4. Berkenalan

"Luqman, siapa dia?" tanya wanita yang baru saja datang tadi.

"Di-dia... Asisten rumah tangga dirumah kita, ma. Selain dia bisa membantu mama, juga bisa menemani mama di rumah. Ketika Luqman bepergian jauh."

"Tapi, kenapa kamu tidak bilang dulu dengan mama? Dan kenapa, pakaiannya seperti itu?"

Sementara Mawar yang masih bersembunyi dibelakang Luqman, mendengarkan percakapan antara ibu dan anak itu.

'Mama? Pria ini bilang, mama? Aku pikir hantu.' batin Mawar, sambil menepuk jidatnya sendiri.

"Hei, jangan bersembunyi dibelakang melulu. Berkenalanlah dengan mamaku."

Perlahan Mawar melonggarkan pelukannya, lalu berdiri sejajar dengan Luqman, sambil menyunggingkan senyum tipis.

"Maafkan saya, Tante. Saya pikir Tante hantu." ucap Mawar sambil menutup mulutnya.

"Kalau kamu mengiraku hantu. Aku justru mengira kamu jin perempuan, yang mengikuti putraku satu-satunya."

"Hah, jin?" ulang Mawar terlihat cengo. Sementara Luqman dan ibunya menyunggingkan senyum tipis.

"Masa, gadis secantik dan seseksi aku di bilang mirip jin sih?" gerutu Mawar kesal.

"Luqman, di biro mana kamu mendapatkannya?"

"Em..." Luqman garuk-garuk kepala sembari berpikir.

"Kebetulan saya tadi naik taksinya bapak ini Tante. Karena dompet saya hilang, dan saya juga tidak mempunyai tempat tinggal, jadi bapak ini menawarkan saya menjadi asisten rumah tangga dirumahnya." cerocos Mawar panjang lebar.

"Bapak? Ini bukan bapak. Ini anak saya, namanya Luqman. Dan dia belum menikah, jadi jangan panggil dia bapak."

"Oh, jadi benar ya, Tan. Putra anda ini masih perjaka? Maaf tadi ku pikir dia adalah seorang bapak-bapak. Karena brewoknya itu lho, uh bikin gemes." ucap Mawar dengan wajah yang berbinar dan begitu mendamba.

Luqman seketika menutup brewoknya dengan kedua tangannya. Namun hal itu hanya sia-sia saja, tetap saja rambut tipis yang tumbuh di sekitar telinga sampai ke telinga yang satunya lagi.

Mamanya Luqman menatap geli ke arah Mawar. Belum pernah sekalipun ia temui gadis yang dengan terang-terangan memuji anaknya seperti itu.

Kebanyakan para wanita yang berada di sekeliling Luqman adalah wanita yang pendiam, dan menundukkan pandangannya ketika berpapasan dengannya. Dan pakaiannya pun juga tertutup.

"Luqman, mama ingin berbicara denganmu sebentar."

"Baik, ma. Kamu silahkan duduk dulu ya." ucap Luqman, ia beralih menatap Mawar.

"Okay." balas Mawar singkat, tapi masih berdiri mematung. Sedangkan Luqman dan mamanya berjalan agak menjauh darinya.

"Luqman, apa kamu serius mengajaknya kesini untuk menjadikannya seorang asisten rumah tangga?" bisik mama pelan.

"Iya, ma. Kasian, dia butuh pekerjaan."

"Tapi pakaiannya seperti itu. Bagaimana kalau kamu tergoda?"

"In shaa Allah tidak, ma. Kita bisa menyuruhnya untuk memakai pakaian yang lebih sopan nanti."

'Oh, jadi mereka sedang membicarakan aku? Sebenarnya bener juga sih, apa yang dikhawatirkan ibu itu. Tapi aku sudah insyaf, tidak mau lagi melakukan pekerjaan buruk dimasa laluku.' batin Mawar, yang bisa mendengar percakapan ibu dan anak itu. Setelahnya ia duduk di sofa, pura-pura tidak mendengar.

Mama dan Luqman menghampiri Mawar yang tengah duduk di sofa ruang tamu. Lalu keduanya duduk di sofa sebelah tempat duduk Mawar.

"Tante, maafkan tadi saya sempat bersikap kurang sopan. Perkenalkan nama saya Mawar." Gadis itu mengulurkan tangan pada mamanya Luqman.

