BAB 3

"Boy, seharusnya kamu melarang Barram minum. Selain tidak bagus untuk kesehatan, minuman itu dilarang oleh agama. Kamu sangat paham betul itu kan boy?! Tapi kenapa kamu diam saja dan tidak melarang Barram minum. Apalagi Barram sampai mabok gitu," omel mama Elza saat Boy datang hendak mengajak Arshinta pulang.

"Saya, saya tidak berani, tante!?" sahut Boy.

"Kenapa? Kamu kan teman dekat Barram. Bahkan teman sejak dari sekolah dulu. Sekarang pun bekerja bersama Barram di tempat dan perusahaan yang sama. Seharusnya kamu bisa dong, melarang Barram jika melakukan sesuatu yang aneh-aneh," omel mama Elza.

"Bagaimana kalau saya dipecat oleh Barram dari pekerjaan? Tante tahu bukan kalau Barram bos saya," kata Boy. Mama Elza menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh, benar juga yah?!" sahut mama Elza.

"Nah, makanya saya tidak bisa terlalu ikut campur masalah pribadi Barram. Apalagi soal hubungan nya dengan teman-teman wanita nya," kata Boy.

"Haduh, jangan sampai putra ku ini salah jalan. Sekarang mumpung ada Arshinta adik kamu yang akan menjadi asisten pribadi Barram. Arshinta harus bisa sedikit merubah Barram," ucap mama Elza.

"Eh? Em saya tante? Saya saya tidak berani tante," sahut Arshinta.

"Pelan-pelan saja! Tante yakin kamu bisa merubah kepribadian Barram, putra ku. Karena dia satu-satu nya penerus dari keluarga tante yang akan mewarisi beberapa perusahaan milik papa nya," kata tante Elza.

"Duh, anak Sultan mah bebas. Suka-suka hati membuang-buang duitnya untuk berfoya-foya. Jadi, Barram ini dikenal sebagai pria Casanova yah?!" batin Arshinta sambil memikirkan cara untuk sedikit merubah gaya hidup Barram yang sudah bebas dan keluar dari rel ajaran agama.

Arshinta menyipitkan bola matanya mendengar ucapan dari Boy, kakak nya. Kakak nya saja tidak berani melarang Barram minum dan menasihati nya, apalagi Arshinta nanti yang sudah mendapatkan tugas dari mama Elza supaya menasihati dan menegur Barram jika kembali minum minuman keras dan juga mengingatkan Barram kembali ke ajaran agama yang dianutnya.

"Tante, saya ijin dulu pamit pulang dan membawa Arshinta. Ibu bapak kami sudah mencari Arshinta. Semalam sengaja Arshinta kami tinggal di rumah ini untuk menjaga tuan muda Barram saat mabok," jelas Boy.

"Ya sudah!? Nanti akan tante sampaikan kalau kalian pulang. Oh iya, Arshinta! Jangan lupa pesan dan tugas dari tante kepada mu yah. Jika perlu laporkan semua yang dilakukan Barram pada tante," kata mama Elza.

"Eh em InsyaAllah tante!? Kalau besok benar-benar kak Barram mempekerjakan saya di perusahaan nya sebagai asisten pribadi nya," sahut Arshinta.

"Jangan khawatir!? Tante akan kembali mengingatkan Barram soal ini. Supaya kamu bisa setiap saat mendampingi Barram kemanapun dia pergi dan beraktivitas," ucap mama Elza.

"Terimakasih, tante!? Tante mau membantu Arshinta supaya bisa mendapatkan pekerjaan," kata Boy.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Kak Boy?! Sebenarnya kak Barram itu seperti apa sih sifatnya? Apa benar semua yang dikatakan tante Elza kalau kak Barram suka bergonta-ganti pacar?" tanya Arshinta.

"Namanya pria tampan, mapan dan tajir. Dia mungkin saja bingung cara menghabiskan uang nya. Akhirnya untuk berfoya-foya dan mencari kesenangan yang belum pernah ia coba. Saat merasakan betapa semuanya bisa memberikan kesenangan, akhirnya kebablasan," kata Boy.

"Tante sangat mempercayakan semuanya padaku. Apakah aku bisa merubah kak Barram?" ucap Arshinta.

"Pelan-pelan saja, dik!?" sahut Boy akhirnya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Tantangan yang berat Arshinta kamu yakin bisa

2023-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!