Bab 2 Kampanye Akbar

"Saya tidak tahu siapa dia, yang saya tahu saya sedang dijebak. Dan Bismillah saya benar-benar akan menghalalkannya." tegas pria itu dengan hati yang sangat berat. Ia berharap putusannya ini untuk menghindari kebohongan lain yang mungkin akan muncul setelah hari ini.

Para pendukungnya tampak sangat takjub dengan keputusan pria itu. Demi menjaga kehormatan gadis berambut pirang itu, Usman rela menikahi perempuan yang ternyata adalah seorang non muslim. Dan ia tak yakin hatinya tidak akan baik-baik saja setelah ini.

Semua serba mendadak. Laura Eveline pun hijrah karena tak punya pilihan lain. Disaksikan oleh beberapa saksi, hari itu, Laura Eveline telah sah dan halal bagi seorang Usman Ali Kemal.

Mereka menikah di dalam kamar hotel itu disaksikan oleh seorang penasehat spiritual dan beberapa orang tim pemenangan calon walikota itu. Tak ada acara pesta. Yang terpenting saat ini mereka berdua sah. Sungguh mereka diburu waktu hingga tak ada waktu untuk memikirkan hal lainnya.

"Kami tunggu diluar Pak Usman, dan ya, jangan lama-lama dengan ibu Laura," canda Fardan Larigau, kuasa hukumnya dengan senyumnya yang sangat menyebalkan bagi seorang Usman.

"Hahaha, pengantin baru jangan galak-galak dong. Galaknya nanti di ranjang aja," lanjut pria itu dengan tawa yang semakin menyebalkan. Semua orang yang ada di dalam ruangan itu langsung tertawa. Ya, saat ini ia sudah menjadi bulan-bulanan timnya karena insiden yang sangat memalukan ini.

"Ya ampun Pak Wali, udah gak sabar banget nih, sampai kejadiannya kayak gini," ujar salah seorang anggota timnya saat tahu musibah yang menimpanya. Pria itu baru saja bergabung di kamar itu.

Usman Ali Kemal tidak menjawab. Rasanya moodnya sangat hancur hari ini. Padahal ia sedang akan mengikuti kampanye terakhir hari ini.

"Anggap ini adalah tanda-tanda kemenangan kita. Berpikir positif, lakukan hal positif, insyaallah hasilnya positif!" Fardan Larigau mengucapkan tag line kampanye mereka untuk memberi semangat pada sang calon walikota.

"Sudah. Ayo kita keluar sekarang juga. Biarkan Pak Usman mengobrol mengambil berkah pada istrinya, hihihi." Fardan Larigau kembali cekikikan. Ia sangat suka menggoda sahabatnya itu.

Usman Ali Kemal langsung menatapnya dengan tatapan tajam dengan rahang mengeras.

"Harimaunya sepertinya sebentar lagi mengaum, ayo cepat keluar." Pria itu segera keluar dari kamar itu dan diikuti oleh semua orang. Mereka meninggalkan dua orang itu yang mendadak jadi suami istri.

"Sungguh saya tidak tahu siapa kamu sebenarnya, tapi karena waktuku sangat sempit, aku tidak akan meminta penjelasanmu sekarang." ujar Usman seraya menatap intens perempuan yang bernama Laura Eveline itu.

"Kamu adalah istriku. Jadi jaga sikapmu. Kalau kamu mau ikut kampanye bersamaku silahkan. Tapi kalau mau berada di sini, silahkan juga. Kamu bebas memilih." Laura Eveline hanya menatap pria dihadapannya dengan tatapan tak terbaca. Hari ini ia juga mempunyai tugas sebagai korlap di kubu Yusfan Bahar.

Apa aku harus jujur saat ini?

Perempuan itu bertanya pada hati kecilnya. Sungguh ia juga berada dalam dilema.

