekasih Tommy, lebih tepatnya, selingkuhan Tommy dan juga sahabat baik Alya.

Bertahun-tahun Alya dan Teresa berteman tidak membuat Teresa mengurungkan niatnya untuk merebut Tommy darinya.

Padahal selama ini Alya sangat menyayanginya, tapi hal itu malah membuat Teresa iri, dia iri Alya bisa mendapatkan laki-laki sebaik Tommy, dia iri Alya memiliki keluarga yang sangat menyayanginya. Teresa iri semua yang ada pada diri Alya.

Padahal dia dulu yang berteman dengan Tommy, tapi kenapa malah Alya yang berpacaran dengan laki-laki itu.

Teresa dan Tommy pun berselingkuh itu berawal dari Teresa yang terus menggoda Tommy dan menjebaknya untuk tidur dengannya.

Dan hal itu yang di gunakan Teresa untuk menjerat Tommy di genggamannya.

Awalnya memang Tommy hanya mencintai Alya, tapi karena dia tau dia tidak bisa meninggalkan Teresa, maka dari itu Tommy ingin menguasai harta Alya lebih dulu barulah dia mencampakkan Alya.

Walaupun Alya bekerja sendiri, tapi tetap saja Alya mendapat banyak harta dari keluarganya bukan? Begitulah yang ada di pikiran Tommy.

Mendengar percakapan keduanya membuat Alya terkejut bukan main, bagaimana bisa kedua orang itu sudah mengkhianatinya selama ini.

Kenapa mereka tega melakukan hal itu kepada Alya, padahal sebisa mungkin Alya bersikap sederhana agar mereka tidak mengenal latar belakang keluarganya, tapi ternyata mereka sudah tau dan bahkan sudah merencanakan kejahatan.

Air mata Alya menetes tanpa sadar, seketika memori kebersamaan dia, Tommy dan Teresa terputar di otaknya.

Kesenangan yang mereka lalui selama ini ternyata hanya kepalsuan saja, dan Alya yang terlalu bodoh hingga tidak menyadarinya.

Alya mendengar Teresa ingin keluar dari apartemen Tommy, dengan segera Alya masuk ke dalam apartemen yang ada di depan apartemen Tommy yang kebetulan baru saja di buka.

Alya segera mendorong tubuh sang pemilik apartemen itu kembali masuk ke dalam apartemennya.

Sang pemilik apartemen itu terkejut dengan apa yang di lakukan Alya, sedangkan Alya sama sekali tidak melihat sang pemilik apartemen itu.

Alya hanya fokus mengintip ke apartemen Tommy di lubang pintu, tangannya mengepal kuat saat melihat Teresa keluar dari apartemen Tommy dan Tommy langsung mencium kening Teresa dengan lembut.

"Dasar laki-laki buaya!" Gumam Alya dengan penuh amarah.

Alya masih terus mengintip dari lubang pintu, sedangkan sang pemilik apartemen sudah menatap Alya dengan tajam tanpa Alya sadari.

Setelah Alya melihat Teresa dan Tommy sudah pergi dari apartemen Tommy, barulah dia menyadari kalau dia sudah masuk ke dalam apartemen orang asing.

Alya langsung melotot dan membalikkan tubuhnya menghadap ke laki-laki yang saat ini sedang menatapnya dengan tajam.

"M-maaf aku..." Belum selesai Alya berbicara, matanya semakin melotot saat melihat seorang laki-laki lain yang saat ini sedang berlutut di samping sofa dengan tangan dan kaki yang terikat.

Mulut laki-laki itu di sumpal hingga tidak bisa bersuara dan wajahnya sudah babak belur di penuhi darah.

Rasa takut di hati Alya semakin besar, bukan ini yang dia inginkan, dia hanya ingin bersembunyi sebentar saja tapi kenapa malah melihat hal seperti ini?

"A-aku mau pergi." Ucap Alya dengan cepat mau membuka pintu apartemen laki-laki asing itu.

Namun sayang, tangannya kalah cepat dengan laki-laki itu dan laki-laki itu saat ini sudah menahan pintu dan mencengkram lengan Alya kuat-kuat.

"Kamu sudah melihat apa yang seharusnya tidak kamu lihat wanita asing!" Ucap laki-laki itu dengan suara beratnya.

Jantung Alya semakin berdegup kencang, dia masih belum mati hari ini karena dia masih mau membalaskan dendamnya kepada Tommy dan Teresa.

Alya juga masih belum membahagiakan orang tuanya, dia masih ingin melihat adik-adiknya sukses.

"Seseorang yang sudah masuk apartment ku tidak akan bisa keluar lagi." Ucapnya.

"A-aku mohon, ampuni aku... Bebaskan aku, aku tidak akan memberitahu siapa pun atas apa yang sudah aku lihat ini." Ucap Alya dengan bersungguh-sungguh.

Laki-laki itu berhasil mengambil ponsel Alya yang kebetulan tidak terkunci, dia melihat semua galeri foto di ponsel Alya untuk melihat siapa saja orang-orang terdekat Alya.

"Apa yang kamu lakukan!?" Teriak Alya.

"Apa laki-laki yang tinggal di apartemen depan adalah kekasihmu? Tapi sepertinya bukan, karena selama ini aku melihat wanita tadi yang sering tidur di apartemen itu." Ucap laki-laki itu.

Dada Alya semakin sesak, ternyata selama ini mereka sering tidur bersama namun dia sama sekali tidak mengetahui hal itu.

Namun seketika Alya kembali tersadar jika saat ini dirinya lah yang berada di tempat yang berbahaya.

"Kembalikan ponselku!" Ucap Alya yang mau merampas ponselnya kembali namun tidak bisa.

"Aku akan membuat ponselmu sebagai jaminan, kalau ada orang lain yang tau tentang kejadian yang ada di apartment ku ini maka semua orang yang ada di ponselmu satu per satu akan menjadi korban." Jelas laki-laki itu.

Deg!!! Jantung Alya rasanya berhenti seketika, ada banyak foto keluarganya di sana dan dia tidak ingin kalau sampai keluarganya berada dalam bahaya karena dirinya.

"Apa maumu? Aku mohon jangan melukai orang-orang yang tidak bersalah, aku mohon..." Ucap Alya yang saat ini sudah menangis.

"Menikahlah denganku!" ucap laki-laki itu membuat Alya semakin terkejut.

Menikah? Menikah dengan psikopat gila seperti laki-laki yang ada di hadapannya sekarang? Oh tidak! Alya tidak akan pernah sudi menikah dengan orang asing dan psikopat seperti laki-laki itu.

Itu sama saja dia keluar dari lubang buaya dan masuk ke dalam kandang singa yang ujung-ujungnya akan di santap habis!

Terpopuler

Comments

Muhsana Hj. Kaco

Muhsana Hj. Kaco

kenapa tidak diselesaikan saja ceritanya hingga ending, dan cerita sebelah juga mohon diselesaikan ya...😊🙏

2023-05-29

0

Yuli Yana

Yuli Yana

lnjut thorr

2023-05-16

0

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

haloo kak semangat update nya

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 89 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!