Sepanjang pesta ulang tahun Barram Elzatta,
Arshinta Pratista memilih bersembunyi di dapur. Sehingga Arshinta mengenal salah satu asisten rumah tangga di rumah Barram Elzatta.
"Kenapa tidak mau bergabung di pesta ulang tahun tuan muda Barram, neng? Eneng malah duduk di sini. Bibi bisa sendiri kok, mencuci piring dan gelas-gelas kotor ini," ucap asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Barram.
"Saya di sini saja, Bibi! Di sana teman-teman kak Barram banyak yang mulai minum-minum beralkohol gitu. Saya jadi kurang suka melihat mereka yang bebas seperti itu. Antara laki-laki dan perempuan seperti tidak ada batasnya. Bukan saya merasa sudah baik dan bagus, Bibi! Saya juga masih belajar untuk menjadi lebih baik. Jadi, saya harus menjaga diri saya dari lingkungan yang kurang baik dan itu bisa mempengaruhi saya ke suatu yang kurang bagus," ucap Arshinta.
Bibi Ijah manggut-manggut mendengar ungkapan dari Arshinta.
"Bibi ingin tuan muda Barram berubah. Tidak seperti sekarang ini yang suka minum-minuman beralkohol dan juga bergaul bebas dengan banyak wanita," cerita bibi Ijah.
"Jadi, tuan muda Barram itu dari dulu suka bergaul dengan banyak wanita-wanita cantik yah, bibi?" sahut Arshinta.
"Tuan muda Barram itu banyak cewek-cewek yang menyukai dirinya. Itu sudah biasa, neng. Kalau laki-laki kaya, mapan apalagi tampan. Wanita mana yang bisa menolak pesona dari tuan muda Barram," kata Bibi Ijah.
"Hehe, kok kita jadi ngomongin orang yah, Bibi! Padahal kita belum tentu baik daripada tuan muda Barram, loh!?" sahut Arshinta.
"Hehehe, iya benar!?"
Bibi asisten rumah tangga itu sebut saja bibi Ijah. Dia dahulunya bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah mama Elza, mama nya Barram. Setelah Barram membeli rumah sendiri dan tinggal di rumah itu, mama Elza mengirim Bibi Ijah untuk bekerja di rumah Barram, melakukan kegiatan rumah tangga dan juga memasak buat Barram.
🌼🌼🌼🌼🌼
"Kak, bagaimana ini? Kenapa tuan muda Barram Elzatta mabok berat?" ucap Arshinta Pratista yang khawatir dengan keadaan Barram Elzatta. Apalagi Barram Elzatta mengoceh tidak jelas.
"Sudah biarkan saja!? Nanti tuan muda Barram biar dipindahkan ke dalam kamarnya," sahut Boy.
Boy bersama dengan anak buah Barram memindahkan Barram ke dalam kamarnya. Barram benar-benar dalam kondisi mabok berat karena banyak minum beralkohol.
🌼🌼🌼🌼🌼
"Barram?! Kamu semalam mabok yah?!" ucap mama nya Barram, mama Elza yang pagi-pagi itu tiba-tiba datang ke rumah Barram. Arshinta yang masih di ruangan itu hanya bisa berdiri mematung melihat kedatangan seorang wanita dewasa yang masih sangat cantik dan muda, ternyata adalah mama kandung dari Barram. Mama Elza terlihat sibuk melepaskan kemeja yang dipakai putra nya.
"Kamu ini sudah mama bilangin, jangan mabok dan minum-minuman keras masih saja nekat tetap meminum minuman setan itu. Barram, Barram, kamu ini sudah tidak berpuasa di bulan Ramadhan, malah mabok. Apakah teman-teman yang kamu kenal semuanya tidak ada yang mengajak kamu ke hal yang lebih baik?" omel mama Elza.
"Uhuhhh mama!? Aku tidak mabok, ma!? Aku hanya minum sedikit saja kok, ma!? Aku juga puasa kok hari ini. Semalam sudah saur juga," oceh Barram.
"Puasa apaan sih? Nyatanya kamu mabok dan bau alkohol. Aneh kamu," sahut mama Elza. Arshinta yang mendengar percakapan ibu dan anak nya yang sedang mabok itu menahan tawa nya lantaran geli.
"Eh?? Kamu siapa? Kok berada di dalam kamar putra ku? Kamu wanita tuna susila yah?" ucap mama Elza yang sekarang menatap tajam ke arah Arshinta.
"Mama, aneh! Mana ada wanita tuna susila jual diri dengan memakai pakaian longgar seperti itu dan tidak seksi. Dia adik nya Boy, ma!? Dia nanti akan aku pekerjakan di kantor ku sebagai asisten pribadi ku, ma!?" sahut Barram.
"Eh? Maaf?! Tante pikir kamu..." ucap mama Elza merasa bersalah dan tidak enak. Sedangkan Arshinta tetap tenang melihat tingkah ibu dan anak yang sedang kacau tersebut.
🌼🌼🌼🌼🌼
"Jadi siapa nama kamu?" tanya mama Elza.
"Saya Arshinta, tante!?" jawab Arshinta.
"Arshinta, selama kamu menjadi asisten pribadi dari putraku nanti, tante minta tolong supaya bisa menasihati nya. Aku lihat, kamu seperti nya gadis yang baik-baik serta mengerti soal ilmu agama. Barram selama ini jauh dari aturan dan perintah agama. Kamu bisa kan, pelan-pelan menasihati putra tante, Barram supaya lebih baik lagi dari sekarang. Dulu Barram sangat nurut dengan apa kata mama nya. Tapi sekarang, Barram semakin ke sini semakin tidak terarah. Suka sekali minum-minuman beralkohol dan ditambah suka bergonta-ganti pacar. Tante sangat mengkhawatirkan Barram, Arshinta!?" cerita mama Elza.
"Tapi tante, saya baru saja mengenal kak Barram. Apakah kak Barram nanti mau mendengar nasihati dari saya? Sedangkan kak Boy, kakak saya saja tidak mampu menasihati kak Barram," sahut Arshinta.
"Jadi Boy itu kakak kandung kamu yah? Tante baru juga mengetahui nya sekarang," ucap Arshinta.
"Benar tante! Saya dari kecil tinggal bersama nenek kakek saya. Dan baru beberapa minggu saya ke kota tinggal bersama orang tua saya," cerita Arshinta.
"Oh pantas! Makanya Boy tidak pernah mengajak kamu. Dan baru sekarang ini kamu diajak oleh Boy," sahut mama Elza.
"Benar tante!?" kata Arshinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yani
Seru kayanya
2023-05-05
0