2. Kelaparan

"Jadi anda mau berhenti dimana, nona?"

"Carikan saya kost-kostan atau rumah kontrakan."

"Maaf, nona. Saya kurang tahu info untuk kost-kostan ataupun rumah kontrakan."

Gadis itu menghela nafas panjang.

"Kalau begitu, kita muter-muter dulu. Sampai menemukan rumah kontrakan atau kost-kostan." ucap gadis itu.

Entah untuk yang ke berapa kalinya, pria yang sedang fokus menyetir itu dibuat terkejut oleh permintaan absturd gadis disampingnya.

Meskipun begitu, ia tetap menganggukkan kepalanya. Ia tidak ingin gadis cantik yang berpenampilan serba terbuka itu berkeliaran mencari tempat berteduh sendirian. Bisa saja, karena bajunya yang seperti itu mengundang para lelaki untuk menggodanya.

**

Hari sudah siang, tapi belum juga keduanya mendapatkan apa yang mereka cari. Tiba-tiba perut gadis itu berbunyi nyaring.

"Aduh, laper banget sih? Haus pula." gumamnya sambil memegangi perutnya dan kerongkongan.

Pria yang ada disampingnya menyunggingkan senyum tipis melihat hal itu.

"Pak, kita mampir ke warung itu sebentar." gadis itu menunjuk sebuah warung es kelapa muda dan siomay.

Di tengah-tengah suasana yang panas, minum es kelapa muda memang terasa begitu menyegarkan. Apalagi cemilannya siomay hangat dan pedas. Membayangkan saja, sudah lier.

"Baik, nona."

Kendaraan roda empat itupun akhirnya menepi. Gadis itu berteriak dari dalam mobil untuk memesan apa yang ia inginkan.

Sambil menunggu pesanannya jadi, ia merogoh dompet dalam tasnya.

"Ke-kenapa dompetku tidak ada?" gumamnya mulai khawatir.

Gadis itu kembali mengobrak-abrik tasnya, tapi dompet kecilnya memang benar-benar tidak ada.

"Bagaimana aku harus bertahan hidup? Jika tak memiliki sepeser uang pun?"

Ia mendengus kesal, dengan pandangan yang menatap ke arah depan. Terlihat lesu.

Padahal untuk bisa kabur dari rumah bordil itu tidaklah mudah. Ia sudah merencanakannya jauh-jauh hari.

Ia berniat meninggalkan seluruh perbuatan buruk yang dilakukannya selama ini. Apalagi ketika melihat salah satu temannya meninggal karena penyakit Aids. Ia semakin ketakutan.

Tidak ada satupun wanita di dunia ini, yang mau sepanjang hidupnya digunakan untuk menjadi seorang wanita kupu-kupu malam. Seperti yang dialami oleh gadis cantik bernama Mawar jelita.

Ia tidak tahu apakah nama itu nama aslinya, ataukah nama yang diberikan oleh wanita yang menolongnya.

Dan untuk membalas jasa pada wanita yang menolongnya, ia harus rela menjadi seorang wanita kupu-kupu malam.

Seluruh gaji yang ia dapatkan, semua diminta oleh wanita yang menolongnya. Yang biasa ia panggil dengan sebutan ibu Nindi.

Terkadang pelanggan yang baik hati, memberinya uang tip tambahan. Uang tip itulah yang ia simpan untuk modal melarikan diri. Tapi uang itu justru hilang entah kemana.

Setiap hari yang dilakukan oleh Mawar, adalah melayani seluruh tamu yang datang. Semua keperluannya telah dicukupi oleh Bu Nindi. Jadi, tidak ada alasan lain untuknya bisa keluar menikmati udara segar.

"Ini non, pesanannya." ucap penjual sambil menyodorkan pesanan Mawar, lewat kaca mobil yang terbuka. Membuat gadis itu terkejut, lalu garuk-garuk kepala.

"Berapa totalnya, Bu?" tanya pria yang ada disamping Mawar.

"Dua puluh ribu, mas."

Pria itu merogoh dompetnya dan mengeluarkan selembar merah, lalu menyerahkannya pada penjual.