"Saya Firda. Mamanya Luqman." Wanita itu membalas uluran tangan mawar.

"Mas, kenalin. Namaku Mawar." ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya dihadapan Luqman.

Namun pria itu justru membalasnya dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Mawar mengernyitkan dahi sambil menarik tangannya, dan melihatnya sejenak. Kalau-kalau ada sesuatu kotoran yang menempel. Tapi kelihatannya tangannya bersih.

"Maaf, kita bukan mahram. Jadi tidak saling bersentuhan. Dan seperti yang mamaku bilang, namaku Luqman."

Mawar manggut-manggut mendengar penjelasan pria dihadapannya.

"Jadi, apakah saya tetap boleh bekerja di rumah ini?"

"Boleh. Kamu boleh bekerja disini. Tapi, jangan berpakaian seperti itu. Nanti akan aku berikan beberapa baju ganti untukmu. Sekarang kamu istirahat saja dulu." ucap Luqman.

"Mari Tante tunjukkan kamarmu."

Mama Firda bangkit berdiri, dan diikuti oleh Mawar. Sedangkan Luqman beranjak dari tempat duduknya, dan berjalan menuju kamarnya yang ada dilantai atas.

"Nah, ini kamarmu." ucap mama Firda, pada Mawar. Saat keduanya sudah berdiri diambang pintu kamar untuk asisten rumah tangga.

Sesaat Mawar mengedarkan pandangannya menyapu ke setiap sudut ruangan yang berukuran tiga kali tiga meter itu.

Sama dengan kamar yang biasa ia tempati untuk melayani para tamunya. Bedanya sekarang ia bukan melayani pria hidung belang.

Melainkan melayani majikannya. Menyiapkan makanan, menyapu, dan pekerjaan rumah lainnya.

"Kamu bisa meletakkan baju-bajumu di almari ini. Jika kamu kegerahan, sudah ada kipas anginnya. Untuk kamar mandi, ada di luar. Dekat dengan pintu masuk dapur bagian belakang. Semoga kamu tidak kecewa dengan tempat tinggal yang kami sediakan untukmu."

"Sama sekali tidak, Tan. Mawar justru sangat senang, sudah diberi tempat tinggal yang layak, dan pekerjaan yang halal. Mawar janji, akan berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya siap bekerja sekarang. Katakan saja Tante, apa yang harus Mawar lakukan sekarang."

Mama Firda mengulas senyum, melihat Mawar yang begitu semangat bekerja.

"Daftar tugasnya, akan Tante berikan nanti. Kamu istirahatlah dulu, sesuai dengan ucapan anak Tante."

"Baik, Tante. Terima kasih."

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

Assalamualaikum.. alhmdulilah, kamu harus bnyk 2 bersyukur dan benar harus insyaf, apalagi kamu d beri pekerjaan....orang yg menolong kamu,

