Mendadak Halal

Mendadak Halal

Bab 1 Mendadak Halal

"Hey, siapa kamu?" Usman Ali Kemal menatap seorang perempuan berambut pirang yang sedang berbaring di ranjangnya. Perempuan itu nampak baru saja juga terbangun seperti dirinya.

Laura Eveline berusaha mengumpulkan nyawanya kemudian menjawab dengan terbata-bata, "Anda Pak Usman Ali Kemal?"

Pria itu tidak ingin menjawab. Rasanya ia begitu jijik dengan apa yang baru saja terjadi pada dirinya sendiri. Apa kata semua pendukungnya jika tahu hal ini.

Oh ya Allah, musibah apa ini?

Pria itu meraup wajahnya kasar. Rasanya ia ingin sekali marah dan mencekik leher perempuan yang tak dikenalnya ini setelah itu ia mungkin akan membuangnya keluar lewat jendela kamar hotel berlantai ratusan ini.

Usman Ali Kemal pun turun dari ranjangnya kemudian meminta perempuan berambut pirang itu untuk keluar dari kamarnya. Ia begitu bingung dengan apa yang telah terjadi.

"Keluar kamu! Kita tidak ada hubungan apa-apa. Dan jangan pernah berani berpikir untuk menjebak ku!" Ia menunjuk ke arah pintu agar perempuan itu pergi dari hadapannya. Dalam hati ia terus beristighfar karena merasa seperti sedang bermimpi, ya mimpi yang sangat buruk. Beberapa hari lagi pemilihan walikota dan ia adalah salah satu calonnya.

Laura Eveline yang merasakan kepalanya masih sangat pusing akhirnya turun dari ranjang itu. Perempuan itu masih belum sadar penuh dengan apa yang terjadi. Ia yakin ia juga sedang dijebak.

Ia pun berjalan ke arah pintu kamar hotel itu dan membuka pintunya. Tangannya pun dengan cepat bergerak memutar handle pintu.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Kilauan lampu blitz kamera langsung menghadangnya di depan pintu. Dalam beberapa detik perempuan itu begitu kaget dengan apa yang telah terjadi.

Dengan cepat ia menutup kembali pintu itu dengan denyut jantung dua kali lipat dari biasanya.

"Ada apa? Kenapa kamu tidak jadi keluar?" tanya pria tampan pemilik kamar itu. Meskipun ia sangat marah dan jijik pada Laura ia tetap menunjukkan penampilannya yang sangat menarik dan berwibawa.

Laura Eveline tidak menjawab. Ia masih terlalu shock dengan apa yang barusan ia alami. Di luar sana ternyata banyak pemburu berita. Seketika ia jadi teringat tentang misinya untuk memata-matai pria dihadapannya ini.

Flashback on.

"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Laura?" tanya seorang pria berpakaian formal di hadapan perempuan cantik berambut pirang itu. Laura Eveline tersenyum kemudian mengangkat jempolnya tanda sangat mengerti apa yang harus dilakukannya.

"Baiklah, aku tunggu kabar dari mu. Secepatnya!" Pria bernama Bima Satria itu menyeringai. Rencana mereka harus segera terlaksana sesegera mungkin sebelum masuk waktu pendaftaran bakal calon Walikota beberapa hari lagi.

"Aku berangkat sekarang. Dan mintalah pada Tuhanmu agar usaha kita lancar." Laura Eveline tersenyum kemudian segeralah pergi dari ruangan itu.

Bima Satria, selaku tim sukses pemenangan calon walikota Yusfan Bahar itu harus menghancurkan lawan satu-satunya sebelum pemilihan itu dimulai. Dan Laura Eveline adalah bidaknya.

Perempuan cantik itu rela melakukan apa saja yang penting bisa bertahan hidup ditengah kerasnya kehidupan di ibu kota.

