Merasakan Kebebasan

Indra terus menatap kepergian Leonore lalu kembali menatap tajam William yang terlihat santai.

"Apa yang kau lakukan kepadanya?" tanya Indra.

"Apa?" balas William dengan nada ketus.

"Dia kenapa patuh sekali kepadamu?" tanya Indra kesal.

"Aku diberi kepiting," jawabnya.

"Kena jepit William," wajah Indra terlihat kesal.

"Mulutmu Indra yang akan aku jepit!" William rasanya jengah melihat sahabatnya ini.

"Lama-lama aku ingin pergi dari sini William," kesal Indra.

"Pergi saja aku masih menikmati hukuman wanita itu," ucapnya datar.

"Kenapa kau terdengar sangat mengerikan William?" tanya Indra bergidik ngeri.

"Hei Indra, sesekali memberikan pelajaran kepada wanita boleh karena dia yang melakukan ini kepadaku," ucap William tidak mau kalah.

"Wah lihat sosok William CEO Permana Corporation telah mulai beraksi," goda Indra.

"Diam kau Indra!" kesal William.

"William, kalau boleh tahu nama wanita itu siapa aku kenapa lupa, ya?" Wajah William berubah dingin seketika bagaimana bisa dia memasukkan orang asing ke Mansion tanpa di ketahui identitasnya, terlebih lagi saat ini dia merawatnya tanpa ada para bodyguard yang menjaganya.

"Kau juga tidak tahu nama dia siapa, William?" tanya Indra lagi lalu William geleng-geleng kepala.

"Astaga William, bagaimana bisa kau ceroboh mana William yang pintar dan jenius katanya CEO grup Permana corporation?" tanya Indra meledek.

"Hei jangan meledekku seperti itu, kau tahu bukan aku sakit dan karena dia, makanya aku tidak sempat berpikiran jernih," kesal William.

"Iya aku tahu William, karena kau keenakan mengerjainya," goda Indra.

"Itu karena kesalahannya," jawab William acuh.

"Dan kau memperalatnya William," tanya Indra lagi.

"Kenapa kau yang jadi protes Indra?" kesal William mendapat pertanyaan sedari tadi.

"Iya protes karena aku kasihan dengan dia yang jadi korban ke dua CEO Permana corporation,"

"Tidak ada kau salah," elak William.

"Parah kau William, seenaknya mengerjai wanita yang tidak jelas asal usulnya dan lagi jangan-jangan dia wanita jadian William," tambah Indra.

"Plak!" William memukul kepala Indra.

"Aduh William sakit," Indra mengusap kepalanya.

"Kau pikir dia wanita apa? Jangan aneh-aneh kau Indra atau jangan-jangan kau menyukainya?" tanya William penuh selidik.

"Tidak, jangan katakan itu William aku yang harus mengatakan itu kepadamu?" balik tanya Indra.

"Apa kau bilang?" William merasa semakin panas.

"Nanti kau yang akan jatuh cinta kepada wanita jadian itu dan kalian dua akan menjadi pasangan yang cocok dua alam yang berbeda." Indra semakin tertawa.

"Plak!" kembali pukulan mendarat ke kepalanya.

"William sakit," ke dua kali Indra mengusap kepalanya.

"Kau beda alam," dengus William.

"Tidak wanita itu William?" jawab Indra tidak mau kalah.

"Jangan membalikkan fakta, kau itu yang beda alam, mulutmu itu yang harus di beri ke alam lain!" William semakin kesal dengan sahabatnya ini.

"Tidak mau," Indra sedikit menjerit karena Leonore masuk membawa makan siang William dengan wajah yang dingin. Tidak tahu apa yang terjadi dengan dua wajah pria tampan ini terlihat tegang dan keringat bercucuran.

"Drama apa lagi ini? Wajah mereka ingin aku kasih bedak baby dan menidurkan mereka selamanya," ucap Leonore dalam hati.

"Tuan silahkan makan siang anda!" ucap Leonore sopan.

"Indra kau duluan!" perintah William karena takut.

"Tidak mau," ucapnya sambil memeluk lengan William begitu erat.

"Apa aku baru bermimpi, bagaimana bisa ke dua Pria ini terlihat seperti pasangan pada umumnya lihat tangan itu mata suci ini tidak bersih lagi," gumam Leonore sambil memutar kedua bola matanya.

"Tuan anda tidak mau makan siang?" tanya Leonore lagi.

""Kau berbalik!" ucap William.

"Hah!" Leonore membulatkan kedua bola matanya.

"Berbalik!" perintah William lagi.

"Baik Tuan." Mau tidak Leonore mengiyakan.

"Apa yang kau lakukan tanganmu lepaskan Indra kau membuatku menjadi pria aneh," ucap William baru menyadari tangan Indra ada di sana.

"Hei ini karena kau Wiliam," balas Indra tidak mau kalah.

"Diam kau sana pulang!" usir William.