Ah tidak. Nanti saja. Semua harus berjalan dengan baik saat ini. Ia tidak ingin merusak perasaan suaminya begitu pula moodnya sendiri hari ini.

"Aku pergi." Pria itu pun pergi dari kamar itu hanya dengan kata singkat itu. Setelah ini ia akan mengunjungi ibunya untuk meminta restu. Sedangkan Laura Eveline segera bersiap juga untuk menuju lokasi kampanye Yusfan Bahar. Hidupnya sudah seringkali berada di ujung tanduk. Jadi untuk masalah ini ia harus kuat menghadapinya. Bagaimana pun juga ini adalah kesalahannya.

"Wah selamat! Kamu berhasil jadi istri Usman Ali Kemal," ujar Bima Satria saat ia sudah sampai di lokasi kampanye Akbar hari itu.

"Jadi ini adalah rencanamu Bim?" Laura menatap pria dihadapannya itu dengan tatapan kaget.

"Kenapa? Kamu suka kan?"

"Ish. Brengsek kamu!" Laura Eveline langsung meringsek maju ke arah pria itu dan memukulnya dengan sebuah topi yang sedang ia pegang.

"Supaya kita bisa tahu lebih dekat apa saja yang mereka lakukan Laura. Kita bisa menghancurkan pria itu yang telah berani melawan Pak Yusfan Bahar!"

"Hey, ini negara demokrasi. Semua orang punya hak mencalonkan dirinya untuk dipilih dan memilih."

"Apa katamu? Kamu mulai membela suamimu itu ya?!" Bima menatap perempuan itu dengan tatapan tajam.

"Bukan begitu Bim. Kurasa Usman itu emang pantas jadi pemimpin sih. Dia itu bijaksana dan juga baik."

"Apa dia sudah berhasil menyentuhmu sampai kamu berani memuji-mujinya di hadapanku? Bagaimana rasanya?!"

"Ya ampun. Jaga mulutmu Bim. Kami menikah karena jebakanmu. Kami tidak melakukan apapun!"

"Hem, sudahlah. Menyesal saya menjebakmu seperti itu!" Bima Satria mendengus dan segera pergi dari hadapan gadis itu. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan kejadian yang ia rencanakan ini.

Laura Eveline hanya bisa menarik nafas panjang. Ia tidak tahu bagaimana kelanjutan hidupnya kedepannya. Sekarang ia seperti berada diantara dua jurang yang akan membunuhnya. Bergerak sedikit saja, ia mungkin akan jatuh ke bawah dengan sangat mengenaskan.

Dengan cepat ia meraih semua atribut kampanye untuk pasangan Yusfan Bahar dan Karim Itung. Ia berjanji akan melakukan tugasnya dengan baik karena hari ini adalah puncaknya masa kampanye. Setelah itu ia akan berlibur di suatu tempat. Karena setelah ini adalah masa tenang sebelum memasuki masa pemilihan.

🌻

Usman Ali Kemal tampil di depan para pendukungnya menyampaikan visi dan misinya dengan sangat menakjubkan. Ia benar-benar sangat enjoy dan tampak sangat menguasai medan.

"Ingatlah, bahwa doa orang-orang dibelakang kita adalah kunci sukses. Doa kedua orang tua dan juga doa pasangan kita, serta doa anda semua adalah kekuatan yang tidak ada tandingannya. Mereka akan menembus langit dan memberikan kita keberkahan untuk menang," tegasnya di depan para pendukungnya. Semua orang terpukau.

Usman Ali Kemal memang terkenal orator ulung. Ia juga terkenal jujur dan bijaksana. Tak heran, jika ia bisa mencalonkan diri sebagai calon walikota melalui jalur independen. Banyak warga masyarakat yang sangat menyukainya. Meskipun begitu ada saja yang selalu ingin menjatuhkannya.

"Ingatlah perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik."