"Tolong buatkan seperti yang di pesan nona ini, satu lagi ya bu. Lalu sisanya ambil saja."

"Oh, terima kasih mas. Semoga rezekinya semakin lancar ya. Sukses terus untuk karier nya." panjang lebar penjual itu mendoakan pria yang menjadi sopir untuk Mawar.

"Aamiin. Terima kasih do'anya, Bu." balas pria itu, sambil menyunggingkan senyum tipis.

"Ayo dimakan. Kenapa diam saja?" ucap pria itu pada Mawar, setelah penjual itu berlalu membuatkan pesanannya.

"Kembaliannya itu masih banyak lho. Apa ngga sayang di kasih ke orang lain?"

Pria itu kembali menyunggingkan senyum, sebelum menjawab pertanyaan Mawar.

"Siapa bilang saya kasihkan. Saya hanya sekedar titip kok."

"Titip?" ulang Mawar merasa aneh.

"Ini, mas. Pesanannya." ucap penjual, sambil menyerahkan makanan yang dipesan.

"Terima kasih ya Bu."

"Sama-sama mas. Oh iya, saya boleh minta tanda tangannya?"

"Tentu boleh." balas pria itu ramah, sembari menyunggingkan senyum.

Ia menerima uluran buku dan bolpoin dari ibu penjual. Lalu mencoret kan bolpoin di atas buku itu.

"Wah, terima kasih ya mas."

Ibu penjual itu terlihat berbinar sekali wajahnya, sambil berlalu pergi.

Sementara Mawar tampak mengernyitkan dahi lagi, ketika melihat hal itu.

"Kenapa ibu tadi meminta tanda tanganmu?" tanya Mawar sambil mengernyitkan dahi.

"Tidak apa-apa. Mungkin dia hanya hanya senang mengoleksi tanda tangan. Mari kita makan dulu."

Hadis cantik itu menganggukkan kepalanya, lalu menikmati makanan yang baru ia beli dengan lahap.

Pria itu menggelengkan kepalanya, karena melihat Mawar terlalu terburu-buru saat makan.

"Bisakah kamu pelan-pelan memakannya?"

Mawar menoleh ke arah pria disampingnya, dengan mulut yang penuh dengan makanan. Dan perlahan menganggukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

Assalamualaikum.. untung ketemu pria yg baik hati....

