Kisah Asmara Santri - BAB 3
To make a great dream come true, you must first have a great dream. Untuk menjadi kan sesuatu itu nyata, terlebih dahulu harus di awali dengan mimpi.
-Ach Syaifullah-
Hari itu seperti biasa, empat sekawan itu selalu menyempatkan waktu untuk bermain basket bersama di sore hari.
Hanya yang berbeda adalah Abdul. Biasanya Abdul hanya akan senyum sebatas mesem saja.
Tapi sepanjang hari ini ia selalu tersenyum lebar dengan selalu memperlihatkan deretan gigi emasnya yang tak pernah ia perlihatkan pada siapapun.
"Kau kenapa ?" tanya Minan pada Abdul.
"Kenapa memangnya aku ?" tanya Abdul balik.
"Di tanyain kok malah balik nanya." protes Yazid.
"Kamu ngga merasa ada yang beda gitu sama dirimu ? sampai minan yang biasanya ngga pernah ngomong sekarang nanyain kamu." jelas Yusuf memberi pengertian pada abdul.
"Aku ya aku, yang seperti biasanya." ucap abdul memberi penjelasan.
Tapi teman - temannya terlihat kurang puas dengan penjelasan Abdul. Mereka terdiam dan menatap Abdul dengan tatapan yang tajam seolah meminta penjelasan lebih.
Abdul memutar kedua bola matanya malas. Sebenarnya ia tau apa yang membuat ia lebih bahagia dari biasanya. Semua itu karna semalam ia terkurung berdua bersama Aisyah.
Untungnya pak satpam datangnya pagi jadi mereka bisa tetap pergi ke sekolah.
Mengingat itu membuatnya tertawa lagi. Sedangkan teman - temannya yang sendari tadi melihat ia melamun terus ketawa sendiri, mereka menganggap kalau Abdul sudah kerasukan.
"Kalian kenapa sih ? jangan fikir kalau kalian berfikir yang bukan - bukan." tanya Abdul penuh selidik.
"Kamu beneran Abdul kan ?" tanya Minan memastikan.
Abdul mendengus kesal. " tentu saja aku Abdul kalian fikir aku setan apa."
"Mungkin dia kesurupan." Yusuf menebak kemudian diangguk i Yazid dan Minan.
Kemudian mereka bekerja sama untuk meruqyah Abdul.
Yazid mendekap tangan Abdul biar ia tak memberontak.
Yusuf membacakan Ayat-ayat suci Al Qur'an agar setan (yang mereka anggap merasuki abdul) cepat keluar.
Sedangkan Minan mengambil air dan di isi dengan berbagai bunga yang kemudian disiram kan ke Abdul.
Seluruh santri putri yang menyaksikan kejadian itu tertawa terbahak-bahak.
Kejadian itu membuat Abdul malu besar. Ia berharap Aisyah tak melihat kejadian memalukan itu.
🌹🌹🌹🌹
Abdul tersadar kalau semenjak terkurung bersama Aisyah ia jadi suka tersenyum sendiri.
Walau terjebak dalam tempat yang pengap tapi di tempat itulah ia bisa bertukar cerita sama Aisyah untuk yang pertama kalinya.
Cinta nya bertambah pada sang pujaan hati. Banyak hal yang ia ketahui tentang Aisyah.
Tentang Aisyah yang takut ulat tapi suka kupu-kupu.
Padahal takkan ada kupu-kupu kalau ulat tak ada.
Aisyah yang suka makanan manis, terutama coklat. Kadang Abdul berfikir, bagaimana kalau nanti Aisyah sakit gigi ? tapi dia tak memperdulikan hal itu. Walaupun gigi Aisyah tinggal dua pun ia masih mau.
Juga Aisyah yang alergi dengan kucing. Aisyah akan bersin terus kalau deket kucing.
Itu semua berkat usahanya dua tahun ini yang ingin tau banyak hal tentang Aisyah. Semenjak pertemuan pertama mereka. Namun sampai saat ini juga Aisyah tak tau apapun tentang itu.
(flashback )
2 Tahun Yang Lalu..
Suasana kelas itu terasa menyeramkan karna hari itu mereka sedang ujian matematika. Ustadzah Zaenab yang walaupun hanya seorang perempuan tapi galaknya cukup ditakuti para murid nya.