"Dari situlah mari kita bersama berjuang untuk mengembangkan kota kita, tempat kita lahir, tempat kita tinggal, tempat kita mencari kehidupan agar menjadi kota yang maju dan lebih baik daripada sebelumnya. Jangan diam kalau kita benar! Ungkapkan dan sampaikan."

"Berpikir positif, lakukan hal positif, insyaallah hasilnya positif!"

"Insyaallah kita menang!"

Usman Ali Kemal terus membakar pendukungnya untuk terus bersemangat dalam mengahadapi pertarungan di balik suara dengan lawan politiknya.

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik , komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

mskpun nikah di hotel gk da resepsi mestinya pihak orngtua hrus tau,dn jadi saksi nikah ke 2 orng trsbt,...udh ditiduri y hrs brtnggng jwab asal nnti gk pada selingkuh

2023-04-17

4

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

kok mukul. pake topi.... pake balok donk biar kerasa... 🤣🤣🤣

2023-04-10

1

Susilawati Rela

Susilawati Rela

serba positif...hasilnya ya positif juga...😍

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendadak Halal
2 Bab 2 Kampanye Akbar
3 Bab 3 Hari Pertarungan
4 Bab 4 Harapan Fathimah
5 Bab 5 Masih Merasa Mimpi
6 Bab 6 Partner Kerja
7 Bab 7 Hanya Status
8 Bab 8 Gara-gara Pakaian Dalam
9 Bab 9 Tekad Laura Eveline
10 Bab 10 Anugrah Terindah
11 Bab 11 Suami Tampan
12 Bab 12 Perempuan Penggoda
13 Bab 13 Tulip Menjadi Saksi
14 Bab 14 Buka Sedikit
15 Bab 15 Harimau Lapar
16 Bab 16 Malu-Malu Kucing
17 Bab 17 Pria Aneh
18 Bab 18 Dua Musim
19 Bab 19 Pencitraan Atau Beneran?
20 Bab 20 Kedatangan Tamu
21 Bab 21 Rencana Bima Satria
22 Bab 22 Lepaskan Emosimu
23 Bab 23 Skin To Skin
24 Bab 24 Goal!!!
25 Bab 25 Kesibukan Pagi
26 Bab 26 Waktu Mepet
27 Bab 27 Win Win Solution
28 Bab 28 Rasamu Bagaikan Candu
29 Bab 29 Hari H Pelantikan
30 Bab 30 Terlambat Kah?
31 Bab 31 Tantangan Galih
32 Bab 32 Fardan Bisa
33 Bab 33 Menunggu Jawaban
34 Bab 34 Pernyataan Cinta
35 Bab 35 Olahraga???
36 Bab 36 Proses Penyatuan
37 Bab 37 Tugas Pertama
38 Bab 38 Rencana Fardan
39 Bab 39 Kebahagiaan Fardan
40 Bab 40 Tekad Tersembunyi
41 Bab 41 Sahabat Lucknut
42 Bab 42 Nana Ninu
43 Bab 43 Masih Tentang Nana Ninu
44 Bab 44 Perempuan Hebat
45 Bab 45 Sahabat Pencuri
46 Bab 46 Sebuah Pesan
47 Bab 47 Bukan PMS
48 Bab 48 Tidak Merasa
49 Bab 49 Sesak Dan Sakit
50 Bab 50 Masih Sedih
51 Bab 51 Sakit Lagi
52 Bab 52 Menikahimu Adalah Anugrah
