Status baru mereka membuat Keyla dan Angga masih merasa canggung. Meski awalnya mereka dekat seperti kakak adik tapi setelah menikah membuat mereka masih merasa canggung.
"Wah pengantin baru nih," ujar Ardi yang baru saja menyambut kedatangan Keyla dan Angga.
"Ayah bisa aja," timpal Keyla yang merasa malu. Begitupun dengan Angga yang sama-sama merasa malu.
Mereka berdua baru saja datang dari hotel setelah beberapa hari menginap disana. Rasanya sudah cukup lama tidak bertemu karena mereka memang tidak pernah pergi jauh.
"Oiya ini aku bawakan makanan untuk ayah," ujar Angga.
"Wah makanan apa? Kebetulan ayah lapar sekali," timpal Pak Ardi.
"Aku bawa pizza kesukaan ayah," timpal Angga yang segera memberikan bungkusan itu kepada ayahnya.
Dengan lahap Pak Ardi segera menyantap makanan itu. Makanan yang merupakan kesukaannya sejak dulu.
"Wah ini enak sekali," ujar Pak Ardi.
Sementara Angga dan Keyla hanya tersenyum saat melihat ayahnya yang seperti anak kecil. Mereka merasa ikut senang saat melihat ayahnya begitu bahagia.
Meski berat dan belum terbiasa tapi mereka mencoba membuka diri satu sama lain. Tak mudah memang tapi mereka harus membiasakan diri. Sulit memang merubah hubungan kakak adik menjadi hubungan suami istri.
"Keyla," ujar Angga sambil memegang tangan Keyla.
"Iya Angga," jawab Keyla yang merasa canggung saat Angga memegang tangannya.
Keyla merasakan jika jantungnya berdebar saat Angga memegang tangannya. Begitupun dengan Angga, sudah hampir satu minggu mereka menjadi pasangan suami istri.
Namun selama itu pula mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri sebagaimana mestinya. Mungkin karena mereka belum siap menerima satu sama lain.
Malam ini cuaca begitu buruk. Ayah sudah bergegas ke dalam kamarnya dan tertidur pulas. Akan tetapi tidak dengan Keyla dan Angga. Mereka masih tetap berbincang membicarakan hubungan mereka.
Mereka masih tidak menyangka jika sampai saat ini mereka sudah dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
"Oiya de, kakak masih belum percaya kalau sampai saat ini kita sudah menikah," ujar Angga yang berbaring di samping Keyla.
"Aku juga sama kak, masih ga nyangka kalau kita akhirnya menikah," timpal Keyla.
Sedari tadi mereka terus saja membicarakan hubungan mereka hingga suara petir itu mengagetkan Keyla.
"Aku takut kak," ujar Keyla sambil spontan memeluk Angga.
"Tidak apa-apa, ada kakak disini," timpal Angga yang segera membalas pelukan Keyla.
Untuk beberapa saat mereka berpelukan karena Keyla masih belum melepaskan pelukannya.
"Ternyata hangat juga," gumam batin Angga.
Selama menikah mereka belum pernah tidur satu ranjang. Keyla selalu tidur di ranjang sedangkan Angga selalu tidur di atas sofa. Akan tetapi malam ini rasanya cuaca begitu mendukung.
Angga rasanya tidak ingin melepaskan pelukan Keyla. Begitupun dengan Keyla yang merasa sangat nyaman saat berada di pelukan Angga yang menjadi suaminya saat ini.
"Jangan lepaskan pelukan ini de," ujar Angga sambil tetap memeluk Keyla.
"Iya kak, tidak akan," timpal Keyla.
Kini mereka justru berada dalam satu selimut. Rasanya begitu hangat dan nyaman. Tidak pernah Angga mendapatkan kehangatan seperti ini. Perlahan Angga mulai mendekati Keyla.
Angga mencoba menyentuh bibir Keyla dan mengecupnya. Keyla yang awalnya terkejut mulai menikmati kecupan itu. Angga mulai terbawa suasana dan tangannya mulai liar meraba kemana-mana.
