Untuk mu yang membuat pilu, aku bahagia tanpa mu

Untuk mu yang membuat pilu, aku bahagia tanpamu.

-Ustadz Nighomodhin-

Sore itu empat sahabat tengah melakukan kegiatan seperti biasanya, apalagi kalau bukan main basket. Hanya saja kali ini adalah ronde terakhir yang mereka lakukan untuk yang terakhir kalinya.

Karna setelah ini Minan akan kembali ke kampung halaman nya, Yazid akan menikah dan bekerja bersama ayahnya, Abdul memutuskan untuk kuliah, dan Yusuf.....

"Eh, Yusuf. Katanya kamu mau menikah ?" tanya Yazid sambil melempar bola kearah Yusuf. Yusuf cuma menjawab dengan menganggukan kepalanya lalu mengoper bola kearah Abdul.

"Dengan siapa ?" tanya Yazid lagi. Bola masih di drible oleh Abdul.

" Aisyah."

Jawaban itu mengagetkan Abdul dan bola yang tadi di lemparnya melesat jauh mengenai Tamarra, salah satu santri yang sedang piket sore itu. Kejadian yang hampir sama dulu saat bola basket yang dibawa Abdul mengenai kepala Aisyah tempo hari.

"Aku mau ketoilet. pamit Abdul yang langsung melesat pergi tanpa kembali. Minanpun memgambil bola yang Abdul lempar.

🌹🌹🌹🌹

HARI PERNIKAHAN YUSUF & AISYAH.

Kamar pengantin wanita itu terlihat indah dengan dekorasi yang sedemikian rupa menggunakan warna yang terkesan cerah. Namun tak secerah hati si pengantin wanita.

"Kamu kenapa, Sya ?" tanya Liya saat sadar kalau Aisyah sedang gelisah. Bukankah ini adalah hari bahagianya?

"Aku takut." ujar Aisyah. Badanya terasa gemetaran. Entah mengapa ia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Jangan takut, Sya. Semua akan baik - baik saja." Liya mengelus pundak Aisyah berharap menyalurkan ketenangan untuk sahabat nya.

" Liya, bagaimana kalau sampai akhir aku belum bisa melupakanya ?" tanya Aisyah dengan perasaan tak menentu.

"Siapa ?" tanya Liya heran, pasalnya Aisyah tak pernah dekat dengan lelaki manapun.

" Abdul. Sebenarnya dialah lelaki yang selama ini aku cintai." ungkap Aisyah yang mampu membuat Liya sangat terkejut.

Andai saja Liya tau kalau Aisyah mencintai Abdul, pasti ia takkan membujuk Aisyah untuk menerima Yusuf. Karna ia tau kalau Abdul juga mencintai Aisyah.Alasan mengapa Abdul bisa tau banyak hal tentang Aisyah maka jawabannya adalah Liya. Liya yang selama ini menjawab pertanyaan Abdul mengenai Aisyah.

Abdul selalu mengirim surat kepada Liya. Tapi isi dari surat itu hanyalah tentang Aisyah. Apalah daya jika nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terjadi. Para kerabat, sahabat, dan tamu undangan sudah berdatangan untuk menghadiri acara pernikahan Yusuf dan Aisyah.

🌹🌹🌹🌹

"Wah.. lihatlah pangeran tampan kita hari ini." ujar Yazid tampak bahagia yang datang bersama calon istri nya.

"Tentu saja." seru Yusuf dengan sombongnya. Jujur saja ia sedikit tidak sabar untuk segera menyelesaikan acara ini dan berduaan bersama Aisyah.

Yusuf sangat senang melihat semua temannya hadir, namun satu orang yang belum terlihat, dan ia masih mencari keberadaan temannya yang belum datang. Sendari tadi ia melihat ke sekeliling tapi tak menemukan batang hidung orang yang dicarinya.

"Cari siapa ?" tanya yazid yang melihat gelagatnya dari tadi.

" Abdul." jawab Yusuf.

"Aku belum melihatnya." ujar Yazid yang juga belum ketemu sama Abdul.

"Mungkin dia datang telat." tambah Minan yang baru datang.

"Kalau begitu aku permisi dulu, ya." ucap Yusuf kemudian berlalu pergi dari sana.

"Oke." jawab Minan dan Yazid serempak.

Yusuf pun menuju ruang ganti. Tanpa sengaja ia melihat ada bungkusan kado dekat beberapa baju miliknya. Sebuah yang entah dari siapa. Dia pun membuka isi dari kado tesebut.

"Sebuah kemeja berwarna putih?" gumamnya pelan.

Ternyata ia menemukan sepucuk surat yang terselip di dalamnya.

[ selamat atas pernikahan mu. €..Abdul ]

Setelah mendapatkan kado itu. Sekujur tubuh nya bergetar hebat. Sorot matanya berkaca-kaca. Hatinya terasa tersayat pisau yang tajam. Ada perasaan merasa bersalah dalam dirinya. Karna ia mengetahui semuanya. Perasaan Aisyah untuk Abdul. dan ia juga tau kalau sahabatnya itu jugs mencintai Aisyah.

“Abdul, maafkan aku. Kau pasti sengaja tidak datang karna memang kau tidak akan bisa merelakan Aisyah untuk ku. Begitu juga dengan ku. Aku juga tidak akan bisa hidup tanpa Aisyah. dia lah duniaku saat ini. Kenapa kita harus mencintai orang yang sama?” Batinnya dalam hati.

" Yusuf, acara akan segera dimulai." teriak Yazid dari pintu ruang ganti.

Yusuf pun menyelesaikan acara lamunannya dan menuju aula depan. Tempat akad nikah dilaksanakan. Dirinya mulai bimbang, dalam hati ia mengetahui perasaan Aisyah untuk Abdul. Walaupun begitu ia ingin mencoba untuk menggeser posisi Abdul di hati Aisyah.

Namun, ternyata rasa yang dimiliki Abdul ternyata sangat dalam untuk Aisyah. Lalu, apakah dirinya pantas memutuskan tali asmara diantara keduanya ?

Sedangkan Aisyah sejak tadi ia gelisah sendiri hanya senyuman keterpaksaan saja yang ia tampakkan. Mempelai wanita menunggu di balik tirai tempat akad nikah ditemani oleh Liya. Sendari tadi Liya mengusap punggung Aisyah. Berharap menenangkan hati yang tengah dilanda kegundahan itu.

Akad nikah pun dimulai.

"Aku membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mencintai Aisyah." ucap Yusuf dengan lantang di tengah tempat ia akan membaca ijab qobul. Setelah berucap ia meninggalkan tempat itu tanpa memikirkan perasaan Aisyah. Pada tamu undangan yang hadir menjadi heboh, membicarakan isu tentang Aisyah.

Hancur sudah hati Aisyah saat ini. Ini sungguh seperti sebuah penghinaan baginya. Bayangkan saja. Yusuf yang meminta untuk menikah, Yusuf yang memaksa Aisyah untuk meninggalkan impian nya untuk kuliah. Tapi apa yang Aisyah dapatkan ? penghinaan ?

-To be continued-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!