5. Terasa Berbeda

Beberapa tahun berlalu, tak terasa kini pernikahan Keyla dan Angga sudah berjalan hampir 3 tahun lamanya. Namun mereka masih belum di karuniai seorang anak sampai sekarang.

Angga selalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor, sedangkan Keyla masih saja sibuk mengajar. Profesinya sebagai guru terkadang menyita waktunya. Pagi-pagi Keyla mengajar di sekolah, sedangkan siang harinya ia lanjutkan dengan memberikan kelas tambahan pada beberapa siswa yang memerlukan jasanya.

Hampir setiap hari mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Hari ini hampir semalaman Angga tidak pulang. Keyla yang sejak tadi tertidur lelap kini mencari keberadaan suaminya di sisi ranjangnya.

"Kamu kemana kak," ujar Keyla yang mencari suaminya disisinya namun tidak ada.

"Jadi kakak tidak pulang lagi," tambah Keyla yang merasa sedikit kesal.

Meski hal ini bukan untuk yang pertama kalinya tapi Keyla selalu saja khawatir. Angga selalu saja menghabiskan waktunya diluar jika dia sedang ada masalah. Tak berapa lama akhirnya Angga pulang.

"Kakak baru pulang?" tanya Keyla yang baru saja melihat kedatangan suaminya.

"Ya seperti yang sudah kamu lihat, kakak baru saja pulang," jawab Angga yang langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Waktu menunjukan pukul 2 pagi, tapi Angga baru saja pulang entah dari mana. Sebenarnya hal itu yang selalu Angga lakukan jika Keyla tidak bisa melayaninya. Sebenarnya bukannya tidak mau, hanya saja Keyla merasa lelah setelah seharian bekerja.

Tanpa mengganti baju dan membuka sepatunya terlebih dulu, Angga segera merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya karena sangat mengantuk. Keyla pun mencium bau alkohol saat ia mendekati Angga.

"Kenapa kakak selalu seperti ini, tidak biasanya kakak minum-minum seperti ini," gumam batin Keyla sambil membuka sepatu suaminya.

Namun Angga yang tertidur lelap tidak bergerak sama sekali karena tubuhnya begitu lemah dan lelah. Sementara Keyla mencoba melepaskan jaketnya dan jam tangan yang melekat di tangannya.

Selesai membuka sepatu dan mengganti pakaian suaminya, Keyla kembali tertidur karena waktu masih sangat malam untuk ia terbangun. Kini Keyla merebahkan tubuhnya di sisi Angga.

Terkadang Keyla masih tidak menyangka jika orang yang berada di hadapannya kini adalah suaminya. Bahkan sejak dulu Keyla tidak pernah menaruh hati untuk Angga sebab sejak dulu pula ia selalu menganggap Angga sebagai kakaknya.

Sedangkan Angga selalu merasa jika Keyla selalu bersikap seperti ibunya yang selalu mengkhawatirkan Angga. Padahal sebagai seorang suami, Angga hanya ingin diperhatikan sebagaimana mestinya.

Keesokan harinya, Keyla sudah bangun sejak pagi-pagi sekali. Keyla juga sudah menyiapkan sarapan untuk suaminya.

"Ini kak makan dulu," tawar Keyla sambil menyajikan nasi ke dalam piring milik Angga.

"Iya de, terima kasih," jawab Angga.

Meski Keyla selalu bersikap seperti itu tapi Angga selalu memakluminya. Selesai menghabiskan sarapannya Angga segera bergegas pergi menuju kantornya.

"Apa kamu sudah siap de? Biar kakak antar ke sekolah," tawar Angga.

"Iya kak," jawab Keyla.

Meski semalam Angga merasa kesal tapi pagi ini ia bersikap biasa. Angga tidak bisa marah terlalu lama pada Keyla sebab Keyla begitu baik. Akhirnya mereka pun pergi bersama-sama.

Setelah mengantarkan Keyla terlebih dahulu, kini Angga bergegas menuju kantornya.

"Hati-hati ya de, kakak pergi dulu," pamit Angga setelah menurunkan Keyla.