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kabur
2 2. Kelaparan
3 3. Setan
4 4. Berkenalan
5 5. Gara-gara aroma masakan
6 6. Penampilan baru Mawar
7 7. Makan malam bersama
8 8. Mengungkap jati diri
9 9. Pekerjaan pertama
10 10. Drama roti bakar
11 11. Basic class
12 12. Tidur siang
13 13. Perasaan Mawar
14 14. Muka melas
15 15. Di kamar Luqman
16 16. Do'a Mawar bikin ngakak
17 17. Dijodohkan
18 18. Pertemuan pertama
19 19. Calon ibu
20 20. Untuk yang kesekian kalinya
21 21. Drama lagi
22 22. Gaji pertama
23 23. Pertemuan kedua
24 24. Undangan makan malam
25 25. Pujian dari Luqman
26 26. Makan malam
27 27. Belanja Bersama
28 28. Terkejut
29 29. Kegelisahan Luqman
30 30. Saling terpesona
31 31. Rasa kagum
32 32. Foto bersama
33 33. Di kantor
34 34. Make over
35 35. Salah tingkah
36 36. Pertemuan dua wanita
37 37. Pertemuan Mawar dan Burhan
38 38. Mama sakit
39 39. Sebuah rahasia
40 40. Kalah saing
41 41. Pemikiran Mawar
42 42. Mengungkap rahasia
43 43. Salah masuk
44 44. Hadiah
45 45. Anak ngeyel
46 46. Saling peduli
47 47. Tak nyaman
48 48. Perjodohan
49 49. Keputusan Luqman
50 50 Keputusan
51 51. Suara isakan tangis
52 52. Benang kusut cinta
53 53. Menyesal
54 54. Penghilang penat
55 55. Di Hotel
56 56. Kecelakaan
57 57. Operasi
58 58. Keadaan Mawar
59 59. Mencuri dengar
60 60. Sebuah perkembangan
61 61. Kabar baik
62 62. Sadar
63 63. Semangkuk bubur
64 64. Menjenguk Mawar
65 65. Mengundang rasa penasaran
66 66. Di rumah sakit
67 67. Jawaban
68 68. Penasaran
69 69. Haru
70 70. Masa lalu
71 71. Pulang
72 72. Tidur siang
73 73. Makan siang
74 74. Ajakan kedua orang tua Clara
75 75. Di Taman
76 76. Farida
77 77. Kangen
78 78. Mencari karyawan
79 79. Kesepakatan
80 80. Perjalanan ke luar kota
81 81. Ingin mencubit
82 82. Tamu spesial
83 83. Di dapur
84 84. Rumah sakit
85 85. Diagnosa Dokter
86 86. Diagnosa untuk Clara
87 87. Rencana pulang dari rumah sakit
88 88. Pertemuan
89 89. Pertemuan kembali
90 90. Lega
91 91. Hal penting
92 92. Kesiangan
93 93. Drama pagi
94 94. Jawaban
95 95. End
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1. Kabur
2
2. Kelaparan
3
3. Setan
4
4. Berkenalan
5
5. Gara-gara aroma masakan
6
6. Penampilan baru Mawar
7
7. Makan malam bersama
8
8. Mengungkap jati diri
9
9. Pekerjaan pertama
10
10. Drama roti bakar
11
11. Basic class
12
12. Tidur siang
13
13. Perasaan Mawar
14
14. Muka melas
15
15. Di kamar Luqman
16
16. Do'a Mawar bikin ngakak
17
17. Dijodohkan
18
18. Pertemuan pertama
19
19. Calon ibu
20
20. Untuk yang kesekian kalinya
21
21. Drama lagi
22
22. Gaji pertama
23
23. Pertemuan kedua
24
24. Undangan makan malam
25
25. Pujian dari Luqman
26
26. Makan malam
27
27. Belanja Bersama
28
28. Terkejut
29
29. Kegelisahan Luqman
30
30. Saling terpesona
31
31. Rasa kagum
32
32. Foto bersama
33
33. Di kantor
34
34. Make over
35
35. Salah tingkah
36
36. Pertemuan dua wanita
37
37. Pertemuan Mawar dan Burhan
38
38. Mama sakit
39
39. Sebuah rahasia
40
40. Kalah saing
41
41. Pemikiran Mawar
42
42. Mengungkap rahasia
43
43. Salah masuk
44
44. Hadiah
45
45. Anak ngeyel
46
46. Saling peduli
47
47. Tak nyaman
48
48. Perjodohan
49
49. Keputusan Luqman
50
50 Keputusan
51
51. Suara isakan tangis
52
52. Benang kusut cinta
53
53. Menyesal
54
54. Penghilang penat
55
55. Di Hotel
56
56. Kecelakaan
57
57. Operasi
58
58. Keadaan Mawar
59
59. Mencuri dengar
60
60. Sebuah perkembangan
61
61. Kabar baik
62
62. Sadar
63
63. Semangkuk bubur
64
64. Menjenguk Mawar
65
65. Mengundang rasa penasaran
66
66. Di rumah sakit
67
67. Jawaban
68
68. Penasaran
69
69. Haru
70
70. Masa lalu
71
71. Pulang
72
72. Tidur siang
73
73. Makan siang
74
74. Ajakan kedua orang tua Clara
75
75. Di Taman
76
76. Farida
77
77. Kangen
78
78. Mencari karyawan
79
79. Kesepakatan
80
80. Perjalanan ke luar kota
81
81. Ingin mencubit
82
82. Tamu spesial
83
83. Di dapur
84
84. Rumah sakit
85
85. Diagnosa Dokter
86
86. Diagnosa untuk Clara
87
87. Rencana pulang dari rumah sakit
88
88. Pertemuan
89
89. Pertemuan kembali
90
90. Lega
91
91. Hal penting
92
92. Kesiangan
93
93. Drama pagi
94
94. Jawaban
95
95. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!