Elyna adalah gadis berusia 24 tahun yang memiliki rambut pendek berwarna hitam kecokelatan. Alis matanya yang terlukis indah berpadu sempurna dengan bola matanya yang berwarna cokelat.
Putri tunggal dari pasangan Letty dan Miller ini memimpin sebuah geng mafia yang bernama Queen Star. Dia memiliki bakat yang tidak semua orang miliki. Elyna adalah seorang sniper handal. Tembakannya tidak pernah meleset. Itu yang membuat misinya selalu lancar selama dia menjadi pembunuh bayaran.
Sore itu, setelah mendengar kabar kalau Elyna sudah sadar, seorang pria segera bergegas. Bahkan dia rela meninggalkan pekerjaannya yang masih menumpuk.
"Tuan, kita ada rapat," ujar pria yang bertugas sebagai sekretaris pribadi sang pemimpin perusahaan.
"Atur ulang! Jika mereka tidak terima, batalkan kerja sama dengan mereka!"
Sepertinya pria itu tidak lagi mempedulikan kerugian yang akan dia terima. Yang ada dipikirannya hanya Elyna. Rasanya semua akan terbayar jika dia sudah bertemu dengan Elyna dan melihat wanita itu baik-baik saja.
Setelah turun dari pesawat pribadi, pria itu sudah di sambut oleh pasukan Queen Star. Ternyata selama Elyna tidak sadarkan diri, Queen Star di ambil alih olehnya. Tentu saja semua itu atas perintah Letty yang tidak lain adalah pemimpin Queen Star yang sebelumnya.
"Bos, Bos Elyna sudah sadar. Sekarang Nyonya Letty dan Tuan Miller tidak ada di rumah sakit. Mereka baru saja pulang untuk mengambil barang-barang pribadi milik Bos Elyna."
Bahkan pasukan Queen Star sendiri belum tahu kalau saat ini pemimpin mereka amnesia. Mereka tahunya, Elyna belum diperbolehkan dengan siapapun karena demi menjaga kesehatannya pasca koma selama satu bulan terakhir ini.
"Aku ingin segera menemuinya." Pria itu menunduk lagi sembari memandang buket bunga Lily yang ada di tangannya. Bunga Lily merupakan bunga favorit Elyna. Belum juga memberi, dia sudah sangat yakin kalau wanita itu pasti sangat menyukainya.
Memang mereka belum memiliki status yang pasti. Tetapi pria berbadan tinggi itu yakin kalau secepatnya Elyna pasti akan luluh dan mau menjadi kekasihnya.
Mobil Mercedes yang menjemputnya sudah tiba. Dia segera masuk ke dalam. Sembari menunggu sampai mobil tiba, pria itu mengambil ponselnya dan membaca kabar baik yang baru saja dikirimkan adik tercinta.
Jarak rumah sakti dengan bandara memang sangat dekat. Hanya membutuhkan waktu 10 menit saja mereka kini sudah tiba.
Pria itu turun dari mobil dan memandang gedung rumah sakit didepannya untuk beberapa saat. Seorang pria lagi-lagi datang untuk menyambutnya.
"Bos, selamat datang. Apa anda mau langsung ke kamar Bos Elyna? Kebetulan sekali Dokter baru saja memeriksanya. Saya sudah minta izin. Dokter bilang kalau saat ini Nona Elyna sedang terjaga. Biasanya kalau Nona Elyna masih tidur, Dokter melarang siapapun untuk masuk ke dalam," jelas pria itu apa adanya.
"Ya. Aku ingin segera menemuinya. Aku harap dia tidak marah karena aku datang terlambat. Bahkan aku tidak ada di sampingnya ketika dia pertama kali membuka mata."
"Silahkan, Bos." Pria itu memberi jalan lalu menunjukkan kamar Elyna di rawat. Dia tidak ikut masuk ke dalam. Hanya pria itu sendiri saja yang dipersilakan masuk ke dalam untuk menentukan Elyna.
Elyna memandang ke pintu ketika mendengar suara sepatu mendekat. Sepertinya meskipun dalam keadaan amnesia, tetapi dia tetap selalu waspada. Secara perlahan, Elyna mengambil senjata api yang dia sembunyikan di bawah bantal sebelum memperhatikan ke arah pintu lagi.
Pria tadi masuk ke dalam. Pria itu Lang tersenyum melihat Elyna sudah duduk. Berbeda dengan Elyna yang langsung menodongkan senjata apinya karena takut.
"Siapa kau?"
Pria itu menahan langkah kakinya. Dia kaget mendengar pertanyaan Elyna. "Aku Dominic. Apa kau lupa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
👑 sᷧɪᷢᴛᷧᴀᷤ 💣
eh ji jangwok 🙄🤣
2023-07-31
0
Amsiya
lanjut 😍😍
2023-04-03
1
Lyn
woahhh Dominic keknya dpt tugas tambahan ni selama Elyna Amnesia.
2023-04-03
0