Laura Eveline sudah mendapatkan informasi dari orang-orang kepercayaan tim Yusfan Bahar kalau hari ini tim lawan dari kubu Independen Usman Ali Kemal sedang ada pertemuan penting dengan beberapa pendukungnya di sebuah hotel.

Ia tersenyum senang karena sudah berhasil mendapatkan akses untuk memasuki tim itu. Dengan rasa penuh percaya diri, ia pun menggunakan atribut calon agar ia tampak sebagai seorang pendukung yang sebenarnya.

Ia ikut minum, makan, mengobrol bersama semua orang yang ada disana. Mendengarkan saran dan usul cara memenangkan pemilihan yang cukup riskan ini karena calonnya cuma dua. Yusfan Bahar dan juga Usman Ali Kemal.

Tok

Tok

Tok

Flashback off.

Dua orang itu tersentak kaget dengan ketukan di pintu kamar yang baru saja tertutup itu. Usman Ali Kemal merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Ia pun menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang.

"Kamu duduklah. Saya yang akan membuka pintunya."

Ceklek

Seperti yang dirasakan oleh Laura Eveline, pria itu juga merasakan hal yang sama, kaget bercampur bingung dengan apa yang terjadi saat ia membuka pintu kamarnya. Akan tetapi ia tidak boleh lari. Dia adalah calon walikota dan harus ramah pada pemburu berita.

Cekrek

Cekrek

"Pak Usman, bisakah anda menjelaskan siapa perempuan yang sedang bersama dengan anda saat ini?" tanya seorang pria pemburu berita yang berada pas di depan pintu.

Pria itu dan teman-temannya langsung mengarahkan padanya mikrofon untuk menjawab. Dalam beberapa detik, ia memaksa otaknya untuk berpikir.

"Maaf Pak Usman, bisakah Anda menjawab pertanyaan kami?" Ia terdesak. Berdua saja dengan lawan jenis di dalam sebuah kamar hotel adalah sebuah hal yang sangat mencoreng nama baiknya yang selama ini ia jaga.

Hubungan apa yang ia punya dengan perempuan itu.

"Maafkan kami karena belum mengumumkan secara resmi hubungan kami. Dia adalah istri saya."

Duarr

Semua orang langsung kaget dengan jawaban pria itu. Tak ada yang menyangka kalau duda keren itu ternyata mempunyai istri baru.

"Wah kenapa belum diumumkan Pak? Kan bisa jadi calon ibu walikota nih." Usman hanya bisa tersenyum meringis. Satu kali berbohong maka kebohongan lain pasti akan menyusul untuk menutupi kebutuhan lainnya.

"Karena ini terlalu mendadak. Jadi kami baru akan mengumumkannya setelah pemilihan. Jadi saya mohon dengan sangat, agar teman-teman wartawan tidak membocorkan hal ini." Usman tersenyum berharap para pemburu berita itu mengikuti keinginannya.

"Baiklah Pak, tapi kami ucapkan selamat ya Pak. Semoga pernikahan bapak dan ibu membawa berkah untuk kemenangan pada pemilihan nanti."

"Aamiin, terimakasih kawan-kawan. Kalian adalah partner yang sangat cocok dengan saya."

Usman Ali Kemal tersenyum lebar. Para wartawan itu pergi dari sana dengan wajah tak nyaman. Mereka pikir mereka akan mendapatkan berita yang akan viral dan mampu mengguncang kota itu ternyata tidak.

"Heh, kamu percaya kalau mereka benar-benar telah menikah?" tanya salah satu wartawan yang sejak tadi nampak diam saja.

"Kenapa kita tidak meminta buku nikah mereka berdua?" lanjutnya lagi dengan pikiran-pikiran berseliweran di dalam kepalanya.

Mereka pun kasak-kusuk.

Mereka ingin kembali ke kamar sang calon walikota itu tetapi langkah mereka semua terhenti karena diusir oleh pihak security hotel karena mereka tak memiliki izin untuk mengambil berita di daerah yang sangat privasi seperti itu.