Begitupun dengan Keyla yang sama-sama terbawa suasana. Mereka yang awalnya menjaga jarak kini ternyata semakin dekat. Permainan pun semakin panas hingga akhirnya mereka melakukan penyatuan cinta yang sudah seharusnya sejak kemarin-kemarin mereka lakukan.
"Ternyata rasanya seperti ini setelah menikah," gumam batin Angga.
Baru satu kali mereka melakukan hal itu tapi rasanya masih ingin lagi. Angga masih ingin merasakan hal itu lagi setelah merasakannya sekali.
"Apa kamu juga merasakan hal yang sama de?" tanya Angga.
"Iya kak, aku juga seperti itu," tukas Keyla.
Setelah melakukan hal itu selama beberapa kali akhirnya membuat mereka kelelahan dan mereka tertidur dengan sangat pulasnya.
Keesokan harinya Keyla bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Meski hal ini sudah biasa tapi sekarang Keyla melakukan semua ini untuk suaminya. Pagi-pagi sekali Keyla sudah berkutat di dapur.
Meski ada seorang asisten rumah tangga tapi hal itu tidak membuat Keyla menjadi malas-malasan. Keyla justru menjadi lebih bersemangat.
"Biar bibi bantu non," ujar Mba Tari yang merupakan asisten rumah tangga bagi keluarga wijaya sejak dulu.
"Tidak usah bi, biar saya saja. Bibi kerjakan pekerjaan yang lain saja," timpal Keyla yang sedari sibuk memasak.
"Ya sudah kalau begitu, bibi mau ngapu lantai saja non," tukas mba tari sambil bergegas mengambil sapu.
Sementara Keyla masih sibuk dengan pekerjaannya dan tidak berapa lama akhirnya Keyla selesai mengerjakan tugasnya.
"Makan dulu kak, yah," tawar Keyla.
"Wah baunya harum sekali. Ayah memang tidak salah memilih menantu," ujar Ardi yang merasa sangat senang karena melihat menantunya pandai memasak.
Mereka pun segera menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Ada sayur, daging dan beberapa makanan lainnya, serta tidak lupa juga buah-buahan ada di atas meja.
Selesai menyantap makanannya Angga segera bergegas pergi bekerja. Sedangkan ayahnya beristirahat ke kamarnya.
Keyla yang merasa lelah akhirnya pergi ke taman yang tidak begitu jauh. Keyla pergi ke sebuah taman yang dekat dengan rumahnya.
"Wah udara di sini sejuk sekali," gumam batin Keyla yang sesekali mengambil nafasnya.
Tak berapa lama ada seorang laki-laki yang berlalu di hadapannya dan membuang sampah sembarangan.
"Hey apa anda tidak bisa tidak mengotori taman ini, aku baru saja membersihkan tempat ini," pekik Keyla.
"Tidak, tidak aku tidak seperti itu," tukas pria itu yang kini duduk di samping Keyla.
"Kamu sendiri sedang apa disini?" tanya pria itu.
"Aku sedang duduk saja, dari wajahmu aku yakin jika kamu sedang ada dalam masalah, iya kan?" tanya laki-laki itu.
"Ah tidak juga, aku hanya memikirkan tentang pernikahanku saja," jawab Keyla.
"Oiya aku David," ujar laki-laki itu memperkenalkan diri.
"Aku Keyla," timpal Keyla.
Untuk beberapa saat mereka pun berbincang. Anehnya meski baru saja berkenalan tapi begitu banyak hal yang mereka bicarakan. Obrolan mereka seolah nyambung dan mereka seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu.
"Apa kamu sudah menikah?" tanya Keyla.
"Ya, aku sudah menikah hampir 5 tahun lamanya dan aku memiliki seorang putra yang baru berusia sekitar 4 tahunan," jawab David menjelaskan.
"Apa pernikahanmu bahagia?" tanya Keyla.
"Sebenarnya dulu kami adalah teman kampus, tapi kini kami berjanji untuk menjadi teman hidup," jawab David.
"Apa kamu juga sama?" tanya David.
"Iya kami juga merupakan teman masa kecil, dan sekarang menjadi teman hidup untuk selamanya," jawab Keyla sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments