Kita Teman

Dominic terdiam sejenak sebelum tertawa. Pria itu masih belum sadar kalau kali ini Elyna benar-benar tidak mengenalinya. Ditambah lagi terakhir kali mereka bertemu, mereka sempat berselisih paham. Dominic berpikir kalau Elyna masih marah kepadanya.

"Oke, maafkan aku karena sudah membuatmu kecewa." Dominic melanjutkan langkah kakinya untuk meletakkan bunga yang ia bawa di atas nakas. Pria itu langsung syok ketika melihat Elyna benar-benar ingin menembaknya.

DUARRR DUAARR

Dua peluru yang baru saja dilepas Elyna bisa saja mengancam nyawa Dominic. Jika saja saat itu dia tidak segera mengelak. Kali ini Dominic berdiri dengan wajah yang sangat kaget.

Bersamaan dengan itu, pasukan Quinn Star yang menunggu di depan juga masuk ke dalam untuk memeriksa keadaan di dalam. Melihat Elyna memegang senjata dengan wajah panik membuat pasukan Queen Star juga merasa khawatir. Sempat terbersit di dalam pikiran mereka kalau Dominic memiliki niat jahat terhadap sang Big Boss Queen Star.

"Bos, apa semua baik-baik saja? Kenapa Anda marah?" tanya pria itu ingin tahu.

Bukan menjawab justru Elyna ingin menembak pasukan Queen Starnya sendiri. Dominic yang merasa tidak beres di sana segera berlari dan memegang tangan Elyna sebelum wanita itu kembali melepas tembakan.

"Lepaskan aku! Siapa kau! Siapa kalian! Apa yang kalian inginkan? Kenapa kalian masuk ke sini. Apa kalian ingin membunuhku!" teriak Elyna.

Pikiran Elyna kini dipenuhi dengan kejadian saat ia belum kecelakaan. Dimana saat itu Ia berpikir kalau orang-orang yang mengejarnya ingin membunuhnya. Dan itu membuat Elyna ketakutan setiap kali ia bertemu dengan orang baru.

Bahkan Letty dan Miller saja kesulitan untuk mendekati Elyna awalnya. Kini mereka pulang untuk mengambil barang-barang pribadi Elyna agar bisa ditunjukkan Elyna untuk membuat Elyna percaya kalau mereka benar-benar orang tua kandungnya. Karena terlalu sibuk, Miller dan Letty tidak sempat untuk memberitahu Dominic akan kesehatan Elyna yang sebenarnya.

Karena tadi sempat terdengar suara tembakan kini tim medis dan juga security masuk ke dalam ruangan Elyna. Dokter yang sempat menangani Elyna juga terlihat khawatir ketika Dominic memegang tangan Elyna yang terus saja berontak.

"Tuan, Apa yang anda lakukan terhadap pasien saya? Tolong lepaskan dia," pinta Dokter itu.

Dominic segera melepas tangan Elyna. Tidak lupa ia mengambil senjata api yang dipegang Elyna dan menyembunyikannya.

"Tuan, tolong tinggalkan ruangan ini," usir dokter itu lagi.

"Kepalaku," lirih Elyna sambil memegang kepalanya. Bahkan wanita itu sampai menjambak rambutnya untuk mengurangi rasa sakit yang kini ia rasakan.

"Nona, tenanglah," bujuk dokter itu khawatir. Dengan cepat ia menyuntikan sebuah cairan ke lengan Elyna agar wanita itu kembali tenang.

Detik itu Dominic mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan Elyna. Dia segera meninggalkan ruangan tempat Elyna di rawat dan menunggu dokter yang memeriksa Elyna di depan sana. Tidak lupa Dominic membawa pasukan Queen Star yang sempat masuk ke dalam untuk keluar lagi.

Setibanya di depan ruangan, Dominic duduk di kursi yang tersedia. Pria itu masih bingung membayangkan wajah Elyna yang kesakitan.

"Bos, sepertinya terjadi sesuatu terhadap Bos Elyna. Apa sebelumnya Bos Letty tidak memberitahu anda?"

"Tidak," jawab Dominic singkat. "Bahkan aku tidak tahu kalau Elyna kecelakaan jika kalian tidak memberitahuku. Satu bulan ini aku memang disibukkan dengan pekerjaan sampai-sampai tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan Elyna. Tadinya aku pikir dia sudah melupakanku. Ternyata Ia baru saja mengalami kecelakaan dan koma selama satu bulan," jelas Dominic apa adanya.

Tidak lama kemudian seorang suster keluar. Sepertinya ia ingin mengambil sesuatu yang diperintahkan oleh Dokter yang ada di dalam ruangan Elyna. Dominic tidak mau menyia-nyiakan Suster itu, ia segera menghadangnya untuk meminta penjelasan lengkap.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Elyna?"

"Nona Elyna amnesia. Sebaiknya jangan paksa pasien untuk mengingat hal-hal yang pernah terjadi dalam hidupnya karena itu hanya akan membuat pasien tersiksa bahkan lebih fatalnya lagi pasien bisa saja gila," jelas Suster itu singkat. "Permisi, Tuan karena ada sesuatu yang harus saya ambil dan saya bawa ke dalam ruangan Nona Elyna lagi."

Dominic segera menyingkir dan memberi jalan. Namun pria itu kembali terdiam mendengar penjelasan singkat dari suster yang ia temui tadi.

"Amnesia? Itu berarti dia tidak ingat denganku?"

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

next

2023-04-08

0

ria sufi

ria sufi

lanjutkan

2023-04-05

0

Maya Mardiana

Maya Mardiana

huaaa kenapa sedikitt

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!