Sore pun tiba, Alya sedang berada di dalam kamarnya yang ada di rumah orang tuanya, begitu juga dengan Aciel dan Azzura yang baru saja tiba di rumah dan segera masuk ke dalam kamar masing-masing untuk membersihkan tubuh dan beristirahat sebentar sebelum waktu makan malam.
Alya yang sudah mandi dan memakai baju santainya segera keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga menghampiri maminya yang sedang menyiapkan makan malam.
Di rumah itu memang ada ART yang bertugas untuk melakukan semua hal di dalam rumah kecuali memasak, karena Belinda sendiri lah yang turun tangan untuk memasak.
"Selamat sore menjelang malam mami..." Sapa Alya saat dia sudah berada di dapur.
"Hai sayang, kenapa kamu turun ke sini?" Tanya Belinda kepada sang putri.
"Al mau bantuin mami, udah lama Al ga masak bareng sama mami kan?" Ucap Alya.
"Kamu sama adik-adik kamu kalo ga di suruh pulang juga ga akan pulang! Harusnya kalian tiap hari sabtu pulang nginep di sini ga usah di bilangin dulu." Ucap Belinda.
Alya hanya terkekeh mendengar omelan maminya, sayangnya pekerjaan Alya benar-benar banyak dan hari liburnya dia gunakan untuk mendesain dan beristirahat.
"Lain kali Al akan usahain ya mi.." Balas Alya yang mulai membantu Belinda memotong sayuran.
"El sama Azzu tau aku dateng mi?" Tanya Alya.
"Walaupun ga mami kasih tau mereka pasti tau soalnya mobil kamu kan ada di garasi." Jawab Belinda.
"Tapi tumben ga ngetok kamar, biasanya mereka langsung ngetok kamar Al udah kayak orang nagih utang." Ucap Alya sambil terkekeh.
"Papi udah wanti-wanti mereka pas mereka dateng tadi, papi nyuruh mereka ga ganggu kamu yang lagi istirahat." Jelas Belinda.
Alya hanya manggut-manggut lalu kembali fokus dengan sayurannya.
Alya sudah sangat handal dalam memasak, karena memang dia senang membantu Belinda memasak.
Walaupun sering kali di larang karena takut kena minyak panas, tapi Alya sama sekali tidak menghiraukan ucapan maminya dan tetap membantu maminya.
"Sudahlah Al, lebih baik kamu siapin piring sama sendok aja di meja makan, udah tinggal dikit biar mami yang lanjutin." Ucap Belinda.
"Siap bos!" Seru Alya yang langsung menyiapkan piring, sendok dan garpu di atas meja makan.
Setelah semuanya siap, Belinda menyuruh Alya untuk memanggil semuanya dan segera di lakukan oleh Alya.
Alya mengetuk pintu kamar Azzu sambil memanggil-manggil adiknya.
"Azzu, ayo keluar makan malam." Teriak Alya dari luar kamar.
"Iya kak, aku datang..." Teriak Azzura dari dalam kamar.
Setelah mendapat jawaban dari dalam kamar adiknya, Alya segera beralih ke kamar Aciel yang ada di sebelah kamar Azzura.
"El, ayo keluar makan malam!" Teriak Alya.
"Iya kak, on the way..." Balas Aciel dari dalam kamarnya.
Setelah mendengar jawaban dari azura dan Aciel, Alya segera menuju ke ruang kerja papinya.
Tok,, tok,, tok.. Alya mengetuk pintu ruang kerja papinya dan menunggu jawaban dari dalam.
"Masuk!!" Jawab Kenan dari dalam ruang kerjanya.
Setelah mendengar jawaban dari papinya, Alya segera membuka pintu ruang kerja papinya dan berjalan masuk ke dalam.
"Hai sayang, ada apa?" Tanya Kenan saat Alya sudah berada di hadapannya.
"Sudah waktunya makan malam pi, ayo kita ke bawah. "Jawab Alya.
"Tunggu sebentar lagi, tapi akan menyelesaikan pekerjaan papi lebih dulu." Ucap Kenan.
"Emang masih banyak pekerjaannya pi?" tanya Alya.