Sementara itu, kamar milik Usman Ali Kemal sudah sangat ramai oleh beberapa orang tim suksesnya.

Mereka menyaksikan pria itu menghalalkan Laura Eveline setelah perempuan itu menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah.

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor, kita berjumpa lagi nih dikarya yang baru. Semoga bisa menghibur ya.

Jangan lupa tap favorit, rating bintang lima, like dan juga komentarnya ya.

Eh, hampir lupa. Kasih bunga atau hadiah gitu supaya othor semakin bersemangat ya. Selamat menikmati.😍

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

politik menghalalkan segala cara

2024-07-29

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

y ampun sama2 dijebak yg kna getahnya si cewek berambut pirang,psti minuman nya dksh obt,Usman calon walikota jg klok ktauan kn wow wow... ap kata masyarakat..

2023-04-17

3

🤎🅜A🅜ADEVI💜

🤎🅜A🅜ADEVI💜

mampir lagi🤭

2023-04-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendadak Halal
2 Bab 2 Kampanye Akbar
3 Bab 3 Hari Pertarungan
4 Bab 4 Harapan Fathimah
5 Bab 5 Masih Merasa Mimpi
6 Bab 6 Partner Kerja
7 Bab 7 Hanya Status
8 Bab 8 Gara-gara Pakaian Dalam
9 Bab 9 Tekad Laura Eveline
10 Bab 10 Anugrah Terindah
11 Bab 11 Suami Tampan
12 Bab 12 Perempuan Penggoda
13 Bab 13 Tulip Menjadi Saksi
14 Bab 14 Buka Sedikit
15 Bab 15 Harimau Lapar
16 Bab 16 Malu-Malu Kucing
17 Bab 17 Pria Aneh
18 Bab 18 Dua Musim
19 Bab 19 Pencitraan Atau Beneran?
20 Bab 20 Kedatangan Tamu
21 Bab 21 Rencana Bima Satria
22 Bab 22 Lepaskan Emosimu
23 Bab 23 Skin To Skin
24 Bab 24 Goal!!!
25 Bab 25 Kesibukan Pagi
26 Bab 26 Waktu Mepet
27 Bab 27 Win Win Solution
28 Bab 28 Rasamu Bagaikan Candu
29 Bab 29 Hari H Pelantikan
30 Bab 30 Terlambat Kah?
31 Bab 31 Tantangan Galih
32 Bab 32 Fardan Bisa
33 Bab 33 Menunggu Jawaban
34 Bab 34 Pernyataan Cinta
35 Bab 35 Olahraga???
36 Bab 36 Proses Penyatuan
37 Bab 37 Tugas Pertama
38 Bab 38 Rencana Fardan
39 Bab 39 Kebahagiaan Fardan
40 Bab 40 Tekad Tersembunyi
41 Bab 41 Sahabat Lucknut
42 Bab 42 Nana Ninu
43 Bab 43 Masih Tentang Nana Ninu
44 Bab 44 Perempuan Hebat
45 Bab 45 Sahabat Pencuri
46 Bab 46 Sebuah Pesan
47 Bab 47 Bukan PMS
48 Bab 48 Tidak Merasa
49 Bab 49 Sesak Dan Sakit
50 Bab 50 Masih Sedih
51 Bab 51 Sakit Lagi
52 Bab 52 Menikahimu Adalah Anugrah
53 Bab 53 Untuk Sang Pelakor
54 Bab 54 Dua Orang Sensi