"Dan kau berduaan dengan alam lain," bisik Indra. Bulu kuduk William merinding.

"Kau keterlaluan Indra dia normal." Indra tertawa sedikit.

"Astaga ke dua pria ini membuat kupingku panas, sabar, sabar Leonore kau pasti bisa melaluinya tinggal beberapa hari saja," ucapnya dalam hati dan kembali bekerja setelah melihat kepergian Indra.

Satu minggu telah berlalu kini Leonore akhirnya akan merasakan kebebasan dari ke dua pria aneh ini, tiap hari topik yang ia dengar adalah topik ibu-ibu masa kini. Leonore untuk terakhir kalinya melayani kebutuhan William mempersiapkan seluruh dari pakaian, sarapan dan lain-lain.

Tempat lain, Wati yang mengetahui Putra semata wayangnya sakit dan langsung menuju ke Jakarta untuk menemui anaknya tersebut. Perjalanan dari Paris membutuhkan waktu yang begitu lama hingga tanpa memberitahukan kepada putranya tersebut wati, langsung main masuk saja ke Mansion.

"William!" teriak Wati melihat Putranya tersebut dan seorang wanita mereka bersamaan berpelukan dalam tidur dalam keadaan tidak bisa diartikan lagi.

"Mommy?!" pekik William.

"Hah!" Leonore tidak menyangka ia dan William telah tidur bersamaan dan tidak tahu apa yang terjadi hingga mereka berdua sama-sama dalam keadaan seperti ini dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Mommy akan menghubungi Daddy!" ucap Wati gemetaran.

"Tunggu, ini tidak sesuai yang Mommy lihat," ucap William menahan Mommy Wati.

"Diam kau William!" bentak Wati. Suara pria paruh baya terdengar seberang sana dan tidak tahu apa yang telah Wati dibicarakan wajahnya tersenyum lebar.

"William kau harus menikah dengan wanita itu mana dia?" tanya Wati setelah selesai berbicara dengan suaminya.

"Mommy aku tidak mau menikah!" ucap William lagi.

"Tidak boleh kau sudah menyentuh wanita itu dan lagian Daddy sudah merestui kalian hebat bukan?" kekeh Mommy Wati benar-benar senang.

"Astaga Mommy William tidak mau," tolak William.

"Mau sampai kapan kau akan seperti ini katakan, lagian sakit yang kau derita sudah sehat lihat nyatanya kau bisa bersentuhan dengan wanita itu," kesal Mommy lagi.

"Ini hanya kesalahan Mommy," elak William.

"Tidak ada kesalahan kau harus menikah hari ini juga!" perintah Mommy Wati.

"Hah!" Leonore yang baru saja keluar dari kamar mandi kaget bukan kepalang mendengar perkataan Wati.

"Maaf Nyonya saya permisi," ucap Leonore karena ingin kabur.

"Kau tidak boleh pergi kau harus menikah dengan Putraku," ucap Mommy Wati.

"Tidak!" ucap William dan Leonore bersamaan. JTidak tahu harus mengatakan apa lagi sepasang pengantin dadakan itu telah sah menjadi sepasang suami istri dan lihat sahabatnya yaitu Indra tidak merasa bersalah telah menertawakan dia.

"Dengar pernikahan kita ini hanya sah dimata orang tua dan tanda tangani ini kita akan melakukan pernikahan kontrak," ucap William dingin.

"Tapi Tuan-" William langsung memotong ucapan Leonore.

"Aku tidak mencintaimu!" telaknya.

"Sakit," batin Leonore. Leonore dengan hati yang berat langsung menandatangani kertas hitam putih dan William langsung meninggalkannya begitu saja.

Semenjak beberapa bulan pernikahan Leonore, William tidak berjalan baik. Apa lagi William tidak pernah menyapa namun, William telah melakukan kesalahan di mana dalam keadaan tidak sadar telah membuat Leonore mengandung dan tidak ada yang mengetahui sama sekali.

"Aku hamil!" bagai disambar petir, Leonore ingin pingsan. Berjalan dengan langkah lemas ternyata kebetulan sosok wanita cantik telah melihat Leonore hendak masuk ke Mansion langsung di tarik.

"Kau tinggalkan William dan pergi jauh dari dia, Ayah Willem sudah memberikan Restu kepada kami untuk menikah dan lihat kau adalah wanita kontrak milik William bukan istri sahnya, jadi pergi jauh jangan pernah kau memperlihatkan wajah menyedihkan itu," ucap Rachel Kanaya dengan senyuman penuh arti.

"Apa?" Tanpa berkata apa-apa lagi Leonore pergi jauh meninggalkan Mansion dengan perasaan yang hancur mengetahui fakta baru. Untuk apa lagi dia harus mempertahankan pernikahan yang tidak ada unsur cinta.

Rachel Kanaya tersenyum puas rencananya berhasil. Walau rencananya ini sudah basi namun itu tidak membuatnya merasa buruk asal rencananya berhasil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!