"Masih, makanya papi butuh bantuan kamu buat menyelesaikan pekerjaan yang lain." Ucap Kenan.
Alya hanya geleng-geleng kepala, dia tau papinya menyindirnya untuk menyuruhnya bekerja di perusahaan keluarga.
Tapi mau bagaimana lagi? Alya masih nyaman dengan pekerjaannya saat ini.
"Pi, come on! Jangan bahas hal ini lagi oke? Al turun dulu, jangan terlalu memforsir diri sendiri, yang lain udah nunggu di bawah." Ucap Alya yang langsung pergi meninggalkan ruang kerja Kenan.
Kenan hanya menghela nafas panjang, dia segera menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap untuk turun.
Semua orang sudah berada di meja makan, setelah El dan Azzu melakukan drama memeluk tubuh Al dengan sangat dramatis, mereka akhirnya tenang saat ini.
Belinda juga memberitahu El dan Azzu tentang rencana pertunangan sang kakak yang membuat mereka berdua terkejut.
"Kak Al beneran mau tunangan sama laki-laki itu?" Tanya Aciel di sela-sela makannya.
"Iya El, kenapa kamu kayaknya shock banget gitu sih?" Ucap Alya sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi, El ga suka sama laki-laki itu kak." Balas Aciel.
"Sebenernya Azzu juga ga terlalu suka sama kak Tommy kak, tapi kalo kak Al bahagia Azzu tidak bisa melarang." Sambung Azzura.
"Anak-anak, makannya habiskan dulu baru ngobrol oke?" Ucap Belinda yang di balas anggukan oleh semuanya.
"Papi juga ga suka sama laki-laki itu." Sahut Kenan di saat suasana mulai hening.
"Sayang!!" Ucap Belinda dengan penuh penekanan membuat Kenan kembali menyantap makan malamnya dengan tenang.
Selesai menghabiskan makan malam, semuanya berkumpul di ruang keluarga untuk membahas pertunangan Alya.
Walaupun tidak menyukai Tommy, tapi Kenan yang paling antusias menyiapkan semuanya.
"Kapan Tommy akan ke sini Al?" Tanya Belinda.
"Besok, papi sama mami ga ada acara kan?" Tanya Alya.
"Ga ada kok, besok mami akan menyiapkan semuanya." Ucap Belinda yang di balas anggukan dan senyuman oleh Alya.
Alya sudah menghubungi Tommy dan mengatakan kalau papi dan maminya merestui hubungan mereka.
Tentu saja Tommy sangat senang mendengar kabar dari Alya, walaupun hanya beberapa kali bertatapan langsung dengan keluarga Alya tapi mereka semua sudah sangat menentang hubungan Alya dengan Tommy entah apa alasannya.
Namun sekarang Tommy sangat senang dan dia langsung memesan seserahan untuk pertunangan mereka besok hari itu juga.
"Wah, pertunangannya cepet amat sih kak besok? Kita belum fitting baju buat acara besok loh." Ucap Azzura
"Ga perlu fitting lah, kita kan udah punya baju kembaran yang waktu itu, lagian acaranya cuma keluarga inti aja." Ucap Alya.
"Ga bisa dong, kamu anak pertama kami, tentu saja acaranya harus megah!" Seru Belinda.
"Nanti aja mi pas nikah baru di rayain, mami tau kan Tommy masih belum tau siapa papi dan mami, kalau acaranya semegah itu nanti dia tau." Jelas Alya.
"Bukannya emang seharusnya dia tau siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu selalu menutupi hal ini?" Tanya Kenan.
"Pi, anggap saja ini sebagai hadiah buat dia karena sudah menemaniku tanpa mengetahui latar belakang keluargaku." Ucap Alya.
"Kalo kataku dia hanya pura-pura ga tau aja kak, ga mungkin dia ga tau siapa papi dan mami." Celetuk Aciel.
"El, kamu kok gitu sih pikirannya? Ngapain juga dia bohong masalah itu." Ucap Alya mengingatkan sang adik.
Sedangkan Aciel hanya memutar bola matanya jengah mendengar ucapan sang kakak yang terus membela Tommy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
peace v
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
2024-03-06
0