Entah mengapa Abdul sekarang baru sadar kalau semenjak dia masuk SD sampai SMA guru matematika yang ngajar pasti galak semua. Ujian bakal di mulai. Lembaran soalpun di bagikan.
"Kalau sampai saya tau dari kalian ada yang menyontek, Bakal langsung saya tendang bokong nya sampai kempet." ucap ustadzah Zaenab dengan jelas dan tajam. Guru satu ini memang suka ceplas-ceplos kalau bicara.
"Hilang dong bu." keluh Abdul.
"Biarin." respon ustadzah Zaenab tidak perduli.
"Ngga papa kok bu kalau hilang. Tapi balikin ya bu." canda Abdul.
"Iya. Bakal ibu balikin tapi pakai bokongnya kucing." ucap ustadzah Zaenab dengan menunjukkan ekspresi tanpa rasa bersalah.
"Loh, kucing punya bokong ya bu ?" tanya Abdul yang tidak berfaedah sama sekali tapi sukses membuat ustadzah Zaenab marah besar.
Seperti itu lah Abdul yang dulu. Petakilan, suka membantah guru, tukang tidur dan yang pasti suka bolos kelas.
Dan disinilah Abdul sekarang. Berdiri di bawah bendera ditengah panasnya sinar matahari.
Sambil mengangkat satu kakinya dan menjewer kedua telinganya.
Dia sebenarnya sudah biasa mendapatkan hukuman seperti ini, tapi apesnya cuacanya sangat panas sekali membuatnya tak kuat menahan dahaganya.
Tenggorokan nya kering gersang bak gurun tandus.
Brrukk
Terdengar suara ada yang terjatuh dan ternyata itu adalah air mineral yang di jatuhkan oleh malaikat cantik dari lantai 3.
"Rezeki nomplok." gumam Abdul sambil meminum air mineral itu.
Abdul melambaikan tangan nya sambil mengkode 'terima kasih'.
Aisyah cuma membalas dengan tersenyum kecil. Sepertinya ia habis dari ruang guru.
Setelah kejadian itu, Abdul mencari banyak informasi tentang Aisyah. Seperti seorang fans fanatik.
Saat itu mereka masih siswa baru. Semenjak itulah, Abdul yang nakal berubah menjadi Abdul yang sekarang, baik dan penyayang.
Mimpinya adalah menjadi suami istimewa untuk Aisyah. Abdul tersenyum mengingat akan kebodohan cinta butanya itu.
Abdul tau kalau Allah itu maha pencemburu. Dia juga tau betul kalau mencintai manusia melebihi cinta pada Allah itu dosa.
Oleh karena itu ia sering sholat malam dan meminta ampun pada sang pencipta karna telah menduakan nya.
Serta berharap kemeja putih yang pernah menjadi bagian dari pertemuan nya dengan Aisyah semoga akan ia pakai saat akad nikah nanti.
Akankah mimpi itu akan menjadi sebuah kenyataan ?
🌹🌹🌹🌹
Sekarang ini angin di Indonesia tengah berhembus dari Asia ke Australia yang menyebabkan terjadinya hujan di Indonesia.
Sore itu pelajaran tengah usai. Aisyah berniat akan kembali pulang ke pondok. Tetapi hujan mengguyur sangat deras. Dengan sangat terpaksa Aisyah harus menunggu di depan teras kelasnya.
Langit nya terlihat masih gelap. Padahal Aisyah ada jadwal piket di pesantren. Kalau telat ngga di kerjakan bakal disuruh piket 2 kali lipat nya dan ia ngga mau.
Tiba-tiba seseorang menjatuhkan sebuah payung didepan Aisyah dan orang itu langsung pergi begitu saja.
Aisyah pun memungut payung yang di atasnya ada sebuah surat.
°Anggap saja balas budi saat kau menyelamatkan aku saat hampir menjadi korban teriknya sinar matahari° isi surat itu.
Berarti payung ini dari lelaki yang kena hukuman tadi pagi. Tanpa sadar Aisyah tersenyum senang.
(flashback end)
Sejak kejadian tak terduga 2 tahun yang lalu lah yang mengawali kisah cinta keduanya. Entah siapa yang memulai, tapi percayalah tanpa mereka ketahui mereka telah lama saling mencintai dalam diam.
-To Be Continued-
Mohon kritik dan saran 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Secangkir Kopi
Bagus ceritanya... semangat ya thor
2023-04-04
0