Leonore

Tidak ada yang mengetahui kepergian Leonore dari kediaman William. Cuaca yang begitu trik membuat kedua bola mata cokelat itu mulai terlihat buram.

Sepanjang jalan ia merasakan haus apalagi tubuhnya saat ini ada nyawa yang sedang ia jaga. Lapar mulai menyerang perutnya.

Leonore memilih untuk duduk sementara di pinggir jalan sambil menahan lapar dan haus. Di pinggir jalan, Indra tidak sengaja melihat Leonore sedang mengipas wajahnya yang sudah bercucuran keringat.

''Leonore?" ucapnya sambil mengusap ke dua bola matanya.

''Tuan William sudah menunggu di dalam karena rapat sebentar lagi akan dimulai,'' ingatkan sekretarisnya.

Ternyata Leonore istirahat tepat di depan gedung perusahaan William. Untung saja hanya Indra mengenal ya bagaimana kalau para karyawan mengetahui istri pemilik Permana Corporation terdampar di pinggir jalan dengan pakaian yang apa adanya.

''Panggil William dan arahkan dia ke sana!" tunjuk Indra menunjukkan restoran tidak jauh dari lokasi Leonore.

''Tapi Tuan?" Sekretaris begitu ketakutan langsung mengangguk mengerti.

Indra langsung menyebrang menghampiri Leonore namun karena padatnya kendaraan sampai dia kesulitan.

Leonore merasa sudah lebih baik mulai bergerak kembali untuk mencari makanan dan minuman.

''Leonore, tunggu!" panggil Indra.

Leonore berbalik terkejut melihat teman William sudah berada di belakang ya. Perlahan mundur karena ia tahu apa yang ingin dikatakan pria ini.

''Saya sedang disuruh untuk membeli susu Tuan,'' ucapnya dengan alasan yang keluar begitu saja dari mulutnya.

''Susu? Di tempat seperti ini mana ada yang menjual itu Leonore. Bukankah di mansion stok susu tersedia?" tanya Indra mengulur waktu.

''Habis Tuan, karena itu saya mengajukan diri untuk mencarinya namun ternyata tidak semudah itu,'' tambahnya.

''Baiklah! Bagaimana kalau kita bicara di sana lebih enak dan nyaman,'' tunjuk Indra.

Perut yang dari tadi tidak kena isi akhirnya memberontak agar asupan makanan ingin masuk ke dalam. Kini mereka berdua sudah berada di sana dan Indra tidak segan-segan memesan menu yang terbaik kepada Leonore.

''Makan pelan, semua makanan ini aku berikan kepadamu.'' Indra memberikan makanannya agar Leonore kembali kuat.

Leonore hanya bisa diam sambil menikmati makanan yang sudah ia habiskan sampai setengah.

''Terima kasih,'' lirihnya.

Leonore begitu asik makan namun tidak menyadari William dari tadi memperhatikan mereka berdua yang begitu akrab.

''Leonore, kau sedang apa di sana?!" teriak William.

Sendok makan tersebut jatuh ke lantai mendengar suara bariton yang memekikkan telinganya.

''Anda panggil beliau ke sini?" tanya Leonore kepada Indra.

''Kamu tidak bisa berbohong Leonore, kamu pasti memiliki masalah dari rumah kan? Katakan yang sejujurnya biar William menyelesaikan dengan baik,'' ucap Indra.

''Aku tidak berbohong Tuan, saya memang tersesat sampai di sini,'' elak Leonore.

''Kamu sedang apa di sini?" tanya William dingin.

Dia tidak menyukai acara makan siang yang diselenggarakan Indra apalagi bersama dengan istrinya.

Leonore memilih tidak menjawab dia berusaha untuk diam karena rencananya untuk kabur dari mansion harus terwujud hari ini.

''Maaf Tuan, hari ini memang saya sedang ingin membeli susu,'' elak Leonore.

William terpengarah namun dia tetap berusaha untuk menahan Leonore supaya tidak jadi pergi.

''Nanti kamu membelinya tapi sekarang temani aku!" William langsung menarik Leonore keluar dari restoran tersebut tidak memperdulikan sahabatnya juga ikut menahan Leonore agar tidak ditinggal sendirian.

''Jangan bawa Leonore, William?" cegah Indra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!