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kabur
2 2. Kelaparan
3 3. Setan
4 4. Berkenalan
5 5. Gara-gara aroma masakan
6 6. Penampilan baru Mawar
7 7. Makan malam bersama
8 8. Mengungkap jati diri
9 9. Pekerjaan pertama
10 10. Drama roti bakar
11 11. Basic class
12 12. Tidur siang
13 13. Perasaan Mawar
14 14. Muka melas
15 15. Di kamar Luqman
16 16. Do'a Mawar bikin ngakak
17 17. Dijodohkan
18 18. Pertemuan pertama
19 19. Calon ibu
20 20. Untuk yang kesekian kalinya
21 21. Drama lagi
22 22. Gaji pertama
23 23. Pertemuan kedua
24 24. Undangan makan malam
25 25. Pujian dari Luqman
26 26. Makan malam
27 27. Belanja Bersama
28 28. Terkejut
29 29. Kegelisahan Luqman
30 30. Saling terpesona
31 31. Rasa kagum
32 32. Foto bersama
33 33. Di kantor
34 34. Make over
35 35. Salah tingkah
36 36. Pertemuan dua wanita
37 37. Pertemuan Mawar dan Burhan
38 38. Mama sakit
39 39. Sebuah rahasia
40 40. Kalah saing
41 41. Pemikiran Mawar
42 42. Mengungkap rahasia
43 43. Salah masuk
44 44. Hadiah
45 45. Anak ngeyel
46 46. Saling peduli
47 47. Tak nyaman
48 48. Perjodohan
49 49. Keputusan Luqman
50 50 Keputusan
51 51. Suara isakan tangis
52 52. Benang kusut cinta
53 53. Menyesal
54 54. Penghilang penat
55 55. Di Hotel
56 56. Kecelakaan
57 57. Operasi
58 58. Keadaan Mawar
59 59. Mencuri dengar
60 60. Sebuah perkembangan
61 61. Kabar baik
62 62. Sadar
63 63. Semangkuk bubur
64 64. Menjenguk Mawar
65 65. Mengundang rasa penasaran
66 66. Di rumah sakit
67 67. Jawaban
68 68. Penasaran
69 69. Haru
70 70. Masa lalu
71 71. Pulang
72 72. Tidur siang
73 73. Makan siang
74 74. Ajakan kedua orang tua Clara
75 75. Di Taman
76 76. Farida
77 77. Kangen
78 78. Mencari karyawan
79 79. Kesepakatan
80 80. Perjalanan ke luar kota
81 81. Ingin mencubit
82 82. Tamu spesial
83 83. Di dapur
84 84. Rumah sakit
85 85. Diagnosa Dokter
86 86. Diagnosa untuk Clara
87 87. Rencana pulang dari rumah sakit
88 88. Pertemuan
89 89. Pertemuan kembali
90 90. Lega
91 91. Hal penting
92 92. Kesiangan
93 93. Drama pagi
94 94. Jawaban
95 95. End
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1. Kabur
2
2. Kelaparan
3
3. Setan
4
4. Berkenalan
5
5. Gara-gara aroma masakan
6
6. Penampilan baru Mawar
7
7. Makan malam bersama
8
8. Mengungkap jati diri
9
9. Pekerjaan pertama
10
10. Drama roti bakar
11
11. Basic class
12
12. Tidur siang
13
13. Perasaan Mawar
14
14. Muka melas
15
15. Di kamar Luqman
16
16. Do'a Mawar bikin ngakak
17
17. Dijodohkan
18
18. Pertemuan pertama
19
19. Calon ibu
20
20. Untuk yang kesekian kalinya
21
21. Drama lagi
22
22. Gaji pertama
23
23. Pertemuan kedua
24
24. Undangan makan malam
25
25. Pujian dari Luqman
26
26. Makan malam
27
27. Belanja Bersama
28
28. Terkejut
29
29. Kegelisahan Luqman
30
30. Saling terpesona
31
31. Rasa kagum
32
32. Foto bersama
33
33. Di kantor
34
34. Make over
35
35. Salah tingkah
36
36. Pertemuan dua wanita
37
37. Pertemuan Mawar dan Burhan
38
38. Mama sakit
39
39. Sebuah rahasia
40
40. Kalah saing
41
41. Pemikiran Mawar
42
42. Mengungkap rahasia
43
43. Salah masuk
44
44. Hadiah
45
45. Anak ngeyel
46
46. Saling peduli
47
47. Tak nyaman
48
48. Perjodohan
49
49. Keputusan Luqman
50
50 Keputusan
51
51. Suara isakan tangis
52
52. Benang kusut cinta
53
53. Menyesal
54
54. Penghilang penat
55
55. Di Hotel
56
56. Kecelakaan
57
57. Operasi
58
58. Keadaan Mawar
59
59. Mencuri dengar
60
60. Sebuah perkembangan
61
61. Kabar baik
62
62. Sadar
63
63. Semangkuk bubur
64
64. Menjenguk Mawar
65
65. Mengundang rasa penasaran
66
66. Di rumah sakit
67
67. Jawaban
68
68. Penasaran
69
69. Haru
70
70. Masa lalu
71
71. Pulang
72
72. Tidur siang
73
73. Makan siang
74
74. Ajakan kedua orang tua Clara
75
75. Di Taman
76
76. Farida
77
77. Kangen
78
78. Mencari karyawan
79
79. Kesepakatan
80
80. Perjalanan ke luar kota
81
81. Ingin mencubit
82
82. Tamu spesial
83
83. Di dapur
84
84. Rumah sakit
85
85. Diagnosa Dokter
86
86. Diagnosa untuk Clara
87
87. Rencana pulang dari rumah sakit
88
88. Pertemuan
89
89. Pertemuan kembali
90
90. Lega
91
91. Hal penting
92
92. Kesiangan
93
93. Drama pagi
94
94. Jawaban
95
95. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!