"Iya kak, kakak juga hati-hati ya!" timpal Keyla sambil melambaikan tangannya.

Dengan kecepatan yang tinggi Angga mulai melakukan kendaraannya. Setelah kepergian suaminya, Keyla bergegas masuk dan mulai mengajar. Tak terasa karena seharian mengajar akhirnya kini waktunya pulang.

Seperti biasa Keyla harus berjalan terlebih dahulu beberapa meter untuk mendapatkan taksi. Namun tak di sangka saat dalam perjalanan lagi-lagi ia di pertemukan dengan David.

"Bukannya itu David?" gumam batin Keyla yang melihat David berada di hadapannya.

"Bukannya itu Keyla?" gumam batin David juga yang menyadari keberadaan Keyla.

Dari kejauhan mereka sama-sama tersenyum dan melambaikan tangan.

"Hai David," sapa Keyla.

"Hai Key, kamu dari mana?" tanya David yang menghentikan langkahnya.

"Aku baru saja pulang mengajar, kamu sendiri dari mana?" tanya Keyla.

"Aku hanya berjalan-jalan mencari angin, bagaimana kalau kita ke resto itu sebentar," tunjuk David sambil menunjuk ke salah satu resto yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Tanpa berfikir panjang akhirnya Keyla mau menerima ajakan dari David. Mereka pergi bersama ke sebuah cafe yang berada di jalan itu. Betapa ramainya cafe itu. David dan Keyla pun segera bergegas masuk dan memesan 2 minuman.

Di sana meraka berbincang membicarakan banyak hal. Hingga akhirnya David pun- mencurahkan isi hatinya kepada Keyla. Begitupun dengan Keyla yang sama-sama mencurahkan isi hatinya kepada David.

Berbicara kepada David membuat Keyla merasa nyaman. Mereka pun membicarakan tentang permasalahan rumah tangga mereka.

"Bagaimana kalau kita sama-sama memperbaiki pernikahan kita masing-masing. Kita coba cara agar kita bisa memperbaiki hubungan kita dengan pasangan kita," ujar Keyla.

"Ya aku setuju dengan rencanamu Key," timpal David.

Setelah pembicaraan itu mereka mulai mencari jalan untuk memperbaiki hubungan mereka masing-masing. Keesokan harinya mereka membuat janji untuk bertemu di cafe itu lagi.

Hari ini rencananya mereka akan mendatangi sebuah toko buku untuk mencari cara memperbaiki hubungan dengan pasangan. Keyla dan David membeli sebuah buku dan mencoba menerapkannya pada pasangan mereka masing-masing.

Beberapa bulan berlalu tapi hasilnya masih saja nihil. David masih saja salah paham dengan Amira. Begitupun dengan Keyla dan Angga yang selalu saja berbeda pendapat.

"Bagaimana dengan hubungamu dengan suamimu Key?" tanya David saat mereka bertemu kembali.

"Dia masih saja bersikap seperti itu, dan aku masih belum bisa mencintai dan melayaninya sepenuh hati," jawab Keyla.

"Kamu sendiri bagaimana David, apa sudah berhasil?" tanya Keyla balik sambil menautkan kedua halisnya.

"Aku juga sama Key, kami masih saja sering bertengkar hanya karena masalah sepele," jawab David lirih.

Setelah mendengar penjelasan dari masing-masing pihak mereka pun terdiam satu sama lain. Mereka merasa berputus asa karena setiap usaha yang mereka lakukan selalu saja gagal.

Beberapa bulan berlalu entah mengapa perasaan Keyla dan David serasa berbeda. Ada rasa nyaman yang mereka rasakan saat sedang bersama. Mungkin karena seringnya bersama dan selalu bertukar pikiran tentang masalah mereka masing-masing hingga akhirnya membuat mereka merasa nyaman satu sama lain.

"Apa kamu merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan Key?" tanya David secara langsung.

"Iya aku juga merasakan hal seperti itu David,"ujar Keyla yang merasakan hal yang sama.

David mulai jatuh cinta kepada Keyla, begitupun dengan Keyla yang mulai jatuh cinta terhadap David.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!