53 Bab 53 Untuk Sang Pelakor
54 Bab 54 Dua Orang Sensi
55 Bab 55 Perasaan Campur Aduk
56 Bab 56 Isteri Solehah
57 Bab 57 Benci Aroma Tubuhmu
58 Bab 58 Hormon Bumil
59 Bab 59 Penyakit Aneh
60 Bab 60 Tak Bisa Move On
61 Bab 61 Harapan Usman
62 Bab 62 Kiat Sukses
63 bab 63 Obat Anti Mual
64 Bab 64 Bertemu Dengan Mantan
65 Bab 65 Terciduk
66 Bab 66 Tamparan Keras Laura
67 Bab 67 Dokter Plus-plus
68 Bab 68 Sambel Jantung Pisang
69 Bab 69 Seorang Yucuber
70 Bab 70 Mantan Terburuk
71 Bab 71 Adegan Romantis
72 Bab 72 Beda Tipis
73 Bab 73 Langit Malam Jadi Saksi
74 Bab 74 Nana Dan Nadia
75 Bab 75 Ngidam Buatan Yucuber
76 Bab 76 Mencari Arvina Gunawan
77 Bab 77 Masih Tentang Sang Mantan
78 Bab 78 Minum Dari Bibirmu
79 Bab 79 Kerang Bakar
80 Bab 80 Permintaan Arvina
81 Bab 81 Pernikahan Fardan Dan Asma
82 Bab 82 Ide Jahil
83 Bab 83 Lingerie Kah?
84 Bab 84 Jangan Gugup
85 Bab 85 Malam Panjang
86 Bab 86 Mau Ditusuk
87 Bab 87 Saling Menggoda
88 Bab 88 Woman On Top
89 Bab 89 Bertemu Bumil Lainnya
90 Bab 90 Ada Darah
91 Bab 91 Kehamilan Nana Ninu
92 Bab 92 Kekhawatiran Nana
93 Bab 93 Bertemu Lagi
94 Bab 94 Penolakan Nana
95 Bab 95 Usaha Yoga Prayoga
96 Bab 96 Puncak Hasrat
97 Bab 97 Kehamilan Meragukan
98 Bab 98 Bertemu Sang Cassanova
99 Bab 99 Tanpa Restu
100 Bab 100 Wali Nikah
101 Bab 101 Tak Bisa Tidur
102 Bab 102 Sebelum Tidur
103 Bab 103 Keram Dan Kesemutan
104 Bab 104 Rindu Menggunung
105 Bab 105 Perjuangan Nana Yoga
106 Bab 106 Perlu Tindakan Khusus
107 Bab 107 Rindu Pada Ibu
108 Bab 108 Asi Belum Lancar
109 Bab 109 Galih Cemburu
110 Bab 110 Kontrol Pertumbuhan Bayi
111 Bab 111 Nikmat Bersama
112 Bab 112 Mantan Terindah
113 Bab 113 Terimakasih Banyak
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 Mendadak Halal
2
Bab 2 Kampanye Akbar
3
Bab 3 Hari Pertarungan
4
Bab 4 Harapan Fathimah
5
Bab 5 Masih Merasa Mimpi
6
Bab 6 Partner Kerja
7
Bab 7 Hanya Status
8
Bab 8 Gara-gara Pakaian Dalam
9
Bab 9 Tekad Laura Eveline
10
Bab 10 Anugrah Terindah
11
Bab 11 Suami Tampan
12
Bab 12 Perempuan Penggoda
13
Bab 13 Tulip Menjadi Saksi
14
Bab 14 Buka Sedikit
15
Bab 15 Harimau Lapar
16
Bab 16 Malu-Malu Kucing
17
Bab 17 Pria Aneh
18
Bab 18 Dua Musim
19
Bab 19 Pencitraan Atau Beneran?
20
Bab 20 Kedatangan Tamu
21
Bab 21 Rencana Bima Satria
22
Bab 22 Lepaskan Emosimu
23
Bab 23 Skin To Skin
24
Bab 24 Goal!!!
25
Bab 25 Kesibukan Pagi
26
Bab 26 Waktu Mepet
27
Bab 27 Win Win Solution
28
Bab 28 Rasamu Bagaikan Candu
29
Bab 29 Hari H Pelantikan
30
Bab 30 Terlambat Kah?
31
Bab 31 Tantangan Galih
32
Bab 32 Fardan Bisa
33
Bab 33 Menunggu Jawaban
34
Bab 34 Pernyataan Cinta
35
Bab 35 Olahraga???
36
Bab 36 Proses Penyatuan
37
Bab 37 Tugas Pertama
38
Bab 38 Rencana Fardan
39
Bab 39 Kebahagiaan Fardan
40
Bab 40 Tekad Tersembunyi
41
Bab 41 Sahabat Lucknut
42
Bab 42 Nana Ninu
43
Bab 43 Masih Tentang Nana Ninu
44
Bab 44 Perempuan Hebat
45
Bab 45 Sahabat Pencuri
46
Bab 46 Sebuah Pesan
47
Bab 47 Bukan PMS
48
Bab 48 Tidak Merasa
49
Bab 49 Sesak Dan Sakit
50
Bab 50 Masih Sedih
51
Bab 51 Sakit Lagi
52
Bab 52 Menikahimu Adalah Anugrah
53
Bab 53 Untuk Sang Pelakor
54
Bab 54 Dua Orang Sensi
55
Bab 55 Perasaan Campur Aduk
56
Bab 56 Isteri Solehah
57
Bab 57 Benci Aroma Tubuhmu
58
Bab 58 Hormon Bumil
59
Bab 59 Penyakit Aneh
60
Bab 60 Tak Bisa Move On
61
Bab 61 Harapan Usman
62
Bab 62 Kiat Sukses
63
bab 63 Obat Anti Mual
64
Bab 64 Bertemu Dengan Mantan
65
Bab 65 Terciduk
66
Bab 66 Tamparan Keras Laura
67
Bab 67 Dokter Plus-plus
68
Bab 68 Sambel Jantung Pisang
69
Bab 69 Seorang Yucuber
70
Bab 70 Mantan Terburuk
71
Bab 71 Adegan Romantis
72
Bab 72 Beda Tipis
73
Bab 73 Langit Malam Jadi Saksi
74
Bab 74 Nana Dan Nadia
75
Bab 75 Ngidam Buatan Yucuber
76
Bab 76 Mencari Arvina Gunawan
77
Bab 77 Masih Tentang Sang Mantan
78
Bab 78 Minum Dari Bibirmu
79
Bab 79 Kerang Bakar
80
Bab 80 Permintaan Arvina
81
Bab 81 Pernikahan Fardan Dan Asma
82
Bab 82 Ide Jahil
83
Bab 83 Lingerie Kah?
84
Bab 84 Jangan Gugup
85
Bab 85 Malam Panjang
86
Bab 86 Mau Ditusuk
87
Bab 87 Saling Menggoda
88
Bab 88 Woman On Top
89
Bab 89 Bertemu Bumil Lainnya
90
Bab 90 Ada Darah
91
Bab 91 Kehamilan Nana Ninu
92
Bab 92 Kekhawatiran Nana
93
Bab 93 Bertemu Lagi
94
Bab 94 Penolakan Nana
95
Bab 95 Usaha Yoga Prayoga
96
Bab 96 Puncak Hasrat
97
Bab 97 Kehamilan Meragukan
98
Bab 98 Bertemu Sang Cassanova
99
Bab 99 Tanpa Restu
100
Bab 100 Wali Nikah
101
Bab 101 Tak Bisa Tidur
102
Bab 102 Sebelum Tidur
103
Bab 103 Keram Dan Kesemutan
104
Bab 104 Rindu Menggunung
105
Bab 105 Perjuangan Nana Yoga
106
Bab 106 Perlu Tindakan Khusus
107
Bab 107 Rindu Pada Ibu
108
Bab 108 Asi Belum Lancar
109
Bab 109 Galih Cemburu
110
Bab 110 Kontrol Pertumbuhan Bayi
111
Bab 111 Nikmat Bersama
112
Bab 112 Mantan Terindah
113
Bab 113 Terimakasih Banyak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!