55 Bab 55 Perasaan Campur Aduk
56 Bab 56 Isteri Solehah
57 Bab 57 Benci Aroma Tubuhmu
58 Bab 58 Hormon Bumil
59 Bab 59 Penyakit Aneh
60 Bab 60 Tak Bisa Move On
61 Bab 61 Harapan Usman
62 Bab 62 Kiat Sukses
63 bab 63 Obat Anti Mual
64 Bab 64 Bertemu Dengan Mantan
65 Bab 65 Terciduk
66 Bab 66 Tamparan Keras Laura
67 Bab 67 Dokter Plus-plus
68 Bab 68 Sambel Jantung Pisang
69 Bab 69 Seorang Yucuber
70 Bab 70 Mantan Terburuk
71 Bab 71 Adegan Romantis
72 Bab 72 Beda Tipis
73 Bab 73 Langit Malam Jadi Saksi
74 Bab 74 Nana Dan Nadia
75 Bab 75 Ngidam Buatan Yucuber
76 Bab 76 Mencari Arvina Gunawan
77 Bab 77 Masih Tentang Sang Mantan
78 Bab 78 Minum Dari Bibirmu
79 Bab 79 Kerang Bakar
80 Bab 80 Permintaan Arvina
81 Bab 81 Pernikahan Fardan Dan Asma
82 Bab 82 Ide Jahil
83 Bab 83 Lingerie Kah?
84 Bab 84 Jangan Gugup
85 Bab 85 Malam Panjang
86 Bab 86 Mau Ditusuk
87 Bab 87 Saling Menggoda
88 Bab 88 Woman On Top
89 Bab 89 Bertemu Bumil Lainnya
90 Bab 90 Ada Darah
91 Bab 91 Kehamilan Nana Ninu
92 Bab 92 Kekhawatiran Nana
93 Bab 93 Bertemu Lagi
94 Bab 94 Penolakan Nana
95 Bab 95 Usaha Yoga Prayoga
96 Bab 96 Puncak Hasrat
97 Bab 97 Kehamilan Meragukan
98 Bab 98 Bertemu Sang Cassanova
99 Bab 99 Tanpa Restu
100 Bab 100 Wali Nikah
101 Bab 101 Tak Bisa Tidur
102 Bab 102 Sebelum Tidur
103 Bab 103 Keram Dan Kesemutan
104 Bab 104 Rindu Menggunung
105 Bab 105 Perjuangan Nana Yoga
106 Bab 106 Perlu Tindakan Khusus
107 Bab 107 Rindu Pada Ibu
108 Bab 108 Asi Belum Lancar
109 Bab 109 Galih Cemburu
110 Bab 110 Kontrol Pertumbuhan Bayi
111 Bab 111 Nikmat Bersama
112 Bab 112 Mantan Terindah
113 Bab 113 Terimakasih Banyak
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 Mendadak Halal
2
Bab 2 Kampanye Akbar
3
Bab 3 Hari Pertarungan
4
Bab 4 Harapan Fathimah
5
Bab 5 Masih Merasa Mimpi
6
Bab 6 Partner Kerja
7
Bab 7 Hanya Status
8
Bab 8 Gara-gara Pakaian Dalam
9
Bab 9 Tekad Laura Eveline
10
Bab 10 Anugrah Terindah
11
Bab 11 Suami Tampan
12
Bab 12 Perempuan Penggoda
13
Bab 13 Tulip Menjadi Saksi
14
Bab 14 Buka Sedikit
15
Bab 15 Harimau Lapar
16
Bab 16 Malu-Malu Kucing
17
Bab 17 Pria Aneh
18
Bab 18 Dua Musim
19
Bab 19 Pencitraan Atau Beneran?
20
Bab 20 Kedatangan Tamu
21
Bab 21 Rencana Bima Satria
22
Bab 22 Lepaskan Emosimu
23
Bab 23 Skin To Skin
24
Bab 24 Goal!!!
25
Bab 25 Kesibukan Pagi
26
Bab 26 Waktu Mepet
27
Bab 27 Win Win Solution
28
Bab 28 Rasamu Bagaikan Candu
29
Bab 29 Hari H Pelantikan
30
Bab 30 Terlambat Kah?
31
Bab 31 Tantangan Galih
32
Bab 32 Fardan Bisa
33
Bab 33 Menunggu Jawaban
34
Bab 34 Pernyataan Cinta
35
Bab 35 Olahraga???
36
Bab 36 Proses Penyatuan
37
Bab 37 Tugas Pertama
38
Bab 38 Rencana Fardan
39
Bab 39 Kebahagiaan Fardan
40
Bab 40 Tekad Tersembunyi
41
Bab 41 Sahabat Lucknut
42
Bab 42 Nana Ninu
43
Bab 43 Masih Tentang Nana Ninu
44
Bab 44 Perempuan Hebat
45
Bab 45 Sahabat Pencuri
46
Bab 46 Sebuah Pesan
47
Bab 47 Bukan PMS
48
Bab 48 Tidak Merasa
49
Bab 49 Sesak Dan Sakit
50
Bab 50 Masih Sedih
51
Bab 51 Sakit Lagi
52
Bab 52 Menikahimu Adalah Anugrah
53
Bab 53 Untuk Sang Pelakor
54
Bab 54 Dua Orang Sensi
55
Bab 55 Perasaan Campur Aduk
56
Bab 56 Isteri Solehah
57
Bab 57 Benci Aroma Tubuhmu
58
Bab 58 Hormon Bumil
59
Bab 59 Penyakit Aneh
60
Bab 60 Tak Bisa Move On
61
Bab 61 Harapan Usman
62
Bab 62 Kiat Sukses
63
bab 63 Obat Anti Mual
64
Bab 64 Bertemu Dengan Mantan
65
Bab 65 Terciduk
66
Bab 66 Tamparan Keras Laura
67
Bab 67 Dokter Plus-plus
68
Bab 68 Sambel Jantung Pisang
69
Bab 69 Seorang Yucuber
70
Bab 70 Mantan Terburuk
71
Bab 71 Adegan Romantis
72
Bab 72 Beda Tipis
73
Bab 73 Langit Malam Jadi Saksi
74
Bab 74 Nana Dan Nadia
75
Bab 75 Ngidam Buatan Yucuber
76
Bab 76 Mencari Arvina Gunawan
77
Bab 77 Masih Tentang Sang Mantan
78
Bab 78 Minum Dari Bibirmu
79
Bab 79 Kerang Bakar
80
Bab 80 Permintaan Arvina
81
Bab 81 Pernikahan Fardan Dan Asma
82
Bab 82 Ide Jahil
83
Bab 83 Lingerie Kah?
84
Bab 84 Jangan Gugup
85
Bab 85 Malam Panjang
86
Bab 86 Mau Ditusuk
87
Bab 87 Saling Menggoda
88
Bab 88 Woman On Top
89
Bab 89 Bertemu Bumil Lainnya
90
Bab 90 Ada Darah
91
Bab 91 Kehamilan Nana Ninu
92
Bab 92 Kekhawatiran Nana
93
Bab 93 Bertemu Lagi
94
Bab 94 Penolakan Nana
95
Bab 95 Usaha Yoga Prayoga
96
Bab 96 Puncak Hasrat
97
Bab 97 Kehamilan Meragukan
98
Bab 98 Bertemu Sang Cassanova
99
Bab 99 Tanpa Restu
100
Bab 100 Wali Nikah
101
Bab 101 Tak Bisa Tidur
102
Bab 102 Sebelum Tidur
103
Bab 103 Keram Dan Kesemutan
104
Bab 104 Rindu Menggunung
105
Bab 105 Perjuangan Nana Yoga
106
Bab 106 Perlu Tindakan Khusus
107
Bab 107 Rindu Pada Ibu
108
Bab 108 Asi Belum Lancar
109
Bab 109 Galih Cemburu
110
Bab 110 Kontrol Pertumbuhan Bayi
111
Bab 111 Nikmat Bersama
112
Bab 112 Mantan Terindah
113
Bab 113 Terimakasih Banyak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!